Penggunaan Fuse dengan nilai kapasitas yang lebih besar akan menyebabkan

Kendaraan bermotor seperti mobil membutuhkan energi listrik agar bisa hidup dan digunakan. Inilah mengapa terdapat aki di dalam mobil.

Tidak hanya itu, ada juga komponen bernama sekering, atau yang biasa disebut dengan fuse. Fuse atau sekering dibutuhkan untuk menunjang sistem kelistrikan yang baik. Sebagai salah satu dari komponen kelistrikan, apa saja jenis fuse dan fungsinya? Cari tahu seluk beluk tentang fuse di sini.

Mengenal Berbagai Jenis Fuse

Saat ini terdapat empat jenis fuse yang tersedia berdasarkan standar Society of Automotive Engineers (SAE International). Inilah ragam jenis fuse yang harus diketahui:

1. Fuse Tabung Kaca

Sesuai namanya, fuse ini memiliki bentuk seperti tabung kaca berwarna bening serta transparan. Termasuk sebagai fuse tipe cartridge, terdapat penutup di kedua ujung tabung yang terbuat dari kuningan atau tembaga serta berlapis chrome nikel.

Jenis sekering ini memiliki ragam ukuran, namun untuk diameternya hanya ada ¼ inch atau sekitar 6,35 mm. Untuk kapasitas maksimal arus listrik dari Fuse Tabung Kaca yang Anda miliki, bisa dicek di bagian penutupnya.

Fuse Fusible Link adalah fuse dengan bentuk yang terdiri dari dua strip logam serta disolder bersamaan. Titik solderan dua strip tersebut memang sengaja dirancang agar bisa meleleh pada suhu tertentu. Jadi pada kemudian hari, keduanya bisa terputus. 

3. Fuse Yazaki

Dengan nama yang berbau Jepang, fuse ini memiliki sebutan lengkap Yazaki Battery Fuse Terminal (BFT). Fuse Yazaki juga disebut sebagai versi pengembangan Fuse Fusible Link dengan desain lebih kompleks agar bisa melindungi wiring kabel aki sehingga lebih baik dari sisi pengamanan.

4. Fuse Pisau

Fuse Pisau atau bisa disebut fuse tipe blade memiliki bentuk kontak dan terbuat dari bahan plastik transparan dengan sifat konduktif serta tidak akan dengan mudah terbakar. 

Ada enam tipe Fuse Pisau, yakni Micro 2, Micro3, Low Profile Mini Fuse (LP Mini), Mini, Regular, dan Maxi. Sama seperti Fuse Tabung Kaca, di bagian atas terdapat angka sebagai penunjuk batas maksimal arus listrik. 

Dengan mengetahui ragam jenis fuse dan fungsinya, AutoFamily sudah mengenal salah satu bagian penting dari mobil zaman sekarang. 

Dengan sistem kelistrikan yang ada, maka perlu sekali untuk tahu tentang fuse. Apalagi mobil yang dimiliki juga harus dirawat dengan baik agar bisa dipakai sehari-hari dengan lancar.

Baca Juga: Pentingnya Melakukan Spooring Balancing untuk Perawatan Mobil

Mengenal Fungsi Fuse

Fungsi utama yang menjadi prinsip kerja fuse adalah membatasi jumlah arus listrik yang mengalir di dalam mobil. Selain itu fuse juga berfungsi sebagai pengaman komponen elektronik lainnya yang sama-sama berada di dalam satu rangkaian listrik.

Dengan fungsi yang bisa dirasakan oleh fuse, mobil akan terhindar dari masalah kerusakan di bagian kelistrikan, termasuk terbakar. Kesimpulannya, fuse atau sekering bisa melindungi peralatan listrik yang ada dalam mesin mobil.

Fuse akan mengecek aliran arus listrik yang ada di dalam sistem mobil sudah pas atau malah terlalu tinggi. Jika terlalu tinggi, maka arus listrik akan diputus dengan cara meleburkan kawat halus pelebur yang memang terdapat di dalam fuse. 

Untuk bisa merawat mobil dengan optimal, sebenarnya AutoFamily tidak perlu kebingungan mencari bengkel yang tepat. Mobil Toyota milik AutoFamily bisa diservis secara berkala di Auto2000. 

Sebagai bengkel resmi Toyota, Auto2000 memiliki sistem booking service yang bisa mempermudah AutoFamily mengatur jadwal kunjungan. Selain itu, Auto2000 juga memiliki barisan teknisi handal dan berpengalaman.

Baca Juga: Cara Bayar Pajak STNK Online Untuk Kendaraan Bermotor Terbaru 2021

Untuk mengetahui gerai Auto2000 terdekat, AutoFamily bisa mengunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga. Kunjungi berbagai mobil Toyota lainnya seperti Toyota Fortuner, Toyota Kijang Innova, hingga Toyota Sienta untuk kenyamanan berkendara bersama keluarga Anda. 

​​​​​​​

Penggunaan Fuse dengan nilai kapasitas yang lebih besar akan menyebabkan
Ilustrasi listrik. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

JATENG | 31 Maret 2021 12:02 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Seperti diketahui, listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat saat ini. Dengan aliran listrik yang terpenuhi dengan baik, dapat membantu masyarakat dalam mengerjakan berbagai aktivitas keseharian. Mulai dari aktivitas rumah tangga, perkantoran, kesehatan, atau yang lainnya. Bahkan kini listrik dibutuhkan untuk mengalirkan koneksi internet di dalam rumah.

Untuk memberikan fungsi dan manfaatnya, sistem aliran listrik dibuat sedemikian rupa agar aman digunakan sehari-hari. Salah satu teknologi yang digunakan untuk menjamin keamanan aliran listrik adalah sekring. Dalam hal ini, sekring berupa sebuah kawat halus dan pendek yang biasanya akan meleleh dan putus ketika arus listrik berlebihan atau terjadi arus pendek.

Dengan menggunakan teknologi sekring dapat melindungi aliran listrik yang digunakan dalam rumah maupun gedung tetap aman dan berjalan lancar. Sehingga ketika secara tiba-tiba terjadi kesalahan dalam arus listrik, dengan otomatis sistem sekring akan menyelesaikan masalah tersebut. Inilah yang menjadi alasan mengapa sekring selalu terpasang pada setiap aliran listrik yang digunakan.

Meskipun terdengar sepele, namun penting untuk mengetahui fungsi sekring dalam aliran listrik. Dengan memahami hal ini, tentu dapat memudahkan Anda mendeteksi gangguan yang terjadi ketika tiba-tiba listrik di dalam rumah mati atau berhenti bekerja. Dilansir dari situs Pendidikan.co, berikut kami merangkum fungsi sekring dalam aliran listrik dan berbagai informasi penting lainnya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 5 halaman

Penggunaan Fuse dengan nilai kapasitas yang lebih besar akan menyebabkan

©2018 Vox dot com

Hal pertama yang perlu dipahami mengenai sekring tentu saja pengertian dan fungsi sekring. Seperti yang telah dijelaskan bahwa sekring merupakan komponen dalam rangkaian listrik yang bekerja sebagai pengaman atau pelindung aliran listrik agar bekerja dengan baik. Sekring ini dibentuk dari sebuah kawat halus dan pendek yang nantinya dapat meleleh atau putus ketika terjadi arus listrik yang berlebihan atau arus pendek.

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa fungsi sekring dalam aliran listrik adalah sebagai sistem pengaman atau pelindung ketika terjadi gangguan arus listrik, seperti arus listrik yang berlebihan atau terjadi saat terjadi arus pendek. Kawat yang meleleh dan putus dapat melindungi rangkaian listrik dan komponen lainnya agar tidak rusak. Dengan begitu, sistem aliran listrik yang digunakan akan lebih aman dan berjalan dengan lancar.

3 dari 5 halaman

Setelah memahami pengertian dan fungsi sekring, berikutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana sekring bekerja untuk melindungi rangkaian listrik agar aman digunakan. Dalam hal ini, fuse atau sekring dipasang dalam rangkaian listrik, kemudian ketika aliran arus listrik melebihi beban maksimum yang dapat ditampung, sekring akan putus atau meletus.

Saat terjadi gangguan arus listrik, elemen dalam sekring akan mencari dan membuka rangkaian serta mencegah komponen lain dalam listrik mengalami kerusakan. Penting untuk diketahui, bahwa ketika terjadi arus listrik yang berlebihan biasanya akan menyebabkan kelebihan panas. Kondisi panas inilah yang mengakibatkan rangkaian listrik putus sehingga tidak dapat bekerja atau mati.

4 dari 5 halaman

Penggunaan Fuse dengan nilai kapasitas yang lebih besar akan menyebabkan
©2016 Merdeka.com

Setelah mengetahui fungsi sekring dalam aliran listrik dan cara kerjanya, terdapat beberapa faktor penyebab sekring rusak yang perlu diperhatikan. Dapat dikatakan, ketika sekring mengalami kerusakan tentu sistem pengamanan rangkaian listrik tidak bisa berfungsi dengan baik atau bahkan sudah tidak berfungsi. Berikut beberapa penyebab fuse atau sekring yang mengalami kerusakan ;

  • Overload : yaitu ketika arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik melebihi kapasitas atau daya tampung maksimal yang dapat diterima sekring. Hal ini tentu menyebabkan gangguan pada sistem listrik sehingga listrik bisa mati atau tidak bekerja.
  • Short circuit : yaitu ketika terjadi hubungan atau arus singkat dalam rangkaian listrik sehingga arus yang mengalir ke sekring melebihi kapasitas maksimum yang dapat ditampung. Ini juga sering kali menyebabkan sekring rusak dan berhenti bekerja, sehingga bisa menimbulkan berbagai gangguan listrik lainnya.

5 dari 5 halaman

Setelah mengetahui fungsi sekring beserta beberapa faktor penyebab kerusakannya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mengukur sekring dengan multimeter digital dengan benar.

Perlu dipahami bahwa sekring biasanya berupa bungkusan transparan yang dibuat dari kaca atau plastik, sehingga tidak dapat dilihat secara langsung ketika terjadi kerusakan atau sekring dalam keadaan putus.

Dengan begitu, jika Anda ingin mengecek kondisi sekring akan lebih mudah dengan menggunakan pengukuran multimeter digital. Berikut adalah beberapa cara mengukur sekring dengan multimeter digital yang perlu Anda ketahui :

  1. Atur posisi saklar multimeter pada posisi Ohm.
  2. Setelah itu, hubungkan probe multimeter pada setiap terminal sekring yang ada. Pastikan semua telah terhubung dengan baik.
  3. Dalam hal ini, posisi probe merah atau probe hitam tidak dipermasalahkan karena sekring tidak memiliki polaritas. Namun pastikan nilai yang tertera pada display multimeter berada pada nilai “0” Ohm. Pada kondisi tersebut, menunjukkan bahwa sekring dalam kondisi baik sehingga dapat bekerja dengan normal.
  4. Namun ketika display multimeter menunjukkan nilai “tidak terhingga” maka dapat dipastikan bahwa sekring di dalam rangkaian listrik mengalami kerusakan atau putus karena terbakar.
  5. Jika sekring mengalami kerusakan atau terbakar maka harus diganti dengan sekring dengan jenis yang sama. Jika diganti dengan jenis yang berbeda kemungkinan fungsi keamanan yang dijalankan oleh sekring tidak dapat bekerja secara optimal.
(mdk/ayi)