Organisasi politik non koperasi yang berdiri di bandung adalah

Organisasi politik non koperasi yang berdiri di bandung adalah

naufalauliapr naufalauliapr

Jawaban:

Organisasi politik yang berdiri pada masa nonkooperasi di Bandung adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Penjelasan:

Masa radikal/nonkooperasi terjadi di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1920 - 1930. Pada masa tersebut berdirilah 3 organisasi politik yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI). Masa ini berlangsung berlangsung selama 10 tahun sejak 1920.

Organisasi politik non koperasi yang berdiri di bandung adalah

Organisasi politik non koperasi yang berdiri di bandung adalah
Lihat Foto

Kemendikbud RI

Indische Vereeniging

KOMPAS.COM - Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah "Indonesia".

Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional.

Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda.

Mereka adalah para pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di negeri Belanda.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Sejarah Perhimpunan Indonesia

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), organisasi pergerakan nasional tersebut awalnya berdiri bernama Indische Vereeniging.

Kemudian pada 1922 ketika nasionalisme Indonesia berkembang, Indische Vereeniging mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Perhimpunan Indonesia merupakan pelopor gerakan nasionalis Indonesia yang mengadvokasi kemerdekaan Indonesia dari Belanda.

Perhimpunan Indonesia adalah organisasi politik pertama yang menggunakan istilah "Indonesia" di dalam namanya.

Ide-ide tersebut dipengaruhi oleh ide sosialis dan Mohandas (Mahatman Gandhi) di India tentang pembangkangan sipil tanpa kekerasan.

Saat Perhimpunan Indonesia kembali ke Indonesia, mereka aktif dalam studi dan akhirnya di partai politik untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dua tokoh Perhimpunan Indonesia yang terkemuka adalah Sutomo dan Mohammad Hatta.

Baca juga: Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional

Tujuan Perhimpunan Indonesia

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jika kegiatan-kegiatan politik Perhimpunan Indonesia (PI) sangat menarik perhatian dunia internasional.

Salah satu aksi yang paling dikenal adalah manifesto politik yang dikeluarkan pada 1925. Kegiatan tersebut berdampak hingga membuat pemerintah Belanda merasa terancam akan keberadaan organisasi pergerakan nasional Indonesia tersebut.

Karena tidak ada yang menyangka sebelumnya kalau organisasi yang awalnya didirikan dengan sifat sosial berubah menjadi organisasi pergerakan nasional.

Bahkan aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di kancah internasional.

Penggunaan istilah “Indonesia” menunjukan sifat radikal yang menuntut Indonesia merdeka.

Bukan hanya nama organisasi, perubahan nama juga terjadi pada majalah terbitan Perhimpunan Indonesia yang semula bernama Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka dengan semboyannya “Indonesia merdeka, sekarang!”.

Sifat organisasi berubah drastis dari organisasi sosial menjadi organisasi politik. Mereka mengambil keputusan untuk memegang prinsip non-kooperasi.

Baca juga: Masa Penjajahan Inggris di Indonesia

Pada 1923, Perhimpunan Indonesia mengeluarkan Deklarasi Perhimpunan Indonesia yang dimuat dalam majalah Hindia Putra.

Dalam deklarasi tersebut memakai kata “Bangsa Indonesia” yang menunjukkan cita-cita Perhimpunan Indonesia akan sebuah negara baru yang merdeka.

Pada 1925 deklarasi tersebut berkembang menjadi manifesto politik. Karena menyakini hanya kemerdekaan yang dapat mengembalikan harga diri bangsa Indonesia.

Perkembangan teknologi media cetak  dan jurnalisme memiliki peran penting dalam menyebarkan manifesto politik ini.

Ide-ide tentang persatuan, nasionalisme yang digagas Perhimpunan Indonesia tidak hanya beredar di Belanda, tetapi juga beredar di Hindia Belanda.

Dampaknya, ide-ide tersebut memengaruhi organisasi pergerakan nasional di tanah air.

Para pejuang kemerdekaan di Hindia Belanda menjadi sadar bahwa mereka adalah satu bangsa walaupun berbeda suku bangsa dan agama. Kesadaran inilah yang memunculkan lahirnya Sumpah Pemuda pada 1928.

Baca juga: Monumen Jenderal Sudirman di Pacitan, Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia

Berkembang

Aktivitas Perhimpunan Indonesia (PI) semakin meningkat sejak bergabungnya Mohammad Hatta dan Ahmad Subarjo dalam kepenggurusan.

Mereka menegaskan bahwa tujuan Perhimpunan Indonesia yaitu Indonesia merdeka yang akan dicapai melalui aksi bersama.

Mereka juga mendapatkan dukungan internasional, sehingga Perhimpunan Indonesia aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi internasional menentang penjajah.

Organisasi internasional seperti Liga Demokrasi Internasional, Liga Penentang Imperialisme dan penindasan kolonial.

Bahkan Perhimpuan Indonesia memiliki pengaruh cukup besar di Indonesia. Banyak organisasi-organisasi pergerakan nasional berdiri karena terinspirasi dari Perhimpunan Indonesia.

Organisasi tersebut, yakni Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Jong Indonesia (Pemuda Indonesia). Walaupun perjuangan yang dilakukan bersifat internasional, dampaknya juga dirasakan dalam lingkup nasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pada masa penjajahan kolonial, berdiri berbagai macam organisasi pergerakan dengan sifat perjuangan yang berbeda. Ada yang bersifat kooperatif atau lunak, ada juga yang bersikap nonkooperatif atau keras. Salah satu organisasi pergerakan nasional yang bersifat nonkooperatif adalah Partai Nasional Indonesia atau PNI. PNI didirikan oleh Soekarno pada 4 Juli 1927 di Bandung. Sebagian dari anggota PNI adalah mantan anggota Perhimpunan Indonesia atau PI yang pernah belajar di Belanda. 

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah B.

pesan moral pencuri kayu perhutaniMencuri Kayu Perhutani, Perempuan Paruh Baya Dihukum Asyani, perempuan berusia 63 tahun di Situbondo, Jawa Timur, di … vonis satu tahun penjara dengan masa percobaan 15 bulan dan denda Rp 500 juta karena bersalah mencuri kayu jati milik Perhutani. Perempuan yang bekerja sebagai tukang pijat ini sempat ditahan di Lapas Situbondo selama tiga bulan sebelum akhirnya lepas setelah Bupati Dadang Wigarto menjadi penjamin.Di persidangan, Asyani mengaku kayu tersebut bukan curian dan telah ia simpan sejak lama. Namun, Asyani tidak dapat menunjukkan surat keterangan asal usul kayu tersebut. Ahli hukum dan mantan hakim konstitusi yang pernah menjadi saksi untuk Asyani, Achmad Sodiki, pun meragukan bukti yang digunakan dalam pengadilan. Ia menyebut kronologi pencurian kayu dan identifikasi kayu masih tidak jelas. Asyani juga tidak seharusnya dijerat dengan UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Menurutnya, undang-undang tersebut didesain untuk menjerat pelaku perusakan hutan yang masif dan berskala besar, bukan untuk menjerat warga di sekitar hutan yang kerusakannya tak signifikan.Pliss di jawab

sebutkan 3 pemanfaatan listrik yang tidak tepat bagi kehidupan masyarakat modern! ​

Sebutkan cara-cara memperbesar gaya otot​

21. Sebutkan 3 contoh dampak kemajuan teknologi dalam bidang ekonomi! ​

16. Sebutkan 3 dampak positif dari penemuan listrik dalam bidang Pendidikan !​

KENAPA THAILAND TIDAK PERNAH DI JAJAH ​

pengobatan kangker paru paru dapat dilakukan dengan ​

modernisasi diartikan sebagai perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju Sebutkan modernisasi dalam bidang kesehatan​

jarak di lapangan provinsi a dengan provinsi b adalah 100km sedangkan jarak di peta 50cm tentukanlah skala petanya​

ukuran banyaknya suatu zat disebut dengan istilah..