Perang yang terjadi pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib

‘Alī bin Abī Thālib (Arab: علي بن أﺑﻲ طالب, Persia: علی پسر ابو طالب)‎ (lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 – wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661), adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, beliau adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat bahwa beliau adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tak mengakui pemikiran Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan sesudah menikah dengan Fatimah az-Zahra, beliau menjadi menantu Muhammad.

Perbedaan pandangan mengenai pribadi Ali bin Abi Thalib

Syi'ah

Syi'ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak menggantikan Nabi Muhammad, dan sudah ditunjuk oleh Dia atas perintah Allah di Ghadir Khum. Syi'ah meninggikan letak Ali atas Sahabat Nabi yang lain, seperti Sisa dari pembakaran Bakar dan Umar bin Khattab.

Syi'ah selalu menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Alayhi Salam (AS) atau semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan.

Sunni

Beberapa Sunni yaitu mereka yang menjadi anggota Bani Umayyah dan para pendukungnya memandang Ali sama dengan Sahabat Nabi yang lain.

Sunni menambahkan nama Ali dengan Radhiyallahu Anhu (RA) atau semoga Allah melimpahkan Ridha (ke-suka-an)nya. Tambahan ini sama sebagaimana yang juga diberikan untuk Sahabat Nabi yang lain.

Sufi

Sufi menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Karramallahu Wajhah (KW) atau semoga Allah me-mulia-kan wajahnya. Doa kaum Sufi ini sangat unik, berdasar riwayat bahwa dia tak suka menggunakan wajahnya sbg melihat hal-hal buruk bahkan yang kurang sopan sekalipun. Dibuktikan dalam beberapa riwayat bahwa dia tak suka memandang ke bawah bila sedang bertalian intim dengan istri. Sedangkan riwayat-riwayat lain menyebutkan dalam banyak pertempuran (duel-tanding), bila pakaian musuh terbuka anggota bawah terkena sobekan pedang dia, karenanya Ali enggan meneruskan duel sampai musuhnya lebih dahulu memperbaiki pakaiannya.

Ali bin Abi Thalib diasumsikan oleh kaum Sufi sbg Imam dalam ilmu al-hikmah (divine wisdom) dan futuwwah (spiritual warriorship). Dari dia muncul terus-menerus cabang-cabang tarekat (thoriqoh) atau spiritual-brotherhood. Hampir seluruh pendiri tarekat Sufi, adalah keturunan dia sesuai dengan catatan nasab yang resmi mereka miliki. Seperti pada tarekat Qadiriyah dengan pendirinya Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang adalah keturunan langsung dari Ali melewati anaknya Hasan bin Ali seperti yang tercantum dalam kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Jilani (karya Syekh Ja'far Barzanji) dan banyak kitab-kitab lainnya.

Riwayat Hidup

Kelahiran & Kehidupan Keluarga

Kelahiran

Ali dilahirkan di Mekkah, kawasan Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600(perkiraan). Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah. Usia Ali terhadap Nabi Muhammad sedang diperselisihkan sampai sekarang, beberapa riwayat menyebut beda 25 tahun, telah tersedia yang beda 27 tahun, telah tersedia yang 30 tahun bahkan 32 tahun.

Dia bernama asli Haydar bin Sisa dari pembakaran Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Haydar yang berfaedah Singa adalah keinginan keluarga Sisa dari pembakaran Thalib sbg benar penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani di sela kalangan Quraisy Mekkah.

Sesudah mengetahui sepupu yang baru lahir diberi nama Haydar, Nabi SAW memanggil dengan Ali yang berfaedah Tinggi(derajat di bidang Allah).

Kehidupan Awal

Ali dilahirkan dari ibu yang bernama Fatimah binti Asad, dimana Asad adalah anak dari Hasyim, sehingga menjadikan Ali, adalah keturunan Hasyim dari bidang bapak dan ibu.

Kelahiran Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan untuk Nabi SAW karena dia tak punya anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Sisa dari pembakaran Thalib memberi kesempatan untuk Nabi SAW bersama istri dia Khadijah sbg mengasuh Ali dan menjadikannya putra bawa. Hal ini sekaligus sbg membalas jasa untuk Sisa dari pembakaran Thalib yang sudah mengasuh Nabi semenjak dia kecil sampai dewasa, sehingga sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad.

Dalam biografi asing (Barat), hubungan Ali untuk Nabi Muhammad SAW dilukiskan seperti Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) untuk Yesus (Nabi Isa). Dalam riwayat-riwayat Syi'ah dan beberapa riwayat Sunni, hubungan tersebut dilukiskan seperti Nabi Harun untuk Nabi Musa.

Masa Remaja

Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, riwayat-riwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya sesudah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada titik ini Ali berusia sekitar 10 tahun.

Pada usia remaja sesudah wahyu turun, Ali banyak berusaha bisa langsung dari Nabi SAW karena sbg anak asuh, berkesempatan selalu tidak jauh dengan Nabi hal ini berkelanjutan sampai dia menjadi menantu Nabi. Hal inilah yang menjadi bukti untuk beberapa kaum Sufi bahwa telah tersedia pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani (spirituality dalam bahasa Inggris atau kaum Salaf lebih suka menyebut istilah 'Ihsan') atau yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah Tasawuf yang diajarkan Nabi khusus untuk dia tapi tak untuk Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain.

Karena bila ilmu Syari'ah atau hukum-hukum agama Islam berpegang pada kebenaran yang mengatur ibadah maupun kemasyarakatan seluruh yang diterima Nabi mesti disampaikan dan diajarkan untuk umatnya, sementara masalah ruhani hanya bisa diberikan untuk orang-orang tertentu dengan kapasitas masing-masing.

Bimbingan langsung dari Nabi untuk Ali dalam seluruh bidang ilmu Islam berpegang pada kebenaran bidang zhahir (exterior) atau syariah dan bathin (interior) atau tasawuf menggembleng Ali menjadi seorang pemuda yang sangat tajam kelicikan, berani dan bijak.

Kehidupan di Mekkah sampai Hijrah ke Madinah

Ali mau tidur di kamar Nabi sbg mengelabui orang-orang Quraisy yang akan menggagalkan hijrah Nabi. Dia tidur menampakkan bekas Nabi yang tidur sehingga masuk waktu menjelang pagi mereka mengetahui Ali yang tidur, sudah ketinggalan satu malam perjalanan oleh Nabi yang sudah meloloskan diri ke Madinah bersama Sisa dari pembakaran Bakar.

Kehidupan di Madinah

Perkawinan

Sesudah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra. Nabi menimbang Ali yang sangat akurat dalam banyak hal seperti Nasab keluarga yang se-rumpun (Bani Hasyim), yang sangat dahulu mempercayai ke-nabi-an Muhammad (setelah Khadijah), yang selalu berusaha bisa di bawah Nabi dan banyak hal lain.

Julukan

Ketika Muhammad mencari Ali menantunya, ternyata Ali sedang tidur. Anggota atas pakaiannya tersingkap dan abu mengotori punggungnya. Melihat itu Muhammad pun lalu duduk dan membuat agar bersih punggung Ali sambil bercakap, "Duduklah wahai Sisa dari pembakaran Turab, duduklah." Turab yang berfaedah abu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan yang sangat disukai oleh Ali.

Pertempuran yang didampingi pada masa Nabi saw

Perang Badar

Beberapa ketika sesudah menikah, pecahlah perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pahlawan disamping Hamzah, paman Nabi. Banyaknya Quraisy Mekkah yang tewas di tangan Ali sedang dalam perselisihan, tapi seluruh sepakat dia menjadi bintang lapangan dalam usia yang sedang sangat muda sekitar 25 tahun.

Perang Khandaq

Perang Khandaq juga menjadi saksi nyata keberanian Ali bin Abi Thalib ketika memerangi Amar bin Hamba Wud . Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Hamba Wud terbelah menjadi dua anggota.

Perang Khaibar

Sesudah Perjanjian Hudaibiyah yang memuat perjanjian perdamaian sela kaum Muslimin dengan Yahudi, dikemudian hari Yahudi mengkhianati perjanjian tersebut sehingga pecah perang melawan Yahudi yang bertahan di Benteng Khaibar yang sangat kokoh, biasa dinamakan dengan perang Khaibar. Di ketika para sahabat tak bisa membuka benteng Khaibar, Nabi saw bersabda:

"Besok, akan diri sendiri serahkan bendera untuk seseorang yang tak akan melarikan diri, dia akan menyerang bersambung dan Allah akan mengaruniakan kemenangan untuknya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".

Maka, seluruh sahabat pun berangan-angan sbg mendapatkan kemuliaan tersebut. Namun, temyata Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan itu serta bisa menghancurkan benteng Khaibar dan sukses membunuh seorang prajurit musuh yang berani bernama Marhab lalu menebasnya dengan sekali pukul sampai terbelah menjadi dua anggota.

Peperangan lainnya

Hampir seluruh peperangan dia ikuti kecuali perang Tabuk karena mewakili nabi Muhammad sbg menjaga kota Madinah.

Sesudah Nabi wafat

Sampai disini hampir seluruh pihak sepakat tentang riwayat Ali bin Abi Thalib, perbedaan pendapat mulai tampak ketika Nabi Muhammad wafat. Syi'ah berpendapat sudah telah tersedia wasiat (berdasar riwayat Ghadir Khum) bahwa Ali mesti menjadi Khalifah bila Nabi SAW wafat. Tapi Sunni tak sependapat, sehingga pada ketika Ali dan Fatimah sedang telah tersedia dalam suasana duka orang-orang Quraisy bersepakat sbg membaiat Sisa dari pembakaran Bakar.

Menurut riwayat dari Al-Ya'qubi dalam kitab Tarikh-nya Jilid II Menyebutkan suatu peristiwa sbg berikut. Dalam perjalan pulang ke Madinah seusai menunaikan ibadah haji ( Hijjatul-Wada'),malam hari Rasulullah saw bersama rombongan tiba di suatu tempat tidak jauh Jifrah yang dikenal denagan nama "GHADIR KHUM." Hari itu adalah hari ke-18 bulan Dzulhijah. Beliau keluar dari kemahnya kemudia berkhutbah di depan jamaah sambil memegang tangan Imam Ali Bin Abi Tholib r.a.Dalam khutbahnya itu diantaranya dia berkata : "Barang siapa menanggap diri sendiri ini pemimpinnya, karenanya Ali adalah pemimpinnya.Ya Allah, pimpinlah orang yang mengakui kepemimpinannya dan musuhilah orang yang memusuhinya"

Pengangkatan Sisa dari pembakaran Bakar sbg Khalifah tentu tak disetujui keluarga Nabi Ahlul Baitdan pengikutnya. Beberapa riwayat beda pendapat waktu pem-bai'at-an Ali bin Abi Thalib terhadap Sisa dari pembakaran Bakar sbg Khalifah pengganti Rasulullah. Telah tersedia yang meriwayatkan sesudah Nabi dimakamkan, telah tersedia yang beberapa hari sesudah itu, riwayat yang terbanyak adalah Ali mem-bai'at Sisa dari pembakaran Bakar sesudah Fatimah meninggal, yaitu enam bulan sesudah meninggalnya Rasulullah demi mencegah perpecahan dalam ummat

Telah tersedia yang menyatakan bahwa Ali belum pantas sbg menyandang posisi Khalifah karena umurnya yang sedang muda, telah tersedia pula yang menyatakan bahwa kekhalifahan dan kenabian sebaiknya tak telah tersedia di tangan Bani Hasyim.

Sbg khalifah

Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan mengakibatkan kegentingan di seluruh lingkungan kehidupan Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tak benar pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sbg khalifah, waktu itu Ali berusaha menolak, tapi Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksa dia, sehingga akhir-akhirnya Ali menerima bai'at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih melewati aktivitas yang berbeda-beda.

Sbg Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi ketika masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Sbg awal mulanya perang saudara sela umat Muslim terjadi ketika masa pemerintahannya, Pertempuran Basra. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Sisa dari pembakaran Bakar, janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.

Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur bertambah lapang dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad SAW ketika dia sedang hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang telah tersedia semenjak zaman Utsman bin Affan, mengakibatkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga mengakibatkan perang tersebut. Tak hanya habis di situ, konflik berkepanjangan terjadi sampai belakang pemerintahannya. Pertempuran Shiffin yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut.

Ali bin Abi Thalib, seseorang yang benar kecakapan dalam anggota militer dan strategi perang, merasakan kesukaran dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) ketika mengimami salat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan telah tersedia beberapa riwayat yang menyatakan bahwa beliau dikubur di tempat lain.

Keturunan

Ali benar delapan istri sesudah meninggalnya Fatimah az-Zahra[1] dan benar semuanya 36 orang anak. Dua anak laki-lakinya yang terkenal, lahir dari anak Nabi Muhammad, Fatimah, adalah Hasan dan Husain.

Keturunan Ali melewati Fatimah dikenal dengan Syarif atau Sayyid, yang adalah gelar kehormatan dalam Bahasa Arab, Syarif berfaedah bangsawan dan Sayyed berfaedah tuan. Sbg keturunan langsung dari Muhammad, mereka dihormati oleh Sunni dan Syi'ah.

Menurut riwayat, Ali bin Abi Thalib benar 36 orang anak yang terdiri dari 18 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Sampai ketika ini keturunan itu sedang tersebar, dan dikenal dengan Alawiyin atau Alawiyah. Sampai ketika ini keturunan Ali bin Abi Thalib kerap digelari Sayyid.

Anak laki-lakiAnak perempuan
Hasan al-MujtabaZainab al-Kubra
Husain asy-SyahidZainab al-Sughra
Muhammad bin al-HanafiahUmmu Kaltsum
Abbas al-Besar (dijuluki Sisa dari pembakaran Fadl)Ramlah al-Kubra
Abdullah al-BesarRamlah al-Sughra
Ja'far al-BesarNafisah
Utsman al-BesarRuqaiyah al-Sughra
Muhammad al-AshgharRuqaiyah al-Kubra
Abdullah al-AshgharMaimunah
Abdullah (yang dijuluki Sisa dari pembakaran Ali)Zainab al-Sughra
‘AunUmmu Hani
YahyaFathimah al-Sughra
Muhammad al-AusathUmamah
Utsman al-AshgharKhadijah al-Sughra
Abbas al-AshgharUmmu al-Hasan
Ja'far al-AshgharUmmu Salamah
Umar al-AshgharHamamah
Umar al-BesarUmmu Kiram

Lihat pula

  • Fatimah az-Zahra
  • Rabithah Alawiyah
  • Ahlul Bait
  • Sayyid

Referensi

Pranala luar

  • Ali bin Abi Talib oleh I. K. Poonawala dan E. Kohlberg dalam Encyclopedia Iranica
  • Ali, artikel pada Enyclopaedia Britannica Online

Beberapa surat dab kotbah Ali yang sangat terkenal

  • Imam Ali ibn Abi Talib Nahjul Balagha
  • Order to Maalik al-Ashtar, governor of Egypt (UN Legal Committee, member states voted that the document should be considered as one of the sources of International Law.) The United Nation and Imam Ali’s Constitution
  • A advice ti his son Hasan ib Ali (This letter contains ethical advisement)
  • 185 Sermon about the Oneness of Allah

Biografi Sunni

  • Biography from USC's MSA website

Biografi Syiah

  • The Life of the Commander of the Faithful Ali b. Sisa dari pembakaran Talib by Shaykh Mufid in Kitab al-Irshad
  • The Commander of the Faithful: ‘Ali ibn Abi Talib
  • Website devoted to the Life of Imam Ali ibn Abi Talib
  • Imam Ali ibn Abi Talib
  • The Last Will of Ali ibn Abi Talib
  • Alavi Bohras - The Walaayat and Love for Maulaa 'Ali

edunitas.com

Page 2

‘Alī bin Abī Thālib (Arab: علي بن أﺑﻲ طالب, Persia: علی پسر ابو طالب)‎ (kelahiran sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 – wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661), adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, beliau adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat bahwa beliau adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui pemikiran Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, beliau menjadi menantu Muhammad.

Perbedaan pandangan mengenai pribadi Ali bin Abi Thalib

Syi'ah

Syi'ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak menggantikan Nabi Muhammad, dan sudah ditunjuk oleh Dia atas perintah Allah di Ghadir Khum. Syi'ah meninggikan letak Ali atas Sahabat Nabi yang lain, seperti Sisa dari pembakaran Bakar dan Umar bin Khattab.

Syi'ah selalu menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Alayhi Salam (AS) atau semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan.

Sunni

Beberapa Sunni yaitu mereka yang menjadi anggota Bani Umayyah dan para pendukungnya memandang Ali sama dengan Sahabat Nabi yang lain.

Sunni menambahkan nama Ali dengan Radhiyallahu Anhu (RA) atau semoga Allah melimpahkan Ridha (ke-suka-an)nya. Tambahan ini sama sebagaimana yang juga diberikan kepada Sahabat Nabi yang lain.

Sufi

Sufi menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Karramallahu Wajhah (KW) atau semoga Allah me-mulia-kan wajahnya. Doa kaum Sufi ini sangat unik, berdasar riwayat bahwa dia tidak suka menggunakan wajahnya untuk melihat hal-hal buruk bahkan yang kurang sopan sekalipun. Dibuktikan dalam beberapa riwayat bahwa dia tidak suka memandang ke bawah bila sedang bertalian intim dengan istri. Sedangkan riwayat-riwayat lain menyebutkan dalam banyak pertempuran (duel-tanding), bila pakaian musuh terbuka anggota bawah terkena sobekan pedang dia, maka Ali enggan meneruskan duel sampai musuhnya semakin dulu memperbaiki pakaiannya.

Ali bin Abi Thalib dianggap oleh kaum Sufi sebagai Imam dalam ilmu al-hikmah (divine wisdom) dan futuwwah (spiritual warriorship). Dari dia muncul terus-menerus cabang-cabang tarekat (thoriqoh) atau spiritual-brotherhood. Nyaris seluruh pendiri tarekat Sufi, adalah keturunan dia sesuai dengan catatan nasab yang resmi mereka miliki. Seperti pada tarekat Qadiriyah dengan pendirinya Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang merupakan keturunan langsung dari Ali menempuh anaknya Hasan bin Ali seperti yang tercantum dalam kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Jilani (karya Syekh Ja'far Barzanji) dan banyak kitab-kitab lainnya.

Riwayat Hidup

Lahir & Kehidupan Keluarga

Lahir

Ali dilahirkan di Mekkah, kawasan Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600(perkiraan). Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah. Usia Ali terhadap Nabi Muhammad masih diperselisihkan sampai kini, beberapa riwayat menyebut beda 25 tahun, telah tersedia yang beda 27 tahun, telah tersedia yang 30 tahun bahkan 32 tahun.

Dia bernama asli Haydar bin Sisa dari pembakaran Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Haydar yang berfaedah Singa adalah harapan keluarga Sisa dari pembakaran Thalib untuk benar penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani di sela kalangan Quraisy Mekkah.

Setelah mengetahui sepupu yang baru lahir diberi nama Haydar, Nabi SAW memanggil dengan Ali yang berfaedah Tinggi(derajat di sisi Allah).

Kehidupan Awal

Ali dilahirkan dari ibu yang bernama Fatimah binti Asad, dimana Asad merupakan anak dari Hasyim, sehingga menjadikan Ali, merupakan keturunan Hasyim dari sisi bapak dan ibu.

Lahir Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan untuk Nabi SAW karena dia tidak punya anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Sisa dari pembakaran Thalib memberi kesempatan untuk Nabi SAW bersama istri dia Khadijah untuk mengasuh Ali dan menjadikannya putra bawa. Hal ini sekaligus untuk membalas perbuatan yang berguna kepada Sisa dari pembakaran Thalib yang telah mengasuh Nabi semenjak dia kecil sampai dewasa, sehingga sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad.

Dalam biografi asing (Barat), hubungan Ali kepada Nabi Muhammad SAW dilukiskan seperti Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) kepada Yesus (Nabi Isa). Dalam riwayat-riwayat Syi'ah dan beberapa riwayat Sunni, hubungan tersebut dilukiskan seperti Nabi Harun kepada Nabi Musa.

Masa Remaja

Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, riwayat-riwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada titik ini Ali berusia sekitar 10 tahun.

Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak berupaya bisa langsung dari Nabi SAW karena sebagai anak asuh, berkesempatan selalu tidak jauh dengan Nabi hal ini berkelanjutan sampai dia menjadi menantu Nabi. Hal inilah yang menjadi bukti untuk beberapa kaum Sufi bahwa telah tersedia pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani (spirituality dalam bahasa Inggris atau kaum Salaf semakin suka menyebut istilah 'Ihsan') atau yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah Tasawuf yang diajarkan Nabi khusus kepada dia tapi tidak kepada Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain.

Karena bila ilmu Syari'ah atau hukum-hukum agama Islam berpegang pada kebenaran yang mengatur ibadah maupun kemasyarakatan semua yang diterima Nabi harus disampaikan dan diajarkan kepada umatnya, sementara masalah ruhani hanya bisa diberikan kepada orang-orang tertentu dengan kapasitas masing-masing.

Asuhan langsung dari Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam berpegang pada kebenaran aspek zhahir (exterior) atau syariah dan bathin (interior) atau tasawuf menggembleng Ali menjadi seorang pemuda yang sangat tajam kelicikan, berani dan bijak.

Kehidupan di Mekkah sampai Hijrah ke Madinah

Ali mau tidur di kamar Nabi untuk mengelabui orang-orang Quraisy yang akan menggagalkan hijrah Nabi. Dia tidur menampakkan bekas Nabi yang tidur sehingga masuk waktu menjelang pagi mereka mengetahui Ali yang tidur, sudah ketinggalan satu malam perjalanan oleh Nabi yang telah meloloskan diri ke Madinah bersama Sisa dari pembakaran Bakar.

Kehidupan di Madinah

Perkawinan

Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra. Nabi menimbang Ali yang paling akurat dalam banyak hal seperti Nasab keluarga yang se-rumpun (Bani Hasyim), yang paling dulu mempercayai ke-nabi-an Muhammad (setelah Khadijah), yang selalu berupaya bisa di bawah Nabi dan banyak hal lain.

Julukan

Ketika Muhammad mencari Ali menantunya, ternyata Ali sedang tidur. Anggota atas pakaiannya tersingkap dan abu mengotori punggungnya. Melihat itu Muhammad pun lalu duduk dan membersihkan punggung Ali sambil bercakap, "Duduklah wahai Sisa dari pembakaran Turab, duduklah." Turab yang berfaedah abu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan yang paling disukai oleh Ali.

Pertempuran yang diikuti pada masa Nabi saw

Perang Badar

Beberapa saat setelah menikah, pecahlah perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pahlawan disamping Hamzah, paman Nabi. Banyaknya Quraisy Mekkah yang tewas di tangan Ali masih dalam perselisihan, tapi semua sepakat dia menjadi bintang lapangan dalam usia yang masih sangat muda sekitar 25 tahun.

Perang Khandaq

Perang Khandaq juga menjadi saksi nyata keberanian Ali bin Abi Thalib ketika memerangi Amar bin Hamba Wud . Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Hamba Wud terbelah menjadi dua anggota.

Perang Khaibar

Setelah Perjanjian Hudaibiyah yang berisi perjanjian perdamaian sela kaum Muslimin dengan Yahudi, dikemudian hari Yahudi mengkhianati perjanjian tersebut sehingga pecah perang melawan Yahudi yang bertahan di Benteng Khaibar yang sangat kokoh, biasa dinamakan dengan perang Khaibar. Di saat para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar, Nabi saw bersabda:

"Besok, akan diri sendiri serahkan bendera kepada seseorang yang tidak akan melarikan diri, dia akan menyerang bersambung dan Allah akan mengaruniakan kemenangan untuknya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".

Maka, seluruh sahabat pun berangan-angan untuk mendapatkan kemuliaan tersebut. Namun, temyata Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan itu serta mampu menghancurkan benteng Khaibar dan berhasil membunuh seorang prajurit musuh yang berani bernama Marhab lalu menebasnya dengan sekali pukul sampai terbelah menjadi dua anggota.

Peperangan lainnya

Nyaris semua peperangan dia ikuti kecuali perang Tabuk karena mewakili nabi Muhammad untuk menjaga kota Madinah.

Setelah Nabi wafat

Sampai disini nyaris semua pihak sepakat tentang riwayat Ali bin Abi Thalib, perbedaan pendapat mulai tampak ketika Nabi Muhammad wafat. Syi'ah berpendapat sudah telah tersedia wasiat (berdasar riwayat Ghadir Khum) bahwa Ali harus menjadi Khalifah bila Nabi SAW wafat. Tapi Sunni tidak sependapat, sehingga pada saat Ali dan Fatimah masih berada dalam suasana duka orang-orang Quraisy bersepakat untuk membaiat Sisa dari pembakaran Bakar.

Menurut riwayat dari Al-Ya'qubi dalam kitab Tarikh-nya Jilid II Menyebutkan suatu peristiwa sebagai berikut. Dalam perjalan pulang ke Madinah seusai menunaikan ibadah haji ( Hijjatul-Wada'),malam hari Rasulullah saw bersama rombongan tiba di suatu tempat tidak jauh Jifrah yang dikenal denagan nama "GHADIR KHUM." Hari itu adalah hari ke-18 bulan Dzulhijah. Beliau keluar dari kemahnya kemudia berkhutbah di depan jamaah sambil memegang tangan Imam Ali Bin Abi Tholib r.a.Dalam khutbahnya itu sela lain dia berkata : "Benda/barang siapa menanggap diri sendiri ini pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya.Ya Allah, pimpinlah orang yang mengakui kepemimpinannya dan musuhilah orang yang memusuhinya"

Pengangkatan Sisa dari pembakaran Bakar sebagai Khalifah tentu tidak disetujui keluarga Nabi Ahlul Baitdan pengikutnya. Beberapa riwayat beda pendapat waktu pem-bai'at-an Ali bin Abi Thalib terhadap Sisa dari pembakaran Bakar sebagai Khalifah pengganti Rasulullah. Telah tersedia yang meriwayatkan setelah Nabi dimakamkan, telah tersedia yang beberapa hari setelah itu, riwayat yang terbanyak adalah Ali mem-bai'at Sisa dari pembakaran Bakar setelah Fatimah meninggal, yaitu enam bulan setelah meninggalnya Rasulullah demi mencegah perpecahan dalam ummat

Telah tersedia yang menyalakan bahwa Ali belum pantas untuk menyandang posisi Khalifah karena umurnya yang masih muda, telah tersedia pula yang menyalakan bahwa kekhalifahan dan kenabian sebaiknya tidak berada di tangan Bani Hasyim.

Sebagai khalifah

Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan mengakibatkan kegentingan di seluruh lingkungan kehidupan Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tidak benar pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, waktu itu Ali berupaya menolak, tapi Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksa dia, sehingga akhir-akhirnya Ali menerima bai'at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih menempuh aktivitas yang berbeda-beda.

Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Untuk pertama kalinya perang saudara sela umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Pertempuran Basra. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Sisa dari pembakaran Bakar, janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.

Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur lebih lapang dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad SAW ketika dia masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang telah tersedia semenjak zaman Utsman bin Affan, menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya berhenti di situ, konflik berkepanjangan terjadi sampai belakang pemerintahannya. Pertempuran Shiffin yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut.

Ali bin Abi Thalib, seseorang yang benar kecakapan dalam anggota militer dan strategi perang, merasakan kesukaran dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang dilepaskan pemerintahan sebelumya. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami salat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan telah tersedia beberapa riwayat yang menyalakan bahwa beliau dikubur di tempat lain.

Keturunan

Ali benar delapan istri setelah meninggalnya Fatimah az-Zahra[1] dan benar keseluruhan 36 orang anak. Dua anak laki-lakinya yang terkenal, lahir dari anak Nabi Muhammad, Fatimah, adalah Hasan dan Husain.

Keturunan Ali menempuh Fatimah dikenal dengan Syarif atau Sayyid, yang merupakan gelar kehormatan dalam Bahasa Arab, Syarif berfaedah bangsawan dan Sayyed berfaedah tuan. Sebagai keturunan langsung dari Muhammad, mereka dihormati oleh Sunni dan Syi'ah.

Menurut riwayat, Ali bin Abi Thalib benar 36 orang anak yang terdiri dari 18 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Sampai saat ini keturunan itu masih tersebar, dan dikenal dengan Alawiyin atau Alawiyah. Sampai saat ini keturunan Ali bin Abi Thalib kerap digelari Sayyid.

Anak laki-lakiAnak perempuan
Hasan al-MujtabaZainab al-Kubra
Husain asy-SyahidZainab al-Sughra
Muhammad bin al-HanafiahUmmu Kaltsum
Abbas al-Besar (dijuluki Sisa dari pembakaran Fadl)Ramlah al-Kubra
Abdullah al-BesarRamlah al-Sughra
Ja'far al-BesarNafisah
Utsman al-BesarRuqaiyah al-Sughra
Muhammad al-AshgharRuqaiyah al-Kubra
Abdullah al-AshgharMaimunah
Abdullah (yang dijuluki Sisa dari pembakaran Ali)Zainab al-Sughra
‘AunUmmu Hani
YahyaFathimah al-Sughra
Muhammad al-AusathUmamah
Utsman al-AshgharKhadijah al-Sughra
Abbas al-AshgharUmmu al-Hasan
Ja'far al-AshgharUmmu Salamah
Umar al-AshgharHamamah
Umar al-BesarUmmu Kiram

Lihat pula

  • Fatimah az-Zahra
  • Rabithah Alawiyah
  • Ahlul Bait
  • Sayyid

Referensi

Pranala luar

  • Ali bin Abi Talib oleh I. K. Poonawala dan E. Kohlberg dalam Encyclopedia Iranica
  • Ali, artikel pada Enyclopaedia Britannica Online

Beberapa surat dab kotbah Ali yang sangat terkenal

  • Imam Ali ibn Abi Talib Nahjul Balagha
  • Order to Maalik al-Ashtar, governor of Egypt (UN Legal Committee, member states voted that the document should be considered as one of the sources of International Law.) The United Nation and Imam Ali’s Constitution
  • A advice ti his son Hasan ib Ali (This letter contains ethical advisement)
  • 185 Sermon about the Oneness of Allah

Biografi Sunni

  • Biography from USC's MSA website

Biografi Syiah

  • The Life of the Commander of the Faithful Ali b. Sisa dari pembakaran Talib by Shaykh Mufid in Kitab al-Irshad
  • The Commander of the Faithful: ‘Ali ibn Abi Talib
  • Website devoted to the Life of Imam Ali ibn Abi Talib
  • Imam Ali ibn Abi Talib
  • The Last Will of Ali ibn Abi Talib
  • Alavi Bohras - The Walaayat and Love for Maulaa 'Ali

edunitas.com

Page 3

‘Alī bin Abī Thālib (Arab: علي بن أﺑﻲ طالب, Persia: علی پسر ابو طالب)‎ (kelahiran sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 – wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661), adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, beliau adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat bahwa beliau adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui pemikiran Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, beliau menjadi menantu Muhammad.

Perbedaan pandangan mengenai pribadi Ali bin Abi Thalib

Syi'ah

Syi'ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak menggantikan Nabi Muhammad, dan sudah ditunjuk oleh Dia atas perintah Allah di Ghadir Khum. Syi'ah meninggikan letak Ali atas Sahabat Nabi yang lain, seperti Sisa dari pembakaran Bakar dan Umar bin Khattab.

Syi'ah selalu menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Alayhi Salam (AS) atau semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan.

Sunni

Beberapa Sunni yaitu mereka yang menjadi anggota Bani Umayyah dan para pendukungnya memandang Ali sama dengan Sahabat Nabi yang lain.

Sunni menambahkan nama Ali dengan Radhiyallahu Anhu (RA) atau semoga Allah melimpahkan Ridha (ke-suka-an)nya. Tambahan ini sama sebagaimana yang juga diberikan kepada Sahabat Nabi yang lain.

Sufi

Sufi menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Karramallahu Wajhah (KW) atau semoga Allah me-mulia-kan wajahnya. Doa kaum Sufi ini sangat unik, berdasar riwayat bahwa dia tidak suka menggunakan wajahnya untuk melihat hal-hal buruk bahkan yang kurang sopan sekalipun. Dibuktikan dalam beberapa riwayat bahwa dia tidak suka memandang ke bawah bila sedang bertalian intim dengan istri. Sedangkan riwayat-riwayat lain menyebutkan dalam banyak pertempuran (duel-tanding), bila pakaian musuh terbuka anggota bawah terkena sobekan pedang dia, maka Ali enggan meneruskan duel sampai musuhnya semakin dulu memperbaiki pakaiannya.

Ali bin Abi Thalib dianggap oleh kaum Sufi sebagai Imam dalam ilmu al-hikmah (divine wisdom) dan futuwwah (spiritual warriorship). Dari dia muncul terus-menerus cabang-cabang tarekat (thoriqoh) atau spiritual-brotherhood. Nyaris seluruh pendiri tarekat Sufi, adalah keturunan dia sesuai dengan catatan nasab yang resmi mereka miliki. Seperti pada tarekat Qadiriyah dengan pendirinya Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang merupakan keturunan langsung dari Ali menempuh anaknya Hasan bin Ali seperti yang tercantum dalam kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Jilani (karya Syekh Ja'far Barzanji) dan banyak kitab-kitab lainnya.

Riwayat Hidup

Lahir & Kehidupan Keluarga

Lahir

Ali dilahirkan di Mekkah, kawasan Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600(perkiraan). Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah. Usia Ali terhadap Nabi Muhammad masih diperselisihkan sampai kini, beberapa riwayat menyebut beda 25 tahun, telah tersedia yang beda 27 tahun, telah tersedia yang 30 tahun bahkan 32 tahun.

Dia bernama asli Haydar bin Sisa dari pembakaran Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Haydar yang berfaedah Singa adalah harapan keluarga Sisa dari pembakaran Thalib untuk benar penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani di sela kalangan Quraisy Mekkah.

Setelah mengetahui sepupu yang baru lahir diberi nama Haydar, Nabi SAW memanggil dengan Ali yang berfaedah Tinggi(derajat di sisi Allah).

Kehidupan Awal

Ali dilahirkan dari ibu yang bernama Fatimah binti Asad, dimana Asad merupakan anak dari Hasyim, sehingga menjadikan Ali, merupakan keturunan Hasyim dari sisi bapak dan ibu.

Lahir Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan untuk Nabi SAW karena dia tidak punya anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Sisa dari pembakaran Thalib memberi kesempatan untuk Nabi SAW bersama istri dia Khadijah untuk mengasuh Ali dan menjadikannya putra bawa. Hal ini sekaligus untuk membalas perbuatan yang berguna kepada Sisa dari pembakaran Thalib yang telah mengasuh Nabi semenjak dia kecil sampai dewasa, sehingga sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad.

Dalam biografi asing (Barat), hubungan Ali kepada Nabi Muhammad SAW dilukiskan seperti Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) kepada Yesus (Nabi Isa). Dalam riwayat-riwayat Syi'ah dan beberapa riwayat Sunni, hubungan tersebut dilukiskan seperti Nabi Harun kepada Nabi Musa.

Masa Remaja

Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, riwayat-riwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada titik ini Ali berusia sekitar 10 tahun.

Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak berupaya bisa langsung dari Nabi SAW karena sebagai anak asuh, berkesempatan selalu tidak jauh dengan Nabi hal ini berkelanjutan sampai dia menjadi menantu Nabi. Hal inilah yang menjadi bukti untuk beberapa kaum Sufi bahwa telah tersedia pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani (spirituality dalam bahasa Inggris atau kaum Salaf semakin suka menyebut istilah 'Ihsan') atau yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah Tasawuf yang diajarkan Nabi khusus kepada dia tapi tidak kepada Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain.

Karena bila ilmu Syari'ah atau hukum-hukum agama Islam berpegang pada kebenaran yang mengatur ibadah maupun kemasyarakatan semua yang diterima Nabi harus disampaikan dan diajarkan kepada umatnya, sementara masalah ruhani hanya bisa diberikan kepada orang-orang tertentu dengan kapasitas masing-masing.

Asuhan langsung dari Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam berpegang pada kebenaran aspek zhahir (exterior) atau syariah dan bathin (interior) atau tasawuf menggembleng Ali menjadi seorang pemuda yang sangat tajam kelicikan, berani dan bijak.

Kehidupan di Mekkah sampai Hijrah ke Madinah

Ali mau tidur di kamar Nabi untuk mengelabui orang-orang Quraisy yang akan menggagalkan hijrah Nabi. Dia tidur menampakkan bekas Nabi yang tidur sehingga masuk waktu menjelang pagi mereka mengetahui Ali yang tidur, sudah ketinggalan satu malam perjalanan oleh Nabi yang telah meloloskan diri ke Madinah bersama Sisa dari pembakaran Bakar.

Kehidupan di Madinah

Perkawinan

Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra. Nabi menimbang Ali yang paling akurat dalam banyak hal seperti Nasab keluarga yang se-rumpun (Bani Hasyim), yang paling dulu mempercayai ke-nabi-an Muhammad (setelah Khadijah), yang selalu berupaya bisa di bawah Nabi dan banyak hal lain.

Julukan

Ketika Muhammad mencari Ali menantunya, ternyata Ali sedang tidur. Anggota atas pakaiannya tersingkap dan abu mengotori punggungnya. Melihat itu Muhammad pun lalu duduk dan membersihkan punggung Ali sambil bercakap, "Duduklah wahai Sisa dari pembakaran Turab, duduklah." Turab yang berfaedah abu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan yang paling disukai oleh Ali.

Pertempuran yang diikuti pada masa Nabi saw

Perang Badar

Beberapa saat setelah menikah, pecahlah perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pahlawan disamping Hamzah, paman Nabi. Banyaknya Quraisy Mekkah yang tewas di tangan Ali masih dalam perselisihan, tapi semua sepakat dia menjadi bintang lapangan dalam usia yang masih sangat muda sekitar 25 tahun.

Perang Khandaq

Perang Khandaq juga menjadi saksi nyata keberanian Ali bin Abi Thalib ketika memerangi Amar bin Hamba Wud . Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Hamba Wud terbelah menjadi dua anggota.

Perang Khaibar

Setelah Perjanjian Hudaibiyah yang berisi perjanjian perdamaian sela kaum Muslimin dengan Yahudi, dikemudian hari Yahudi mengkhianati perjanjian tersebut sehingga pecah perang melawan Yahudi yang bertahan di Benteng Khaibar yang sangat kokoh, biasa dinamakan dengan perang Khaibar. Di saat para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar, Nabi saw bersabda:

"Besok, akan diri sendiri serahkan bendera kepada seseorang yang tidak akan melarikan diri, dia akan menyerang bersambung dan Allah akan mengaruniakan kemenangan untuknya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".

Maka, seluruh sahabat pun berangan-angan untuk mendapatkan kemuliaan tersebut. Namun, temyata Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan itu serta mampu menghancurkan benteng Khaibar dan berhasil membunuh seorang prajurit musuh yang berani bernama Marhab lalu menebasnya dengan sekali pukul sampai terbelah menjadi dua anggota.

Peperangan lainnya

Nyaris semua peperangan dia ikuti kecuali perang Tabuk karena mewakili nabi Muhammad untuk menjaga kota Madinah.

Setelah Nabi wafat

Sampai disini nyaris semua pihak sepakat tentang riwayat Ali bin Abi Thalib, perbedaan pendapat mulai tampak ketika Nabi Muhammad wafat. Syi'ah berpendapat sudah telah tersedia wasiat (berdasar riwayat Ghadir Khum) bahwa Ali harus menjadi Khalifah bila Nabi SAW wafat. Tapi Sunni tidak sependapat, sehingga pada saat Ali dan Fatimah masih berada dalam suasana duka orang-orang Quraisy bersepakat untuk membaiat Sisa dari pembakaran Bakar.

Menurut riwayat dari Al-Ya'qubi dalam kitab Tarikh-nya Jilid II Menyebutkan suatu peristiwa sebagai berikut. Dalam perjalan pulang ke Madinah seusai menunaikan ibadah haji ( Hijjatul-Wada'),malam hari Rasulullah saw bersama rombongan tiba di suatu tempat tidak jauh Jifrah yang dikenal denagan nama "GHADIR KHUM." Hari itu adalah hari ke-18 bulan Dzulhijah. Beliau keluar dari kemahnya kemudia berkhutbah di depan jamaah sambil memegang tangan Imam Ali Bin Abi Tholib r.a.Dalam khutbahnya itu sela lain dia berkata : "Benda/barang siapa menanggap diri sendiri ini pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya.Ya Allah, pimpinlah orang yang mengakui kepemimpinannya dan musuhilah orang yang memusuhinya"

Pengangkatan Sisa dari pembakaran Bakar sebagai Khalifah tentu tidak disetujui keluarga Nabi Ahlul Baitdan pengikutnya. Beberapa riwayat beda pendapat waktu pem-bai'at-an Ali bin Abi Thalib terhadap Sisa dari pembakaran Bakar sebagai Khalifah pengganti Rasulullah. Telah tersedia yang meriwayatkan setelah Nabi dimakamkan, telah tersedia yang beberapa hari setelah itu, riwayat yang terbanyak adalah Ali mem-bai'at Sisa dari pembakaran Bakar setelah Fatimah meninggal, yaitu enam bulan setelah meninggalnya Rasulullah demi mencegah perpecahan dalam ummat

Telah tersedia yang menyalakan bahwa Ali belum pantas untuk menyandang posisi Khalifah karena umurnya yang masih muda, telah tersedia pula yang menyalakan bahwa kekhalifahan dan kenabian sebaiknya tidak berada di tangan Bani Hasyim.

Sebagai khalifah

Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan mengakibatkan kegentingan di seluruh lingkungan kehidupan Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tidak benar pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, waktu itu Ali berupaya menolak, tapi Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksa dia, sehingga akhir-akhirnya Ali menerima bai'at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih menempuh aktivitas yang berbeda-beda.

Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Untuk pertama kalinya perang saudara sela umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Pertempuran Basra. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Sisa dari pembakaran Bakar, janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.

Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur lebih lapang dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad SAW ketika dia masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang telah tersedia semenjak zaman Utsman bin Affan, menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya berhenti di situ, konflik berkepanjangan terjadi sampai belakang pemerintahannya. Pertempuran Shiffin yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut.

Ali bin Abi Thalib, seseorang yang benar kecakapan dalam anggota militer dan strategi perang, merasakan kesukaran dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang dilepaskan pemerintahan sebelumya. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami salat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan telah tersedia beberapa riwayat yang menyalakan bahwa beliau dikubur di tempat lain.

Keturunan

Ali benar delapan istri setelah meninggalnya Fatimah az-Zahra[1] dan benar keseluruhan 36 orang anak. Dua anak laki-lakinya yang terkenal, lahir dari anak Nabi Muhammad, Fatimah, adalah Hasan dan Husain.

Keturunan Ali menempuh Fatimah dikenal dengan Syarif atau Sayyid, yang merupakan gelar kehormatan dalam Bahasa Arab, Syarif berfaedah bangsawan dan Sayyed berfaedah tuan. Sebagai keturunan langsung dari Muhammad, mereka dihormati oleh Sunni dan Syi'ah.

Menurut riwayat, Ali bin Abi Thalib benar 36 orang anak yang terdiri dari 18 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Sampai saat ini keturunan itu masih tersebar, dan dikenal dengan Alawiyin atau Alawiyah. Sampai saat ini keturunan Ali bin Abi Thalib kerap digelari Sayyid.

Anak laki-lakiAnak perempuan
Hasan al-MujtabaZainab al-Kubra
Husain asy-SyahidZainab al-Sughra
Muhammad bin al-HanafiahUmmu Kaltsum
Abbas al-Besar (dijuluki Sisa dari pembakaran Fadl)Ramlah al-Kubra
Abdullah al-BesarRamlah al-Sughra
Ja'far al-BesarNafisah
Utsman al-BesarRuqaiyah al-Sughra
Muhammad al-AshgharRuqaiyah al-Kubra
Abdullah al-AshgharMaimunah
Abdullah (yang dijuluki Sisa dari pembakaran Ali)Zainab al-Sughra
‘AunUmmu Hani
YahyaFathimah al-Sughra
Muhammad al-AusathUmamah
Utsman al-AshgharKhadijah al-Sughra
Abbas al-AshgharUmmu al-Hasan
Ja'far al-AshgharUmmu Salamah
Umar al-AshgharHamamah
Umar al-BesarUmmu Kiram

Lihat pula

  • Fatimah az-Zahra
  • Rabithah Alawiyah
  • Ahlul Bait
  • Sayyid

Referensi

Pranala luar

  • Ali bin Abi Talib oleh I. K. Poonawala dan E. Kohlberg dalam Encyclopedia Iranica
  • Ali, artikel pada Enyclopaedia Britannica Online

Beberapa surat dab kotbah Ali yang sangat terkenal

  • Imam Ali ibn Abi Talib Nahjul Balagha
  • Order to Maalik al-Ashtar, governor of Egypt (UN Legal Committee, member states voted that the document should be considered as one of the sources of International Law.) The United Nation and Imam Ali’s Constitution
  • A advice ti his son Hasan ib Ali (This letter contains ethical advisement)
  • 185 Sermon about the Oneness of Allah

Biografi Sunni

  • Biography from USC's MSA website

Biografi Syiah

  • The Life of the Commander of the Faithful Ali b. Sisa dari pembakaran Talib by Shaykh Mufid in Kitab al-Irshad
  • The Commander of the Faithful: ‘Ali ibn Abi Talib
  • Website devoted to the Life of Imam Ali ibn Abi Talib
  • Imam Ali ibn Abi Talib
  • The Last Will of Ali ibn Abi Talib
  • Alavi Bohras - The Walaayat and Love for Maulaa 'Ali

edunitas.com

Page 4

‘Alī bin Abī Thālib (Arab: علي بن أﺑﻲ طالب, Persia: علی پسر ابو طالب)‎ (lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 – wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661), adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, beliau adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat bahwa beliau adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tak mengakui pemikiran Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan sesudah menikah dengan Fatimah az-Zahra, beliau menjadi menantu Muhammad.

Perbedaan pandangan mengenai pribadi Ali bin Abi Thalib

Syi'ah

Syi'ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak menggantikan Nabi Muhammad, dan sudah ditunjuk oleh Dia atas perintah Allah di Ghadir Khum. Syi'ah meninggikan letak Ali atas Sahabat Nabi yang lain, seperti Sisa dari pembakaran Bakar dan Umar bin Khattab.

Syi'ah selalu menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Alayhi Salam (AS) atau semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan.

Sunni

Beberapa Sunni yaitu mereka yang menjadi anggota Bani Umayyah dan para pendukungnya memandang Ali sama dengan Sahabat Nabi yang lain.

Sunni menambahkan nama Ali dengan Radhiyallahu Anhu (RA) atau semoga Allah melimpahkan Ridha (ke-suka-an)nya. Tambahan ini sama sebagaimana yang juga diberikan untuk Sahabat Nabi yang lain.

Sufi

Sufi menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Karramallahu Wajhah (KW) atau semoga Allah me-mulia-kan wajahnya. Doa kaum Sufi ini sangat unik, berdasar riwayat bahwa dia tak suka menggunakan wajahnya sbg melihat hal-hal buruk bahkan yang kurang sopan sekalipun. Dibuktikan dalam beberapa riwayat bahwa dia tak suka memandang ke bawah bila sedang bertalian intim dengan istri. Sedangkan riwayat-riwayat lain menyebutkan dalam banyak pertempuran (duel-tanding), bila pakaian musuh terbuka anggota bawah terkena sobekan pedang dia, karenanya Ali enggan meneruskan duel sampai musuhnya lebih dahulu memperbaiki pakaiannya.

Ali bin Abi Thalib diasumsikan oleh kaum Sufi sbg Imam dalam ilmu al-hikmah (divine wisdom) dan futuwwah (spiritual warriorship). Dari dia muncul terus-menerus cabang-cabang tarekat (thoriqoh) atau spiritual-brotherhood. Hampir seluruh pendiri tarekat Sufi, adalah keturunan dia sesuai dengan catatan nasab yang resmi mereka miliki. Seperti pada tarekat Qadiriyah dengan pendirinya Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang adalah keturunan langsung dari Ali melewati anaknya Hasan bin Ali seperti yang tercantum dalam kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Jilani (karya Syekh Ja'far Barzanji) dan banyak kitab-kitab lainnya.

Riwayat Hidup

Kelahiran & Kehidupan Keluarga

Kelahiran

Ali dilahirkan di Mekkah, kawasan Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600(perkiraan). Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah. Usia Ali terhadap Nabi Muhammad sedang diperselisihkan sampai sekarang, beberapa riwayat menyebut beda 25 tahun, telah tersedia yang beda 27 tahun, telah tersedia yang 30 tahun bahkan 32 tahun.

Dia bernama asli Haydar bin Sisa dari pembakaran Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Haydar yang berfaedah Singa adalah keinginan keluarga Sisa dari pembakaran Thalib sbg benar penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani di sela kalangan Quraisy Mekkah.

Sesudah mengetahui sepupu yang baru lahir diberi nama Haydar, Nabi SAW memanggil dengan Ali yang berfaedah Tinggi(derajat di bidang Allah).

Kehidupan Awal

Ali dilahirkan dari ibu yang bernama Fatimah binti Asad, dimana Asad adalah anak dari Hasyim, sehingga menjadikan Ali, adalah keturunan Hasyim dari bidang bapak dan ibu.

Kelahiran Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan untuk Nabi SAW karena dia tak punya anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Sisa dari pembakaran Thalib memberi kesempatan untuk Nabi SAW bersama istri dia Khadijah sbg mengasuh Ali dan menjadikannya putra bawa. Hal ini sekaligus sbg membalas jasa untuk Sisa dari pembakaran Thalib yang sudah mengasuh Nabi semenjak dia kecil sampai dewasa, sehingga sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad.

Dalam biografi asing (Barat), hubungan Ali untuk Nabi Muhammad SAW dilukiskan seperti Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) untuk Yesus (Nabi Isa). Dalam riwayat-riwayat Syi'ah dan beberapa riwayat Sunni, hubungan tersebut dilukiskan seperti Nabi Harun untuk Nabi Musa.

Masa Remaja

Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, riwayat-riwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya sesudah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada titik ini Ali berusia sekitar 10 tahun.

Pada usia remaja sesudah wahyu turun, Ali banyak berusaha bisa langsung dari Nabi SAW karena sbg anak asuh, berkesempatan selalu tidak jauh dengan Nabi hal ini berkelanjutan sampai dia menjadi menantu Nabi. Hal inilah yang menjadi bukti untuk beberapa kaum Sufi bahwa telah tersedia pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani (spirituality dalam bahasa Inggris atau kaum Salaf lebih suka menyebut istilah 'Ihsan') atau yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah Tasawuf yang diajarkan Nabi khusus untuk dia tapi tak untuk Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain.

Karena bila ilmu Syari'ah atau hukum-hukum agama Islam berpegang pada kebenaran yang mengatur ibadah maupun kemasyarakatan seluruh yang diterima Nabi mesti disampaikan dan diajarkan untuk umatnya, sementara masalah ruhani hanya bisa diberikan untuk orang-orang tertentu dengan kapasitas masing-masing.

Bimbingan langsung dari Nabi untuk Ali dalam seluruh bidang ilmu Islam berpegang pada kebenaran bidang zhahir (exterior) atau syariah dan bathin (interior) atau tasawuf menggembleng Ali menjadi seorang pemuda yang sangat tajam kelicikan, berani dan bijak.

Kehidupan di Mekkah sampai Hijrah ke Madinah

Ali mau tidur di kamar Nabi sbg mengelabui orang-orang Quraisy yang akan menggagalkan hijrah Nabi. Dia tidur menampakkan bekas Nabi yang tidur sehingga masuk waktu menjelang pagi mereka mengetahui Ali yang tidur, sudah ketinggalan satu malam perjalanan oleh Nabi yang sudah meloloskan diri ke Madinah bersama Sisa dari pembakaran Bakar.

Kehidupan di Madinah

Perkawinan

Sesudah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra. Nabi menimbang Ali yang sangat akurat dalam banyak hal seperti Nasab keluarga yang se-rumpun (Bani Hasyim), yang sangat dahulu mempercayai ke-nabi-an Muhammad (setelah Khadijah), yang selalu berusaha bisa di bawah Nabi dan banyak hal lain.

Julukan

Ketika Muhammad mencari Ali menantunya, ternyata Ali sedang tidur. Anggota atas pakaiannya tersingkap dan abu mengotori punggungnya. Melihat itu Muhammad pun lalu duduk dan membuat agar bersih punggung Ali sambil bercakap, "Duduklah wahai Sisa dari pembakaran Turab, duduklah." Turab yang berfaedah abu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan yang sangat disukai oleh Ali.

Pertempuran yang didampingi pada masa Nabi saw

Perang Badar

Beberapa ketika sesudah menikah, pecahlah perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pahlawan disamping Hamzah, paman Nabi. Banyaknya Quraisy Mekkah yang tewas di tangan Ali sedang dalam perselisihan, tapi seluruh sepakat dia menjadi bintang lapangan dalam usia yang sedang sangat muda sekitar 25 tahun.

Perang Khandaq

Perang Khandaq juga menjadi saksi nyata keberanian Ali bin Abi Thalib ketika memerangi Amar bin Hamba Wud . Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Hamba Wud terbelah menjadi dua anggota.

Perang Khaibar

Sesudah Perjanjian Hudaibiyah yang memuat perjanjian perdamaian sela kaum Muslimin dengan Yahudi, dikemudian hari Yahudi mengkhianati perjanjian tersebut sehingga pecah perang melawan Yahudi yang bertahan di Benteng Khaibar yang sangat kokoh, biasa dinamakan dengan perang Khaibar. Di ketika para sahabat tak bisa membuka benteng Khaibar, Nabi saw bersabda:

"Besok, akan diri sendiri serahkan bendera untuk seseorang yang tak akan melarikan diri, dia akan menyerang bersambung dan Allah akan mengaruniakan kemenangan untuknya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".

Maka, seluruh sahabat pun berangan-angan sbg mendapatkan kemuliaan tersebut. Namun, temyata Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan itu serta bisa menghancurkan benteng Khaibar dan sukses membunuh seorang prajurit musuh yang berani bernama Marhab lalu menebasnya dengan sekali pukul sampai terbelah menjadi dua anggota.

Peperangan lainnya

Hampir seluruh peperangan dia ikuti kecuali perang Tabuk karena mewakili nabi Muhammad sbg menjaga kota Madinah.

Sesudah Nabi wafat

Sampai disini hampir seluruh pihak sepakat tentang riwayat Ali bin Abi Thalib, perbedaan pendapat mulai tampak ketika Nabi Muhammad wafat. Syi'ah berpendapat sudah telah tersedia wasiat (berdasar riwayat Ghadir Khum) bahwa Ali mesti menjadi Khalifah bila Nabi SAW wafat. Tapi Sunni tak sependapat, sehingga pada ketika Ali dan Fatimah sedang telah tersedia dalam suasana duka orang-orang Quraisy bersepakat sbg membaiat Sisa dari pembakaran Bakar.

Menurut riwayat dari Al-Ya'qubi dalam kitab Tarikh-nya Jilid II Menyebutkan suatu peristiwa sbg berikut. Dalam perjalan pulang ke Madinah seusai menunaikan ibadah haji ( Hijjatul-Wada'),malam hari Rasulullah saw bersama rombongan tiba di suatu tempat tidak jauh Jifrah yang dikenal denagan nama "GHADIR KHUM." Hari itu adalah hari ke-18 bulan Dzulhijah. Beliau keluar dari kemahnya kemudia berkhutbah di depan jamaah sambil memegang tangan Imam Ali Bin Abi Tholib r.a.Dalam khutbahnya itu diantaranya dia berkata : "Barang siapa menanggap diri sendiri ini pemimpinnya, karenanya Ali adalah pemimpinnya.Ya Allah, pimpinlah orang yang mengakui kepemimpinannya dan musuhilah orang yang memusuhinya"

Pengangkatan Sisa dari pembakaran Bakar sbg Khalifah tentu tak disetujui keluarga Nabi Ahlul Baitdan pengikutnya. Beberapa riwayat beda pendapat waktu pem-bai'at-an Ali bin Abi Thalib terhadap Sisa dari pembakaran Bakar sbg Khalifah pengganti Rasulullah. Telah tersedia yang meriwayatkan sesudah Nabi dimakamkan, telah tersedia yang beberapa hari sesudah itu, riwayat yang terbanyak adalah Ali mem-bai'at Sisa dari pembakaran Bakar sesudah Fatimah meninggal, yaitu enam bulan sesudah meninggalnya Rasulullah demi mencegah perpecahan dalam ummat

Telah tersedia yang menyatakan bahwa Ali belum pantas sbg menyandang posisi Khalifah karena umurnya yang sedang muda, telah tersedia pula yang menyatakan bahwa kekhalifahan dan kenabian sebaiknya tak telah tersedia di tangan Bani Hasyim.

Sbg khalifah

Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan mengakibatkan kegentingan di seluruh lingkungan kehidupan Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tak benar pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sbg khalifah, waktu itu Ali berusaha menolak, tapi Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksa dia, sehingga akhir-akhirnya Ali menerima bai'at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih melewati aktivitas yang berbeda-beda.

Sbg Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi ketika masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Sbg awal mulanya perang saudara sela umat Muslim terjadi ketika masa pemerintahannya, Pertempuran Basra. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Sisa dari pembakaran Bakar, janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.

Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur bertambah lapang dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad SAW ketika dia sedang hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang telah tersedia semenjak zaman Utsman bin Affan, mengakibatkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga mengakibatkan perang tersebut. Tak hanya habis di situ, konflik berkepanjangan terjadi sampai belakang pemerintahannya. Pertempuran Shiffin yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut.

Ali bin Abi Thalib, seseorang yang benar kecakapan dalam anggota militer dan strategi perang, merasakan kesukaran dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) ketika mengimami salat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan telah tersedia beberapa riwayat yang menyatakan bahwa beliau dikubur di tempat lain.

Keturunan

Ali benar delapan istri sesudah meninggalnya Fatimah az-Zahra[1] dan benar semuanya 36 orang anak. Dua anak laki-lakinya yang terkenal, lahir dari anak Nabi Muhammad, Fatimah, adalah Hasan dan Husain.

Keturunan Ali melewati Fatimah dikenal dengan Syarif atau Sayyid, yang adalah gelar kehormatan dalam Bahasa Arab, Syarif berfaedah bangsawan dan Sayyed berfaedah tuan. Sbg keturunan langsung dari Muhammad, mereka dihormati oleh Sunni dan Syi'ah.

Menurut riwayat, Ali bin Abi Thalib benar 36 orang anak yang terdiri dari 18 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Sampai ketika ini keturunan itu sedang tersebar, dan dikenal dengan Alawiyin atau Alawiyah. Sampai ketika ini keturunan Ali bin Abi Thalib kerap digelari Sayyid.

Anak laki-lakiAnak perempuan
Hasan al-MujtabaZainab al-Kubra
Husain asy-SyahidZainab al-Sughra
Muhammad bin al-HanafiahUmmu Kaltsum
Abbas al-Besar (dijuluki Sisa dari pembakaran Fadl)Ramlah al-Kubra
Abdullah al-BesarRamlah al-Sughra
Ja'far al-BesarNafisah
Utsman al-BesarRuqaiyah al-Sughra
Muhammad al-AshgharRuqaiyah al-Kubra
Abdullah al-AshgharMaimunah
Abdullah (yang dijuluki Sisa dari pembakaran Ali)Zainab al-Sughra
‘AunUmmu Hani
YahyaFathimah al-Sughra
Muhammad al-AusathUmamah
Utsman al-AshgharKhadijah al-Sughra
Abbas al-AshgharUmmu al-Hasan
Ja'far al-AshgharUmmu Salamah
Umar al-AshgharHamamah
Umar al-BesarUmmu Kiram

Lihat pula

  • Fatimah az-Zahra
  • Rabithah Alawiyah
  • Ahlul Bait
  • Sayyid

Referensi

Pranala luar

  • Ali bin Abi Talib oleh I. K. Poonawala dan E. Kohlberg dalam Encyclopedia Iranica
  • Ali, artikel pada Enyclopaedia Britannica Online

Beberapa surat dab kotbah Ali yang sangat terkenal

  • Imam Ali ibn Abi Talib Nahjul Balagha
  • Order to Maalik al-Ashtar, governor of Egypt (UN Legal Committee, member states voted that the document should be considered as one of the sources of International Law.) The United Nation and Imam Ali’s Constitution
  • A advice ti his son Hasan ib Ali (This letter contains ethical advisement)
  • 185 Sermon about the Oneness of Allah

Biografi Sunni

  • Biography from USC's MSA website

Biografi Syiah

  • The Life of the Commander of the Faithful Ali b. Sisa dari pembakaran Talib by Shaykh Mufid in Kitab al-Irshad
  • The Commander of the Faithful: ‘Ali ibn Abi Talib
  • Website devoted to the Life of Imam Ali ibn Abi Talib
  • Imam Ali ibn Abi Talib
  • The Last Will of Ali ibn Abi Talib
  • Alavi Bohras - The Walaayat and Love for Maulaa 'Ali

edunitas.com

Page 5


Daftar Inti
Ensiklopedia Dunia
Berbicara Indonesia

AteismeBuddha
HinduIslam & Al Qur'an
KristenMitologi
Yahudi


SumateraJabodetabek
KalimantanWayang
Jawa


Sepak bolaFormula Satu

Bulu tangkisTenis

Olimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Yang lain


AllahMuhammad
Al Qur'anRukun Islam
Rukun ImanMazhab
Sejarah


Yesus KristusTritunggal
AlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Keliruku : Keliruku | Keliruku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermuda | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal

Page 6

D G I L N Q V X 
Cari di Pusat Ilmu Pengetahuan   

Sepak bolaFormula SatuBulu tangkisTenisOlimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Yang lain


AllahMuhammadAl Qur'anRukun IslamRukun ImanMazhabSejarah


Yesus KristusTritunggalAlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Keliruku : Keliruku | Keliruku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermuda | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal

Page 7

D G I L N Q V X 
Search in Center of Studies   

FootballFormula OneBadmintonTennisOlympics


Some Countries Portal


Other Portal


GodMuhammadQur'anPillars of IslamPillars of FaithSchoolHistory


Jesus ChristTrinityBibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiKeliruku Islands : Keliruku | North KelirukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermuda | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 8


FootballFormula One

BadmintonTennis

Olympics


Some Countries Portal


Other Portal


GodMuhammad
Qur'anPillars of Islam
Pillars of FaithSchool
History


Jesus ChristTrinity
BibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiKeliruku Islands : Keliruku | North KelirukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermuda | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 9

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian

Page 10

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian

Page 11

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian

Page 12

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian

Page 13

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, utama, agama, astronomi, bahasa, biografi, biologi, budaya, bengkulu, jambi, kepulauan, bangka, belitung, riau, kong, india, indonesia, iran, iraq, israel, jepang, kamboja, tunisia, afrika, barat, benin, burkina, faso, gambia, ghana, asia, ateisme, atheis, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, ensiklopedia

Page 14

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, indonesia, sumatera, jabodetabek, kalimantan, wayang, maluku, utara, papua, barat, negara, peru, suriname, uruguay, venezuela, wilayah, lesotho, namibia, swaziland, territorial, islam, jawa, jepang, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, ensiklopedia

Page 15

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM

Page 16

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM

Page 17

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan

Page 18

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan

Page 19

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus

Page 20

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus

Page 21

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero

Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero

Page 23

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur

Page 24

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur

Page 25

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub

Page 26

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA