Salah satu contoh tari kreasi baru yang berkolaborasi gerak tari banyumas dengan betawi adalah

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berkolaborasi gerak tari banyumas dengan betawi adalah

Bagaimana Kreasikan Gerakan Keseharian Dalam Tari? Kelas 2 Tema 2 Subtema 2 /Better If U Know

PORTAL PURWOKERTO – Adik-adik, yuk simak cara kreasikan gerakan keseharian dalam tari sesuai lagu yang kamu suka.

Pada mata pelajaran Tema 2: Bermain di Lingkunganku, Subtema 2: Bermain di Rumah Teman dalam pembelajaran 3, bagi adik-adik kelas 2, Gerak Keseharian dalam Tari.

Kita melakukan aktivitas setiap hari, dan membuat tubuh anggota tubuh kita bergerak, seperti kepala, tangan dan kaki.

Baca Juga: Menurutmu, Apakah Kita Perlu Mempelajari Tari Merak? Jelaskan!

Sementara itu, tari adalah seni menggerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat pada momen seperti mengungkapkan perasaan, keperluan pergaulan, dan maksud dari apa yang dipikirkan.

Saat kita menari, bunyi-bunyian atau musik pengiring tari yang umumnya diperdengarkan dan dimaksudkan untuk mengatur gerakan penari dan memperkuat yang ingin disampaikan.

Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Berdasarkan jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.

Baca Juga: Apa Perbedaan Gerakan Kedua dan Gerakan Ketiga Pada Tari Merak? Inilah Jawabannya

Seni tari kreasi merupakan bagian dari kesenian tari modern dan hasil dari perkembangan tari-tari tradisional, serta gerakan hingga ritmenya.

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berkolaborasi gerak tari banyumas dengan betawi adalah

Sebutkan dan Jelaskan Jenis-jenis Tema pada Tari Kreasi Daerah di Indonesia, Simak Penjelasan Berikut! /Pexels/Aditya Agarwal

PORTAL PURWOKERTO – Jelaskan jenis-jenis tema pada tari kreasi di daerah Indonesia, merupakan pertanyaan yang sering diberikan kepada para siswa.

Negara Indonesia memiliki keragaman budaya, yang disebabkan banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia. Masing-masing suku memiliki Bahasa dan budaya sendiri-sendiri.

Macam-macam tarian juga tercipta dari masing-masing suku yang ada di Indonesia. Bahkan kini berkembang tidak hanya tarian tradisional saja, tetapi juga nontradisional.

Bahkan kini berkembang tari kreasi, yang merupakan bentuk perkembangan dari tari tradisional. Tari kreasi ini tidak terikat pada peraturan baku yang ada pada tarian traisional.

Baca Juga: Tari pada Soal Nomor 7 di Atas Berasal dari Yogyakarta, Dikenal dengan Nama Tarian Apa? Simak Jawabannya

Ada berapa jenis tari nusantara berdasarkan tema atau isi yang disajikan dalam sebuat pertunjukan tari?

Jelaskan jenis-jenis tema pada tari kreasi daerah di Indonesia. Dikutip dari buku emodul.kemendikbud.go.id pembagian tari berdasarkan tema atau isinya, antara lain:

1. Tari Erotis

Yakni tari yang menggambarkan hubungan asmara antara pria dan wanita, jantan dan betina. Contohnya Tari Oleg Tambulilingan (Bali), Tari Gatutkaca Gandrung (Jawa).

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berkolaborasi gerak tari banyumas dengan betawi adalah

Tari Garuda Nusantara adalah salah satu contoh tari kreasi di Indonesia. (Pixabay/Nico Boersen)

adjar.id - Menari adalah sebuah kegiatan seni yang sudah ada sejak zaman prasejarah. 

Menari juga dilakukan dengan cara menggerakkan anggota tubuh kita. 

Nah, cara menggerakannya adalah dengan mengikuti alunan irama musik yang sedang dimainkan atau dipasang. 

Seiring berjalannya waktu, seni tari terus berkembang hingga muncul salah satu jenis tari baru, yaitu tari kreasi.

Baca Juga: Tarian Khas Suku Dayak Kalimantan Barat: Tari Monong

Tari kreasi adalah pengembangan seni tari yang tidak menggunakan pola atau gerakan tari yang sama seperti seni tari lainnya. 

Tari kreasi terus berkembang dengan membuat pola-pola tarian baru dan juga susunan koreografi serta teknik gerak tari kreasi. 

Namun, apa sajakah contoh dari tari kreasi di Indonesia?

Sekarang, yuk, kita simak contoh-contoh tari kreasi di Indonesia berikut ini!

"Awalnya menari dilakukan untuk tujuan agama dan adat."


Page 2

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berkolaborasi gerak tari banyumas dengan betawi adalah

Tari Garuda Nusantara adalah salah satu contoh tari kreasi di Indonesia. (Pixabay/Nico Boersen)

Contoh Tari Kreasi di Indonesia

1. Tari Gegot

Tari Gegot adalah tari kreasi asal Betawi. 

Umumnya, Tari Gegot juga dikenal sebagai Tari Betawi, lo. 

Nah, Tari Betawi mulai diperkenalkan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. 

Tari ini diciptakan berdasarkan kehidupan remaja untuk para putri asal Betawi. 

Jenis tari ini merupakan Tari Topeng, yang diiringi oleh alunan gendang, gong, kempul, kenong tiga, kecrek, dan juga rebab.

Baca Juga: Unsur-Unsur Pendukung Seni Tari

2. Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek adalah salah satu jenis tari kreasi yang diciptakan pada tahun 1985. 

Tari Ronggeng Blatek diciptakan oleh Wiwiek Widyastuti.

Tari ini juga merupakan salah satu bentuk pengembangan dari Tari Betawi.

O iya, tari kreasi ini juga memiliki fungsi khusus, lo.

Salah satu fungsinya digunakan sebagai pertunjukan dan penyambutan tamu.

adalah jenis tari kreasi yang diciptakan pada tahun 1985.

"Tari Gegot diperagakan oleh wanita muda asal Betawi."


Page 3

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berkolaborasi gerak tari banyumas dengan betawi adalah

Tari Garuda Nusantara adalah salah satu contoh tari kreasi di Indonesia. (Pixabay/Nico Boersen)

3. Tari Loliyana

Mungkin sebagian besar dari kita kurang familier dengan Tari Loliyana.

Tari Loliyana berasal dari Maluku. 

Nah, pertunjukkan Tari Loliyana juga merupakan tradisi masyarakat Maluku yang berada di sekitar Kepulauan Teon Nila Serua.

O iya, tari ini berasal dari kata Lola, yang artinya mengumpulkan hasil laut, dan tari ini juga umumnya dilakukan dengan cara mengelilingi api unggun. 

Tari ini juga bertujuan untuk memberikan rasa syukur dan doa kepada Yang Maha Kuasa.

Baca Juga: Jenis-Jenis Tari Kreasi di Indonesia

4. Tari Saman

Terakhir adalah tari kreasi Saman, yang berasal dari Suku Gayo. 

Tari Saman umumnya ditampilkan saat ada peristiwa atau acara penting yang terjadi di dalam Suku Gayo. 

Misalnya, saat memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. 

Tarian ini juga dilakukan bersamaan dengan alunan musik serta lirik bahasa Gayo. 

Nah Adjarian, itulah empat jenis contoh seni tari kreasi yang ada di negara Indonesia yang perlu kita pelajari.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan 2 contoh seni tari kreasi!

Petunjuk: Cek halaman 1-3.

Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!

Tari Topeng Blantek sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda Terdapat banyak gerakan dalam tari Ronggeng Blantek, antara lain seperti rapat tindak, selancar tindak, dan geol Tari Ronggeng Blantek kerap menjadi pentas pelengkap dalam pertunjukkan kesenian tradisional Tanji Tari Ronggeng Blantek diiringi oleh musik dari perpaduan alat musik tanji Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi yang berasal dari Jakarta Kini tari Ronggeng Blantek kerap dipentaskan ketika menyambut tamu yang dianggap agung Kata Blantek berasal dari suara musik pengiring yang selalu mengeluarkan bunyi blan blan crek Tari Ronggeng Blantek biasa ditarikan oleh 4-6 perempuan

TANGAN para penari muda mulai mengayun. Kakinya maju mundur dan berjinjit sedemikian rupa. Pinggulnya melenggak-lenggok sementara kepala mengayun seirama gerakan pinggul. Musik gamelan kromong mengatur tempo gerak lincah mereka.

Itulah tari ronggeng blantek  atau kadang ditulis tari blantek. Sebuah tari kreasi yang berakar dari pertunjukan rakyat Betawi masa penjajahan Belanda ini turut memperkaya khazanah seni tari Nusantara.

Ronggeng blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater rakyat Betawi, yaitu topeng blantek. Topeng merupakan sebutan untuk seni peran atau lawakan, sedangkan nama blantek diambil dari suara musik pengiring yang selalu berbunyi “blang blang tek tek”.

Menurut Yasmine Zaki Shahab dalam Betawi dalam Perspektif Kontemporer: Perkembangan, Potensi dan Tantangannya, topeng blantek pada mulanya dibawakan para pemula yang sedang belajar main topeng atau lenong. Iringan musiknya rebana biang. Ada juga yang diiringi gamelan sederhana. Malah kaleng yang dipukul bagai kromong. “Bunyi yang blentang blantek itulah kemudian melahirkan sebutan blantek,” tulis Yasmine Zaki Shahab.

Dahulu topeng blantek sendiri adalah pertunjukan teater rakyat yang biasa dipentaskan untuk menghibur para tuan tanah. Topeng blantek biasanya menceritakan tentang kehidupan masyarakat Betawi yang dikemas dengan lawakan.

Pertunjukan topeng blantek biasanya dibuka atau diawali dengan sebuah tarian ronggeng. Dalam perkembangannya tarian ini terlepas dan koreografernya mengemas bentuk kreasi tersendiri menjadi tari ronggeng blantek yang dipertunjukkan secara terpisah.

“Tari blantek (ronggeng blantek), diangkat dari pertunjukan teater Belanda, yaitu topeng blantek, di mana dalam memulai suatu pertunjukan, sebagai pembukaan, diawali dengan sebuah pertunjukan tari (ronggeng blantek), tulis Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage Volume 3.

Kemunculan ronggeng blantek tak bisa dipisahkan dari proyek pengembangan kesenian Betawi yang diadakan pemerintah daerah DKI Jakarta sejak 1970. Hal ini didasari pesatnya modernisasi sedikit banyak telah membuat kesenian tradisional Betawi terpinggirkan. Maka, diadakan Lokakarya Tradisi Betawi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya. Beragam tari dikreasikan dengan bersumber pada tradisi-tradisi yang telah lama ada dalam kebudayaan Betawi.

Namun baru pada 1978 Dinas Kebudayaan DKI Jakarta mengembangkan tari ronggeng blantek sebagai tari kreasi baru. Koreografernya adalah Wiwiek Widiyastuti, yang belajar tari sejak kecil serta mendalami tari di Bengkel Tari Bagong Kussudiardjo, Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta, dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Menurut Siti Uswatun Chasanah dalam skripsinya “Penerimaan Masyarakat Betawi Muslim terhadap Kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan”, ronggeng blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan diklasifikasikan dalam jenis tari topeng.

“Tari ronggeng blantek terdiri dari beberapa bagian, pertama pendahuluan, isi, kemudian penutup. Pada bagian penutup dimodifikasikan dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi,” ujar Chasanah.

Berdasarkan keterangan koreografernya, Chasanah menyebut secara umum tari ronggeng blantek terbagi dalam tiga bagian gerakan. Bagian pertama ialah gerakan lemah gemulai dengan ritme santai. Bagian kedua, ritme mulai cepat dengan gerakan tari yang enerjik. Dan ketiga, tari ronggeng blantek memasukan beberapa gerakan silat Betawi sebagai klimaks.

Tarian ini dipentaskan oleh 4-6 penari perempuan dengan mengenakan pakaian berwarna cerah. Kostum penarinya terdiri dari baju kebaya berwarna pink, kain tumpal putih dan selendang dengan motif burung Hong, toka-toka silang berwarna merah, ampok, serta serbet. Aksesoris di bagian kepala berupa kembang topeng, kalung bunga teratai bersusun tiga, pending, dan anting kuning. Penggunaan motif burung Hong atau burung phoenix yang berasal dari mitologi Tiongkok menunjukan adanya pengaruh Tionghoa.

Selain itu, menurut Chasanah, terdapat unsur Islam dalam pemilihan busana ronggeng blantek. Hal ini terlihat dari busana yang dibuat lebih tertutup dan gerakan tarian yang mempertimbangkan nilai kesopanan. Hal inilah yang membuat ronggeng blantek tidak dicitrakan negatif sebagaimana kebanyakan tari ronggeng di daerah lain.

“Sama halnya dengan gambang kromong, unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya, bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak,” tulis Chasanah.

Untuk mengiringi tari ronggeng blantek, dimainkan gamelan topeng Betawi yang terdiri dari rebab, tiga buah kenong, dan kecrek. Terkadang dipakai pula rebana biang. Dalam banyak variasi, sering dipakai pula perpaduan alat musik tanji, seperti terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan.

Dalam perkembangannya, gerakan tari ronggeng blantek dipakemkan. Berdasarkan rumusan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, ronggeng blantek memiliki gerakan-gerakan dasar yang terdiri dari 31 gerakan; masing-masing melibatkan gerak kaki, badan, tangan, dan kepala.

Gerakan tari ronggeng blantek sangat cepat, berenergi, dan luwes. Banyak istilah atau penamaan dalam gerakan dasar tari ronggeng blantek yang unik: lenggang rongeh, ogek, selancar ngepik, pakblang, ngepak blonter, tepak ngarojeng, koma gelong, goyang cendol ijo, dan sebagainya.

Jika dahulu tari ronggeng blantek dipentaskan sebagai pembuka pertunjukan topeng blantek, kini tarian tersebut justru menjadi pelengkap dalam pertunjukan topeng. Selain itu, tari ronggeng blantek dipentaskan di berbagai acara kebudayaan Betawi dan kerap digunakan sebagai penyambut tamu yang dianggap agung.*