1.Pronomina Persona, merupakan persona tunggal. Contohnya : Dia, Kamu, Aku, Ia. Adapula persona jamak seperti : Kami, Kita, Mereka, Kalian.Pronomina Nonpersona, merupakan pronomina penunjuk. Contohnya : Ini, Itu, Situ, Sini, Sana. Adapula pronomina penanya seperti : Apa, Mana, dan Siapa. Show
Hai adik-adik dan teman-teman, sekarang kita akan membahas soal tentang pronomina yang tidak digunakan dalam teks eksposisi. Kita akan mencoba memberikan contoh soal beserta penjelasannya kepada adik-adik dan teman-teman semua, agar pehaman adik-adik dan teman-teman mengenai materi ini semakin bertambah. Jadi, silakan dibaca dan dipahami ya. Setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya. Begitupun dengan saya. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk ia sehingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang terbaik. Tapi, meskipun saya sudah menjaganya dengan sedemikian rupa, tetap saja kekhawatiran itu selalu ada. Kita semua tahu bahwa banyak kasus kenakalan remaja saat ini. Pronomina yang tidak digunakan dalam teks eksposisi di atas adalah ….A. kami B. saya C. ia D. –nya Jawaban : A Penjelasan: Pronomina adalah kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan Jenis-jenis pronomina adalah sebagai berikut.
Kata ganti orang, yaitu sebagai berikut.
Teks di atas yang menjelaskan kata pronomina yaitu sebagai berikut.
Itulah contoh soal beserta penjelasan tentang pronomina yang tidak digunakan dalam teks eksposisi. Semoga artikel ini bisa menambah pemahaman adik-adik dan teman-teman semua tentang materi ini. Jangan lupa terus belajar dan terima kasih.
Kata adalah kumpulan bunyi ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas. Atau, kata adalah susunan dari huruf-huruf abjad yang menpunyai arti tertentu. Dengan demikian, apabila ada kumpulan bunyi ujaran atau kumpulan beberapa huruf abjad namun tidak mengandung arti yang jelas, maka itu tidak dinamakan kata. Untuk itu marilah kita mempelajari jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia. Menurut jenisnya, dalam bahasa Indonesia kata dapat dibedakan menjadi sepuluh jenis, yaitu : Kata Kerja, Kata Benda, Kata Ganti, Kata Sifat, Kata Keterangan, Kata Sandang, Kata Bilangan, Kata Sambung, Kata Seru, Kata Depan. Pengertian PronominaKata ganti ( pronomina ) adalah segala kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan. Penggolongan Kata Ganti ( Pronomina )
Kata ganti orang 1 aku adalah kata ganti asli Bahasa Indonesia, sedangkan saya termasuk kata ganti orang pertama tidak asli. Kata ganti saya berasal dari kata sahaya atau hamba. Kata ganti kami merupakan kata ganti orang pertama jamak, sedangkan aku dan saya merupakan kata ganti orang pertama tunggal. Contoh :
Kata engkau dipergunakan terhadap orang kedua ( lawan bicara ) yang sederajat atau lebih rendah baik usia maupun kedudukannya. Dengan demikian, kedudukan engkau sama dengan aku. Para pemakai bahasa sering mengganti engkau dengan kau dan kalian. Perlu diingat bahwa kalian bentuk kedua jamak sedangkan engkau bentuk kedua tunggal. Contoh :
Kata ganti orang ketiga ialah kata ganti untuk orang yang sedang dibicarakan atau yang menjadi bahan pembicaraan, selanjutnya disebut “kata ganti orang ketiga”. Pada hakekatnya penggunaan ia dan dia dalam suatu kalimat yaitu sama. Namun dalam hal-hal tertentu dibedakan. Contoh :
Baca Juga: Sinkronik adalah Bentuk-Bentuk Pronomina Persona Bahasa MinangkabauPP BMk dibedakan ke dalam PP I, PP II, dan PP III. Di antara pronomina itu ada yang mengacu ke jumlah satu dan ke jumlah lebih dari satu. Ada bentuk yang bersifat eksklusif, ada yang bersifat inklusif, dan ada yang bersifat netral. Di antara pronomina itu, ada yang bentuk penuh dan bentuk singkat. PP bentuk penuh maksudnya pronomina tersebut dapat berdiri sendiri dan tidak terikat kepada bentuk lain. PP bentuk singkat maksudnya pronomina tersebut terikat kepada bentuk lain dan juga dapat berdiri sendiri. Bentuk singkat yang selalu terikat kepada bentuk lain dipakai secara proklitis dan enklitis. Bentuk singkat yang dapat berdiri sendiri tidak terikat kepada bentuk lain. Dengan kata lain, bentuk singkat yang dapat berdiri sendiri itu hampir menyerupai bentuk penuh. PP I pada bagan di atas memiliki bentuk yang berbeda. Perbedaan bentuk di sini berguna untuk pemakaian dalam kehidupan sehari-hari.Di samping itu, ada satu bentuk PP I yang memiliki penekanan pada diri sendiri / refleksif. Bentuk tersebut adalah awakden. Bentuk awakden berasal dari awak + aden à ‘saya + saya =’ saya sendiri’. Jadi bentuk awakden berasal dari penambahan awak dan aden dengan lesapnya fonem vokal /a/ pada pronomina aden, contoh.
‘Saya sendiri rindu akan pulang ke kampung Tibarau’ ‘Andi, saya sendiri akan pergi lagi’ Di samping PP I bentuk penuh dalam BMk ,terdapat PP I bentuk singkat. Bentuk singkat ini ada yang dapat berdiri sendiri dan ada yang terikat kepada bentuk lain dipakai secara proklitis dan enklitis, contoh,
‘saya tidak setuju dengan calon suamimu’
‘ saya tidak sanggup membeli baju itu’.’ Bentuk waden berdiri sendiri dalam kalimat tidak terikat kepada bentuk lain. Artinya, bentuk waden tidak dipakai secara proklitis dan enklitis,. Akan tetapi, bentuk den dapat berdiri sendiri dan terikat kepada bentuk lain. Bentuk den yang dapat berdiri sendiri biasanya di dahului oleh preposisi; di, ka, dari pado, inggo, dan jo, sedangkan bentuk den yang terikat kepada bentuk lain dipakai secara proklitis dan enklitis. Perbedaan PP I bentuk jamak inklusif kito dengan awak yaitu dari segi penggunaan. Maksudnya, PP I awak ‘kita’ digunakan apabila pembicara menjalin hubungan afektif atau keakraban khusus dengan lawan berbicara, sedangkan PP I kito ‘kita’ dalam penggunaannya tidaklah diperlukan keakraban khusus dengan lawan berbicara. PP II pada bagan di atas terdiri dari empat bentuk penuh tunggal , lima bentuk singkat tunggal, dan dua bentuk jamak yang bersifat netral. Bentuk-bentuk tersebut apabila di tinjau dari segi makna dapat dikelompokan atas PP II yang bermakna laki-laki dan PP II yang bermakna perempuan. Bentuk PP II yang bermakna laki-laki yaitu; awakang, angku, waang, dan ang ‘kamu laki-laki’dan PP II yang bermakna perempuan yaitu; awakkau, wakau, akau, dan kau ‘kamu perempuan’. Demikian pula PP III, terdiri dari empat bentuk penuh tunggal, satu bentuk singkat tunggal, dua bentuk penuh jamak, dan satu bentuk singkat jamak. Perbedaan bentuk PP III inyo dengan PP III anyo ‘dia’ yaitu dari segi penunjukkan. Bentuk inyo ‘dia’ dapat dipakai untuk menunjuk orang, binatang, dan benda lainnya, sedangkan bentuk anyo ‘dia’ hanya dipakai untuk menunjuk orang dan binatang. Begitu pula dengan bentuk PP III nyo ‘dia’ dapat berdiri sendiri dan terikat kepada bentuk lain. Bentuk nyo berdiri sendiri atau terpisah dengan bentuk lain apabila bermakna ‘dia’ dalam kalimat, contoh :
‘Tiba-tiba tidak menoleh ditariknya tali serta dengan marahnya dia menjawab perkataan Puti Bungsu’. Bentuk –nyo ditulis terikat kepada bentuk lain biasanya dalam konstruksi posesif, contoh;
‘ Bukunya sudah dibelikan oleh ibu tadi pagi’. Dari segi struktur, umumnya PP I, PP II, dan PP III bentuk penuh berdiri sendiri dalam kalimat, sedangkan bentuk singkatnya ada yang dapat berdiri sendiri dan terikat kepada bentuk lain yang dipakai secara proklitis dan enklitis. Bentuk singkat yang dapat berdiri sendiri sudah dianggap sebagai bentuk penuh. Baca Juga: Huruf Miring Berdasarkan distribusi sintaksisnya, bentuk singkat terikat PP BMk dibedakan atas bentuk lekat kiri dan bentuk lekat kanan. Bentuk singkat PP BMk lekat kiri berupa PP I dan PP II. Bentuk lekat kiri ini terdapat dalam rangkaian verba pengisi gatra konstituen pelaku, dengan kaidah PPI ts/PP II ts + V, contoh;
‘ Kamu (lk) ambil pula leman itu’.
‘ Ati kamu(pr) lepaskan ayam di kandang ?’ Di samping bentuk lekat kiri, PP BMK juga memiliki bentuk lekat kanan. Bentuk lekat kanan ini ditemukan dalam konstruksi posesif , menyatakan objek tindakan, dan mengisi konstituen pelaku, contoh, ‘Ibuku sakit perut’.
‘Orang itu mencarinya kemaren’.
‘ Dipeluknya orang itu di depan orang ramai’. Baca Juga: Konjungsi Koordinatif Dari contoh data (9-11) bentuk PP lekat kanan untuk konstruksi posesif dapat berupa PP I, PP II, dan PP III. Bentuk lekat kanan yang menyatakan objek tindakan dan yang mengisi konstituen pelaku berupa PP III. Dengan demikian, kaidah untuk bentuk singkat lekat kanan PP BMk adalah sebagai berikut;
Struktur Fungsional Pronomina Persona Bahasa MinangkabauFungsional adalah pendekatan linguistik yang memperlakukan fungsi sebagai konsep utama (Kridalaksan, 1993 : 61). Fungsi yang dimaksud di sini ialah fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis itu terdiri atas unsur-unsur subjek, predikat, objek ,pelengkap, dan keterangan (SPOPel Ket). Susunan fungsi-fungsi itu tidak selalu berurutan dalam kalimat. Artinya ada sebuah kalimat yang terdiri dari dua fungsi dan ada kalimat yang terdiri lebih dari dua fungsi. Berdasarkan penelitian di lapangan dan pengamatan terhadap data yang dikumpulkan diketahui bahwa PP BMk dapat berfungsi sebagai pengisi fungsi SPOKet, sedangkan fungsi Pel tidak ditemukan dalam PP BMk. Berikut ini akan dideskripsikan fungsi sintaksis yang dapat diisi oleh PP BMk tersebut. Baca Juga: Kata Tugas adalah Kata ganti empunya ( pronomina posesiva )Kata ganti empunya ialah segala kata yang menggantikan kata ganti orang dalam kedudukan sebagai pemilik. Kata ganti empunya selalu menyatakan kepunyaan/pemilik. Macam-macam kata ganti empunya :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Kata ganti penunjuk ( pronomina demonstrativa )Kata ganti penunjuk ialah segala kata yang menunjukkan letak suatu benda atau yang dibendakan.
Pembagian kata ganti penunjuk didasarkan pada letak / tempat benda.
Contoh : Sana disana kesana Sini disini kesini Situ disitu kesitu Baca Juga:Contoh Pidato Tentang Kenakalan Remaja Kata ganti penghubung ( pronomina relativa )Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang merangkaikan kata benda dengan kata yang meneragkan kata benda tersebut. Contoh :
Jadi kata ganti penghubungnya yang dan tempat. Fungsi kata ganti penghubung yang :
Kata ganti penanya ( pronomina interogativa )Kata ganti penanya ialah kata ganti yang menyatakan tentang orang atau keadaan. Macam-macam kata ganti penanya :
Baca Juga:Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Untuk menanyakan macam / jenis benda Contoh : Bola apa itu? ( Bola karet ) Contoh : Ikan paus makan apa? ( Daging ) Contoh : Dengan apa kau pukul dia? ( Kayu )
Contoh : Untuk apa benang itu? ( Mengikat ) Untuk menanyakan orang atau sesuatu yang dianggap orang. Contoh : Siapa yang datang itu ? ( Ali )
Contoh : Yang mana kau beli ? ( Yang ini ) Contoh : Dari mana kalian ? ( Dari desa ) Kata ganti tak tentu ( pronomina indeterminatif )Kata ganti tak tentu ialah kata-kata yang menggantikan atau menunjukkan tempat suatu benda / orang dalam keadaan tidak tentu atau umum. Contoh :
Baca Juga:Teks Prosedur Kompleks Demikian oenjelasan artikel diatas tentang Pengertian Pronomina semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia DosenPendidikan.Co.Id |