Pernyataan berikut yang tidak tepat mengenai perbedaan hadis dengan sunnah Atsar dan khobar adalah

Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Shutterstock

Allah Swt mengutus Rasulullah SAW ke muka bumi untuk memperbaiki akhlak manusia. Hadirnya beliau merupakan rahmat bagi seluruh umat. Sehingga, kita dianjurkan untuk meneladaninya melalui hadits, sunnah, khabar, dan atsar.

Menurut Arief Hidayat dalam buku Al-Islam: Studi Hadits Tarbawi, hadits, sunnah, khabar, dan atsar dapat dijadikan sumber hukum kedua setelah Alquran. Keempat sumber hukum ini bisa menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan.

Meski sama-sama bersumber dari Rasulullah SAW, keempat sumber tersebut tetap memiliki perbedaan. Lantas, apa perbedaan hadits, sunnah, khabar, dan atsar? Simak artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya.

Perbedaan Hadits, Sunnah, khabar, dan atsar

Secara bahasa, hadits artinya sesuatu yang baru, dekat, atau singkat. Mengutip buku Pengantar Studi Ilmu Hadits karya Syaikh Manna al-Qaththan, hadits juga bisa berarti sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain.

Ilustrasi hadits Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO

Hadits mencakup semua hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, ataupun pengakuan. Sedangkan sunnah adalah segala yang bersumber dari Rasulullah, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, dari sebelum diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya.

Sunnah lebih luas dari hadis, karena meliputi segala yang datang dari Nabi Muhammad SAW, baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Namun, di sisi lain, para fuqaha menetapkan sunnah hanya pada dalil yang berkaitan dengan penetapan hukum syara’ saja.

Sehingga, dalam hal ini, jumlah sunnah lebih sedikit daripada jumlah hadits. Mereka menempatkan sunnah pada posisi kedua dalam urutan sumber hukum Islam setelah Alquran.

Berbeda dengan hadits dan sunnah, khabar justru bisa datang dari selain Nabi Muhammad SAW. Merujuk pada buku Al-Qur'an Hadits Madrasah Aliyah Kelas X, khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari Nabi SAW atau selainnya.

Sebagian ulama berpendapat bahwa khabar itu dikhususkan untuk segala sesuatu yang datang atau berasal dari selain Nabi SAW. Contohnya perkataan Ali bin Abi Thalib berikut:

“Termasuk sunnah, ialah meletakkan tangan di bawah pusar sewaktu melakukan shalat” ( HR. Abu Dawud).

Ilustrasi hadits. Foto: Unsplash

Sumber hukum lain yang datangnya dari Rasulullah adalah atsar. Secara bahasa, atsar artinya bekasan sesuatu atau sisa sesuatu. Sedangkan secara isitilah, atsar mempunyai pengertian yang sama dengan khabar dan hadits.

Di sisi lain, para fuqaha memakai istilah atsar sebagai sebutan untuk perkataan para ulama salaf, sahabat, tabi’in dan lain-lain. Contohnya perkataan Ubaidillah Ibn Abdillah ibn Uthbah ibn Mas’ud berikut :

"Menurut sunnah, hendaklah imam bertakbir pada Hari Raya Fitri dan Hari Raya Adha sebanyak sembilan kali ketika duduk di atas mimbar sebelum berkhuthbah" ( HR Baihaqi).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan hadits, sunnah, khabar, dan atsar hanya terletak pada isi dalil dan orang yang menukilkannya saja.

Hadits mencakup seluruh perkataan, perbuatan, dan taqrir Rasulullah. Sedangkan sunnah menitikberatkan fokusnya pada kebiasaan normatif beliau, baik sesudah diangkat menjadi Rasul ataupun sebelumnya.

Khabar, selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad juga bisa dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. Sedangkan atsar lebih sering dinisbatkan pada perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW.

Pernyataan berikut yang tidak tepat mengenai perbedaan hadis dengan sunnah Atsar dan khobar adalah

Contoh Soal Ulangan Jawaban Al Qur'an Hadis Kelas X Aliyah Materi Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar  (Objektif dan Essay)
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang paling benar! 1. Secara etimologi, kata hadis mempunyai beberapa arti, di antaranya adalah.... A. Perintah B. Aturan C. Dekat D. Acara E. Lama 2. Segala sesuatu yang ditetapkan oleh Nabi Saw, yang tidak terkait dengan masalah-masalah fardu dan wajib adalah pengertian hadis menurut .... A. Ahli Usul Fikih B. Ahli Kalam C. Ulama Tabiin D. Ahli Fikih E. Ahli Hadis 3. Sunnah secara etimologi memiliki beberapa arti. Yang bukan merupakan arti sunnah secara etimologi adalah.... A. Cara B. Tradisi C. Jalan yang ditempuh D. Baru E. Ketetapan 4. Menurut ahli hadis bahwa perbedaan hadis dengan sunnah adalah…. A. Sunnah lebih luas pengertiannya dari hadis. B. Hadis dan sunnah sama saja. C. Sunnah hanya khusus pada Nabi Muhammad Saw. D. Hadis lebih kuat dari sunnah. E. Hadis bisa disandarkan pada selain Nabi Muhammad Saw. 5. Kata atsar secara etimologi mempunyai arti …. A. Do’a B. Barang bekas C. Sesuatu yang baru D. Debu E. Sisa dari sesuatu 6. Ahli hadis mendefinisikan khabar adalah …. A. Suatu berita yang berasal dari ulama hadis B. Suatu berita yang khusus dari sahabat Nabi C. Suatu berita yang hanya mengandung hukum D. Suatu berita yang diterima dari sahabat dan tabiin E. Suatu berita yang diterima dari Nabi Muhammad Saw, sahabat dan tabiin 7. Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Saw, baik perkataan maupun perbuatan beliau, sedangkan hadis hanya khusus mengenai perbuatan beliau adalah menurut pendapat.... A. Ibnul Humam B. Dr. Taufiq C. Ahli Hadis D. Ahli Fikih E. Ahli Ushul 8. Secara garis besar persamaan antara sunnah dan hadis adalah …. A. Keduanya merupakan perbuatan Nabi Saw. B. Keduanya merupakan perkataan Nabi Saw. C. Keduanya merupakan taqrir Nabi Saw. D. Keduanya bersumber kepada Nabi Saw. E. Keduanya terkadang bersumber dari selain Nabi Saw. 9. Berikut ini pernyataan yang tidak benar terkait dengan hadis, sunnah, khabar dan asar adalah …. A. Sunnah lebih luas dari pada hadis B. Hadis lebih luas daripada sunnah C. Khabar selain dinisbahkan ke Nabi Saw, dapat juga dinisbahkan kepada Sahabat dan tabi'in D. Khabar lebih umum daripada hadis E. Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat 10. Pernyataan berikut ini yang bukan merupakan perbedaan al-Qur’an dengan hadis nabi adalah.... A. Al-Qur’an diturunkan bahasa dan maknanya dari Allah Swt sedang hadis dari Nabi. B. Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan maknanya saja, hadis boleh. C. Al-Qur’an baik lafaz dan maknanya merupakan mu’jizat, hadis bukan mu’jizat D. Al-Qur’an diturunkan melalui perantara Jibril, hadis melalui mimpi Nabi. E. Membaca al-Qur’an bernialai ibadah dan berpahala, membaca hadis tidak.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud sunnah menurut istilah? 2. Uraikan persamaan hadis dan sunnah! 3. Jelasakan pengertian asar menurut etimologi dan terminologi? 4. Uraikan perbedaan hadis, sunnah, khabar dan atsar! 5. Jelasakan perbedaan antara al-Qur’an dan hadis!

Kunci Jawaban

Pilihan ganda 1. C 2. D 3. D 4. A 5. E 6. E 7. A 8. D 9. B 10. D Uraian 1. Sunnah secara terminologi adalah Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya. 2. Persamaan hadis dan sunnah adalah sama-sama disandarkan kepada Nabi Saw, baik berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir (ketetapan) beliau. 3. Menurut bahasa, atsar artinya bekasan sesuatu atau sisa sesuatu. asar berarti pula nukilan (yang dinukilkan). Karena itu doa yang dinukilkan/ berasal dari Nabi Saw, dinamakan doa ma’fur. Adapun pengertian Atsar menurut istilah, kebanyakan ulama berpendapat bahwa atsar mempunyai pengertian yang sama dengan khabar dan hadis. 4. Menurut sebagian ulama, sunnah lebih luas dari hadis. Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad Saw, dapat juga dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. Khabar lebih umum dari hadis, karena masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari Nabi Muhammad Saw, Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat Nabi Muhammad Saw, meskipun kadang-kadang dinisbahkan kepada beliau. 5. Perbedaan dari segi bahasa dan makna. - Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa dan maknanya langsung dari Allah Swt. - Hadis adalah bahasadan maknanya dari Nabi Saw. Perbedaan dari segi periwayatan - Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya saja sebab dapat mengurangi kemukjizatannya - Hadis boleh diriwayatkan dengan maknanya saja. Yang terpenting dalam hadis adalah penyampaian maksudnya. Perbedaan dari segi kemukjizatan. - Al-Qur’an baik lafal maupun maknanya merupakan mukjizat. - Hadis bukan merupakan mukjizat. Perbedaan dari segi nilai membacanya. - Al-Qur’an diperintah untuk dibaca, baik pada waktu shalat (wajib membaca Surah al-Fatihah) maupun di luar shalat sebagai ibadah, baik orang yang membacanya itu mengerti maksudnya maupun tidak - hadis dilarang dibaca ketika shalat dan membacanya tidak dinilai ibadah. Yang terpenting dalam hadis adalah untuk dipahami, dihayati dan diamalkan.

Terima Kasih Atas Kunjungannya. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.