Persamaan dan perbedaan teori Nebula dan teori Pasang Surut

Persamaan dan Perbedaan Teori Pembentukan Tata Surya

Teori

PersamaanAdalah matahari sebagai pusat tata surya atau pusat orbitan planet. Planet merupakan bagian dari massa inti (matahari) yang terlempar kemudian membentuk susunan planet yang mengelilingi matahari.

Perbedaan

Kesimpulan

Nebula dan Planetesimal

Pada teori Nebula, gumpalan kabut Pada kedua teori ini sama-sama yang berputar perlahan-lahan, mengungkapkan bahwa matahari kemudian bagian tengah kabut lama sebagai pusat dari planet. kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari sedang bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya. Pada teori Planetesimal, menyatakan bahwa matahari sebetulnya telah ada sebagai salah satu bintang yang ada di alam semesta. Pada kedua teori ini hampir keseluruhan berbeda mulai dari proses pembentukan planet karena teori Nebula menyatakan planet terbentuk karena pinggiran kabut, dan teori Pasang Surut menyatakan bahwa planet merupakan sebagian massa Pada teori Pasang Surut, bintang besar matahari yang tertarik akibat gaya mendekati matahari mengakibatkan gravitasi bintang besar yang lepasnya sebagian massa matahari, mengelilingi matahari. kemudian massa itu mengelilingi Pada teori Nebula, gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan, kemudian bagian tengah kabut lama kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari sedang bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya.

Adalah massa yang paling besar sebagai pusat tata surya atau pusat orbitan planet.

Nebula dan Pasang Surut

matahari dan pecah menjadi planetplanet. Adalah matahari sebagai pusat tata surya atau pusat orbitan planet, karena merupakan massa yang terbesar. Pada teori Nebula, gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan, kemudian bagian tengah kabut lama kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari sedang bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya. Pada teori Bintang Kembar, matahari adalah bintang kembar lalu salah satunya meledak lalu pecah menjadi planet yang mengelilingi bintang satunya yg tidak meledak. Pada kedua teori ini mengalami perbedaan yang sangat jauh karena teori nebula menyatakan matahari terbentuk bersama-sama dengan planet-planet lain, tetapi pada teori Bintang Kembar menyatakan bahwa matahari sudah ada sebelumnya dan memiliki kembaran yang salah satunya meledak menjadi pecahan-pecahan planet yang akan mengelilingi matahari yang masih utuh.

Nebula dan Bintang Kembar

Nebula dan Dentuman Besar

Pada awalnya merupakan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Bagian-bagian kecil akan mengelilingi bagian yang paling besar yaitu matahari.

Pada teori Nebula, inti kabut raksasa Pada kedua teori ini hamper itu menjadi matahari dan sekeliling keseluruhan prosesnya sama hanya saja pada teori Dentuman kabut itu menjadi planet-planet. Besar terjadi ledakan kabut Pada teori Dentuman Besar, kabut itu raksasa, sedangkan pada teori meledak membentuk galaksi-galaksi, nebula kabut raksasa itu langsung bagian kecil yang terlempar dari kabut menjadi system tata surya tanpa itu membentuk bintang-bintang yaitu mengalami ledakan. planet-planet. Pada teori Planetesimal, massa Pada kedua teori ini memiliki matahari yang lepas itu langsung persamaan dan perbedaan yang berhamburan di antariksa dan beredar hampir berbanding rata. mengelilingi matahari.

Planetesimal dan

Matahari sebagai pusat gravitasi dan orbit memang sudah ada sebelumnya.

Pasang Surut

Ada bintang besar yang berpapasan dengan matahari dan terjadi tarik-menarik . Lepasnya sebagian massa matahari karena saling tarikmenarik Matahari sama-sama sudah ada sebelumnya pada kedua teori ini.

Pada teori Pasang Surut, massa matahari yang lepas itu membentuk pola cerutu, yang pinggir tipis dan tengahnya mengembang. Kemudian terputus-putus menjadi gumpalan gas di sekitar matahari dan menjadi planet.

Planetesimal dan Bintang Kembar

Pada teori Planetesimal, matahari adalah bintang tunggal kemudian Ada bintang besar yang berpapasan dan terjadi tarik-menarik lalu dan langsung berhamburan di antariksa dan beredar mengelilingi matahari. Pada teori Bintang Kembar, matahari memiliki kembaran, salah satunya meledak dan pecahannya mengelilingi salah satunya lagi yang tidak meledak tadi. Pada teori Planetesimal, matahari sudah ada sebelumnya, kemudian Ada bintang besar yang berpapasan dan terjadi tarik-menarik lalu dan langsung berhamburan di antariksa dan beredar mengelilingi matahari. Pada teori Dentuman Besar, kabut raksasa yang berputar pada porosnya, kabut itu meledak membentuk galaksigalaksi, bagian kecil yang terlempar

Pada awal kedua teori ini memiliki persamaan yaitu matahari sudah ada duluan tetapi terjadi perbedaan pada proses pembentukan planet yang mengelilingi matahari.

Yang paling besar massa dan gravitasinya menjadi pusat orbit yaitu Matahari.

Planetesimal dan Dentuman Besar

Pada kedua teori ini hampir keseluruhan prosesnya berbeda, hanya saja kedua teori ini menyatakan bahwa planet-planet merupakan bagian kecil dari massa matahari.

dari kabut itu membentuk bintangbintang dan yang paling kuat gravitasinya menjadi pusat orbitan. Matahari merupakan bintang besar yang sebelumnya sudah ada. Pada teori Pasang Surut, ada bintang yang sama besar mendekati matahari mengakibatkan tarik-menarik dan lepasnya sebagian massa matahari, lalu membentuk pola cerutu, yang pinggir tipis dan tengahnya mengembang, kemudian terputusputus menjadi gumpalan gas di sekitar matahari dan menjadi planet. Pada teori Bintang Kembar, matahari memiliki kembaran, salah satunya meledak dan pecahannya mengelilingi salah satunya lagi yang tidak meledak tadi. Pada teori Pasang Surut, matahari sudah ada sebelumnya lalu ada bintang yang sama besar mendekati matahari mengakibatkan tarik-menarik dan lepasnya sebagian massa matahari, lalu membentuk pola cerutu, yang pinggir tipis dan tengahnya mengembang, kemudian terputusputus menjadi gumpalan gas di sekitar matahari dan menjadi planet. Pada kedua teori ini sangat berbeda sekali dari awal pembentukan tata surya, jika teori Pasang Surut matahari sudah ada sebelumnya, maka teori Dentuman Besar sebaliknya. Pada kedua teori ini sama-sama menyatakan bahwa matahari sudah ada sebelunnya, tetapi berbeda pada proses pembentukan planet-planetnya.

Pasang Surut dan Bintang Kembar

Pasang Surut dan Dentuman Besar

Bagian-bagian kecil yang berputar mengelilingi matahari merupakan planetplanet.

Pada teori Dentuman Besar, ada kabut raksasa yang berputar pada porosnya, kabut itu meledak membentuk galaksigalaksi, bagian kecil yang terlempar dari kabut itu membentuk bintangbintang dan yang paling kuat gravitasinya menjadi pusat orbitan. Pada teori Bintang Kembar, matahari Pada kedua teori ini sama halnya sudah ada sebelumnya dan memiliki dengan perbandingan teori Pasang kembaran, salah satunya meledak dan Surut dan teori Dentuman Besar. pecahannya mengelilingi salah satunya lagi yang tidak meledak tadi. Pada teori Dentuman Besar, ada kabut raksasa yang berputar pada porosnya, kabut itu meledak membentuk galaksigalaksi, bagian kecil yang terlempar dari kabut itu membentuk bintangbintang dan yang paling kuat gravitasinya menjadi pusat orbitan.

Bintang Kembar dan Dentuman Besar

Pecahan-pecahan yang terlempar akibat ledakan menjadi planet yang akan berputar mengelilingi yang memiliki massa dan gravitasi lebih besar.

Referensi : //rabulalamin.blogspot.com/2012/05/teori-terbentuknya-tata-surya.html //nullysic.blogspot.com/2012/02/teori-pembentukan-tata-surya-rangkuman.html

Pada pelajaran Geografi kelas 10, ada satu materi yang membahas soal teori pembentukan tata surya. 

Bagaimana teori terbentuknya planet bumi menjadi salah satu materi yang dekat banget sama kehidupan kita. Saat Bapak/Ibu guru memperhatikan langit, pasti terlihat matahari, bintang-bintang, bulan, dan benda-benda langit lainnya.

Meskipun berkaitan erat sama kehidupan, hal ini belum tentu menjamin para siswa langsung memahami apa yang Bapak/Ibu guru sampaikan tentang asal usul tata surya. 

Bisa dibilang, terbentuknya tata surya merupakan materi pelajaran yang nyata di sekitar kita, tetapi abstrak. Ada wujudnya, tapi guru tidak mungkin membawa wujud aslinya saat menjelaskan ke siswa.

Nah, supaya penjelasan Bapak/Ibu guru tidak bersifat abstrak lagi, yuk simak penjelasan tentang teori terbentuknya tata surya di bawah ini!

Apa yang Dimaksud Tata Surya?

Bumi sebagai tempat tinggal manusia ada dalam satu sistem yang disebut tata surya. Tata surya sendiri merupakan salah satu sistem bintang yang ada dalam lingkup galaksi Bima Sakti.

Tata surya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya, dan dikelilingi oleh planet, bulan, meteor, komet, dan benda langit lainnya yang terus bergerak. 

Dalam tata surya, matahari menjadi satu-satunya benda langit yang bisa memancarkan cahayanya sendiri. Sementara, benda langit lainnya hanya bisa memantulkan cahaya.

Teori Pembentukan Tata Surya

Berbagai sumber menyebutkan kalau terbentuknya tata surya butuh proses yang cukup lama dan panjang. Pembahasan tentang terbentuknya tata surya ini sudah banyak dijelaskan dalam teori pembentukan tata surya.

Tata surya (Dok. Universe Today)

Teori pembentukan tata surya menjelaskan bagaimana matahari, planet, dan satelit terbentuk dan dapat bekerja secara teratur dalam sistem. 

Teori-teori ini dikemukakan sama para ahli melalui hasil dari berbagai penelitian, pengamatan, dan eksperimen. Hal tersebut dilakukan untuk menemukan teori pembentukan tata surya yang logis.

Ada beberapa teori pembentukan tata surya yang banyak dikenal dan diakui. Di antaranya adalah Teori Nebula, Teori Awan Debu, Teori Planetesimal, Teori Ledakan Dahsyat, Teori Pasang Surut, Teori Bintang Kembar, dan Teori Orbit Planet.

1. Teori Nebula

Teori pembentukan tata surya Nebula terdapat dua versi, berdasarkan Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace. Keduanya berpendapat kalau tata surya berasal dari kabut gas panas.

Gue akan uraikan proses pembentukan tata surya menurut teori kabut Kant-Laplace, satu persatu.

– Teori Nebula Immanuel Kant

Menurut Immanuel Kant, tata surya terbentuk dari kabut gas bersuhu panas yang berotasi lambat. Saat berotasi lambat, massa jenis kabut semakin tinggi dan membentuk inti di berbagai tempat. 

Inti panas yang berada di tengah bersuhu paling panas dan berpijar menjadi matahari, sementara inti di tepinya mendingin lalu menjadi planet.

– Teori Nebula Pierre Simon de Laplace

Menurut Pierre Simon de Laplace, tata surya berasal dari kabut gas bersuhu panas yang berotasi cepat. Terus, sebagian materi bola gas terlempar. Gas yang terlempar mendingin menjadi planet sedangkan bola gas di awal berpijar dan menjadi matahari.

Teori pembentukan tata surya menurut Laplace dianalogikan seperti saat seorang ice skater menarik tangannya sambil berputar dan kecepatannya terus meningkat. 

Karena terus berputar, jika dilihat posisi ice skater akan membentuk piringan. Hal ini serupa dengan apa yang terjadi dengan kabut gas panas saat berotasi dan membentuk tata surya.

Analogi Teori Nebula ketika seorang ice skater menarik tangannya sambil berputar (Dok. Nelson Science)

2. Teori Awan Debu

Menurut Carl Von Weizsacker dan G.P Kuiper, tata surya berasal dari gumpalan awan gas dan debu (hidrogen dan helium). Tata surya terbentuk bersamaan dengan adanya gumpalan awan dan debu yang berputar dan terjadi pemadatan. 

Akibatnya, terbentuk piringan cakram yang tebal di pusat dan tipis di bagian pinggir. Bagian pusat kemudian membentuk matahari dan pinggirnya membentuk proto planet.

Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru bisa memberi penjelasan kalau teori awan debu ini seperti bola salju yang bergerak melalui badai salju, yang tumbuh lebih besar saat bertemu lebih banyak kepingan salju. 

Dalam hal ini, bola salju berperan sebagai gumpalan awan gas dan kepingan salju adalah debu. 

Perbedaan Teori Pembentukan Tata Surya Nebula dan Awan Debu

Kalau diperhatikan, Teori Nebula dan Awan Debu punya kemiripan yaitu tata surya terjadi karena adanya rotasi. Nah, di mana letak perbedaannya?

Teori Nebula Kant menyatakan kabut gas berotasi lambat yang menyebabkan terbentuknya inti. Pada Teori Nebula Laplace, kabut gas berotasi dengan cepat sehingga materi terlempar keluar. 

Sementara menurut Teori Awan Debu, terdapat awan yang kemudian menarik debu ke dalam saat rotasi dan pemadatan. Hal itu mengakibatkan adanya cakram tebal berada di pusat dan tipis di tepinya. 

Kalau digambarkan, berikut perbedaan ketiga teori pembentukan tata surya tersebut.

3. Teori Planetesimal

Teori Planetesimal dikemukakan sama Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Menurut keduanya, planet yang ada sekarang berasal dari matahari. 

Hipotesis ini didasarkan pada gagasan bahwa sebuah bintang melintas cukup dekat dengan matahari dan terjadi gaya tarik menarik. 

Gas di tepi matahari tertarik kemudian mendingin. Sementara, gas matahari yang berhamburan akan tertarik dan menggumpal kemudian membentuk planet. 

Ada satu cara yang bisa menggambarkan Teori Planetesimal, yaitu lewat bermain peran. 

Contohnya, ada dua siswa yang bertugas sebagai matahari dan saling bergandengan. 

Sementara,  satu siswa lagi berperan sebagai bintang lain dengan ukuran yang lebih besar. Saat bintang besar melintas sangat cepat dan berada sangat dekat dengan matahari, sebagian materi matahari akan terlepas dan bertebaran di lintasan orbit. 

Dua siswa yang bertugas sebagai matahari melepaskan diri dan berubah menjadi materi yang terlepas dari matahari di mana salah satunya akan menjadi pusat tata surya. Sementara, satu siswa lain yang terlepas beredar dengan orbit mengitari matahari dan berubah menjadi planet. 

4. Teori Pasang Surut

Sir James Jeans dan Harold Jeffreys berpendapat kalau tata surya terbentuk akibat bintang lain yang lewat dekat matahari. Ketika melintas, terjadi gaya tarik menarik yang menyebabkan massa matahari tertarik. Bintang lain kemudian menjauh sementara massa yang tertarik terus berputar dan mendingin, kemudian membentuk planet.

Oh iya, teori pembentukan tata surya ini memang hampir sama dengan Teori Planetesimal ya. Bedanya, Teori Pasang Surut ini tidak dibentuk oleh planetesimal. 

Teori ini menyatakan bahwa ketika sebuah bintang sangat dekat dengan matahari, ada tarikan gaya gravitasi yang menyedot filamen gas berbentuk cerutu panjang. Filamen ini membesar di tengah dan menyusut di kedua ujungnya. Dari filamen inilah yang kemudian membentuk planet.

5. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar disampaikan oleh R.A Lyttleton. Ia berpendapat kalau tata surya berasal dari satu bintang yang meledak. Awalnya, terdapat dua bintang kembar. Kemudian, bintang lain mendekati salah satu bintang kembar dan terjadi tabrakan. Material bintang berhamburan dan menjadi planet setelah pendinginan. Sementara bintang lainnya menjadi matahari.

6. Teori Orbit Planet

Dalam teorinya, Johannes Kepler lebih menjelaskan tentang adanya tiga hukum gerak planet. Tiga hukum ini memberikan gambaran dasar-dasar gerakan planet, termasuk bentuk orbit planet yang mengitari matahari, kecepatan gerak planet, dan hubungan antara jarak sebuah planet dari matahari dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran. 

Hukum gerak planet Johannes Kepler (Dok. Wikipedia)

Hukum 1: setiap planet bergerak dalam lintasan elips dengan matahari di salah satu fokusnya

Hukum 2: luas daerah yang dilewati pada waktu yang sama akan selalu sama

Hukum 3: periode kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke matahari

Itu dia penjelasan tentang teori-teori pembentukan tata surya. Lewat analogi dan contoh-contoh yang diberikan, semoga artikel ini bisa membantu Bapak/Ibu guru dalam menjelaskan teori pembentukan tata surya ke siswa.

Di Zenius terdapat banyak materi Geografi kelas 10 yang disertai video pembelajaran. 

Bapak/Ibu guru bisa membagikan videonya dan soal latihan lewat Zenius untuk Guru dan membahasnya bareng siswa. Video-video materi Geografi kelas 10 ini bisa diakses secara gratis dengan klik: Materi Geografi Kelas 10.

Referensi

6 Theory of Formation of the Solar System and Its Explanation – Notes Read (2020)

Beyond the Solar System – Nelson Science

Originally published: September 24, 2021
Updated by: Arieni Mayesha

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga!

Baca Juga Artikel Lainnya

Kok Bisa Laut Bertumbuh?

Sumber Daya Alam Indonesia

Kenapa Siswa Menyontek Saat Ujian?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA