Produk kerajinan pengolahan bahan makanan ringan yang banyak diproduksi di desa Sidowangi adalah

(1)

140

OPTIMALISASI HOME INDUSTRI MASYARAKAT DESA UJUNGRUSI

MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH DARI TAHU MENJADI PRODUK

BERNILAI EKONOMI

Eny Winaryati, Siti Aminah, Setia Iriyanto FMIPA, UNIMUS (Eny Winaryati)

email: FIKKES, UNIMUS (Siti Aminah) email:

FE, UNIMUS (Setia Iriyanto) email:

Abstrak

Desa Ujungrusi berada di kecamatan Adiwerna, dan terkenal sebagai sentra industri makanan kecil, seperti pilus, krupuk, onde, arisah, stik dan makanan ringan lainnya. Geliat home industri di desa Ujungrusi sangat tinggi. Home industri kerupuk, dalam sejarahnya pernah berjaya. Namun dalam perkembangannya tergilas oleh home industri dari luar kota. Oleh karenanya perlu adanya perbaikan dan pembinaan home industry kerupuk ini. Selain itu perlu adanya pemanfaatan bahan baku berupa ampas tahu yang melimpah dari desa tetangga yaitu desa Adiwerna. Limbah ampas tahu ini dijual dengan harga yang sangat murah, sekitar Rp 2000 – 2500/kg, padahal nilai gizi ampas tahu masih tinggi. Terkait dengan hal ini, maka perlu adanya pengolahan lanjut dari limbah ampas tahu, menjadi produk makanan yang bernilai jual tinggi, yang berdampak pada optimalisasi home industri di desa Ujungrusi. Kegiatan di atas dilaksanakan melalui program KKN-PPM. Pelaksanaannya terdiri dari pra KKN-PPM dan pelaksanaan KKN. Kegiatan Pra KKN meliputi pembekalan, magang dan pelatihan pada mahasiswa. Pelaksanaan KKN-PPM meliputi kegiatan pembuatan aneka produk makanan dari ampas tahu, baik dengan melalui domonstrasi, pelatihan, dan pendampingan. Produk yang dihasilkan adalah: pembuatan nugget, mie, chiestik, onde-onde ketawa, saos, selai, dan susu kedelai. Pada home industri kerupuk, diberi pelatihan aneka produk krupuk dengan berbagai rasa, dan teknik pengolahan, serta penyerahan PIRT sebanyak 8 produsen. Rincian tahapan kegiatannya adalah: demonstrasi, survey, pembentukan KUBE, observasi, pelatihan, pendampingan, pembuatan merk usaha, penyuluhan produk, lomba, dan penyerahan hadiah, Kegiatan tambahan yang dilakukan adalah: silaturohmi, pengajian, mengajar di TPQ, kerja bakti, pendataan kesehatan reproduksi sebanyak 100 warga, kegiatan menjelang tujuh belas agustus, dll.

Keywords: optimalisasi home industry, limbah tahu, bernilai ekonomi.

Abstract

(2)

141 variety of products processing training crackers with different flavors, and processing techniques, as well as the delivery port on the eight manufacturers. Details of the stages of its activities are: demonstrations, surveys, formation of KUBE, observation, training, mentoring, creation of business brands, product education, race, and delivery of prizes, additional activities carried out are: good relationship, recitals, teaching in the TPQ, community service, health data collection reproductions on 100 residents, the activities towards seventeen August, etc.

Keywords: Optimization of home industry, The waste out, Economic value

1. PENDAHULUAN

Desa Ujungrusi berada di kecamatan Adiwerna. Desa ini memilki potensi alam yang baik karena berada pada jalan Alternatif Tegal-Purwokerto sehingga menjadi ramai dan berkembang. Dukuh di desa Ujungrusi terdiri dari lima yaitu: Kebrajan, Pengopakan, Kesaden, Pakembangan, Pedalangan. Desa Ujungrusi merupakan kawasan Home Industri dan perdagangan, dan merupakan urat nadi perekonomian di wilayah Kecematan Adiwerna.,

Desa Ujungrusi merupakan sentra industri makanan kecil, dengan jumlah berkisar 50%. Sedang dukuh Kebrajan berkisar 95%, masyarakatnya adalah home industri makanan kecil, seperti pilus, krupuk, onde, arisah, stik dan makanan ringan lainnya. Usaha home industri ini, bahkan sudah merambah ke luar jawa. Geliat home industry di desa Ujungrusi sangat tinggi. Home industry kerupuk, dalam sejarahnya

pernah berjaya. Namun dalam

perkembangannya tergilas oleh home industry dari luar kota. Olehkarenanya perlu adanya perbaikan dan pembinaan home industry kerupuk di desa Ujungrusi ini, agar dapat bersaing. Selain itu perlu adanya pemanfaatan bahan baku yang melimpah dari desa tetangga Adiwerna yaitu ampas tahu.

Jumlah pengrajin tahu di desa Adiwerna, terbanyak ada di dukuh Pesalakan berkisar 90%. Dukuh lainnya adalah Kalimati dengan jumlah industri sekitar 50%, dan dukuh Rejosari 25 %, Pesarean dan dukuh Adiwerna (20%). Limbah dari pengolahan tahu adalah limbah cair dan limbah padat (ampas tahu). Limbah ampas tahu ini dijual dengan harga yang sangat murah, sekitar Rp 2000 – 2500/kg. Komposisi kimia ampas Tahu: Kalori 414 kal, Protein 26,6 g, Lemak 18,3 g, Karbohidrat 41,3 g, Kalsium 19 mg, Fosfor 29 mg, Besi 4,0 mg, Vit. B 0,20 mg, Air 9,0 g. Terkait dengan hal di atas, maka perlu adanya pengolahan lanjut dari limbah ampas tahu, menjadi produk makanan yang

bernilai jual tinggi, yang berdampak pada optimalisasi home industri di desa Ujungrusi.

Kegiatan di atas dilaksanakan melalui program KKN-PPM, pelaksanaannya direncanakan meliputi: a) pemberian keterampilan, teknik pengolahan, teknik pengemasan dan pelatihan pada kelompok-kelompok kecil, b) pendampingan kepada home industry yang sebagian besar dikelola oleh ibu-ibu masyarakat desa Ujungrusi, c) pembentukan dan pendampingan KUBE (Kelompok Usaha Bersama), c) penguatan KUBE melalui pengembangan produk, d) dimilikinya kegiatan marketing untuk pengembangan home industry kerupuk, d) terjalinnya kemitraan dengan Dinkes dan pengusaha lain untuk keperluan penjualan produk dan pengembangannya. Luaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pendapatan ekonomi home industri masyarakat desa Ujungrusi, meningkatkan fungsi limbah menjadi produk usaha alternatif kreatif, dan bernilai ekonomi, serta meningkatnya kualitas usaha home industry kerupuk.

2. METODE

Tahapan metode pelaksanaan kegiatan adalah:

a) Pembekalan umum pada mahasiswa KKN

b) Magang pada home industry kerupuk oleh mahasiswa KKN

c) Survey pada home industry tahu.

d) Pelatihan pada mahasiswa pembuatan aneka produk makanan dengan bahan dasar ampas tahu dan kerupuk.

e) Melakukan survey pada pengrajin tahu f) Pendataan dan observasi pada home

industri kerupuk

g) Pelatihan keterampilan pengolahan aneka produk makanan dengan bahan baku ampas tahu.

h) Pembentukan KUBE

i) Pelatihan pembuatan kerupuk yang variatif

(3)

142

k) Diskusi dan brain storming pada anggota pelatihan

l) Problem solving, terkait pengembangan usaha dan perencanaan keberlangsungan KUBE.

m)Pembuatan PIRT bagi home industri kerupuk

n) Kegiatan presentasi produk dan lomba yang diikuti oleh peserta.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Lokasi a. Kondisi Geografis

Desa ujungrusi memiliki 36 Rumah Tangga (RT) dan Rumah Warga (RW). Desa Ujungrusi dibagian utara berbatasan dengan desa Pegedangan, dibagian timur desa Ujungrusi berbatasan dengan desa Adiwerna, dibagian selatan desa Ujungrusi berbatasan dengan desa Pesawahan sedangkan dibagian barat desa Ujungrusi berbatasan dengan desa Tembok Lor dan Tembok Banjaran. b. Keadaan Perekonomian

Desa Ujungrusi dikenal sebagai pusat atau sentra industry krupuk dari zaman terdahulu. Masyarakat di desa Ujungrusi dikenal sebagai masyarakat yang berjiwa wirausaha yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya industri rumahan atau home industri di desa Ujungrusi. Tidak hanya industry kerupuk yang terdapat di desa Ujungrusi, namun ada yang produksi pakaian atau garmen, produksi makanan ringan. 90% dari total masyarakat yang ada di desa Ujungrusi merupakan produksi kerupuk namun dalam beberapa tahun ini banyak produsen yang menutup pabrik mereka karena tidak mampu bersaing dipasaran. Alhasil banyak produsen kerupuk yang beralih membeli kerupuk dari Sidoarjo atau Surabaya yang kemudian di goreng di desa Ujungrusi. Para produsen kerupuk ini berada di bawah naungan paguyuban produsen kerupuk yang berada di desa Ujungrusi yaitu Paguyuban yang diketuai oleh Bapak Rasmini. Realita di lapangan ternyata paguyuban ini bidang cakupannya menampung baik home industry yang membuat sendiri juga yang hanya menjual aneka produk kerupuk dari berbagai kota. Alhasil pengusaha yang membuat kerupuknya sendiri lambat laun

terpinggirkan. Sedang kusus home industry keru usaha pembuatan kerupuk adalah bapak Jazuli.

3. 2. Masalah Yang Dihadapi

a. Analisis Potensi dan Kebutuhan Desa Ujungrusi memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa, yaitu masyarakat di desa Ujungrusi memiliki jiwa berwirausaha yang sangat kuat dengan banyak yang mendirikan home industry seperti baju, pilus, kerupuk bawang, tahu dan makanan ringan lainnya. Namun, pada kenyataannya di desa Ujungrusi tak banyak produsen kerupuk yang sudah mempunyai ijin dagang yaitu P-IRT. Dalam hal ini P-IRT sangat penting karena tujuan adanya P-IRT yaitu untuk memperluas pemasaran produk tersebuk.

Di desa Ujungrusi mayoritas

masyarakatnya merupakan

memproduksi kerupuk yaitu kerupuk yang dibuat dengan sendirinya di desa Ujungrusi maupun yang dikirim dari Sidoarjo atau Surabaya yang tinggal proses penggorengan. Terkait dengan persoalan ini maka perlunya pembianaan terkait dengan aneka variasi produk kerupuk, agar dapat lebih variatif baik meliputi bentuk dan aneka rasanya.

Selain potensi dari desa Ujungrusi diatas, desa Ujungrusi memiliki potensi dalam hal pemanfaatan dari sari tahu padat atau yang biasa disebut ampas tahu. Hal ini berkaitan dengan desa Ujungrusi bersebelahan dengan desa

Adiwerna yang mayoritas

masyarakatnya merupakan pengrajin tahu maka dari itu desa Ujungrusi berpotensi untuk memanfaatkan sari tahu padat yang biasanya hanya digunakan untuk pakan ternak.

(4)

143 dikonsumsi. Bahkan di Tegal makanan

yang terkenal dengan bahan dasar ampas tahu padat atau ampas tahu atau amprut ini adalah tempe gembus dan kampong.

Sari tahu padat ini mempunyai nilai gizi yang baik. Oleh karenanya tim KKN-PPM di desa Ujungrusi Universitas Muhammadiyah Semarang berusaha mengolah ampas tahu padat menjadi berbagai olahan makanan yang bernilai ekonomi lebih tinggi.

b. Alternatif Pemecahan Masalah

Berkaitan dengan potensi yang ada di desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, maka Tim KKN-PPM UNIMUS desa Ujungrusi, mencoba berpartisipasi untuk :

1. Memanfaatkan ampas tahu padat menjadi aneka produk makanan yang mempunyai nilai jual tinggi.

2. Memperdayakan masyarakat desa Ujungrusi terutama kaum ibu untuk lebih meningkatkan fungsi ampas tahu padat menjadi produk yang lebih bermanfaat.

3. Meningkatkan keterampilan produsen kerupuk dalam mengolah prioduk lebih variatif.

4. Memajukan produsen kerupuk untuk dapat memperluas penjualan dan pemasaran melalui ijin legal yaitu P-IRT.

5. Memperkuat potensi yang ada di desa Ujungrusi yang berkaitan dengan potensi lokal desa Ujungrusi.

c. Luaran yang Diharapkan

1. Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di desa Ujungrusi

2. Meningkatkan fungsi ampas tahu padat agar menjadi produk yang bernilai jual tinggi

3. Produsen kerupuk memiliki keterampilan yang lebih variatif dalm mengolah produk.

4. Produsen kerupuk sadar pentingnya ijin legar dari Dinas Kesehatan berkaitan dengan P-IRT

3. 3. Pelaksanaan Kegiatan a. Kegiatan Utama

Kegiatan utama KKN-PPM di desa Ujungrusi adalah KKN yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal yang sudah ada dari desa. Ada dua kegiatan utama yaitu: pengolahan ampas tahu menjadi produk yang kreatif. Ampas tahu diperoleh dari desa sebelah yaitu desa

Adiwerna. Kegiatan utama yang kedua adalah penguatan produsen kerupuk agar memiliki keterampilan terkait dengan aneka produk kerupuk yang lebih variatif serta memperluas pemasaran kerupuk di desa Ujungrusi melalui ijin legal yaitu P-IRT.

Potensi lokal di desa Ujungrusi adalah produsen kerupuk serta pengrajin tahu. Selama ini ampas tahu padat belum dioptimalkan dengan baik untuk memberi penguatan kepada masyarakat. Ampas tahu padat hanya digunakan sebagai pakan ternak di luar kabupaten Tegal dengan harga yang relative murah. Selain itu perlu untuk memberi penguatan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan ampas tahu padat menjadi produk yang lebih bermanfaat serta dapat bernilai jual yang tinggi, dan peningkatan produsen kerupuk baik dalam variasi pengolahan dan legalitas usaha.

b. Gambaran Pelaksanaan

Gambaran umum sasaran pelaksanaan kegiatan KKN-PPM I desa Ujungrusi adalah :

1) Lokasi : Desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal

2) Tujuan : a) Mengolah ampas tahu padat menjadi produk alternatif yang bernilai jual tinggi., b) Memperluas penjualan dari kerupuk yang diproduksi di desa Ujungrusi

3) Tolak ukur keberhasilan

Munculnya wirausaha pada lingkungan ibu-ibu di desa Ujungrusi serta keluarnya ijin legal pemasaran makanan oleh Dinas Kesehatan yaitu nomor P-IRT

4) Khalayak sasaran

Ibu-ibu di desa Ujungrusi dan produsen kerupuk di desa Ujungrusi 5) Waktu pelaksaan

Tanggal 5 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014 6) Biaya dan sumber dana : - 7) Kerjasama

 Organisasi Aisyiyah Kabupaten Tegal, Cabang Adiwerna dan Ranting Ujungrusi

 PKK desa Ujungrusi

 Kelompok paguyuban produsen kerupuk desa Ujungrusi

8) Teknik Pelaksanaan :

(5)

144

serta peningkatan keterampilan dan teknik marketing kepada produsen kerupuk di desa Ujungrusi

9) Hasil dan Manfaat :

 Memberdayakan ibu-ibu melalui kerjasama dalam usaha

 Memunculkan jiwa usaha kepada masyarakat desa Ujungrusi

 Meminimalisir ampas tahu padat sebagai pakan ternak

 Daya jual kerupuk semakin meningkat, karena dapat masuk dipasaran luas

 Membangkitkan semangat perangkat desa untuk lebih mengoptimalkan ampas tahu padat.

c. Tim KKN-PPM.

1. Tim pembimbing KKN-PPM

UNIMUS

a) Ketua : Dr. Eni Winaryati, M.Pd b) Anggota :

1) Siti Aminah, STp, MSi 2) Setia Iriyanto,SE, MSi

2. Mahasiswa KKN-PPM UNIMUS di Desa Ujungrusi. Jumlah mahasiswa KKN-PPM di desa Ujungrusi adalah 29 mahasiswa tersebar pada 5 prodi yaitu: Prodi S1 Ilmu Gizi, S1 Teknologi Pangan, S1 Teknik Mesin, S1 Manajemen, S1 Akuntansi.

3.4. Rincian Kegiatan 1. Pra KKN

Sebelum dilaksanakannya kegiatan KKN-PPM di desa Ujungrusi, dilakukan pembekalan dan pelatihan. a. Pembekalan.

Pembekalan dilakukan sebanyak 2 kali. Meliputi pengarahan dan teknik pelaksnaakan KKN-PPM.

b. Magang dan Pelatihan.

Magang dilaksanakan pada pengrahin tahu dan home industry kerupuk. Kegiatan ini dilaksanakan 4 kali. 1 (satu) kali magang, dan 3 (tiga) kali pelatihan yang meliputi pengolahan ampas tahu dan kerupuk. Pelatihan dilaksanakan di laboratorium teknologi pangan.

2. Pelaksanaan KKN a. Upacara Pelepasan.

Pelepasan mahasiswa KKN

dilaksanakan di Kampus Rektorat Unimus, pada hari Selasa, 5 Agustus 2014, pukul 07.00 wib. Kegiatannya meliputi pembukaan, sambutan oleh ketua LLPPM Unimus, Ibu Dr. Sri Darmawai, M.Si., dan pelepasan mahasiswa KKN oleh Bapak Rektor UNIMUSyaitu Prof. Dr. H. Djamaludin Darwis, M.A.

b. Upacara Penerimaan Mahasiswa KKN-PPM.

Penerimaan dilakukan oleh Bapak Kepala Desa Ujungrusi, bp H Fauzi, SH.

c. Silaturrohmi.

Kegiatan Silaturrohmi dilakukan pada tokoh agama setempat, dan tokoh masyarakat, termasuk perangkat desa, pengurus RW, dan RT.

d. Survei dan observasi.

Kegiatan survey pada pengrajin tahu, observasi pada home industry kerupuk Gambar 4. Silaturrohmi pada Toga, dan Toma

Gambar 1.Pembekalan dan Pelatihan pada mhs

Gambar 2. Penglepasan mhs KKN oleh Rektor

Gambar 3.. Penerimaan mhs oleh Kepala Desa

(6)

145 e. Demonstrasi.

Demonstrasi pembuatan makanan dari ampas tahu, dan aneka variasi kerupuk.

f. Kerja bakti.

Kegiatan kerja bakti ini dilakukan bersama dengan TNI dan masyarakat.

g. Upacara Kerja Bakti

Terlibat dalam kegiatan upacara Kerja Bakti Desa Kabupaten Tegal di desa Ujungrusi

h. Pelatihan dan Pendampingan.

Pelatihan dan pendampingan pada beberapa KUBE terkait pembuatan bahan makanan dengan bahan dasar ampas tahu.

i. Pendampingan dan diskusi.

Pendampingan pada home industry kerupuk terkait dengan pengolahan dan pembuatan PIRT.

j. Kegiatan tambahan

Kegiatan tambahan pengambulan data penelitian kesehatan reproduksi pada 100 ibu-ibu di desa Ujungrusi, mengajar di TPQ, dan pengajian.

k. Kegiatan lomba

Kegiatan lomba menjelang 17 Agustus 2014. Kegiatan antar mhasiswa dengan warga atau antar warga. Lomba meliputi cabng olah raga dan seni.

l. Berbagai kegiatan koordinasi.

Kegiatan koordinasi dilakuan dengan berbagai bentuk. Baik oleh tim dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa, atau oleh tim inti mahasiswa.

m. Senam pagi dan lomba

Kegiatan senam pagi dan lomba aneka produk makanan dari ampas tahu. Gambar 6. Pelatihan aneka produk oleh tim

Gambar 7.Kerja bakti

Gambar 8. Upacara Kerja bakti

Gambar 9.Pendampingan

Gambar 11. Kegiatan tamabahn

Gambar 12. Kegiatan lomba 17 agustus Gambar 10. Pendampingan dan Diskusi

Gambar 14. Senam Pagi

(7)

146

n. Kegiatan lomba.

Kegiatan lomba ini diikuti oleh 11 KUBE terkait dengan aneka produk makanan dari ampas tahu.

o. Penyerahan hadiah lomba.

Penyerahan dolakukan oleh Ibu lurah dan perangkat desa ujungrusi.

p. Penutupan dan penyerahan kembali mahasiswa ke UNIMUS.

Kegiatan penutupan dan penyerahan kembali mahasiswa KKN kepada UNIMUS oleh bapk kepala Desa Bp. H Fauzi,SH.

q. Penyerahan PIRT.

KKN-PPM telah membantu home industry kerupuk untuk dibuatkan merk dagangnya serta dibantu pengurusan 8 (delapan) PIRT.

Penerima PIRT adalah:

1) Bapak Jazuli, nama merek usaha kerupuknya: “Najib Barokah”

2) Bapak Wasrap, nama merek usaha kerupuknya adalah “Mahkota”

3) Bapak Karyono, nama usaha kerupuknya adalah “Terung”

4) Bapak Nuripin, nama usaha kerupuknya adalah “Burung”.

5) Bapak Suwarno, nama usaha kerupuknya adalah “Rina Rasa”

6) Bapak Kuradi, nama usaha kerupuknya adalah “ Puji Jaya”

7) Bapak Sobirin, nama usaha kerupuknya “2Putri”

8) Bapak Sairin, nama usaha kerupuknya adalah “Mulya Jaya”

4. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

1. Warga sangat antusias, mengingat ampas tahu yang selama ini hanya dijual murah, ternyata ,masih dapat diolah menjadi produk yang kreatif dan bernilai jual.

2. Bagi kelompok usaha pengolahan ampas tahu menjadi produk yang kreatif, perlu dikembangkan lebih lanjut melalui kegiatan pendampingan.

3. Telah terjalinnya kegiatan kemitraan dengan organisasi masyarakat perempuan, PKK, dan home industry kerupuk.

4. Telah dimilikinya PIRT pada produsen kerupuk.

5. Telah terbentuknya pguyuban kusus pada produsen pembuat kerupuk.

6. Telah dihasilkannya web KKN-PPN di Desa Ujungrusi oleh mahasiswa

Unimus, dengan alaman

kknppmunimus.blogspot.com

b. Saran

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pembelajaran Masyarakat dimitrakan dengan organisasi masyarakat perempuan yaitu „Aisyiyah, dengan harapan akan terjadi keberlanjutan program pasca KKN-PPM.

Gambar 17. Penutupan dan penyerahan PIRT Gambar 16. Penyerahan hadiah lomba Gambar 15.Aneka produk kreasi KUBE

(8)

147 5. REFERENSI

Breadpit weblog. 2008. Limbah ampas tahu dapat menjadi roti berproteintinggi. http://breadpit.wordpress.com/.. Diunduh tanggal 11. januari 2012.

E-petani. 2011. Limbah Ampastahu.

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/ pengolahan-ampas-tahu-1622. diunduh tanggal 11 Januari 2012.

Kantor desa Adiwerna.2012. Data analisis dokumen di desa Adiwerna. Kab Tegal

Wikipedia. 2011. Adiwerna Tegal.

http://static.flipora.com/enhancedsear