Penerapan penginderaan jauh dalam bidang kehutanan dengan menggunakan foto udara dapat mengetahui

1. Manfaat-manfaat penginderaan jauh: 1) pemetaan kesesuaian lahan yang digunakan oleh aktivitas manusia 2) mengamati sistem/pola angin permukaan 3) mengamati awan dan kandungan air dalam udara 4) membantu analisis dan prediksi cuaca 5) perencanaan dan pengembangan wilayah Manfaat penginderaan jauh di bidang Meteorologi ditunjukkan pada nomor... a. 1, 2, dan 5 b. 1, 3, dan 4 c. 1, 3, dan 5 d. 2, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5


2. Pemanfaatan citra Penginderaan Jauh di bidang kehutanan adalah... a. memprediksi daerah rawan longsor b. mendeteksi jenis tanaman di hutan hujan tropik c. memantau persebaran flora dan fauna d. merencanakan pengembangan daerah transmigrasi e. menentukan tingkat resapan air hujan


b. mendeteksi jenis tanaman di hutan hujan tropik

3. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut. (1) perencanaan penggunaan lahan (2) pemantauan daerah aliran sungai (3) penggunan data untuk informasi persebran hujan (4) melakukan studi perubahan pantai, erosi dan sedimentasi (5) pengembangan wilayah pertanian yang menggunakan irigasi (6) mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan. Pemanfaatan citra inderaja dalam bidang oseanografi ditunjukkan nomor... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 4 dan 6 e. 5 dan 6 4. Perhatikan wacana berikut. Pada tanggal 12 September 2017 Filipina dilanda badai tropis. Berdasarkan informasi dari citra satelit, badai menguat menjadi topan berkekuatan 135-185 km/jam. Berdasarkan citra satelit, pengamat cuaca memperkirakan topan akan mencapai daratan Vietnam pada 15 September 2017. Oleh karena itu, sebagian besar penduduk Vietnam memperoleh peringatan bahaya hujan lebat, banjir dan longsor. Berdasarkan wacana tersebut pemanfaatan citra penginderaan jauh yaitu... a. menentukan penggunaan lahan b. merencanakan tata guna lahan c. memantau kerusakan bencana d. mengamati sistem pola angin e. memetakan kondisi morfologi


d. mengamati sistem pola angin

5. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Pemantauan perubahan garis pantai 2) Menentukan struktur batuan suatu wilayah 3) Pemantauan distribusi sumberdaya mineral 4) Pemantauan daerah bencana gunung berapi 5) Pemantauan luas daerah dan intensitas banjir  Pemanfaatan citra di bidang geologi ditunjukkan nomor....  a. 1, 2, dan 3  b. 1, 2, dan 5  c. 1, 4, dan 5  d. 2, 3, dan 4  e. 3, 4, dan 5


6. Citra radar geologi mampu menghasilkan kenampakan tiga dimensi dengan baik. Kondisi topografi di permukaan Bumi dapat digambarkan melalui citra radar geologi. Berdasarkan fakta tersebut, manfaat citra radar yaitu... a. memetakan iklim dan perubahannya b. mengamati daerah genangan air c. memantau proses sedimentasi d. memetakan pola aliran sungai e. memperkirakan potensi hujan


c. memantau proses sedimentasi

7. Manfaat penginderaan jauh di bidang hidrologi adalah untuk pengamatan... a. Kualitas air tanah b. Penentuan konstruksi waduk c. Kedalaman sumber air tanah d. Kadar infiltrasi e. Wilayah rawan banjir


c. Kedalaman sumber air tanah

8. Manfaat penginderaan jauh di bidang hidrologi adalah... a. mendeteksi lahan kritis b. mengamati sifat fisik air laut c. mengamati sistem angin di muka bumi d. memantau daerah aliran sungai e. memetakan permukaan bumi


d. memantau daerah aliran sungai

9. Pemanfaatan penginderaan jauh dalam bidang hidrologi adalah... a. membantu dalam perencanaan tata ruang b. mengidentifikasi laju sedimentasi das c. mengidentifikasi gejala-gejala cuaca d. mengetahui galian tambang mineral e. mengidentifikasi sifat fisis air laut


b. mengidentifikasi laju sedimentasi das

10. Manfaat citra di bidang geologi adalah... a. pemantauan pencemaran udara b. pembuatan pemetaan tematik c. pemantauan struktur batuan d. penentuan situs purbakala e. pendeteksi kondisi hutan


c. pemantauan struktur batuan

11. Perubahan tingkat produktivitas komoditas sangat penting bagi aktivitas pada sektor perkebunan. Manfaat citra pada sektor tersebut yaitu... a. mengidentifikasi kesesuaian lahan bagi tanaman b. mengidentifikasi tingkat kesehatan tanaman c. menghitung kemiringan lahan perkebunan d. merencanakan pola tanam komoditas e. menentukan jenis tanah yang sesuai


b. mengidentifikasi tingkat kesehatan tanaman

12. Perhatikan pemanfaatan citra berikut! 1) perencanan lokasi reboisasi 2) identifikasi potensi hasil pertanian 3) alih fungsi lahan pertanian 4) evaluasi hasil produksi 5) evaluasi pertumbuhan tanaman Pemanfaatan citra dalam bidang pertanian dan perkebunan ditunjukkan oleh angka... a. 1, 2 dan 4 b. 1, 2 dan 5 c. 1, 4 dan 5 d. 2, 3 dan 5 e. 2, 4 dan 5 13. Citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan pada bidang vulkanologi. Salah satu manfaatnya adalah... A. Memprediksi kedalaman dapur magma B. Memperkirakan waktu erupsi vulkanik C. Mengkaji sejarah geologis daerah vulkan D. Mengidentifikasi karaktrsitik gunung api E. Menjelaskan fungsi ekologis daerah vulkan


C. Mengkaji sejarah geologis daerah vulkan

14. Citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Contoh tujuan penelitian dalam bidang hidrologi adalah... A. Mengetahui volume air tanah dangkal dan air tanah dalam B. Menghitung periode siklus hidrologi di suatu wilayah C. Mengetahui potensi sedimentasi di muara sungai D. Memprediksi kecepatan aliran dan debit air sungai E. Mengetahui proses awal pembentukan kenampakan danau


C. Mengetahui potensi sedimentasi di muara sungai

15. Hasil analisis citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk pembangunan di berbagai bidang. Manfaat penginderaan jauh di bidang pertanian adalah... A. Pengamatan teknik pertanian B. Pengamatan sifat fisik tanah C. Pengamatan usia panen tanaman D. Pengamatan jumlah petani lahan basah E. Pengamatan jumlah kebutuhan air irigasi


D. Pengamatan jumlah petani lahan basah

16. Perhatikan pernyataan berikut! (1) Pencacahan margasatwa (2) Monitoring perubahan suhu (3) Perencanaan pengambilan kayu (4) Evaluasi pertumbuhan tanaman teh (5) Inventarisasi laju produksi kelapa sawit Pemanfaatan citra penginderaan jauh pada bidang kehutanan ditunjukkan pernyataan angka... A. 1, 2, dan 3 B. 1, 3, dan 5 C. 2, 3, dan 4 D. 2, 4, dan 5 E. 3, 4, dan 5


17. Citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan pada bidang geologi dan lingkungan. Salah satu manfaatnya adalah... A. Menggambarkan pola angin B. Pemantauan daerah aliran sungai C. Pemantauan wilayah bencana alam D. Pengamatan suhu permukaan air laut E. Pemetaan persebaran sumber daya alam


E. Pemetaan persebaran sumber daya alam

18. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk memprediksi data kependudukan dengan melihat jumlah unit rumah dan perkiraan jumlah penduduk. Kesulitan dalam prediksi data kependudukan yang berhubungan dengan penggunaan citra penginderaan jauh yaitu... A. Jumlah penduduk bermigrasi B. Keberadaan rumah susun sederhana C. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin D. Membedakan bangunan rumah dengan perkantoran E. Membedakan rumah sewa dengan rumah milik pribadi


C. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

19. Pemanfaatan penginderaan jauh: (1) Menentukan struktur geologi (2) Pemantauan luas daerah dan kekuatan banjir (3) Pemetaan sungai (4) Pengamatan sifat fisis air laut (5) Pengamatan pasang surut gelombang laut (6) Penelitian erosi, sedimentasi, dan perubahan pantai Pemanfaatan penginderaan jauh di bidang oseanografi adalah nomor... A. 1, 2 dan 4 B. 1, 2 dan 5 C. 2, 4 dan 6 D. 3, 4 dan 5 E. 4, 5 dan 6

Penginderaan Jauh adalah ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh informasi suatu objek, daerah, dan/atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa harus kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji (Lillesand & Kiefer, 1994 : 1;Bates & Jackson, 1987 : 434).

Letak Indonesia yang berada pada pertemuan antar lempeng tektonik menjadi penyebab utama Indonesia rawan terjadi bencana geologi. Bencana geologi yang sering melanda wilayah Indonesia meliputi erupsi gunungapi, gerakan tanah (tanah longsor), gempa bumi dan tsunami. Hal tersebut membuat penduduk harus tetap siaga dan tanggap dalam menghadapi bencana. Banyak hal yang bisa kita tempuh untuk mengurangi risiko bencana, salah satunya dengan cara mencukupkan informasi dan pengetahuan kita tentang bencana yang kerap terjadi di negeri ini, dengan cara yang mudah dan cepat. Seiring perkembangan zaman, teknologi informasi komputer dan smartphone terus berkembang dari hari ke hari, sehingga mudah bagi setiap orang untuk mendapatkan berbagai informasi dengan cepat. Salah satu teknologi yang dapat membantu untuk mendeteksi bencana alam dan bagaimana cara mitigasinya adalah dengan menggunakan penginderaan jauh. Dengan menggunakan data penginderaan jauh, wilayah yang sulit untuk diakses oleh penduduk sekalipun dapat terdeteksi dengan aktual dan cukup baik tanpa kontak langsung dengan objek atau daerah tersebut.

Secara prinsip, setiap obyek dan fenomena alam yang berada di ruang permukaan bumi dapat dideteksi dari citra satelit. Kemampuan citra satelit dalam mendeteksi objek dan fenomena alam yang terjadi sangat tergantung dari resolusinya, baik spasial, spektral, radiometrik, dan temporal. Bencana geologi pada umumnya berhubungan dengan proses geologi, yaitu proses – proses yang berasal dari permukaan bumi (eksogen) atau di bawah permukaan bumi (endogen) yang melibatkan material batuan penyusunnya. Dengan bantuan citra penginderaan jauh, dapat dibuat pemetaan berupa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bencana dan  manajemen dalam menghadapi bencana pada suatu daerah. Hal ini sangat penting dalam pengelolaan suatu wilayah yang rawan dengan bencana, sehingga dapat mengurangi dampak dari bencana yang terjadi.

Citra Penginderaan Jauh adalah data berupa gambar yang diperoleh dalam sistem penginderaan jauh (Sabins, 1987: 434). Simonett dkk. (1983 dalam Sutanto, 1986:6) menyebutkan bahwa Citra Penginderaan Jauh adalah gambaran rekaman objek yang dihasilkan dengan cara optik, elektro – optik, optik – mekanik atau elektronik. Gambar yang dihasilkan mirip dengan objek sesungguhnya di alam.

Penerapan penginderaan jauh dalam bidang kehutanan dengan menggunakan foto udara dapat mengetahui

Gambar 1. Diagram Elemen Sistem Penginderaan Jauh.  Source : Canada Centre’s for Remote Sensing, Fundamental of Remote Sensing.

Penerapan penginderaan jauh dalam bidang kehutanan dengan menggunakan foto udara dapat mengetahui

Gambar 2. Citra Foto Udara Daerah Kulonprogo, Yogyakarta. Source: Pusat Survei Geologi, Bandung.

Mengapa Citra Penginderaan Jauh Semakin Banyak Digunakan??

Sutanto (1986:18) menyebutkan sekurang-kurangnya ada enam alasan yang melandasi meningkatnya penggunaan citra penginderaan jauh, yaitu :

  1. Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan :
  • Wujud dan letak obyek yang mirip wujud dan letaknya di permukaan bumi
  • Relatif lengkap
  • Meliputi daerah yang luas
  • Permanen
  1. Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila penamatannya menggunakan alat yang disebut stereoskop.
  2. Karakteristik obyek yang tidak tampak dapa diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkingkan pengenalan obyeknya.
  3. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terrestrial.
  4. Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.

Citra sering dibuat pada periode ulang yang pendek, yaitu misal 16 hari bagi citra Landsat 4 dan 5, dua kali tiap hari bagi citra NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Dengan demikian maka citra erupakan alat yang baik sekali untuk pemantauan perubahan cepat seperti pembukaan daerah hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, dan perluasan lahan garapan.

Informasi permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh, antara lain adalah :

  1. bentuk dan penggunaan lahan
  2. perubahan penggunaan lahan
  3. kondisi geologi dan geomorfologi
  4. lokasi kebakaran hutan

Informasi bawah permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh, antara lain :

  1. lokasi benda-benda yang terpendam atau terkubur seperti candi, bekas bangunan kuno, mineral bijih
  2. lokasi timbunan air bawah tanah dangkal (perched ground water) dan sungai bawah tanah dangkal
  3. lokasi kebakaran tambang batubara bawah tanah
  4. aliran uap air panas yang diinjeksikan dari sumur injeksi ke sumur produksi minyak bumi
  5. lokasi sumber panas bumi

Informasi geologi yang dapat diperoleh dari citra penginderaan jauh, yaitu:

  1. pola topografi
  2. lokasi sumberdaya geologi
  3. macam dan persebaran satuan batuan
  4. pola penyaluran, tekstur penyaluran, dan densitas penyaluran
  5. pola erosi
  6. persebaran banjir
  7. lokasi lipatan, sesar, dan kekar di permukaan bumi
  8. lokasi bencana geologi potensial seperti gerakan massa, banjir, gempabumi, dan gunungapi

Data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit adalah teknik yang baik dalam pemetaan daerah bencana yang menggambarkan distribusi spasial pada suatu periode tertentu. Banyak satelit dengan perbedaan sistem sekarang ini, dengan karakteristik resolusi spasial, temporal, dan spektral tertentu. Data penginderaan jauh dapat direlasikan dengan data lain, sehingga dapat juga digunakan untuk penyajian data bencana. Metode perolehan data dapat dengan 2 cara, yaitu dengan interpretasi visual dan  pengolahan citra digital seperti teknik klasifikasi.

Managemen bencana memerlukan disiplin pengetahuan lain dan perlu integrasi. Melalui integrasi data dan disiplin bidang tertentu akan memperkuat SIG. Contoh aplikasi hasil integrasi tersebut antara lain  :

  • Data fenomena bencana seperti: tanah longsor, banjir, gempabumi, dengan informasi lokasi kejadian, frekuensi, dan besarnya
  • Data lingkungan di mana kejadian bencana terjadi : topografi, geologi, geomorfologi, tanah, hidrologi, penggunaan lahan, vegetasi, dan sebagainya
  • Data elemen yang hancur karena bencana : infrastruktur, permukiman, penduduk, sosial ekonomi dan sebagainya
  • Data sumber-sumber pertolongan seperti rumah sakit, pemadam kebakaran, kantor pemerintahan, dan sebagainya.

Penggunaan data satelit untuk managemen bencana banyak mengunakan satelit sumberdaya (Earth Resource Satellites) dan satelit cuaca/meteorologi (meteorological satellites). Satelit sumberdaya dengan sistem orbit polar yang dapat digunakan, yaitu :

  1. Satelit dengan sensor optik, yang tidak dapat menembus awan dengan resolusi rendah (AVHRR), menengah (LANDSAT, SPOT, IRS), dan resolusi spasial tinggi (IKONOS)
  2. Satelit dengan gelombang mikro, yang dapat menembus awan, dengan resolusi tinggi seperti Synthetic Aperture Radar (SAR) (RADARSAT, ERS, JERS) dan sensor pasif resolusi rendah (SSMI) .

Sedangkan satelit meteorologi yang sering digunakan untuk aplikasi kebencanaan antara lain:

  1. Orbit geostasioner (GOES: METEOSAT, GMS, INSAT, GOMS) menghasilkan citra gelombang tampak (VIS) dan inframerah (IR) setiap setengah jam
  2. Orbit polar (POES: NOAA and SSM/I), memutari bumi dua kali satu hari dan menyediakan citra VIS dan IR, serta gelombang mikro.

Dengan kemampuan merekam kejadian dan wilayah dengan tingkat kerincian dan kemampuan tertentu serta periode ulang tertentu maka data penginderaan jauh dapat digunakan dalam managemen bencana.

Berdasar beberapa kemampuan penginderaan jauh dan SIG di atas yang digunakan dalam managemen bencana atau penanggulangan bencana, beberapa hal yang mendasar yang dapat disimpulkan dari integrasi tersebut, adalah :

Data bencana alam (natural disaster) dapat di spasialkan

  • Mayoritas informasi adalah spasial/ruang dan dapat direkam dan dipetakan
  • Data yang dihasilkan berbagai organisasi pada dasarnya dapat digunakan dan dibagi bersama.

Integrasi Penginderaan Jauh dan SIG dapat digunakan dalam mengelola dan visualisasi data

  • Data dapat dikumpulkan, ditata, dianalisa, dan ditayangkan
  • Visualisasi situasi darurat atau bencana secara efektif
  • Membawa banyak sumber informasi pada suatu fokus (konsolidasi data).

Integrasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dapat digunakan dalam analisis dan modeling spasial

  • Analisa dan mengestimasi kondisi (sebelum, selama, setelah) bencana alam
  • Mengetahui di mana dan bagaimana caranya menanggapi bencana
  • Mengetahui dengan baik lokasi yang merupakan daerah berbahaya melalui proses analisis dan modeling.

Penerapan penginderaan jauh dalam bidang kehutanan dengan menggunakan foto udara dapat mengetahui

Gambar 3. Pemanfaatan SIG untuk pemetaan daerah rawan gempa. Source : Teknik Geologi UGM, Yogyakarta.