Nada adalah bunyi yang teratur tinggi rendahnya cepat lambatnya lagu dinyanyikan disebut

Lihat Foto

freepik.com/brgfx

Ilustrasi tinggi rendah nada dan tanda tempo

KOMPAS.com - Musik merupakan ekspresi yang muncul dari jiwa manusia dalam bentuk karya seni.

Musik terbentuk darikumpulan nada yang tersusun harmonis sehingga menghasilkan keindahan menurut indera pendengaran.

Musik tentu memiliki unsur-unsur sehingga menjadi sebuahkarya yang enak didengar. Beberapa diantaranya adalah tinggi rendah nada dan tanda tempo. Berikut penjelasannya:

Tinggi rendah nada

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi dan getarannya.

Semakin cepat frekuensinya, akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, semakin lambat frekuensinya akan semakin rendah nadanya.

Baca juga: Pengertian Garis Melodi dan Unsur Musik

Urutan tinggi rendah nada disebut nada. Nada artinya bunyi yang beraturan, terdiri dari nada tinggi dan nada rendah yang ditentukan oleh frekuensi bunyi.

Dalam not angka terdapat tujuh nada yang menyusun tangga nada dari rendah ke tinggi. Nada yang rendah menunjukkan suara semakin rendah.

Sedangkan nada yang tinggi menunjukka suara semakin tinggi. Pada umumnya, nada semkain ke kanan semakin tinggi.

Nada berbeda dengan suara gaduh, jika nada memiliki getaran yang bertauran sehingga menghasilkan jarah tertentu. Namunm suara gadug memiliki tinggi nada tang tidak tertentu karena getarannya tidak teratur.

Dua nada akan berbunnyi berbeda jika memiliki tinggi nada yang berbeda. Jarak kedua nada biasanya disebut interbal.

Baca juga: Sejarah Musik Jazz

Pengaturan tinggi rendah nada sangat penting, agar karya yang dihasilkan sesuai dengan nada yang dimaksudkan.

Tempo

Dalam buku Teori Musik (2004) oleh Hanna Mudjilah,

tempo adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan cepat lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.

Tempo pada lagu biasanya ditulis di sebelah kiri atas lagu, baik pada lagu notasi angka. Secara garis besar terdapat tiga kelompok tanda tempo, yakni:

Tempo lambat terdiri dari:

  1. Largo = sangat lambat dan khidmat (40-48 ketuk per menit)
  2. Lento = lambat (48-52 ketuk per menit)
  3. Grave = lambat dan agung (52-56 ketuk per menit)
  4. Adagio = sedikit lebih cepat dari largo (56-68 ketuk per menit)

Baca juga: Sejarah Musik Pop

Jenis tempo sedang, yaitu:

  1. Adante = secepat orang berjalan (68-76 ketuk per menit)
  2. Andantino = loebih cepat dari adante (76-82 ketuk per menit)
  3. Maestoso = agung dan mulia (82-92 ketuk per menit)
  4. Moderato = sedang (92-96 ketuk per menit)

Tempo cepat terdiri dari:

  1. Allegretto = agak cepat dan riang (96-104 ketuk per menit)
  2. Allegro = cepat, hidup, dan riang (120-132 ketuk per menit)
  3. Vivace = hidup dan riang (156-172 ketuk per menit)
  4. Presto = agak cepat (188-204 ketuk per menit)
  5. Prestisimo = sangat cepat (220-240 ketuk per menit)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Gelombang Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM, Respons dan Dampaknya?

Oleh Laudia Tysara pada 15 Sep 2020, 14:00 WIB

Diperbarui 15 Sep 2020, 14:00 WIB

Perbesar

Ilustrasi musik (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Tempo dalam istilah lagu disebut sebagai tanda cepat dan lambat. Tempo adalah istilah sehari-hari para musisi dan para penikmat musik. Tempo umumnya ditulis dalam notasi balok dan angka dalam hitungan beat per minute (BPM).

Tempo adalah tanda cepat lambatnya lagu yang dapat memudahkan proses rekaman. Kemudahan ini akan nampak ketika BPM ditentukan untuk setiap instrumen. Ketika BPM ditentukan, maka keselarasan lagu atau musik yang dimainkan benar-benar terlihat. 

Ketukan demi ketukan akan menyesuaikan BPM dalam tempo. Ada tiga jenis tempo yang perlu diketahui, yakni cepat, sedang, dan lambat. Pembagian jenis tempo adalah untuk memudahkan penyesuaian. Tempo cepat untuk musik gembira, sedang untuk musik megah, dan lambat untuk keromantisan/kesedihan.

Berikut Liputan6.com ulas tempo adalah tanda cepat lambatnya lagu, jenis, istilah, dan perhitungannya dari berbagai sumber, Selasa (15/9/2020).

Perbesar

Ilustrasi Mendengarkan Musik Credit: pexels.com/Burst

Tempo dalam sebuah lagu menunjukkan tanda cepat lambatnya lagu yang harus dinyanyikan. Tempo lagu umumnya ditulis di sebelah kiri lagu. Tempo lagu terbagi menjadi tiga, yakni cepat, sedang, dan lambat.

Lagu yang bertempo cepat akan dinyanyikan dengan gembira dan bersemangat. Lagu yang bertempo sedang bersifat lebih gembira dan megah. Sementara lagu yang bertempo lambat digunakan untuk menyanyikan lagu sedih, syahdu, dan romantis.

Tempo adalah tanda cepat lambatnya lagu yang ditulis dalam notasi balok maupun angka. Cepat lambatnya lagu ini bisa diukur dengan alat metronome maelzel (M.M) dalam hitungan satu menit. Sementara ukuran dari tempo disebut beat atau ketukan dalam satu menit lagu dinyanyikan.

Perbesar

Ilustrasi lagu, musik. (Sumber: Unsplash)

- Grave

Tempo grave adalah Sangat lambat dan kidmat (40-44 M.M)

- Largo

Tempo largo adalah lambat dan agung (46-50 M.M)

- Adagio

Tempo Adagio berarti sedikit lebih cepat dari largo (52-54 M.M)

- Lento

Tempo lento artinya lambat (56-58 M.M)

Tempo Sedang

- Adante

Tempo Adante adalah secepat orang berjalan (72-76 M.M)

- Andantino

Tempo Andantino berarti lebih cepat dari adante (80-84 M.M)

- Maestoso

Tempo Maestoso artinya agung dan mulia (88-92 M.M)

- Moderato

Tempo moderato adalah sedang (96-104 M.M)

Tempo Cepat

- Allegretto

Tempo allegreto adalah agak cepat dan riang (108-116 M.M)

- Allegro

Tempo allegro artinya cepat, hidup dan riang (132-138 M.M)

- Vivace

Tempo vivace berarti hidup dan riang (160-176 M.M)

- Presto

Tempo presto berarti cepat (184-200 M.M)

Perbesar

Ilustrasi Mendengarkan Musik Credit: pexels.com/Tirachard

1. Larghissimo – sangat sangat lamban (24 bpm)

2. Adagissimo – sangat lamban

3. Grave – sangat lamban (25-45 bpm)

4. Largo – 40-60 bpm

5. Lento – 65-60 bpm

6. Larghetto – 60-66 bpm

7. Adagio – lamban dan berekspresi (66-76 bpm)

8. Adagietto – lebih lamban dari andante (72-76 bpm) atau sedikit lebih cepat daripada adagio (70-80 bpm)

9. Andante – seperti kecepatan berjalan kaki (76-108 bpm)

10. Andantino – sedikit lebih cepat dari andante (80-108 bpm)

11. Marcia moderato – dengan tempo seperti baris-berbaris[2][3] (83-85 bpm)

12. Andante moderato – diantara andante dan moderato (92-112 bpm)

13. Moderato – 108-120 bpm

14. Allegreto – 112-120 bpm

15. Allegro moderato – hampir, namun belum sepenuhnya allegro (116-120 bpm)

16. Allegro – 120-156 bpm

17. Vivace – 156-176 bpm

18. Vivacissimo – cepat dan bersemangat (172 – 176 bpm)

19. Allegrissimo or Allegro Vivace – sangat cepat (172-176 bpm)

20. Presto – sangat, sangat cepat (168-200 bpm)

21. Prestissimo – lebih cepat dari presto (lebih dari 200 bpm)

Perbesar

Ilustrasi memainkan biola

Penyebutan tempo adalah menggunakan beat per minute (BPM). Satuan BPM ini memakai angka. Digunakan sebagai tanda cepat lambatnya sebuah lagu harus dimainkan atau dinyanyikan.

Contoh ketika memainkan lagu dengan tempo 60 BPM. Hal ini dapat berarti dalam satu menit terdapat 60 ketuk. Sementara ketika memainkan tempo 120 BPM, ketukannya dua kali lipatnya.

Maka dalam satu menit terdapat dua kali lebih banyak ketukan yang ada. Hal ini dapat berarti pula, memainkan lagu atau bernyanyi menjadi lebih cepat. Terutama dalam satu menit, gerakan ketukan menjadi lebih cepat dengan selaras.

Ketukan ini bisa diibaratkan 60 BPM sebagai langkah kaki dalam satu menit. Ibarat ini sama dengan 60 langkah kaki ketika seseorang berjalan. Sementara dengan 120 BPM, langkah kaki menjadi lebih cepat berjalan. Bisa dilakukan dengan berlari, asal sampai pada tujuan dengan hitungan yang pas.

BPM tempo adalah perhitungan yang akan memudahkan proses rekaman lagu. BPM ini pula yang akan memudahkan pergerakan dan ketukan setiap instrumen yang dimainkan.

Kesepakatan awal sebelum memainkan instrumen akan sangat memudahkan keselarasan permainannya. Memberikan batasan 90 BPM juga bisa dilakukan. Ketika hal ini disepakati, maka setiap instrumen wajib untuk tak melewati angka tersebut ketika sedang rekaman.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA