Permasalahan apa saja yang mungkin muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia?

Namun, dibalik semua itu, keberagaman masyarakat memiliki potensi  timbulnya berbagai masalah dalam masyarakat. Salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan. Coba kamu perhatikan berbagai perbedaan di lingkungan sekitarmu. Perbedaan tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab masalah, seperti putusnya persahabatan, perkelahian antar kampung, perkelahian antarpelajar, dan sebagainya. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberagaman masyarakat Indonesia setidaknya dapat menimbulkan sejumlah permasalahan di dalam masyarakat Indonesia  sendiri, di antaranya adalah konflik. Apa saja bentuk konflik pada masyarakat Indonesia? Mengapa hal tersebut dapat terjadi di Indonesia? Nah, kedua pertanyaan tersebut dapat kamu ketahui jawabannya dengan mencermati uraian materi berikut ini.

a.  Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia

Konflik  dalam  masyarakat  dapat  dikelompokkan  berdasarkan  tingkatannya, yaitu konflik ideologi dan konflik politik. Konflik ideologi terjadi karena  perbedaan  ideologi  dalam  masyarakat.  Contoh  konflik  ideologi adalah  peristiwa  G30S/PKI  yang  merupakan  penolakan  bangsa  Indonesia terhadap ideologi komunis. Adapun konflik politik merupakan pertentangan yang disebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan pemerintah. Contoh nyata konflik politik antara lain bentrokan akibat proses pemilihan umum, bentrokan menolak kebijakan pemerintah, atau menuntut sesuatu.

simak video dibawah untuk memberikan informasi tentang bagaimana terjadinya konflik:

Berdasarkan  jenisnya,  terdapat  konflik  antarsuku,  konflik  antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan. Berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya.

1)  Konflik  antarsuku,  yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku sering kali menyebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan, dan norma  sosial dalam masyarakatnya. Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam masyarakatnya.

Permasalahan apa saja yang mungkin muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia?

Gambar 1: Konflik antarsuku Bentrokan antarsuku bangsa 

sangat berbahaya apabila tidak dicegah dan 

diatasi dengan baik.

Sumber : www.kompasiana.com

2)  Konflik antaragama, yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan  atau  agama  berbeda.  Konflik  ini  dapat  terjadi  antara  agama yang satu dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.

3) Konflik antarras, yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras.

4) Konflik  antargolongan,  yaitu  pertentangan  antara  kelompok  atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.

Coba kalian amati keadaan sekitar kalian apakah ada masalah yang termasuk  seperti  konflik  di  atas.  Perlu  kalian  pahami,  bahwa  pertentangan antara dua orang yang berbeda suku, belum tentu ini adalah konflik antarsuku. Hal ini dapat saja disebabkan oleh faktor lain, seperti masalah pribadi yang tidak berkaitan dengan perbedaan suku. Konflik antarsuku dapat berawal dari konflik antarpribadi. Contohnya A yang berasal dari suku X memiliki masalah pribadi dengan B yang berasal dari suku Y, karena hutang piutang. Masalah yang bersifat pribadi ini dapat berkembang menjadi konflik antarsuku apabila keduanya kemudian saling menghina asal daerah atau suku masing-masing. Konflik antarpribadi ini akan berkembang lebih lanjut, apabila masing-masing orang ini, meminta bantuan kepada orang lain yang berasal dari suku masing-masing.

b.  Penyebab Konflik dalam Masyarakat

Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala  dalam  masyarakat.  Gejala  yang  menunjukkan  adanya  konflik  sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.

  1. Tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok, seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.
  2. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.
  3. Adanya pertentangan normanorma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
  4. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
  5. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.
  6. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontorversial, dan pertentangan (konflik)

Adapun beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial, antara lain sebagai berikut.

1).  Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok. Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Dengan demikian, etnosentrisme memiliki arti perasaan suatu kelompok di mana kelompoknya merasa dirinya paling baik, paling benar, paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai dan norma kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya terdapat dalam kolompok suku, namun juga terdapat dalam kelompok lain seperti kelompok pelajar, partai politik, pendukung tim sepakbola, dan sebagainya. Perkelahian pelajar terkadang disebabkan oleh sikap kelompoknya merasa lebih baik, lebih kuat, dari kelompok pelajar lain.

2).  Stereotip terhadap suatu kelompok, yaitu anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Misalnya, anggapan bahwa suatu kelompok identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya. Stereotip ini dapat terjadi terhadap kelompok agama, suku, ras, maupun golongan, seperti geng sepeda motor, kelompok remaja tertentu, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya. Stereotip mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan negatif tersebut.

3).  Hubungan antarpenganut agama yang kurang harmonis. Sikap fanatik yang berlebihan terhadap keyakinan masing-masing, dapat menimbulkan sikap tidak toleran terhadap agama lain. Berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing adalah keharusan. Namun, kita tidak boleh memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain. Keberagaman agama dapat menimbulkan perbedaan dalam mengatasi suatu persoalan dalam masyarakat.  Perbedaan  tersebut  dapat  berkembang  menjadi  konflik apabila tidak mengembangkan sikap saling menghormati agama dan keyakinan orang lain.

4).  Hubungan antara penduduk asli dan penduduk pendatang yang kurang harmonis dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat yang beragam. Ketidakharmonisan dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan dalam bidang ekonomi, politik, ketersinggungan, keterbatasan komunikasi, dan sebagainya.

Konflik yang terjadi dalam masyarakat sering kali disebabkan oleh banyak faktor  sehingga  konflik  yang  terjadi  bersifat  kompleks  atau  rumit.  Sebagai contoh, pertentangan pelajar di sekolah dapat disebabkan karena letak sekolah, persoalan pribadi antarsiswa, kejenuhan di sekolah, pengaruh orang di luar sekolah, dan sebagainya. Oleh karena itu, menyelesaikan masalah pertentangan pelajar tidak dapat hanya dengan satu cara misalkan memindahkan sekolah. Namun, perlu secara bersama-sama diselesaikan dengan mengetahui apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik tersebut.

c.  Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik

Konflik yang terjadi dalam masyarakat merupakan gejala sosial, apalagi masyarakat yang beragam. Ada yang berpendapat bahwa konflik senantiasa akan ada dalam masyarakat, hanya berbeda ruang dan waktu. Sulit menemukan masyarakat  tanpa  konflik  sepanjang  masa.  Namun  demikian,  kita  harus mencegah  agar  konflik  yang  terjadi  dalam  masyarakat  tidak  terjadi  secara terus-menerus dan membawa akibat yang merugikan semua pihak.

Konflik  dalam  masyarakat  memiliki  akibat  positif  dan  negatif,  baik secara perorangan maupun kelompok. Salah satu akibat positif konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok. Hubungan antar-anggota kelompok atau masyarakat semakin kuat. Namun konflik juga memiliki akibat yang negatif, misalnya sebagai berikut.

  1. Perpecahan dalam masyarakat
  2. Kerugian harta benda dan korban manusia
  3. Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada Nilai-nilai dan norma sosial dapat hancur akibat konflik dalam masyarakat, seperti nilai kasih sayang, kekeluargaan, saling menolong, dan persaudaraan.
  4. Perubahan kepribadian, Kepribadian seseorang dapat berubah akibat konflik, misalnya anak-anak korban konflik akan menjadi pemurung, takut melihat orang lain, atau dendam. Orang yang terlibat konflik dapat menjadi beringas, pemarah, dan agresif

Daftar Pustaka

Buku Paket Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas IX Edisi Revisi Kurikulum 2013.

Modul Pembelajaran Berbasis aktivitas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas IX Semester Genap. Aslamiah, S.Pd

Setelah membaca materi, menonton video yang ada diatas silahkan untuk mengerjakan Tugas 4 PPKn Semester 2 Silahkan  Klik di sini