Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?

Kampanye back to nature, atau go green, membuat orang mulai sadar dan peduli untuk lebih melestarikan lingkungan. Terbukti, sudah banyak orang yang menggunakan sedotan stainless dan mengurangi sampah plastik. Apakah itu cukup? Ternyata, masih banyak kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan. Boros listrik, adalah salah satunya.

Kira-kira kebiasaan apa lagi yang dapat merusak lingkungan, tanpa kita sadari? Ayo cek, jangan-jangan Geng Sehat terbiasa melakukannya!

Jika Kamu memiliki salah satu kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan seperti yang disebutkan di bawah ini, mulai sekarang sebaiknya dikurangi atau ditinggalkan:

Bagi Kamu yang suka beli jeans baru, tahu enggak bagaimana proses pembuatan celana ini? Membuat satu jeans saja dibutuhkan banyak pestisida dan insektisida untuk menanam kapas. Kemudian, sangat banyak air, energi, dan zat kimia yang digunakan dalam proses pembuatan material hingga diolah menjadi denim. Menurut penelitian, dibutuhkan 1500 liter air untuk memproduksi satu pasang jeans. 1500 liter air itu sama dengan 396 galon!

Masih banyak orang yang punya kebiasaan tidak mematikan komputer karena mau dipakai beberapa jam lagi. Padahal, membiarkan komputer menyala saat tidak dipakai tidak hanya menambah beban daya listrik Kamu saja, melainkan juga merusak lingkungan. Inilah mengapa tidak mematikan komputer termasuk kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan.

Bagi penggemar kopi, rasanya sulit untuk tidak minum kopi dalam sehari, khususnya para pekerja kantoran. Kafein seringkali dibutuhkan untuk meningkatkan konsentrasi saat bekerja. Namun, tahukah Kamu bahwa kebiasaan minum kopi ini bisa merusak lingkungan?

Sustainable Business Toolkit membuat laporan, akibat semakin banyak permintaan pasar untuk kopi, semakin luas hutan yang ditebas dan dijadikan lahan perkebunan. Selain itu, proses pengolahan kopi juga menyebabkan produksi limbah yang semakin merusak lingkungan.

Mesin cuci memang sangat membantu kehidupan karena praktis. Namun, kalau baju yang ingin dicuci hanya satu atau dua lembar saja, sebaiknya cuci dengan tangan saja, daripada menggunakan mesin cuci. Selain boros listrik, mencuci baju terlalu sering menggunakan mesin cuci juga bisa merusak lingkungan. 

Belanja online memang sangat nagih ya Gengs! Bagaimana tidak. Kamu tinggal pilih, bayar, dan barang dikirimkan ke alamat. Belanja online juga lebih hemat karena harganya jauh lebih murah. Namun ternyata, belanja online juga termasuk kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan.

Menurut penelitian, belanja secara online sudah mulai memiliki dampak negatif serius terhadap lingkungan. Vox melaporkan bahwa gas emisi dari kendaraan pengantar barang kiriman kepada pelanggan meningkatkan jumlah polusi gas emisi di udara.

Tahukah Kamu bahwa untuk membuat 3.2 juta ton tisu saja harus ada 54 juta batang pohon yang ditebang? Jadi, bayangkan saja berapa ratus juta pohon yang perlu ditebang untuk memenuhi permintaan raturan juta masyarakat di seluruh dunia.

Hal ini tentunya menyebabkan hilangnya jutaan hektar hutan yang merupakan paru-paru udara. Padahal, kayu hutan bukan hanya dibutuhkan sebagai bahan pembuatan tisu saja. Hutan memiliki fungsi lain yang lebih penting, yaitu sebagai penyerap karbon. Inilah mengapa sering pakai tisu termasuk kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan. (UH)

Pelestarian kawasan konservasi Indonesia diketahui memiliki kekayaan alam yang berlimpah di beragam

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap

Cara mengelola bank sampah dengan benar – Persoalan sampah di Indonesia ini

Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah merupakan salah satu kota yang

Kita bisa merasakan bahwa semakin hari bumi semakin rapuh. Tak hanya hal-hal besar saja yang memiliki pengaruh atas kerusakan lingkungan, ternyata hal-hal kecil yang kerap dilakukan manusia tanpa disadari juga memiliki andil dalam kerusakan lingkungan kita.

Namun, kampanye back to nature atau go green sudah banyak diterapkan oleh masyarakat. Mulai dari pengurangan penggunaan plasik ketika berbelanja hingga menggunakan sedotan stainless dibanding sedotan plastik.

Lalu, apa lagi ya perilaku manusia yang tanpa disadari bisa merusak lingkungan?

1. Penggunaan air conditioner (AC) secara berlebihan

AC benar-benar menjadi solusi dikala kondisi hari sedang terik-teriknya. Meskipun memiliki manfaat, nyatanya penggunaan AC yang berlebihan juga memiliki efek negatif.

AC menyumbang peningkatan gas rumah kaca. Kandungan senyawa hydroflourocarbons (HFC) memiliki andil pada global warming. Cobalah untuk bijak dalam menggunakan AC. Matikan ketika tidak dibutuhkan adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan.

2. Membuang obat sembarangan

Membuang obat ternyata ada aturannya, lho. Apabila obat yang dimiliki belum kadaluarsa, jangan dibuang dan sebaiknya disimpan di tempat yang rapat dan terhindar dari sinar matahari. Membuang obat yang benar dianjurkan dibungkus dengan tanah atau ampas kopi untuk mengurangi efeknya.

Beberapa obat memiliki dampak langsung bagi lingkungan. Misalnya, pil KB juga mempengaruhi hormon ikan. Obat anti-depresan yang dikonsumsi burung lewat air got atau kali yang dibuang manusia dalam keadaan larut akan berpengaruh pada perilaku burung yang tak mau makan dan berkembang biak.

3. Penggunaan tisu

Penggunaan tisu sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam membuat 3.2 juta ton tisu harus ada 54 juta batang pohon yang ditebang. Tentunya hal ini menyebabkan hilangnya jutaan hektar hutan yang merupakan paru-paru dunia.

4. Membuang sisa makanan

Dengan tidak menghabiskan makanan, Anda menyumbang salah satu tindakan yang memperburuk kondisi lingkungan. Sebuah studi menyebutkan bahwa tiap tahun ada 1,3 milyar ton sampah makanan yang menjadi ancaman besar bagi lingkungan secara global.

Sampah makanan ini akan menghasilkan gas rumah kaca secara masif yang menyebabkan pemanasan global. Hal ini sudah banyak dilawan lewat gerakan-gerakan kecil seperti mengemas makanan di kontainer dan menyimpannya di kulkas dan sebuah yayasan akan mendistribusikan kembali makanan yang masih dalam kondisi baik atau bahkan tak tersentuh.

5. Penggunaan sabun anti-bakteri

Di era pandemi ini, kita disarankan untuk sering mencuci tangan. Namun ternyata, berdasarkan studi dari Johns Hopkins dari University Center for Water and Health, dua kandungan sabun anti-bakteri yakni triclocarban dan triclosan, keduanya akan berbahaya ketika terdegradasi.

Beberapa studi membuktikan kalau kandungan triclosan di lingkungan telah menjadikan tikus dan amfibi mengalami pubertas dini, infertilitas hingga kanker.

Selama ini, kita cenderung berpikir bahwa hanya hal-hal besar yang memiliki kemungkinan untuk merusak bumi. Contohnya, pencemaran udara oleh asap-asap yang bergumul pekat dari cerobong pabrik, limbah tekstil yang dibuang begitu saja ke sungai, efek rumah kaca yang mengakibatkan es di kutub mencair dan lain sebagainya.

Namun, tahu gak sih? Ternyata ada hal-hal kecil yang biasa kita lakukan, tapi punya potensi besar untuk merusak lingkungan. Kita gak bakal nyangka seberapa berbahaya hal-hal berikut, apalagi jika dilakukan secara massal. Apa sajakah?

Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
eco-business.com

Coba pikirkan, berapa banyak plastik yang kita gunakan setiap harinya? Beli sayur di pasar, dibungkus pakai plastik. Siang-siang mendadak kehausan? Beli es teh yang dibungkus pakai plastik. Belanja bulanan di supermarket?

Lagi-lagi plastik-lah yang jadi pembungkusnya. Begitu terbiasanya kita dengan plastik, hingga segala hal yang ada di sekitar kita pun menggunakan plastik. Dan kita menganggap tidak ada yang salah dari hal tersebut.

Padahal, plastik membutuhkan waktu hingga 1000 tahun untuk terurai. Sudah berapa banyak generasi manusia yang tercipta dalam kurun waktu tersebut, sementara plastik itu sendiri tak kunjung terurai? Memang, tidak mudah untuk mengubah kebiasaan yang sudah sedemikian mendarah daging, namun kita tetap bisa membiasakan diri untuk hidup tanpa plastik.

Sesimpel menggunakan tote bag ketika belanja, memakai sedotan stainless atau menggunakan botol air yang bisa digunakan berulang kali pun memiliki efek bagi lingkungan. Apalagi, jika kita melakukan effort lebih dengan mengajak keluarga serta teman untuk melakukan hal yang sama. One action is better than nothing at all, right?

Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
fao.org

Sedih nggak sih begitu tau bahwa Indonesia berada di urutan kedua dalam daftar negara yang menyumbang food waste terbesar? Padahal, kita semua diajarkan sedari kecil untuk tidak membuang-buang makanan.

Di belahan dunia yang lain, masih ada orang-orang yang kelaparan dan mengalami malnutrisi akibat kurangnya makanan yang layak. Menurut laman Food and Agriculture Organization of United Nations (FAO), diperkirakan sekitar 1/3 makanan yang masih layak berujung menjadi limbah.

Bukan hanya tidak etis, food waste juga menjadi polemik global sebab dianggap menyia-nyiakan tanah, air, energi, tenaga kerja serta sumber daya alam lain yang digunakan untuk memproduksi makanan. FAO juga mencatat bahwa ada 1,3 triliun ton makanan yang hilang setiap tahunnya, dengan rincian 10 persen kehilangan saat produksi, 7 persen saat pengolahan pasca panen & distribusi, 1 persen kehilangan saat proses pengolahan, 6 persen kehilangan saat pemasaran dan 9 persen saat tahap konsumsi. Miris ya?

Baca Juga: 7 Benda yang Paling Mencemari Laut, Yuk Segera Kurangi Penggunaannya!

Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
abc.net.au

Kita mungkin pernah diajari cara mendaur ulang sampah kertas atau plastik, namun rasanya sangat jarang mendapat edukasi terkait cara membuang limbah berbahaya. Sebut saja sampah baterai yang tidak lagi terpakai, apakah harus kita buang begitu saja di tempat sampah biasa?

Jawabannya: tidak. Limbah baterai mengandung merkuri, timbal dan bahan kimia berbahaya lainnya yang berbahaya bagi makhluk hidup, terlebih bagi satwa liar maupun biota laut.

Begitu pula dengan sampah elektronik lain, seperti kabel, gadget yang tak terpakai, televisi dan lain sebagainya. Idealnya, limbah elektronik diolah di tempat pengolahan khusus limbah berbahaya. Namun, di Indonesia sendiri pengolahan limbah elektronik belum begitu diperhatikan.

Di seluruh dunia, hanya ada 41 negara yang memiliki pengolahan limbah elektronik. Padahal, setiap tahunnya, ada 20-50 juta ton sampah elektronik yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan hanya 10-18 persen yang didaur ulang. 

Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
tpr.org

Pernah menjumpai bulir-bulir kecil pada produk face wash atau scrub yang kita pakai? Benda itu merupakan microbeads, sejenis plastik berukuran mikro yang biasa ditemukan di berbagai produk kecantikan. Microbeads berukuran antara 5μm hingga 1mm dan terbuat dari polimer sintetik seperti polyethylene, polylactic acid (PLA), polypropylene, polystyrene atau polyethylene terephthalate.

Meski berukuran mini, nyatanya dampak negatif dari microbeads cukup berbahaya, lho! Terlebih, bagi biota laut seperti ikan, karena microbeads tidak mudah hancur dan terurai.

Ketika microbeads tak sengaja tertelan oleh biota laut, ia akan merusak sistem pencernaan hewan tersebut. Ikan-ikan berukuran kecil akan salah menduga bahwa microbeads adalah makanannya dan akan menimbulkan kerusakan organ dan kematian dalam jangka panjang.

Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
philmaffetone.com

Merupakan hal yang wajar jika manusia mengonsumsi daging hewan. Nutrisi di dalamnya pun sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, tahukah kamu bahwa industri peternakan menyumbang gas metana dalam jumlah yang cukup besar?

Gas metana sendiri merupakan gas rumah kaca yang paling banyak diproduksi di dunia dan menyebabkan pemanasan global. Gas metana dihasilkan dari kotoran hewan dan fermentasi enternik.

Semakin banyak kebutuhan akan daging hewan, maka semakin banyak pula hewan yang dipelihara dan menyebabkan jumlah gas metana kian meningkat. Gas metana dari sapi mencapai 14,5 persen dari total emisi gas rumah kaca di dunia. Padahal, metana mempertipis lapisan ozon yang melindungi bumi, sehingga suhu bumi perlahan-lahan meningkat. Ngeri ya?

Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
Perilaku apa saja yang tidak disadari dapat merusak lingkungan hidup?
accreditedinvestornews.com

Ketika sudah memasuki usia 17 tahun, biasanya orangtua kita akan menawarkan kendaraan pribadi, baik motor atau mobil, untuk dipakai sehari-hari. Bagi kita, mengendarai kendaraan pribadi merupakan prestise. Namun, semakin banyak kendaraan pribadi ternyata berbahaya bagi bumi, lho.

Nyatanya, gas buangan dari kendaraan pribadi mengandung hidrokarbon dan nitrogen oksida yang bereaksi bersama sinar matahari untuk meningkatkan ozon. Karbon monoksida juga ikut diproduksi yang mengancam kesehatan manusia sekaligus berkontribusi signifikan pada pemanasan global. Idealnya, akan lebih baik jika kita menggunakan kendaraan umum atau transportasi massal, meskipun kendaraan umum sendiri masih belum terlalu memadai di negara kita.

Baca Juga: Tidak Kalah Mengancam Kita! Simak 7 Trivia Seputar Polusi Cahaya Ini

Baca Artikel Selengkapnya