Jelaskan permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan luar negeri

Jelaskan permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan luar negeri

Jelaskan permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan luar negeri
Lihat Foto

sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Hambatan perdagangan internasional salah satunya lewat perbedaan mata uang antar negara.

KOMPAS.com - Perdagangan internasional dilakukan oleh dua negara atau lebih yang biasanya sudah menjalin kerja sama.

Dibeberapa negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pendapatan negara. 

Perdagangan internasional sebenarnya sudah terjadi selama berabad-abad lalu dan dampak positifnya masih terasa hingga sekarang.

Perdagangan internasionak juga mendorong adanya kemajuan transportasi, globalisasi, industrialisasi, hingga perusahaan multinasional. 

Dalam praktiknya, kegiatan perdagangan internasional tetap mengalami hambatan. Hambatan tersebut tentu mengakibatkan proses perdagangan tidak berjalanlancar atau cenderung gagal. 

Baca juga: Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Beberapa hambatan perdagangan internasional, yaitu: 

Perbedaan mata uang

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, negara-negara eksportir akan meminta pembayaran menggunakan mata uang negaranya. 

Ketika mata uang negara eksportir lebih tinggi dari negara importir, maka negara pengimpor harus menambah pengeluaran. Untuk melancarkan proses perdagangan internasional perlu adanya penetapan mata uang internasional yang diterima oleh setiap negara. 

Kebijakan perdagangan pemerintah 

Dalam buku Politik Bisnis Internasional (2002) karya Bob Sugeng Hadiwinata, meski banyak negara yang mendukung perdagangan bebas, nyatanya masih ada kebijakan pemerintah negara yang membatasi masunya produksi asing ke pasar domestiknya.

Hal tersebut dilakukan demi kepentingan perlindungan industri dalam negeri. Ada dua cara yang umum dilakukan suatu negara untuk membatasi aliran produk asing, yaitu: 

Tidak semua bentuk perdagangan internasional akan selalu berhasil atau tanpa masalah. Dalam perdagangan internasional biasanya sering terjadi hambatan ataupun masalah-masalah yang dapat menjadi faktor penghalang bagi terciptanya perdagangan internasional dari suatu negara ke negara lain. Hal ini sebenarnya wajar mengingat kompleksnya perdagangan internasional, dari mulai wilayah yang berbeda, hukum dan aturan yang berbeda, budaya yang berbeda, mata uang yang berbeda dan lain sebagainya.


{|CATATAN| Untuk lebih jauh memahami pembahasan ini ada baiknya Anda juga membaca 4 artikel berikut: Pengertian Perdagangan Internasional, Manfaat Perdagangan Internasional, 21 Pelaku Perdagangan Internasional, dan 3 Teori Perdagangan Internasional}

Secara umum, masalah perdagangan internasional terbagi atas dua faktor. Yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

Masalah perdagangan internasional yang berkaitan dengan faktor eksternal yaitu:

Jelaskan permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan luar negeri

Kepercayaan sangat penting dalam menjamin telaksananya transaksi ekspor dan impor. Biasanya masalah yang sering timbul dalam perdagangan internasional adalah masalah kepercayaan. Hal ini terjadi akibat dari kedua belah pihak antara eksportir dan importir belum saling bertemu dan mengenal satu sama lain karena tempat yang saling berjauhan satu sama lain. Kepercayaan ini dibutuhkan pada saat pengiriman barang, seperti maisalnya apakah eksportir atau importir yang terlebih dahulu mengirim barangnya sebelum pembayaran atau setelah pembayaran. Untuk menentukan hal-hal tersebut perlu adanya kepercayaan satu sama lain. Jika eksportir dan imprtir tidak saling percaya, maka perdagangan internasional tidak akan berjalan dengan lancar.

Pemasaran sangatlah penting dalam perdagangan internasional bagi eksportir dan importir. Pemasaran diperlukan untuk memperkenalkan barang ke luar negeri untuk mendapatkan penawaran barang dengan harga yang sangat menguntungkan. Selain itu pemasaran juga akan mempermudah dalam para eksportir dan importir dalam mengetahui lokasi tujuan ekspor maupun impor. Masalah pemasaran yang sering dihadapi eksportir dan importir dalam perdagangan internasional adalah banyaknya persaingan.

Kebijakan perdagangan internasional negara yang satu dengan negara lainnya akan berpengaruh terhadap eksportir dan importir. Pengaruh tersebut sangat penting dalam keberlangsungan pemeliharaan dan peningkatan hubungan dagang. Adanya kebijakan ekspor pembatasan seperti kuota barang dan kuota negara, akan menyebabkan peningkatan transaksi perdagangan internasional tidak sepenuhnya dapat terlaksanakan.

Adanya organisasi internasional adalah untuk mengatur stabilitas harga barang di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaatnya, keanggotaan organisasi tersebut juga dapat menjadi kendala dalam melakukan tindakan transaksi jual beli. Hal ini karena adanya batasan bagi anggota organisasi perdagangan internasioanl tersebut dalam berinteraksi atau melakukan ekspor impor.

Banyaknya kemudahan internasional yang menyediakan kemudahan syarat sangat berguna bagi pengembangan perdagangan internasional antar negara. Namun hal ini jarang diketahui negara-negara berkembang. Adanya ketidaktahuan tersebut akan menyebabkan kurangnya pemahaman dan menjadi faktor penghambat dalam kegiatan perdagangan internasional.

Jika dilihat dari faktor internal, masalah perdagangan internasional adalah:

Persiapan teknis mencakup persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi perdagangan internasioanl. Dari sisi eksportir masalah yang timbul adalah kemampuan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengiriman barang. Sementara pada sisi importir, harus adanya pencitraan nama baik perusahaan serta menjamin kelangsungan izin usahanya dan aktivitas transaksi harus terus berlanjut dan ditingkatkan.

Keberhasilan perdagangan luar negeri didukung oleh kemampuan dan pengetahuan eksportir dan importir. Pemahaman tersebut terutama dalam menyangkut dasar-dasar, pengisian dokumen, tata cara pelaksanaan serta peraturan-peraturan yang berlaku di dalam dan di luar negeri. Tanpa adanya kemampuan dan pemahaman transaksi internasional yang baik akan sangat menghambat terjadinya perdagangan internasional.

Masalah pembiayaan sering dihadapi oleh eksportir dan importir dalam perdagangan internasional. Hal ini merupakan masalah bagaimana eksportir dan importir melakukan pembayaran internasional. Masalah pembiayaan dalam perdagangan internasional adalah keterbatasan dana dan fasilitas pendanaan. Di sini pengusaha atau negara harus mempu mengatur keuangannya secara bijak serta menggunakan fasilitas-fasilitas pembiayaan dengan mempelajari terlebih dahulu manfaatnya.

Adanya ketidaksempurnaan dalam barang merupakan masalah yang terjadi pada eksportir. Hal ini terjadi pada saat eksportir tidak mampu mempersiapkan barang yang akan ia jual dengan baik. Ketidaksiapan ini dapat menimbulkan akibat buruk bagi keberlangsungan hubungan transaksi internasional negara dengan negara lain. Oleh karena itu diperlukan pengawasan terlebih dahulu terhadap kualitas barang yang akan dikirimkan.

Aturan-aturan yang mendasari impor sangat mempengaruhi pelaksanaan perdagangan internasioanl. Aturan yang sering berubah dapat membingungkan dan menimbulkan kekeliruan berbagai pihak. Peraturan impor seperti pembatasan-pembatasan akan menghambat dan mengurangi ketersediaan barang di dalam negeri dan mengurangi pendapatan bagi negara yang mengirimkan barangnya.


Tidak selamanya kegiatan perdagangan internasional dapat berjalan sesuai dengan kondisi yang diinginkan, biasanya  sering terjadi hambatan atau masalah-masalah yang menjadi faktor penghalang bagi setiap negara yang terlibat didalamnya.

Masalah tersebut terbagi dalam dua kelompok utama yaitu masalah internal dan eksternal.


         Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :

1.            Kepercayaan Antara Eksportir Importir

Jelaskan permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan luar negeri
Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran.

Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas masing-masing.

Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain :

a.             memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat, dan jenis usaha.

b.            Mencari dan mengunjungi perusahaan di negara lain.

c.             meminta bantuan bank di dalam negri yang selanjutnya mengadakan kontak dengan bank korespondennya di luar negri untuk menghubungkan nasbah kedua bank.

d.            Membaca publikasi dagang dalam dan luar negri.

e.             Konsultasi dengan pengusaha dalam bidang yang sama.

f.             Melalui perwakilan perdagangan.

Pada dasarnya faktor kepercayaan ini lebih dititikberatkan pada kemampuan kedua belah pihak baik eksportir maupun importir dalam menilai kredibilitas masing-masing.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai :

a.             ongkos atau biaya barang

b.            sifat dan tingkat persaingan

c.             luas dan sifat permintaan

Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :

a.             peraturan perdagangan negara setempat

b.            pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu

c.             kontinuitas produksi barang

d.            negara tujuan barang-barang ekspor

Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi :

a.             Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan

b.            Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi masalah nasional

c.             Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negri

d.            Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran

3.            Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan Perdagangan Dengan Negara Lain

Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana.

Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor

4.           Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi Internasional

Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC.

5.           Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan

Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.

         Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata.

         Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :

Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :

a.             Status badan hukum perusahaan

b.            Adanya izin usaha (SIUP) serta izin ekspor maupun impor (APE,APES, API, APIS, APIT)

c.             Kemapuan menyiapkan persyaratan-persyaratan lain seperti dokumen pengapalan, realisasi pengapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik.

Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untu mengirimkan barangnya.

Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas –aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan.

2.            Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri

Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.

Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yanmg dilakukan.

Menyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan.

4.            Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang

Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri.

Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :

a.      Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.

b.      Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian

c.      Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.

d.      Pengepakan yang tidak memenuhi syarat

e.      Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.

5.            Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor

Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya.

Tags :