Pola lantai yang digunakan pada tari kecak dari bali adalah disebut

Pola lantai Tari Kecak. Sumber: pixabay.com

Tari Kecak merupakan tarian daerah yang berasal dari Bali dan menggambarkan tentang kisah pewayangan, yakni cerita Ramayana. Pola lantai Tari Kecak yang unik dan terdapat sisi mistis di dalamnya membuat tarian ini selalu berhasil memikat perhatian para wisatawan. Jika Anda pernah berkunjung ke Bali, pasti sudah tidak asing dengan tarian yang satu ini.

Tari Kecak ini dimainkan oleh 50-70 orang penari yang semuanya adalah laki-laki dengan tampilan bertelanjang dada dan bagian bawahnya ditutupi dengan kain kotak-kotak berwarna hitam-putih. Tarian ini memang terlihat sangat mempesona dan pertunjukkannya selalu berhasil membuat penonton terpukau.

Pada tahun 1930-an, seorang seniman Bali yang bernama Wayam Limbak bersama pelukis dari Jerman yang bernama Walter Spies menciptakan tarian ini. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, Tari Kecak mulai dimainkan ke berbagai pentas di desa-desa di Pulau bali. Bahkan tarian legendaris ini sudah mencari salah satu kesenian wajib untuk berbagai acara di Pulau Bali.

Pola lantai Tari Kecak. Sumber: pixabay.com

Menurut buku Keberagaman Seni Tari Nusantara karya Resi Septiana Dewi (2012:38), pola lantai Tari Kecak adalah melengkung dengan membentuk lingkaran. Jadi, seluruh penari yang tergabung dalam tarian ini akan merapatkan posisi dan membentuk posisi lingkarang sebelum mulai menari. Kemudian gerakan tarian ini adalah duduk melingkar di tempat sembari mengucapkan kata ‘Cak’.

Walaupun tarian ini tidak menggunakan alat musik apapun sebagai pengiringnya, namun Tari Kecak masih tetap terlihat kompak dan juga indah. Seluruh penari bergerak dengan seirama. Hal inilah yang membuat Tari Kecak memiliki nilai seni yang sangat tinggi sehingga disukai oleh para turis.

Dalam alur ceritanya, Tari Kecak menampilkan adegan saat Rama meminta tolong kepada Dewata, dimana hal tersebut membuktikan bahwa Rama percaya jika Tuhan dapat menolong dirinya. Adapun pesan moral yang ingin disampaikan adalah kesetian Shinta kepada suaminya, Rama serta burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya demi menyelemarkan Shinta dari Rahwana. Kita juga diajarkan agar tidak mempunyai sifat serakah seperti Rahwana.

adjar.id - Kali ini kita akan membahas makna dan pola lantai tari Kecak yang berasal dari Bali.

Indonesia adalah negara yang memiliki beragam kebudayaan, salah satunya keberagaman tarian.

Setiap daerah di Indonesia memiliki keragaman tarian yang berbeda-beda.

Tarian daerah tersebut memiliki sejarah dan nilai-nilai luhur, tidak terkecuali dengan tari Kecak.

Pernahkan Adjarian melihat pertunjukan tari Kecak?

Tari Kecak adalah salah satu tarian yang terkenal dan berhasil mendunia.

Salah satu keunikan tari Kecak yaitu tidak adanya iringan musik, namun diiringi oleh suara khas yang berasal dari suara penari yang berbunyi "cak, cak, cak".

Lalu, bagaimana makna dan pola lantai tari Kecak? Yuk, simak pembahasan berikut, Adjarian!

"Tari Kecak berasal dari Bali dan sudah mendunia karena keunikannya."

Baca Juga: Apa Saja Jenis Pola Lantai yang Perlu Dikuasai dalam Seni Tari?

Pola Lantai Tari Kecak

Jenis pola lantai dalam gerak tari dibedakan menjadi dua, yaitu pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung.

Pola lantai garis lurus dalam gerak tari membentuk garis lurus dengan pola berbentuk satu atau beberapa garis lurus.

Sedangkan pola garis lengkung adalah pola dalam gerak tari yang membentuk satu atau lebih garis lengkung.

Dalam tari Kecak, pola lantai yang dipakai merupakan jenis pola lantai garis lengkung.

Pola lantai garis lengkung sendiri dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.

Tari Kecak umumnya menggunakan pola lantai garis lengkung membentuk lingkaran. Pola tersebut terbentuk dari beberapa garis lengkung hingga membentuk lingkaran.

Sehingga, para penari dalam tari Kecak akan merapat dengan posisi lingkaran saat menari.

"Tari kecak menggunakan pola lantai jenis garis lengkung."

Baca Juga: Tari Tradisional Provinsi Bali yang Bersifat Hiburan atau Balih-balihan

Makna Tari Kecak

Tari Kecak adalah tarian tradisional yang menggunakan properti khusus, seperti bara api, selendang hitam dan putih, bungan kamboja, gelang kerincing, serta tempat sesaji.

Tarian ini masuk ke dalam jenis tarian sakral karena banyak kejadian yang tidak masuk akal seperti para penari yang kebal dengan api atau tidak terbakar api.

Meskipun tari Kecak tidak menggunakan alat musik untuk mengiringi, namun tari Kecak tetap terlihat indah dengan suara penari yang mengiringinnya.

Penari yang ikut dalam tari kecak biasanya berjumlah sekitar 50 sampai 150 orang, lo.

Tari Kecak ini memiliki makna tentang kesetiaan Shinta kepada suaminya yaitu Rama.

Selain itu, tari Kecak juga mengajarkan tentang sifat yang tidak boleh dimiliki seperti sifat serakah yang dicontohkan oleh tohoh Rahwana.

Nah, itulah pola lantai dan makna tari Kecak yang berasal dari Bali.

Coba Jawab!
Apa saja jenis pola lantai dalam gerak tari?
Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton video ini, yuk!

Tari Kecak adalah pertunjukan khas Bali yang menggabungkan drama dan tari. Bagi masyarakat Bali, tari Kecak memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan agama. Namun, tarian ini juga bisa dilakukan untuk hiburan, tidak hanya untuk upacara keagamaan saja.

Tari Kecak memiliki pola lantai khusus, yakni berbentuk melingkar. Hal tersebut menjadi keunikan tersendiri dalam tari Kecak. Pada artikel ini, kita akan membahas lengkap tentang tari Kecak. Mulai dari sejarah, makna, hingga keunikannya.

Sejarah Tari Kecak

Tari Kecak diyakini tercipta dari inisiasi dua tokoh. Dilansir situs Jalur Rempah Kemdikbud, tari Kecak dicetuskan oleh seorang penari Bali bernama Wayan Limbak dan pelukis Jerman bernama Walter Spies pada 1930. Keduanya menginisiasi tari Kecak dari tradisi Sanghyang serta kisah Ramayana.


Dalam tradisi Sanghyang yang menjadi asal-usul Kecak, para penari biasanya menari dalam kondisi dirasuki oleh roh atau kesurupan. Wayan Limbak sendiri juga berperan mempopulerkan tarian ini ke berbagai belahan dunia bersama sanggarnya. Hingga kini, tari Kecak menjadi salah satu pertunjukan favorit yang ditonton wisatawan Bali dari seluruh dunia.

Makna dan Filosofi Tarian Kecak

Mengutip situs Binus University, makna tari Kecak adalah kisah Ramayana. Sebagai sebuah pertunjukkan drama dan tari, ada cerita yang dibawakan dalam tari Kecak. Biasanya cerita tersebut adalah tentang penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana. Rama berupaya membebaskan Dewi Sinta dengan berbagai cara, salah satunya meminta bantuan Dewa Hanuman.

Pesan moral yang disampaikan umumnya adalah penggambaran sifat baik dan buruk dari para tokoh. Misalnya tokoh Rahwana, digambarkan sebagai sosok yang serakah dengan mengambil paksa hak orang lain. Tokoh Dewi Sinta digambarkan sangat setia pada Rama, suaminya. Rama pantang menyerah dalam menyelamatkan istrinya. Ada pula tokoh burung Garuda yang rela berkorban saat menolong Rama dan Dewi Sinta.

Cerita tersebut sudah umum bagi masyarakat Bali dan penganut agama Hindu. Namun, meskipun wisatawan dari luar tidak memahami agama Hindu, tari Kecak tetap bisa dinikmati berbagai kalangan karena keunikan dan nilai seninya.

Tari Kecak dipertunjukkan tanpa iringan alat musik sama sekali. 'Musik' yang mengiringi berasal dari mulut puluhan penari yang melantunkan 'cak cak cak' sepanjang pertunjukan. Dari situlah nama 'Kecak' berasal. Para penari juga melakukan gerakan serempak dalam posisi melingkar sehingga memberikan nilai seni yang tinggi pada tari Kecak.

Tujuan Tari Kecak

Tari Kecak atau tari Sanghyang kerap dipertunjukkan untuk hiburan. Namun, tarian ini juga sering digunakan dalam upacara keagamaan. Tari Kecak menjadi medium komunikasi antara manusia dan para dewa serta roh leluhur.

Seperti disebutkan di atas, para penari Kecak menari dalam kondisi kerasukan. Saat itu, mereka bisa berkomunikasi dengan dewa dan roh leluhur serta melakukan hal di luar dugaan, bahkan hal berbahaya.

Keunikan Tari Kecak

Dikutip dari buku Seni Budaya dan Keterampilan oleh Sri Murtono, tari Kecak memiliki keunikan sebagai berikut.

  • Gerakan tarian monoton dari awal sampai akhir dan tidak bervariasi.
  • Gerakan dilakukan dengan posisi duduk melingkar dan tangan digoyangkan di atas kepala.
  • Gerakan tangan di atas melambangkan simbol lidah api yang menyala.
  • Busananya sederhana, hanya berupa kain sebagai celana pendek dan penutup kepala. Penari tidak memakai baju di atas.
  • Tarian diiringi bunyi dari mulut para penari saja, yakni suara cak-cak-cak yang diucapkan dengan tegas dan berulang.

Apakah Tari Kecak Menggunakan Pola Lantai Lingkaran?

Tari Kecak dilakukan oleh puluhan penari, utamanya laki-laki, dalam posisi duduk melingkar. Dilansir Jalur Rempah Kemdikbud, posisi ini menggambarkan peristiwa Ramayan, di mana barisan kera yang merupakan pasukan Dewa Hanuman membantu Rama saat melawan Rahwana yang menculik Dewi Sinta.

Demikian penjelasan mengenai tari Kecak dan pola lantai yang digunakan dalam tarian tersebut. Jika detikers berwisata ke Bali, jangan lupa sempatkan menonton tarian ini!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)