Risiko apa yang mungkin akan dialami oleh seorang akuntan dalam menjalankan pekerjaannya?

Smart People, dewasa ini teknologi semakin berkembang pesat. Perkembangan ini di satu sisi sangat memudahkan dunia industri dan pekerjaan manusia. Contohnya saja, semakin banyak bermunculan produk-produk hasil pengembangan teknologi. Mulai dari hadirnya super computer, robot pintar, mobil tanpa pengemudi, dan lain-lain. Namun di sisi lain, sebuah pandangan menyatakan bahwa era industrialisasi digital menghilangkan 1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025  karena peran manusia telah banyak tergantikan oleh mesin. Artinya, peran teknologi mulai menggeser kendali atas pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia.

Kehadiran Revolusi Industri 4.0 pada akhirnya akan mendorong penyesuaian kerja manusia. Mau tidak mau, semua profesi harus beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pada bidangnya masing-masing, termasuk profesi akuntan. Dalam lima tahun ke depan, perangkat telekomunikasi, teknologi internet, perangkat keras dan manusia akan terhubung satu sama lain. Saat itu peran akuntan akan tergantikan oleh Teknologi AI (Artificial Intelligence) dan robotika dalam menjalankan pekerjaan dasar akuntan. Mulai dari pencatatan transaksi, pemrosesan transaksi, pemilahan transaksi, otomatisasi penyusunan laporan keuangan serta analisis laporan keuangan. Semuanya dapat dikerjakan secara mandiri oleh mesin tanpa campur tangan manusia. Dengan bantuan mesin, pengelolaan fungsi dasar akuntan ini tentunya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja serta hasilnya pun dapat langsung diketahui secara real time.

Agar dapat terus menjalankan profesi di tengah kemajuan teknologi, kamu yang berprofesi sebagai akuntan tidak bisa hanya bertumpu pada kemampuan penghitungan dan pelaporan akuntansi. Lebih dari itu, seorang akuntan  perlu fasih menghadapi teknologi, agar mampu bertahan dalam persaingan. Sebagai dampak dari perkembangan era digital, akuntan dan kantor akuntan akan “dipaksa” mengembangkan aplikasi mobile untuk dapat mengakses data langsung dari ponsel, tablet, dan perangkat teknologi lainnya. Akuntan bertugas menyiapkan aplikasi mobile untuk kliennya agar dapat mengakses data bisnis melalui gawai mereka.

Bukan hanya soal penguasaan teknologi. Sebagai akuntan, kamu juga perlu mampu berpikir kritis dan sistematik serta memiliki kemampuan literasi data yang baik. Dengan kemampuan analisis yang baik, seorang akuntan dapat menganalisis dan menggunakan informasi dalam format big data dan literasi teknologi dengan memahami cara kerja AI. Selain itu, seorang akuntan juga harus memiliki penguasaan soft skill, baik interpersonal skill maupun intrapersonal skill, serta kemampuan pemahaman bisnis.  Dengan kata lain, jika kamu ingin dapat terus bertahan sebagai akuntan di era revolusi industri 4.0, kamu harus memiliki kemampuan-kemampuan lain yang hanya bisa dilakukan oleh manusia dan tidak dapat digantikan oleh mesin.

Katherine Christ dan Roger Leonard Burrit Dalam Majalah Akuntansi dan Bisnis Edisi Internasional Desember 2016, Menyampaikan 4 langkah yang perlu dilakukan akuntan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, yaitu:

  1.   Kesadaran bahwa Revolusi Industri 4.0 Menghadirkan Peluang Baru

Bersikaplah positif terhadap perubahan yang terjadi. Dengan begitu, kamu tidak lagi memandang perubahan sebagai ancaman, melainkan peluang. Revolusi industri 4.0 boleh jadi akan menumbuhkan peluang-peluang bisnis yang belum ada sebelumnya. Banyak lho negara di dunia yang sudah berada pada tahap awal penyebaran informasi, sehingga diharapkan masyarakatnya lebih siap melaksanakan revolusi 4.0 secara total.

  1.   Pengembangan Kurikulum yang Relevan

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia di bidang akuntansi di era revolusi industri 4.0, tentunya para praktisi Pendidikan diharapkan dapat Menyusun kurikulum yang relevan dengan perkembangan kebutuhan digital. Penyesuaian kurikulum tersebut di antaranya pelatihan coding, pengelolaan informasi antara beberapa program dan platform yang berbeda atau penerapan real time accounting untuk semua departemen dan perusahaan, termasuk pemegang saham.

  1.   Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Akuntansi

Para akuntan perlu diberikan informasi dan edukasi agar mereka siap menghadapi perubahan yang akan terjadi. Melakukan diskusi-diskusi secara berkala dapat menjadi salah satu Langkah yang baik.  Setelah itu, lakukan pula evaluasi dampaknya terhadap tingkat kemampuan profesi akuntan di masa mendatang.

  1.   Penerapan Standar Yang Tinggi (Reaching Out).

Sebagai akuntan, kamu harus mampu memiliki kendali yang maksimal atas data yang dihasilkan. Data atau informasi fisik tersebut biasanya diperoleh di bawah tanggung jawab engineer. Artinya, hubungan kerja antara akuntan dan engineer harus berjalan dengan harmonis agar data dan informasi akuntansi terjaga dengan baik.

Nah, bagaimana menurutmu, Smart People? Semoga kamu tetap semangat untuk menjadi seorang akuntan yang lebih baik dan makin siap menghadapi revolusi industri 4.0, pastikan kamu terus belajar untuk mengembangkan diri, ya. Asah terus dirimu dengan keterampilan-keterampilan baru agar dapat terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Dalam bidang apapun, hanya orang-orang yang mampu beradaptasi yang akan dapat terus bertahan dan semoga kamu adalah salah satunya!

Jangan lupa share artikel ini ke orang terdekatmu dan juga follow social media Tugu Insurance agar kamu tidak ketinggalan info menarik!

FB : @tuguinsurance

IG : @tuguinsurance

TW : @tuguinsurance

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

Apakah kalian tertarik memiliki profesi sebagai seorang akuntan? Atau justru kalian adalah akuntan itu sendiri?

Apapun itu, profesi akuntan dari masa ke masa terbilang cukup menjanjikan, sebab proses akuntansi sangat dibutuhkan berbagai macam perusahaan dalam menghitung dan melaporkan keuangannya.

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kalian berkenalan lebih dulu seperti apa itu akuntansi, dan seperti apakah akuntan itu. Kalau kalian selama ini hanya tahu bahwa akuntan tak lebih dari sebatas guru akuntansi dan akuntan perusahaan, maka sebaiknya kalian harus banyak membaca.

Jenis Akuntan yang Perlu Kalian Ketahui

Meskipun pekerjaannya adalah soal hitung menghitung keuangan secara transparans dan membuat laporkan dengan detil, pada perkembangannya, profesi akuntan yang wajib kalian tahu terbagi menjadi beberapa jenis guna menyesuaikan keahlian bidang tertentu.

Profesi sebagai akuntan internal biasanya bekerja pada satu perusahaan tertentu yang memiliki tugas utama mengelola keuangan. Sebagai akuntan internal kalian harus menyusun anggaran keuangan, menangani masalah perpajakan, dan mengaudit perusahaan secara internal.

Untuk menghadapi audit eksternal perusahaan, seorang akuntan dituntut untuk membuat sistem akuntansi dan menyusun laporan keuangan.

Akuntan jenis ini merupakan akuntan independen yang biasanya memiliki sebuah kantor fisik. Kalian bekerja secara bebas untuk melakukan audit eksternal, memberikan jasa perpajakan, dan juga membuka jasa konsultasi terkait akuntansi.

Menjadi akuntan pemerintah, artinya kalian harus bekerja di lembaga pemerintahan, seperti di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Perpajakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lain sebagainya.

Tugas utama akuntan pemerintah adalah kalian harus menyusun laporan keuangan pemerintah dan atau mengaudit tiap institusi pemerintah di berbagai elemen pemerintah.

Berbeda dengan profesi akuntan sebelumnya yang mana kalian perlu memembuat laporan keuangan, akuntan pendidik bertugas dalam proses pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan bidang akuntansi, dan menyusun kurikulum di berbagai tingkat pendidikan.

Etika Profesi Akuntansi

Dalam sebuah profesi, kalian akan mengenal istilah kode etik. Bukan hanya dokter saja yang memiliki, akuntan juga. Ethikos, dalam bahasa Yunani memiliki makna timbul dari suatu kebiasaan.

Etika profesi akuntansi adalah ilmu yang mempelajari perilaku baik dan buruknya seorang akuntan. Aturan perilaku etika profesi akuntansi yang perlu kalian ketahui dalam memenuhi tanggung jawab profesionalitasnya terangkum dalam kode etik Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

Jabatan ini merupakan sebuah tanggung jawab besar. Sebagai seorang akuntan, maka kalian dituntut untuk menjaga kerahasiaan informasi dalam internal perusahaan dan tidak boleh membocorkan informasi yang hanya ditujukan bagi yang berkepentingan itu pada banyak orang.

Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh saat kalian melakukan tugas profesional adalah kewajiban akuntan. Terkecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum yang mengharuskan kalian untuk mengungkapkannya.

Sebagai seorang akuntan, kalian harus punya tanggung jawab secara moral dan profesional dalam semua pekerjaan yang dibebankan kepada kalian. Kepekaan moral dalam sebuah tanggung jawab profesi, akan membuat kalian memiliki tingkat kepercayaan tinggi berdasarkan hasil kerja kalian.

Saat bekerja, kalian memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa. Bersamaan dengan itu pula, kalian juga bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama akuntan demi mengembangkan profesi akuntan itu sendiri.

Kualitas mahal dari seorang akuntan dalam memenuhi profesionalitasnya adalah prinsip objektivitas. Memegang prinsip ini, kalian harus memiliki sifat adil dan jujur secara intelektual, harus bebas dan tidak boleh punya prasangka yang buruk.

Yang tak kalah penting, prinsip objektivitas menuntun kalian untuk tidak berpihak pada suatu kepentingan tertentu sehingga laporan keuangan yang kalian laporkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang kalian lakukan harus memenuhi standar teknis dan profesional yang relevan. Standar teknis profesi akuntansi ini sudah ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan semua anggota wajib mengetahui dan mematuhinya.

Dengan mengikuti aturan dan standar teknis sesuai IAI, maka kalian semestinya tidak dapat digugat seenak hati oleh auditor. Keuntungan lainnya adalah kalian bisa meraih kepercayaan atas profesionalisme dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tiap kalian menekuni satu profesi, sudah pasti kalian akan dituntut memiliki kompetensi lebih untuk memenuhi apa yang dibutuhkan. Tak terkecuali akuntan, bilamana keahlian kalian sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akuntansi, maka butuh kehati-hatian yang tinggi.

Tak cuma mengandalkan skill yang tinggi, dalam prinsip kompetensi yang mengedepankan sikap hati-hati berfungsi untuk menghindarkan kalian dari penipuan. Hal itu karena setiap apa yang kalian laporkan memang dituntut kebenarannya.

Untuk itu, kalian juga harus memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk menjamin klien, serta bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku sesuai yang diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

Dalam profesi ini, kalian juga dituntut untuk mandiri dalam melaksanakan pekerjaannya. Meskipun demikian, tak berarti kalian sama sekali dilarang melakukan kerja sama tim. Hal ini lebih karena kalian harus punya sikap percaya diri terhadap keahlian yang dimiliki.

Kepercayaan diri yang kalian punya dalam menyajikan laporan keuangan ini pada akhirnya akan melahirkan sikap indepensi dan tidak memihak pada satu kepentingan tertentu.

Sikap independensi ini pula yang nantinya akan kalian perlukan jika bercita-cita menjadi auditor profesional di kemudian hari.

Untuk membangun sebuah kepercayaan antara akuntan dan klien, kalian juga wajib menjadi pribadi yang berintegritas. Sikap jujur dan sabar dalam berinteraksi dengan sang klien adalah nilai tambah bagi reputasi kalian sebagai akuntan.

Dengan integritas tinggi, maka tingkat kepercayaan klien dan publik akan semakin tinggi. Karena sikap sabar tersebut, kalian juga tidak boleh membedakan dan pilih kasih antara klien yang satu dengan yang lain.

Dan meski harus sabar, kalian pun juga wajib bertindak tegas, lugas, dan konsisten jika menemukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan sehingga prinsip akuntansi yang dimilikinya bisa diterapkan secara maksimal sesuai standar yang berlaku.

Dalam hal pelayanan kepada publik, kalian juga wajib bertindak profesional dengan cara menghormati kepentingan publik. Publik dalam ranah akuntan meliputi klien personal maupun perusahaan, pemerintah, pemberi kredit, dan pegawai.

Selain yang disebutkan, investor, manajemen bisnis, dan berbagai pihak yang bergantung pada integritas dan keahlian kalian sebagai akuntan akan memelihara berlangsungnya fungsi bisnis dengan baik.

Etika profesi akuntansi sangat perlu diperhatikan agar kalian terhindar dari hal yang tak diinginkan. Semisal suatu kesalahan kecil dalam pelaporan keuangan akibatnya bisa sefatal hilangnya kepercayaan dan timbulnya kecurigaan manipulasi terhadap perusahaan dan citra profesi kalian.

Selain itu, dengan memahami dan menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik, maka kalian diharapkan dapat bekerja secara maksimal dan profesional, sesuai standar prosedur, seperti sesederhana membuat laporan keuangan dengan sangat rinci.

Bagi kalian yang mau tahu bagaimana bisnis kalian bisa berkembang atau mau bertahan di masa sulit, trusvation hadir dengan solusi yang akan membuat perubahan pada bisnis Anda menjadi lebih baik dengan mencoba berkonsultasi secara gratis di #CobaKonsultasiAja dengan cara mendaftar melalui link berikut bit.ly/CobaKonsultasiAja

Kami tunggu Anda yang sudah siap menjadi pebisnis sukses. Salam Sukses untuk Success People.