Cara menghitung laju pertumbuhan ekonomi dan contohnya

Ekonomi tentu bukanlah hal yang asing terdengar di telinga masyarakat. Setiap harinya, ekonomi menjadi pokok pembahasan yang ramai diperbincangkan di berbagai media. Mulai dari berita di televisi hingga surat kabar, pasti tidak pernah absen dengan diskusi mengenai topik tersebut di berbagai skala.

Dalam pembahasan tentang ekonomi, salah satu aspek yang paling dibahas adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Bagi sebagian orang, pertumbuhan ekonomi memiliki peranan paling penting dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang sejahtera. Bahkan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif pasti akan memberikan dampak yang baik pula pada kesejahteraan masyarakat di suatu negara.

Tak dapat dipungkiri jika pertumbuhan ekonomi memang memiliki kaitan yang amat erat dengan kemakmuran atau kesejahteraan rakyat. Sebuah negara berkembang jika memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif secara konsisten, lambat laun akan menjadi negara maju. Begitupun sebaliknya bagi negara maju yang memiliki pertumbuhan ekonomi buruk dapat terancam menjadi negara berkembang.

Memiliki pengaruh yang krusial tersebut, memahami apa itu pertumbuhan ekonomi hendaknya penting untuk dilakukan. Agar lebih paham tentang apa itu pertumbuhan ekonomi serta cara mengukurnya, simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Bangkit Perlahan dari Covid-19, Ini Skenario 5 Fase Pemulihan Ekonomi Indonesia

Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi?

Dalam artian sederhana, pertumbuhan ekonomi merupakan keadaan ekonomi dalam suatu negara di jenjang periode tertentu, bisa tahunan, semester, maupun triwulanan. Pertumbuhan ekonomi suatu negara tersebut dapat menjadi lebih baik maupun menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal tersebut dapat diketahui melalui indikator yang telah dihitung sebelumnya.

Indikator dalam menentukan apakah pertumbuhan ekonomi bergerak positif atau tidak ada 3 jenis. Ketiga indikator itu adalah pendapatan per-kapita dan peningkatan pendapatan nasional, jumlah pengangguran lebih kecil ketimbang jumlah tenaga kerjanya, dan menurunnya tingkat kemiskinan. Ketika 3 indikator tersebut ditemukan dalam sebuah negara, maka bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut sedang bergerak ke arah yang positif.

Sebaliknya, jika indikator-indikator tidak ditemukan atau bahkan mengacu ke kondisi yang berlawanan, kondisi ekonomi negara tersebut sedang mengalami kemunduran ekonomi. Jika dibiarkan terlalu lama, negara yang mengalami kemunduran ekonomi dapat menjadi negara yang gagal dan masyarakatnya tidak sejahtera.

Pengertian lainnya dikemukakan oleh Simon Kuznets. Menurutnya, yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah kondisi atau keadaan ketika negara dapat meningkatkan output atau hasil produksi ekonominya melalui kemajuan teknologi yang juga menyesuaikan ideologi.

Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, terlihat ada 3 komponen yang saling berkaitan dalam hal meninggikan pertumbuhan ekonomi. Ketiga komponen itu adalah peningkatan produksi, kemajuan teknologi guna meningkatkan produktivitas, serta penyesuaian ideologi terbuka dan mampu menerima adanya teknologi yang baru. 

Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

Cara melihat dan mengukur pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan membandingkan semua komponen yang bisa mewakili kondisi ekonomi sebuah negara. Pada dasarnya, terdapat 2 komponen yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi. Kedua komponen tersebut adalah Produk Nasional Bruto atau Gross National Product, dan Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product.

  1. Gross National Product atau Produk Nasional Bruto biasa disingkat sebagai GNP dan PNB. GNP atau PNB tersebut adalah pendapatan atau pemasukan yang diperoleh negara pada kurun waktu atau periode tertentu, berdasarkan pendapatan dari warga negaranya. 

    Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui jika pemasukan warga negara di Indonesia yang sedang tinggal di luar negeri masih dihitung dalam GNP. Namun, bagi warga negara asing di Indonesia, pendapatannya tidak ikut dihitung dalam GNP tersebut. Pendapatan yang masuk ke dalam hitungan GNP juga harus dari produk atau barang jadi, dilihat dari harga pasarannya pada periode atau kurun waktu yang akan diukur. 

    Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi negara melalui pendekatan GNP, negara dapat membandingkan GNP pada periode berjalan dengan periode sebelumnya. Sebagai contoh, saat ingin mengetahui besaran persentase pada tahun 2016, negara perlu mengetahui jumlah GNP pada tahun 2016 dan di tahun 2015. 

    Kemudian, cara menghitung pertumbuhan ekonominya, GNP di tahun 2016 akan dikurangi dengan GNP di tahun 2015, dan dibagi dengan GNP tahun 2015 lalu dikali dengan 100%. Dengan begitu, dapat diketahui apakah pertumbuhan ekonomi suatu negara bergerak ke arah positif atau tidak dan dalam skala berapa persen.

  2. Jika PNB dilihat berdasarkan pendapatan sebuah negara melalui penghasilan dari seluruh warga negaranya, Produk Domestik Bruto atau PDB melihat pendapatan negara melalui batas teritorial atau wilayah. Artinya, semua produksi yang terjadi dan dilakukan di wilayah suatu negara, baik warga negara sendiri maupun warga negara asing, tergolong ke dalam penghitungan PDB.

    Begitupun sebaliknya pada pendapatan atau kegiatan produksi dari warga negara sendiri di wilayah negara lain tidak akan dimasukkan dalam perhitungan PDB ini. Rumus perhitungan PDB pun pada dasarnya serupa dengan GNP, yakni melihat perbandingan antara PDB di periode berjalan dengan periode sebelumnya. 

    Sebagai contoh, menghitung PDB pada tahun 2015 juga membutuhkan data PDB pada tahun 2014. Kemudian, PDB tahun 2015 dikurangi dengan PDB tahun 2014, dibagi dengan PDB tahun 2014, lalu dikalikan 100%. Jadi, dapat terlihat bahwa proses penghitungan PDB dan PNB sebenarnya tidak jauh berbeda kecuali pada jenis pemasukan yang didapatkan oleh negara saja.

Baca Juga: 6 Langkah Investor Saat Ekonomi Lesu

Contoh Penghitungan Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

Memahami tentang apa itu pertumbuhan ekonomi dan cara menghitungnya tentu akan menjadi lebih mudah dengan melihat contohnya. Untuk itu, simak contoh penghitungan pertumbuhan ekonomi sebuah negara berikut ini.

  • Di negara X, diketahui jumlah PDB tahun 2016 adalah 40 miliar. Sedangkan jumlah PDB negara tersebut di tahun 2017 berhasil meningkat menjadi 43,2 miliar. Dari data PDB tersebut, dapat diketahui pertumbuhan ekonomi negara X adalah sebagai berikut:

    ((PDB 2017 – PDB 2016)/PDB 2016)x100%=((43,2-40)/40)x100%

    (3,2/40)x100%= 8%

    Jadi, dari data dan rumus penghitungan PDB tersebut, diketahui persentase pertumbuhan ekonomi negara X adalah sebesar 8 persen jika dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya. 

Pentingnya Memahami Pertumbuhan Ekonomi dan Cara Hitungnya

Pertumbuhan ekonomi dapat menjadi acuan dalam menentukan kondisi ekonomi suatu negara dan erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara, hampir dapat dipastikan rakyat negara tersebut juga memiliki hidup yang semakin sejahtera.

Memahami tentang pertumbuhan ekonomi dan cara menghitungnya bukan hanya sekadar untuk mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Melainkan, mengetahui pertumbuhan ekonomi juga dapat menjadi dasar bagi pemerintah agar dapat membuat rencana atau strategi agar kesejahteraan rakyat dapat tercapai. 

Dengan memastikan pertumbuhannya senantiasa bergerak ke arah yang positif, sebuah negara dapat menjanjikan kehidupan rakyatnya yang lebih baik. Negara yang berstatus sebagai negara berkembang, seperti negara kita pun dapat menyandang status negara maju jika pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu positif dan menjanjikan. 

Tentunya, agar bisa mendapatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan tidak terjadi kemunduran ekonomi, diperlukan usaha dari semua pihak. Tidak hanya dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dari berbagai kalangan juga memiliki andil yang sama besarnya agar pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu membaik. 

Dengan kata lain, jika pemerintah dan rakyat tidak bekerja sama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bukan tidak mungkin persentase pertumbuhannya akan kecil atau bahkan menjadi minus. 

Baca Juga: Apakah Mungkin Indonesia Masuk Masa Resesi Ekonomi? Kenali Dulu Makna dan Segala Penyebabnya

Sumber: Freepik

Ajaib.co.id – Rumus laju pertumbuhan ekonomi suatu negara penting untuk dipelajari karena berkaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat. Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat menjadi acuan kondisi perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat akan menjadi negara maju, sehingga pembangunan infrastruktur lebih baik. Teknologi berkembang pesat dan merata digunakan oleh sebagian besar masyarakat. Fasilitas kesehatan pun semakin canggih dan meningkatkan harapan hidup masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat dapat hidup lebih sejahtera.

Hasil penghitungan pertumbuhan ekonomi dalam periode tertentu dapat menjadi dasar bagi penyelenggara negara dalam menyusun strategi dan membuat kebijakan untuk memajukan perekonomian. Pemerintah juga dapat melakukan evaluasi terhadap kebijakan sebelumnya dengan mengacu kepada pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai.

Sebelum membahas tentang rumus laju pertumbuhan, apakah kamu sudah mengetahui Pengertian pertumbuhan ekonomi? Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Kita pelajari, yuk!

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pengertian pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemampuan dari suatu kondisi perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi pada suatu periode dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya untuk mengetahui apakah persentase pertumbuhan ekonomi lebih baik atau justru menurun.

Pengertian pertumbuhan ekonomi juga dikemukakan oleh Simon Kuznets yang merupakan seorang ahli ekonomi. Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah keadaan ketika suatu negara dapat meningkatkan output atau hasil produksi ekonominya melalui kemajuan teknologi dengan tetap menyesuaikan dengan ideologi.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Baik secara kuantitas maupun kualitas. Adanya bonus demografi dapat dimanfaatkan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Banyak negara berkembang mengandalkan sumber daya alam yang dimilikinya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tentu hal ini sah-sah saja.

Namun banyaknya sumber daya alam yang dimiliki belum tentu menjadi jaminan dari kemajuan ekonomi suatu negara. Sumber daya alam yang dimiliki dapat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan tepat.

Modal sangat penting untuk menyelenggarakan pemerintahan dan mendorong peningkatan hasil produksi. Sumber daya modal dapat diperoleh dari mengelola modal yang ada, serta dari investasi pemodal asing.

Inflasi termasuk faktor yang juga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Meningkatnya harga produk dapat menurunkan daya beli masyarakat dan berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

  • Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang dan semakin canggih dapat mendorong percepatan proses produksi, pola kerja, dan efisiensi sumber daya.

Proses produksi yang tadinya memakan banyak waktu dan biaya dapat dipangkas lebih efisien. Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Budaya dapat menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi, namun juga dapat menjadi penghambat. Kenapa begitu?

Budaya yang baik seperti kerja keras, jujur, dan sebagainya dapat meningkatkan produktivitas. Sebaliknya, budaya tidak tepat waktu, korupsi, dan sebagainya dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.

Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi suatu negara ini saling mendukung satu dengan yang lainnya untuk mendorong laju pertumbuhan. Semakin baik kondisi faktor-faktor tersebut, maka laju pertumbuhan ekonomi suatu negara akan semakin pesat.

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi Secara Kuantitatif dan Kualitatif

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Namun, rumus laju pertumbuhan ekonomi yang umum digunakan adalah secara kuantitatif dengan menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.

Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara dihitung berdasarkan batas teritorial atau wilayah. Ini artinya, semua barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu wilayah negara akan masuk ke perhitungan PDB negara tersebut. 

Tingkat pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dalam bentuk persen. Biasanya, periode yang digunakan adalah dalam kurun waktu satu tahun. Rumus laju pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:

Keterangan simbol dari rumus laju pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut,

R = Laju pertumbuhan ekonomi dalam satuan persen.

PDB rt = Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun tertentu.

PDB rt-1 = Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun sebelumnya.

Persentase laju pertumbuhan ekonomi dalam suatu periode ini dapat dibandingkan dengan laju pertumbuhan periode lainnya secara kuantitatif. Selain itu, laju pertumbuhan juga dapat diketahui melalui indikator-indikator kualitatif.

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi secara kualitatif dapat dilakukan dengan pendekatan beberapa indikator penentu, antara lain:

  • Pendapatan Per Kapita Penduduk

Pendapatan per kapita penduduk dapat menjadi acuan dalam menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tingginya pendapatan nasional berbanding lurus dengan banyaknya jumlah penduduk dalam suatu negara. 

  • Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja dengan Pengangguran 

Selain pendapatan per kapita, menurunnya jumlah pengangguran dalam periode tertentu dapat menjadi indikator pertumbuhan ekonomi yang positif. Ini artinya tenaga kerja banyak terserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia dalam suatu negara.

  • Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

Masyarakat yang sejahtera cenderung memiliki daya beli yang tinggi. Sehingga hasil produksi dapat terserap di pasar konsumen dengan baik. Kesejahteraan ini juga dapat berpengaruh kepada tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan secara kuantitatif dan kualitatif bukan saja berguna untuk pemerintah. Namun masyarakat sebaiknya turut mengetahui kondisi perekonomian dan membantu meningkatkan ekonomi dengan perannya masing-masing. Siap?

Dapatkan Profit Lebih Tinggi

dengan investasi saham & reksa dana

Tanpa minimal investasi, bebas tarik uang kapanpun. Dipercaya 1 juta++ pengguna

Investasi Sekarang

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA