Penjelajah samudra asal Portugis yang pertama kali tiba di wilayah Indonesia adalah

tirto.id - Rombongan penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis pertama kali sukses masuk wilayah Indonesia pada tahun 1511 Msehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah mencatat orang-orang Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di kesultanan Malaka. Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan memiliki armada laut yang kuat. Ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah, Raja Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut berpengalaman asal Portugis untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera. Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang mahal di Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat, parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin tiba.
Oleh karena itu, seperti dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XI SMA (2017), terbitan Kemdikbud, ekpedisi yang dipimpin Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497 dari pelabuhan Lisabon. Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari wilayah sumber rempah-rempah (nusantara) lewat rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan Benua Afrika dan singgah di Tanjung Harapan.Maka, rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama mengawali penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di Tanjung Harapan, Vasco da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk arah.Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil mencapai Kalikut dan Goa, yang merupakan wilayah India. Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira daerah tersebut adalah Hindia Timur, negeri penghasil rempah. Namun, setelah tinggal beberapa tahun dia menyadari bahwa tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang sebenarnya. Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke Malaka dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan perang yang lengkap, seperti senapan dan meriam. Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka, dan mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India (Hindia). Orang-orang Portugis pun segera mengetahui bahwa Kepulauan Nusantara merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama wilayah Maluku. Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa ambisi yang jauh lebih besar daripada sekadar kulakan rempah-rempah. Orang-orang Portugis tersebut segera menyerbu Kesulatanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinkan mereka melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. Mereka bisa melakukan monopoli itu karena menguasai pelabuhan penting di selat Malaka, jalur laut utama yang menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia luar. Tidak heran, setelah Portugis menguasai Malaka di tahun 1511, banyak pihak menentang mereka. Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang mengirim armada laut ke Malaka pada tahun 1512 untuk memerangi orang-orang Portugis. Serangan yang dipimpin Pati Unus itu ternyata gagal mengusir Portugis.Karena memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan maju secara teknologi, Portugis selalu berhasil meredam setiap perlawanan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal itu pun membuat Portugis semakin kuat dan berusaha untuk terus memperluas daerah kekuasaannya di wilayah yang kini menjadi Indonesia.
Merujuk pada Modul Pembelajaran SMA Kelas XI Sejarah Indonesia (2020), yang diterbitkan Kemdikbud, setelah menguasai Malaka, Portugis mengirim ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan d’Abreu untuk mendatangi kawasan Indonesia Timur, wilayah yang kala itu kaya akan rempah-rempah. Pada tahun 1512, mereka telah sampai di Maluku dan diterima dengan baik oleh Sultan Ternate. Pada waktu itu, kesultanan Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore. Sultan Ternate meminta pasukan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap untuk membantu mereka melawan Tidore. Sebagai imbalan, Portugis diizinkan mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang dikuasai Ternate.Dari Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah, terutama yang berasal dari Indonesia Timur. Mereka kemudian melakukan ekspedisi lanjutan di tahun 1522 ke wilayah Pajajaran yang ada di Pulau Jawa.Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Katolik. Tokoh penyebar agama Katolik dari Portugis yang terkenal adalah Franciscus Xaverius.Dengan demikian, apabila diperinci, riwayat masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Bangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah, memonopoli perdagangan rempah di nusantara, dan menyebarkan agamanya.

Tujuan ini biasa terangkum dalam slogan Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan dan kekuasaan), dan Gospel (menyebarkan agama).

2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Diawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Dilanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Kemudian, berlanjut dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun 1512.

3. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia

Dari Pelabuhan Lisabon (ibukota Portugal), para penjelajah Portugis menuju Tanjung Harapan (Afrika Selatan), lalu ke India (Kalkut), kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku. Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia adalah: Lisabon-Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku.

Vasco da Gama berangkat dari Portugis dengan misi melakukan pelayaran samudra ke wilayah penghasil rempah-rempah. Kelompok pelayar ini tiba di Afrika dan mengitari Tanjung Harapan hingga tiba di pantai timur Benua Afrika. Setelahnya, Vasco da Gama berlayar mengarungi Samudera Hindia hingga tiba di Kalikut, India pada 1498 dan berhasil mendirikan kantor dagang pertama di Asia. Jadi, jawaban yang tepat adalah B

Ilustrasi menjelajahi samudra yang dilakukan tokoh-tokoh asal Spanyol dan Portugis. Foto: PExels

Kemunculan tokoh penjelajah samudra erat kaitannya dengan masa kegelapan atau yang dikenal dengan istilah The Dark Middle Ages. Setelah masa tersebut, bangsa Eropa mencoba bangkit dengan melakukan penjelajahan samudra.

Bangsa Eropa mulai melakukan penjelajahan samudra pada abad ke-15 M. Mengutip buku Ensiklopedi Tokoh Besar Penjelajah Dunia susunan Tim DAK’S Studio (2019: 37), munculnya era penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa juga didorong oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani.

  • Tujuan 3G, yakni Gold, Glory, dan Gospel.

  • Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa.

  • Adanya pengaruh tulisan Marco Polo, pendeta asal Italia.

  • Adanya semangat Reconquista (penaklukan kembali).

Semangat Reconquista menjadi puncak kesadaran bahwa bangsa Eropa ingin merebut kembali hegemoni Kristen Eropa atas kekuasaan Islam yang pernah menguasai Semenanjung Iberia (Spanyol-Portugal).

Akhirnya, era penjelajahan samudra dimulai oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Untuk menghindari perseteruan di antara keduanya dalam rangka memperebutkan koloni, Paus di Vatikan menandatangi Perjanjian Tordessilas. Perjanjian ini membagi wilayah penjelajahan menjadi wilayah barat (milik Spanyol) dan timur (milik Portugis).

Ilustrasi melewati rute tertentu untuk menjelajahi samudra. Foto: Pexels

Rute dan Tokoh Penjelajah Samudra

Saat penjelajahan berlangsung, para pelaut Portugis dan Spanyol melalui rute-rute tertentu. Mengutip pada buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA karya Dr. Abdurakhman, S.S. M.Hum dkk (2017: 07), berikut rute dan tokoh penjelajah samudra yang berasal dari Portugis maupun Spanyol.

1. Bartholomeus Diaz (1486) – Portugis

Rute penjelajahannya dimulai dari Lisabon, Portugis pada tahun 1486. Diaz mencari jalan untuk menemukan dunia timur dengan bergerak ke arah selatan menyusuri pesisir bagian barat Benua Afrika. Namun, pelayarannya hanya sampai di Tanjung Harapan, Afrika Selatan.

2. Christopher Colombus (1492) – Spanyol

Colombus berlayar dari Spanyol ke arah barat, mengarungi Samudra Atlantik hingga tiba di kepulauan Bahama (Karibia), kawasan Benua Amerika. Colombus merupakan tokoh penjelajah kelahiran Italia, namun pelayarannya didanai oleh Ratu Isabella asal Spanyol.

Sejak ekspedisi yang dilakukan oleh Colombus, bangsa Eropa mulai mendatangi Benua Amerika untuk membangun daerah koloni.

3. Vasco da Gama (1497) – Portugis

Vasco da Gama berlayar dari Lisabon ke arah selatan mengitari Benua Afrika hingga tiba di India. Pelayarannya dianggap sebagai penemuan pertama rute laut dari Eropa ke India untuk menggantikan rute darat “Jalur Sutra” yang dinilai mahal dan tidak aman.

Pada tahun 1502, Vasco da Gama kembali ke India dengan membawa armada perang untuk membangun daerah koloni Portugis.

Ilustrasi pelayaran Spanyol - Portugis demi merebut kejayaan bangsa Eropa. Foto: Pexels

4. Alfonso de Albuquerque (1503) – Portugis

Mengikuti rute Vasco da Gama, Alfonso de Albuquerque tiba di India pada tahun 1503. Namun, setahun kemudian ia harus kembali ke Portugis.

Pada tahun 1509, de Albuquerque diangkat menjadi Gubernur Portugis di India. Setahun setelah menduduki jabatan itu, ia berhasil menaklukkan Kerajaan Goa di pantai bagian barat India. Bahkan, ia juga berhasil menaklukkan Kerajaan Malaka di Semenanjung Malaya pada tahun 1511.

5. Ferinand Magellan (1519) – Spanyol

Pelayarannya dimulai pada tahun 1519 dengan misi mengelilingi dunia sekaligus mencari kepulauan rempah-rempah di wilayah timur. Dari Spanyol, ia berlayar ke arah barat daya dengan menyebrangi Samudra Atlantik hingga ke ujung selatan Benua Amerika.

Setelah itu, armadanya melintasi Samudra Pasifik dan tiba di Kepulauan Filipina. Belum sempat menuntaskan misinya, ia meninggal dunia di Filipina pada tahun 1521.

6. Juan Sebastian del Cano (1521) – Spanyol

Awalnya, Sebastian del Cano ikut dalam pelayaran Magellan. Setelah Magellan meninggal dunia, ialah yang meneruskan perjalanan armada Spanyol.

Pada tahun 1521, armada ini tiba di Kepulauan Maluku yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Setelah mengisi kapal dengan rempah-rempah, armada ini berlayar kembali menuju Tanjung Harapan hingga tiba di Spanyol pada tahun 1522.