Pusat gempa yang letaknya jauh di dalam bumi dinamakan

Sumber atau tempat penyebab gempa yang letaknya jauh di dalam bumi dinamakan ….

a. seismograf

b. episentrum

c. tsunami

d. hiposentrum

e. hipotermia

Sumber atau tempat penyebab gempa yang letaknya jauh di dalam bumi dinamakan ….

jawaban yang tepat adalah D.

Pembahasan

Dalam fenomena gempa bumi, terdapat dua istilah yang merujuk pada lokasi sumber terjadinya gempa, yaitu hiposentrum dan episentrum. Hiposentrum adalah pusat titik gempa yang ada di dalam bumi. Gempa bumi yang terjadi akibat dari tektonisme dan vulkanisme pasti memiliki hiposentrum. Sementara itu, episentrum diartikan sebagai titik pusat gempa yang terjadi di permukaan bumi.

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

Gempa Bumi adalah getaran di tanah yang disebabkan oleh pergerakan permukaan bumi. Episentrum adalah titik di permukaan bumi, tepat ditas pusat gempa. Hiposentrum berada jauh dalam tanah ditempat batuan pecah 7 bergeser untuk pertama kali.Gempa Bumi yang kuat dapat menyebabkan kerusakan besar bagi gedung, jembatan dan bangunan lain, termasuk juga korban nyawa.

Jenis Gempa Bumi:

Gempa Bumi Vulkanik

Adalah getaran kuat akibat kegiatan gunung berapi.

Gempa Bumi Tektonik

Adalah getaran kuat yang diakibatkan oleh patahan bumi karena pergesekan lempeng samudera atau lempeng bumi. Kebanyakan gempa bumi berasal dari kerak bumi yang tidak jauh dari bawah tanah. Kadang gempa juga bisa terjadi sangat jauh dibawah permukaan bumi.

Tanda-tanda terjadinya gempa:

Dalam Bangunan

Semua benda yang tergantung bergoyang dan berjatuhan, misalnya: lampu gantung, pigura, jam dinding, lukisan dan lain-lain. Semua benda yang berdiri atau terletak diatas meja bergeser dan berjatuhan, misalnya: TV, radio, jam, alat makan, kompor dll.

Luar Bangunan

Pohon, tiang listrik dan lampu jalan, jembatan serta gedung bergetar, bahkan jika terjadi getaran sangat kuat akan mengakibatkan tumbang dan roboh. Retakan/rekahan akan terlihat jelas pada permukaan tanah, dinding bangunan, dan jembatan.

Saat Terjadi Gempa:

Bila Berada di Dalam Bangunan

Bila memungkinkan, segera cari jalan keluar yang aman Bersembunyi dibawah meja, untuk menghindari reruntuhan Hindari berada di dekat lemari, lemari es dan benda-benda yang mungkin bisa rubuh Jangan berlari keluar dengan tergesa-gesa/panic.

Bila Berada di Luar Bangunan

Hindari bangunan tinggi, jembatan, tiang listrik, papan reklame Jangan mendekati pohon-pohon yang tinggi Cari tempat terbuka, atau tanah lapang.

Setelah Terjadi Gempa

Jangan segera masuk ke bangunan setelah terjadi gempa, karena kemungkinan akan terjadi gempa susulan. Segera berikan pertolongan pertama terhadap korban gempa Cari informasi lebih lanjut dari pihak yang berwenang tentang gempa yang terjadi

Gempa Bumi Dapat Diikuti Tsunami Apabila:

Getaran dirasakan sangat kuat. Menimbulkan kerusakan hebat. Air laut surut secara drastic dan selang beberapa menit muncul suara gemuruh dari arah laut.



Page 2

Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi, dan jatuhnya meteor. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter.

Tsunami sangat berpotensi bahaya meskipun tsunami ini tidak terlalu merusak garis pantai. Gempa yang disebabkan pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng yang paling sering menimbulkan tsunami. Pada tahun 2006 Indonesia mengalami tsunami dahsyat setelah gempabumi berskala 8.9 SR terjadi di sekitar Aceh. 

Area yang memiliki risiko tinggi jika gempa bumi besar atau tanah longsor terjadi dekat pantai gelombang pertama dalam seri bisa mencapai pantai dalam beberapa menit, bahkan sebelum peringatan dikeluarkan. Area berada pada risiko yang lebih besar jika berlokasi kurang dari 25 meter di atas permukaan laut dan dalam beberapa meter dari garis pantai.

Apa yang dilakukan sebelum dan pada saat terjadi tsunami

  1. Nyalakan radio untuk mengetahui apakah tsunami terjadi setelah adanya gempabumi di sekitar wilayah pantai.
  2. Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu.
  3. Jauhi pantai. Jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami. Apabila Anda dapat melihat gelombang, anda berada terlalu dekat. Segera menjauh.
  4. Waspada- apabila terjadi air surut, jauhi pinggir pantai. Ini merupakan salah satu peringatan tsunami dan harus diperhatikan.

Apa yang dilakukan setelah terjadi tsunami

  1. Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
  2. Jauhi reruntuhan di dalam air. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.
  3. Utamakan keselamatan dan bukan barang-barang Anda.



Page 3

Angin Puting Beliung merupakan salah satu kejadian alam yang berbahaya. Angin puting beliung ini merupakan angin yang berputar-putar dengan kecepatan lebih dari 63 Km/Jam. Angin ini bergerak secara lurus dan biasanya berlalu setelah maksimal 5 menit. Angin puting beliung sering terjadi ketika siang hari dan sore hari di musim pancaroba. Angin puting beliung dianggap sebagai salah satu jenis angin yang berbahaya karena dapat menghancurkan apa saja yang dilewatinya.


Hiposentrum dari bahasa Yunani Kuno ὑπόκεντρον (hupόkentron), berarti "di bawah pusat") adalah titik pusat gempa bumi atau ledakan nuklir bawah tanah, dikenal juga dengan istilah fokus.[1] Di luar seismologi, istilah hiposentrum dapat digunakan untuk menyebut ground zero, titik lokasi terjadinya ledakan nuklir

Hiposentrum gempa adalah tempat energi regangan yang disimpan dalam batuan pertama kali dilepaskan, menandai titik saat patahan mulai retak.[1] Hal ini terjadi di bawah episentrum; pada suatu jarak yang disebut "kedalaman hiposentrum atau fokus".[1]

Kedalaman hiposentrum dapat ditentukan dari pengukuran berdasarkan fenomena gelombang seismik. Seperti fenomena gelombang dalam fisika, ada ketidakpastian pengukuran yang berkait dengan panjang gelombang sehingga kedalaman hiposentrum gelombang panjang (frekuensi rendah) ini sulit untuk ditentukan dengan tepat. Gempa bumi yang dahsyat akan melepas sebagian besar energi sebagai gelombang seismik yang cukup panjang dan oleh karena itu gempa dahsyat melibatkan pelepasan energi dari massa batuan yang lebih besar.

Menghitung hiposentrum dari gempa permulaan, guncangan utama, dan gempa susulan memungkinkan plot tiga dimensi dari patahan tempat pergerakan terjadi.[2] Muka gelombang yang cukup luas dari gempa besar merambat dalam kilometer per detik, gelombang seismik inilah yang diukur pada berbagai titik permukaan untuk secara geometris menentukan dugaan awal hiposentrum. Gelombang akan dideteksi oleh setiap stasiun berdasarkan jarak hiposentrumnya. Hal-hal berikut perlu diperhitungkan, dan yang penting ialah variasi kecepatan gelombang berdasarkan materi yang dilaluinya.[3] Dengan mengatur perubahan laju, perkiraan awal hiposentrum dibuat, kemudian dibuatlah sejumlah persamaan linear, satu untuk setiap stasiun. Persamaan mengekspresikan perbedaan antara waktu kedatangan yang diamati dan yang dihitung dari perkiraan hiposentrum awal. Persamaan ini akan diselesaikan menggunakan metode kuadrat terkecil yang meminimalkan jumlah kuadrat dari perbedaan antara waktu kedatangan yang diamati dan dihitung, dan perkiraan hiposentrum baru. Sistem akan mengiterasi sampai lokasi ditentukan dalam batas kesalahan sekecil-kecilnya untuk perhitungan laju getaran.[3]

  1. ^ a b c The hypocenter is the point within the earth where an earthquake rupture starts. The epicenter is the point directly above it at the surface of the Earth. Also commonly termed the focus. "Earthquake Glossary - hypocenter". United States Geological Survey. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2010.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Kennelly, Patrick J.; Stickney, Michael C. (2000). "Using GIS for Visualizing Earthquake Epicenters, Hypocenters, Faults and Lineaments in Montana". Digital Mapping Techniques '00 -- Workshop Proceedings. United States Geological Survey. USGS Open-File Report 00-325. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 March 2004.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ a b "FAQs - Measuring Earthquakes: Q: How do seismologists locate an earthquake?". USGS Earthquake Hazrads Program. United States Geological Survey. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-11.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

  •   Definisi kamus hiposentrum di Wiktionary
  •   Media terkait Hypocenters di Wikimedia Commons
 

Artikel bertopik gempa bumi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiposentrum&oldid=21186650"