Saat bertemu dengan tanda waqaf kita harus titik-titik bacaan

Seringkali masih banyak yang kurang memahami bahwa membaca Al-Quran tidak hanya harus memahami huruf hijaiyah saja. Akan tetapi, juga mengerti akan tanda baca dalam Al-Quran seperti halnya tanda titik dan koma pada abjad. Salah satunya yaitu mengenai macam-macam tanda waqaf.

Agar lebih mengenal tanda-tanda waqaf ini, berikut penjelasan tentang macam-macam tanda waqaf yang harus diketahui dalam membaca Al-Quran.

1. Tanda La (لا)

Tanda ini disebut juga dengan waqaf la washal. Tanda waqaf ini mempunyai arti tidak boleh berhenti sama sekali. Sehingga, apabila menemukan tanda baca ini di tengah bacaan atau ayat, maka tidak boleh untuk berhenti.

Akan tetapi jika tandanya terdapat pada akhir ayat, maka diperbolehkan untuk berhenti pada akhir ayat tersebut. Contoh dari waqaf ini bisa dilihat pada surat Nahl ayat 32.

2. Tanda mim ( مـ )

Ini merupakan tanda dari waqaf lazim yang merupakan tanda yang mewajibkan untuk berhenti di akhir kalimat dengan sempurna. Lalu, tanda ini juga tidak memiliki kaitan dengan kalimat setelahnya.

Hal tersebut membuat kalimat sebelumnya tidak harus memiliki hubungan dengan kalimat setelahnya. Contoh tanda waqaf ini dapat dilihat pada sura Al-An'am ayat 20.

Baca Juga: Surat Asy-Syu'ara Ayat 201-214 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Tanda sad dikenal sebagai waqaf murakhas yang menunjukan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti. Akan tetapi, tanda ini diperbolehkan untuk berhenti jika keadaan darurat tanpa mengubah makna dan artinya sama sekali. 

Saat bertemu dengan tanda ini, boleh berhenti jika sudah kehabisan napas atau ayatnya terlalu panjang. Contoh dari waqaf ini yaitu seperti pada surat Al-Baqarah ayat 187 dan 189.

4. Tanda sad lam ya ( ﺻﻠﮯ )

Tanda waqaf keempat ini adalah singkatan dari kata al-wasl awlaa yang maknanya washal atau meneruskan bacaan maka itu lebih baik. Apabila Mad bertemu waqaf ini di dalam bacaan, maka teruskanlah bacaan tersebut tanpa mewakafkannya dan itu jauh lebih baik.

5. Tanda qaf ( ﻕ )

Tanda qaf memiliki singkatan qeela alayhil waqf yang artinya telah dinyatakan boleh berhenti di waqaf yang sebelumnya. Sehingga, akan lebih baik apabila Anda meneruskan bacaan meskipun boleh diwakafkan.

Tanda sad lam adalah singkatan dari 'qad yoosalu' yang artinya kadang boleh diwasalkan atau boleh diteruskan (bersambung). Sehingga, akan lebih baik apabila berhenti meskipun terkadang juga boleh untuk diwasalkan.

7. Tanda qif ( ﻗﻴﻒ )

Waqaf ini juga dinamakan waqaf mustahab. Ini merupakan tanda waqaf yang lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda ini biasanya akan ditemukan di kalimat saat pembaca meneruskannya tanpa harus berhenti.

Tanda waqaf sin mengartikan bahwa Anda harus berhenti seketika tanpa mengambil nafas terlebih dahulu. Dengan kata lain, makananya yaitu pembaca harus berhenti seketika tanpa mengambil nafas yang baru agar bisa meneruskan bacaan kembali.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 106-120 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

9. Tanda kaf ( ﻙ )

Tanda kaf adalah singkatan dari kadzaalika yang memiliki makna serupa. Waqaf ini ditandai oleh huruf kaf dan memiliki makna serupa dengan waqaf yang sebelumnya. Sehingga, saat bertemu dengan tanda ini, sebaiknya menyamakannya dengan waqaf sebelumnya.

10. Tanda mu'anaqah/muraqabah ( ... ...)

Tanda waqaf satu ini disebut sebagai waqaf muraqabah(waqaf ta’anuq) yang artinya terikat. Biasanya wakaf ini muncul sebanyak 2 kali di manapun. Cara membacanya yaitu, harus berhenti pada salah satu tanda tersebut.

Sehingga, jika sudah berhenti di tanda pertama, maka tidak perlu berhenti di tanda kedua dan begitupun sebaliknya.

11. Tanda waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ )

Tanda waqfah ini memiliki maksud yang sama dengan waqaf saktah, dimana suatu tanda yang mewajibkan untuk berhenti sejenak tanpa harus mengeluarkan nafas terlebih dahulu (tidak bernafas).

Akan tetapi, untuk tanda waqfah ini, diharuskna untuk berhenti lebih lama tanpa adanya pengambilan nafas.

12. Tanda tho ( ﻁ )

Ini disebut juga sebagai waqaf Mutlaq. Saat bertemu dengan tanda ini, pembaca diharuskan sekali untuk berhenti.

Contohnya bisa dilihat pada surat Al-Qaashsash ayat 77. Bisa juga melihat contohnya pada surat Al-Mulk ayat 2, 3, dan 6.

13. Tanda jim ( ﺝ )

Tanda ini disebut sebagai waqaf jaiz. Saat bertemu dengan tanda ini, pembacanya boleh berhenti dan juga boleh melanjutkan.

Contohnya bisa dilihat pada surat Al-Baqarah dan Al-Qadar ayat 4.

14. Tanda zha ( ﻇ )

Tanda zha ini cara membaca akan lebih baik jika tidak berhenti. Namun, sebaiknya pembaca terus melanjutkan bacaan ke kalimat selanjutnya.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 31-45 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Itulah penjelasan tentang macam-macam tanda waqaf yang harus diterapkan saat membaca ayat Al-Quran. Dengan adanya tanda waqaf ini, tentunya akan lebih memperbaiki dan memperindah bacaan kita.

Saat bertemu dengan tanda waqaf kita harus titik-titik bacaan
Alquran. shutterstock/Zurijeta

TRENDING | 28 Juli 2020 09:29 Reporter : Khulafa Pinta Winastya

Merdeka.com - Tanda waqaf dalam Al-Quran wajib dipahami dan dimengerti oleh seluruh umat Islam. Hal ini dimaksudkan agar saat membaca ayat suci Al-Quran, bisa menjaga adab-adabnya untuk memperoleh pahala yang sempurna. Berbicara soal waqaf, jika ditinjau dari segi bahasa waqaf (وقف) sendiri memiliki makna menahan atau berhenti.

Sedangkan dari sudut istilah tajwid, waqaf merupakan penghentian bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut Merdeka.com merangkum jenis-jenis tanda waqaf di dalam Alquran beserta penjelasannya dilansir dari laman Liputan6:

2 dari 6 halaman

تام (tāmm): merupakan waqaf sempurna yaitu pemberhentian pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, atau tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya.

كاف (kāf): waqaf yang memadai yaitu pemberhentian pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, tetapi ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya.

ﺣﺴﻦ (ḥasan): waqaf yang baik yaitu berhenti pada sebuah bacaan atau kata yang sempurna, tidak mempengaruhi arti atau makna. Akan tetapi bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

ﻗﺒﻴﺢ (qabīḥ): wakaf buruk yaitu pemberhentian bacaan secara tidak sempurna atau penghentian bacaan di tengah-tengah ayat. Wakaf ini harus dihindari, karena bacaan yang diwakafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain sehingga arti dari ayat terebut bisa rusak.

3 dari 6 halaman

1. Tanda waqaf  (لا) atau Waqaf La Washal memiliki arti 'tidak boleh berhenti'. Jika membaca Al-Quran dan menemui tanda waqaf ini ditengah ayat makan tidak dierbolehkan berhenti. Namun, jika tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka diperbolehkan berhenti. 2. Tanda waqaf mim ( مـ ) atau Waqaf Lazim berarti mengharuskan berhenti di akhir kalimat sempurna. Tanda mim ( م ) sendiri memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya.  3. Tanda waqaf sad ( ﺹ ) atau Waqaf Murakhkhas memiliki arti bahwa lebih baik untuk tidak berhenti saat membacanya, namun dierbolehkan berhenti jika darurat karena tidak mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad.

4. Tanda waqaf sad-lam-ya' ( ﺻﻠﮯ ) merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik.

4 dari 6 halaman

5. Tanda waqaf qaf ( ﻕ ) merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna 'telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya', maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.6. Tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) merupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna "kadang kala boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan.Wasal sendiri merupakan tanda yang berarti terus dibaca atau bersambung. Membaca Al-Qur’an dengan wasal artinya jika ada tanda baca wasal, cara membacanya diteruskan atau disambung dengan kalimat berikutnya. Tanda waqaf dan wasal ini sering disebut dengan nama tanda-tanda waqaf.7. Tanda waqaf Qif ( ﻗﻴﻒ ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.

8. Tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Artinya, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan.

5 dari 6 halaman

9. Tanda waqaf kaf ( ﻙ ) merupakan singkatan dari "Kathaalik" yang bermakna "serupa". Artinya, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul.10. Tanda waqaf tho ( ﻁ ) adalah tanda Waqaf Mutlaq yang berarti harus berhenti.11. Tanda waqaf jim ( ﺝ ) adalah Waqaf Jaiz. Boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan.12. Tanda waqaf zha ( ﻇ ) bermaksud lebih baik tidak berhenti.13. Tanda waqaf Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.14. Tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq (terikat).

Waqaf ini biasanya akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

6 dari 6 halaman

Ketika membaca ayat suci Al-Quran kita wajib memperhatikan adab-adab yang salah satunya memperhatikan tajwid serta tanda waqaf. Selain itu, adab membaca Al-Quran yang lain adalah:

  • Dalam keadaan suci
  • Membaca dengan pelan, tartil dan tidak tergesa-gesa
  • Membaca dengan khusyu'
  • Membaguskan suara saat membaca Alquran
  • Dimulai dengan isti'adzah
  • Memperhatikan panjang pendek bacaan
  • Perhatikan Tajwid dan waqaf
(mdk/khu)