Yang tidak boleh dilakukan penderita skoliosis

Olahraga yang dilarang untuk skoliosis sebaiknya anda hindari agar tidak membuat penyakit semakin parah. Ada beberapa jenis aktivitas yang kurang aman jika anda jalankan.

Skoliosis itu sendiri merupakan kondisi kelainan tulang belakang yang melengkung. Biasanya terbentuk seperti huruf C atau S. Pada umumnya penyakit ini sering terjadi pada anak-anak sebelum pubertas.

Usianya antara 10-15 tahun meski kondisinya hanya ringan. Jika tidak segera teratasi, tentu akan menjadi semakin parah seiring bertambahnya usia.

Jika penyakit ini hanya anda biarkan saja, tentu bisa menimbulkan gangguan pada tubuh lainnya. Misalnya gangguan jantung, paru-paru, atau kelemahan pada tungkai.

Memang ada anggapan bahwa dengan olahraga, gangguan ini bisa ringan, namun belum jelas kepastiannya. Justru ada beberapa aktivitas olahraga yang dilarang untuk skoliosis.

Namun, jika penderita gemar dengan aktivitas tersebut, sebaiknya jangan hindari. Justru hal ini bisa mengganggu psikologi anak. Semangatnya akan turun hingga akhirnya berdampak negatif.

Baca Juga : Olahraga untuk Penderita Anemia, Gunakan Tips Ini untuk Tetap Aman

Gangguan tulang yang satu ini pun memiliki gejala yang berbeda-beda. Semua bisa timbul sesuai dengan tingkat keparahan kondisi gangguan tersebut.

Saat penderita mengalami gangguan parah, akan menimbulkan rasa nyeri yang kurang nyaman. Bahkan tulang belakang dapat berputar dan bertambah parah.

Salah satu tulang iga akan tampak menonjol dari sisi lainnya. Saat kondisi kelainan tulang semakin parah, skoliosis berdampak terhadap gangguan pernafasan.

Untuk bisa menghindari gangguan semakin parah, sebaiknya hindari aktivitas berat. Misalnya olahraga, tidak semua jenisnya aman untuk penderita.

Olahraga yang Dilarang untuk Skoliosis

Tulang yang sehat dan kuat menjadi idaman semua orang. Sebab, kondisi tersebut cukup penting untuk tumbuh kembang anak. Sayangnya, tidak semua anak memiliki kondisi seperti ini.

Ada gangguan yang sering menyerang anak-anak sejak usia remaja, yaitu skoliosis. Gangguan ini akan timbul pada masa pertumbuhan antara usia 10-15 tahun.

Namun, pembengkokan tulang wanita cenderung lebih parah daripada laki-laki. Namun, dengan melakukan aktivitas olahraga ringan, bisa membuat resiko berkurang.

Akan tetapi, tidak semua olahraga cocok untuk penderita skoliosis. Bahkan ada jenis olahraga yang justru perlu anda hindari. Beberapa olahraga yang cenderung penderita hindari antara lain yang sifatnya:

Baca Juga : Kelainan pada Tulang Perlu Diwaspadai, Cegah dengan Olahraga

Hiprektensi Tulang Belakang Tengah

Olahraga yang dilarang untuk skoliosis yaitu sifatnya yang menyebabkan vertebra berotasi semakin besar ke arah skoliosis. Resiko terbanyak terjadi pada atlet yoga, gymnastic, dan tari.

Ekstensi tulang dada dengan cara back bending yang sering terjadi memicu gangguan semakin parah. Maka dari itu, bagi atlet yang sudah menderita gangguan skoliosis, sebaiknya untuk mengurangi gerakan tersebut.

Mengkompresi Tulang Belakang

Olahraga yang bisa beresiko skoliosis semakin parah yakni yang sifatnya dapat mengkompresi tulang belakang. Misalnya saat olahraga lari, melompat, bahkan berlari.

Hal ini memperparah kondisi karena terjadi tekanan yang signifikan pada tulang. Sifatnya yang high-impact memberi resiko semakin parah.

Olahraga yang dilarang untuk skoliosis ini dapat menyebabkan cidera benturan dengan kecepatan tinggi. Saat trauma karena benturan atau jatuh, menyebabkan tulang semakin buruk kondisinya.

Membebani Tulang Belakang

Baca Juga : Olahraga untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh Cegah Covid-19, Ini Tipsnya

Ada beberapa jenis olahraga yang dilarang untuk skoliosis. Jenis yang satu ini mampu menyebabkan loading pada tulang belakang tidak seimbang.

Hingga akhirnya membuat otot semakin kuat dan timbul rasa tidak nyaman. Sehingga rotasi tulang belakang menjadi meningkat. Olahraga tersebut antara lain mendayung, memanah, golf, tenis, hingga lempar lembing.

Maka dari itu, bagi anda penderita skoliosis hindari aktivitas tersebut. Hal ini bertujuan agar kondisinya tidak semakin bertambah parah.

Olahraga Satu Sisi

Olahraga yang menggunakan tubuh bagian sebelah saja memang cukup banyak. Misalnya bowling, tenis, badminton, ping pong, dan masih banyak yang lainnya. Penggemarnya cukup banyak.

Namun, sayangnya olahraga yang hanya menggunakan satu sisi bagian tubuh saja akan memperburuk keadaan. Sebab dengan dominannya satu tangan, membuat tumpuan aktif sebelah.

Kurangi olahraga yang satu ini agar gangguan tulang tidak semakin buruk. Sebab bertambahnya usia, gangguan tulang akan sulit anda sembuhkan.

Gangguan tulang yang sering terjadi sejak usia muda bisa saja anda hindari. Dengan mengurangi jenis olahraga yang dilarang untuk skoliosis, semua bisa teratasi. (R10/HR-Online)

Editor : Eva Latifah

This post was last modified on Desember 14, 2020 4:55 PM

Di dunia atletik, nama Usain Bolt dikenal sebagai manusia tercepat di dunia. Namun tahukah Anda bahwa pelari cepat asal Jamaika ini juga menderita kelainan tulang belakang bernama skoliosis?

Ya, Bolt termasuk salah satu kasus langka ketika penderita skoliosis mampu berkompetisi di level profesional. Dalam autobiografinya, Bolt pun mengakui bahwa dirinya menderita skoliosis dengan kaki kanannya lebih pendek dari kaki kiri. 

Skoliosis adalah penyakit yang mengakibatkan tulang belakang penderitanya bengkok, sehingga membentuk hurup C atau S. Lengkungan tulang punggung penderita pun harus mencapai 10 derajat atau lebih.

Selain tulang belakang yang tidak lurus, Anda juga bisa mengenali skoliosis dari kondisi bahu yang terlihat miring. Demikian pula dengan panggul yang tampak tinggi sebelah.

Normalnya, skoliosis akan membuat seseorang tidak mampu memaksimalkan kemampuan fisiknya. Namun Bolt termasuk pengecualian sekaligus pembuktian bahwa penderita skoliosis juga bisa berolahraga seperti orang awam.

7 Latihan yang aman untuk penderita skoliosis

Yang tidak boleh dilakukan penderita skoliosis
Yang tidak boleh dilakukan penderita skoliosis

Skoliosis dicap sebagai salah satu penyakit yang menghalangi kegiatan olahraga seseorang karena menimbulkan rasa nyeri di tulang belakang penderitanya. Untuk mengurangi nyeri ini, penderita bisa melakukan berbagai latihan ringan.

Tidak semua latihan wajib dilakukan. Anda harus mengetahui posisi kelainan tulang belakang yang Anda derita dulu sebelum memilih jenis senam yang cocok.

Sebagai contoh, untuk tulang yang bengkok di area dada (thoracic), latihan yang cocok ialah peregangan pundak. Sedangkan jika tulang bengkok berada di bagian bawah (lumbar), Anda bisa lebih fokus melatih punggung bagian bawah.

Berikut beberapa latihan yang bisa dilakukan oleh pengidap skoliosis:

1. Berenang

Olahraga ringan ini yang boleh dilakukan kapan saja. Berenang juga dapat meningkatkan kekuatan inti tubuh karena menuntut pergerakan otot secara keseluruhan dalam waktu yang bersamaan.

2. Mengangkat panggul 

Mungkin Anda lebih mengenal tipe senam ini dengan istilah pelvic tilt. Latihan ini dapat membantu Anda dalam meregang otot-otot pada punggung bawah sekaligus panggul.

3. Peregangan latissimus dorsi

Latissimus dorsi adalah otot paling besar yang berada di tubuh bagian atas. Peregangan ini sangat berguna untuk meredakan nyeri pada kelainan tulang belakang di area dada.

4. Yoga

Beberapa posisi yoga yang bisa Anda gunakan untuk melatih tulang belakang meliputi pose cat camel (kucing-unta) dan bird dog (burung-anjing). Gerakan ini dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas tulang belakang dan menghilangkan nyeri.

5. Mengencangkan otot-otot perut

Latihan ini bertujuan mengurangi beban pada otot punggung, sehingga meringankan nyeri di tulang belakang secara keseluruhan. Selain itu, postur tubuh pun akan menjadi lebih baik.

6. Olahraga dengan intensitas sedang

Jenis olahraga ini hanya boleh dilakukan jika tulang belakang tidak terasa sakit. Bersepeda, lari, tenis, serta sepak bola merupakan segelintir contohnya.

7. Olahraga dengan intensitas berat

Aktivitas fisik jenis ini umumnya dilarang untuk pengidap skoliosis, kecuali bila Anda melakukannya dengan pengawasan dokter. Contoh olahraga berat ini meliputi angkat beban, senam gimnastik, tolak peluru, rugby, latihan pembentukan otot, dan golf.

Selain menerapkan olahraga dan peregangan di atas, pengidap skoliosis juga bisa melakukan jenis-jenis olahraga pada umumnya. 

Khusus untuk skoliosis nonstruktural yang muncul akibat komplikasi dari kondisi medis lain, tidak ada batasan olahraga bagi penderitanya. Bahkan, olahraga dikatakan sangat baik untuk penderita kelainan tulang belakang ini, baik dari segi fisik maupun mental.

Olahraga juga dikatakan mampu meningkatkan kelenturan dan kekuatan inti tubuh yang bisa mengurangi rasa sakit akibat skoliosis.

Meski demikian, tetap ada syarat tertentu yang harus dipenuhi ketika memilih jenis olahraga yang akan dijalani oleh penderita skoliosis. Terutama bagi pengidap skoliosis struktural.

Segera hentikan latihan maupun peregangan apabila Anda merasakan nyeri maupun sakit di tulang belakang. Jangan lupa pula untuk selalu berkonsultasi ke dokter sebelum Anda mulai berolahraga, seringan apapu jenisnya.

Pastikan juga Anda meminta bantuan dan bimbingan dari fisioterapis profesional dan berpengalaman agar latihan berlangsung dengan aman. Jangan sampai maksud baik untuk mengurangi keluhan akibat kelainan tulang belakang ini malah menjadi bumerang bagi Anda.