Keracunan adalah kondisi yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, Anda perlu tahu cara mengatasi keracunan, agar dapat membantu memberikan pertolongan pertama sebelum bantuan medis tiba. Sebelum mendapatkan penanganan medis, ada beberapa cara mengatasi keracunan yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah kondisi penderita keracunan bertambah parah, termasuk risiko yang mengancam nyawa. Cara Mengatasi KeracunanKeracunan terjadi saat seseorang menelan, menghirup, atau menyentuh zat yang berbahaya bagi tubuh. Gejala keracunan mencakup sakit perut, muntah-muntah, diare, kehilangan nafsu makan, sesak napas, kesulitan menelan, kulit memerah, bibir membiru, kejang-kejang, hingga hilang kesadaran. Apabila ada seseorang di sekitar Anda yang mengalami gejala keracunan, tetap tenang dan segera hubungi rumah sakit terdekat. Sambil menunggu bantuan, Anda dapat memberikan pertolongan pertama sesuai dengan penyebab keracunan yang dialami: Racun yang tertelanPada kasus racun yang tertelan, berikut cara mengatasinya:
Racun yang terhirupUntuk kasus racun yang terhirup, berikut adalah pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan:
Racun yang mengenai kulitUntuk mengatasi racun yang mengenai kulit, berikut adalah langkah yang perlu dilakukan:
Keracunan bisa terjadi di mana saja. Maka dari itu, kita perlu mengetahui cara mengatasinya dengan tepat, agar penderita keracunan dapat segera ditangani sambil mencari atau menunggu bantuan medis. Terakhir diperbarui: 13 Juni 2019 Cara Mengatasi Berbagai Jenis Keracunan Bahan Kimia
Keracunan zat-zat kimia pada tubuh manusia dapat membahayakan kelangsungan hidup. Bahan kimia beracun tersebut akan merusak jaringan tubuh terpenting sehingga menggangu atau bahkan menghentikan fungsinya. Beberapa jaringan tubuh yang rentan terhadap keracunan diantaranya kulit, susunan syaraf, sumsum tulang, ginjal, hati, dan alat-alat pencernaan. Jika organ tersebut terganggu, terjadilah penurunan tingkat kesehatan yang akan membahayakan jiwa manusia, terutama bila pertolongan terlambat diberikan. Pertolongan pertamaPertolongan pertama pada kecelakaan keracunan bahan kimia sebaiknya dilakukan jika dokter belum juga tiba di lokasi keracunan tersebut. Langkah-langkah untuk melakukannya adalah sebagai berikut:• Cucilah bahan kimia yang masih kontak dengan tubuh (kulit, mata da organ tubuh lainnya)• Usahakan penderita keracunan tidak kedinginan.• Jika sukar bernafas, bantu dengan pernafasan dari mulut ke mulut • Segera bawa ke rumah sakit Jika menemukan orang menelan racun Cara tetap aman yang berhubungan dengan bahan kimia saat berada di rumah:• Bacalah label pada produk barang yang Anda gunakan dan ikulah instruksinya dengan benar.• Jika Anda menemukan seseorang di rumah Anda menelan racun segaja atau tidak, pastikan Anda tahu jenis racun yang tertelan, apa deskripsinya, sebanyak apa yang sudah tertelan, dan sudah berapa lama. Pastikan juga Anda mengetahui berat badan dan tinggi badan korban, atau paling tidak mendeskripsikannya.• Lebih aman jika Anda juga membawa wadah yang berisi racun yang tertelan bersama ke unit gawat darurat • Pastikan korban bernafas. Jika tidak, dan Anda sudah terlatih melakukannya, mulai berikan pertolongan pernafasan. Menghirup asap beracun• Segera bawa orang tersebut ke tempat yang bisa membuat dia menghirup udara segar. Anda juga harus menghindar menghirup asap beracun tersebut.• Segera cari bantuan jika Anda mencurigai keracunan karbonmonoksida.• Jika orang yang menghirup racun tidak bernafas dan jika Anda sudah terlatih melakukannya, mulai berikan pertolongan pernafasan. Sumber: healthmeup
Sep 28 - 2 min read
Keracunan merupakan salah salah satu kegawatdaruratan medis yang sering terjadi dan dapat terjadi dimana saja. Baik itu di rumah, mobil, lingkungan kerja, dan bahkan di pegunungan. Keracunan bukanlah hal yang dianggap remeh dikarenakan dapat mengakibatkan kematian jika tidak diangani dengan benar. Oleh karena itu, penanggulanan keracunan harus diketahui oleh semua masyarakat. Khususnya pertolongan pertama dalam mengatasi keracunan sebelum pertolongan lanjut dari dokter. Untuk mengetahui cara menggulanginya, kita harus melakukan diagnosis serta mencari bukti-bukti yang diperoleh dari tempat kejadian, guna mengetahui jenis racun yang menyerang. Yang tidak kalah peting adalah mengetahui tempat masuknya racun kedalam tubuh. Racun dapat masuk ke tubuh melalui per oral (zat yang tertelan), inhalasi (gas), dan absorbsi permukaan kulit. Hal ini penting diketahui karena berpengaruh pada efek kecepatan dan lamanya reaksi keracunan. Inilah gejalanya Anda mungkin mengalami keracunan jika anda beberapa gejala klinis sesuai dengan penyebabnya. Gejala klinis tersebut antara lain: turunnya frekuensi nafas, pupil yang melebar (dilatasi), turunnya laju nafas, denyut jantung menjadi lebih cepat atau lebih lambat, pusing, diare, cramp perut, halusinasi, air liur yang berlebihan, sianosis (kebiruan pada kulit), penurunan kesadaran, dan gejala klinis lainnya. Bagaimana selanjutnya ? Jika anda atau anda melihat orang lain mengalami gejala klinis yang telah disebutkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembebasan jalan nafas, perbaikan fungsi pernafasan dengan ventilasi dan oksigenasi serta perbaikan sistim sirkulasi darah. Langkah konkritnya anda dapat keluar atau mencari tempat yang teduh serta memiliki sirkulasi yang baik, usahakan tubuh se relax mungkin dan melepas/membuka segala sesuatu yang menghabat jalan nafas seperti melongarkan pakaian. Menolong diri sendiri atau orang lain Dekontaminasi merupakan terapi intervesi yang bertujuan untuk menurunkan pemaparan terhadap racun, mengurangi absorbsi, dan mencegah kerusakan. Jika anda ingin menolong orang lain,maka anda harus menggunakan sarung tangan, masker dan apron. Tindakan dekontaminasi tergantung pada lokasi tubuh yang terkena racun yaitu : Jauhkan diri dari pemaparan inhalasi zat racun. Posisi kepala ditengadahkan dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Buka kelopak mata perlahan dan aliri dengan aquades atau NaCl 0,9% secara perlahan samapai zat racunnya diperkirakan sudah hilang (hindari bekas larutan pencucian mengenai wajah atau mata lainnya) selanjutnya tutup mata dengan kassa steril. Lepaskan pakaian, arloji, sepatu, dan aksesori lainnya dan masukkan dalam wadah plastik yang kedap air dan tutup rapat, cuci/scrubbing bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dan di sabun minimal 10 menit, selanjutnya keringkan dengan handuk kering dan lembut Penelanan merupakan rute pemaparan yang tersering, sehingga tindakan pemberian bahan pengikat (karbon/arang aktif) yaitu dengan dosis 30-50g dan 240 ml air, pengenceran dengan minum air dingin atau susu sebanyak 250 ml,atau dengan induksi muntah dapat mengurangi jumlah paparan bahan toksik. Setelah dekontaminasi dilakukan, apabila anda masih merasakan gejala yang sama, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan terapi lebih lanjut seperti pemberian oksigen lembab 100% serta ventilator pada keracunan paru, melakukan irigasi usus, aspirasi, kumbah lambung, irigasi usus, bedah pada keracunan pencernaan, dan terapi obat yang dibutuhkan. Sumber: Djoko, Widodo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta: Interna Publishing Penulis: Miranda Mutia (V.XXIII) Editor: Gisti Respati R (V.XXII.016) |