Menurutmu apakah mungkin ada kehidupan di planet lain seperti di Bumi berikan alasanmu

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti telah mengungkap bahwa Bumi bakal mengalami kehancuran di masa depan.

Untuk menghindari peristiwa kepunahan massal tersebut, umat manusia harus mencari tempat tinggal lain di sebuah planet yang dianggap sesuai dengan kehidupan manusia. Planet Mars salah satunya. 

Planet Mars memang merupakan satu-satunya planet yang sedang menjadi sorotan untuk saat ini.

Berbeda dengan Pluto yang masih dalam tahap investigasi yang masih jauh dari layak untuk ditempati manusia, Mars justru menjadi kandidat terkuat yang dapat disinggahi manusia suatu saat nanti.

Namun, bagaimana caranya? Cara tersebut masih diusut oleh NASA dengan menghadirkan berbagai macam terobosan, untuk mengungkap misteri Mars apakah memang bisa planet merah tersebut bisa ditempati oleh umat manusia.

Para peneliti dari NASA dan Universitas Amerika pun mengungkapkan terdapat beberapa alasan kuat mengapa Planet Mars layak ditempati manusia. 

Mengutip informasi di laman Space, Kamis (17/1/2019), berikut alasan-alasan planet Mars layak ditempati manusia di masa mendatang.

Permukaan Planet yang Basah

Peneliti dari East Carolina University, John Rummel, mengungkap bahwa kondisi Mars memiliki kelembaban yang justru relatif cukup tinggi jika dibandingkan dengan planet lain. 

Hal ini bisa dilihat dari uap air yang terkandung di dalam Mars memiliki kandungan sekitar 100 mikron preciptable.

Jika dihitung, kandungan ini setara dengan kandungan pasir di gurun Atacama di Chili, Amerika Selatan.

Suhu Udara yang Hangat

Mars Exploration Program Analysis Group (MEPAG), menerbitkan sebuah laporan pada 2014 lalu.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa setiap wilayah Mars diperkirakan memiliki potensi tinggi untuk keberadaan makhluk hidup.

Adanya kandungan air bukan satu-satunya alasan Mars menjadi planet yang diprediksi layak untuk ditempati manusia.

Namun, keadaan suhu udara Mars menjadi salah satu faktor lainnya. Rummel, yang juga menjadi peneliti dan penulis di MEPAG, mengungkapkan bahwa kelembaban Mars dapat mencapai 80 hingga 100 persen.

Bahkan, pada waktu siang hari udara menjadi lebih kering dengan suhu yang hangat, terkadang bahkan bisa mencapai tingkatan saturasi atmosfer.

Suatu hari nanti, manusia mungkin akan bisa menanggulangi dampak pertambahan penduduk, seperti kelaparan, perang dan wabah penyakit; tapi satu hal yang pasti, bumi akhirnya akan musnah terbakar dengan segala isinya.

Hari Kiamat? Mungkin. Tapi masih lama, kira-kira 6,5 milyar tahun lagi.

Sebuah laporan tentang masa depan matahari kita menunjukkan, walaupun bumi mungkin tidak akan hancur sama sekali setelah matahari meledak, sisa yang tinggal hanya akan berupa sebuah batu karang besar yang kering dan beku tanpa kehidupan apapun.

Kata para ahli, dengan memperhitungkan komposisi matahari yang sekarang, serta tingkat evolusinya, diperkirakan matahari akan mati atau habis terbakar dalam serentetan ledakan gas helium yang akan menghancurkan kira-kira 40 persen bobotnya.

Baca juga: Ilmuwan: Tabrakan Dua Matahari di Abad ke-3 Bisa Dilihat dari Bumi Tahun 2022

Menurut perhitungan para ahli itu, bumi masih punya waktu kira-kira 6,5 milyar tahun lagi sebelum kehidupan di planet ini tidak bisa lagi dipertahankan. Sebab pada waktu itu, matahari akan mulai membengkak, sampai akhirnya menjadi benda angkasa yang besarnya 200 kali dari sekarang, dan memancarkan panas yang sangat tinggi.

Suhu yang tinggi itu akan menguapkan semua air di laut, sungai dan danau, dan membunuh segala bentuk kehidupan di bumi. Sistem tata surya kita yang sekarang, kata para ahli, dengan satu matahari dan delapan planet yang beredar di sekelilingnya, termasuk bumi, tercipta kira-kira 4,5 milyar tahun yang lalu.

Hasil penelitian terhadap matahari atau bintang yang terdapat dalam sistem tatasurya lain menunjukkan, matahari yang kita lihat tiap hari itu, umurnya sudah hampir mencapai separuh masa hidupnya, yang diperkirakan 12 milyar tahun.

Para pakar menggolongkan matahari ke dalam bintang kelas G, diukur dari tingkat cahaya, serta warna radiasinya yang tampak dari bumi. Suhu di permukaannya sekarang diperkirakan sekitar 10.300 derajat Fahrenheit atau 5.700 derajat Celsius.

Saat ini matahari masih berada dalam fase utama yang stabil, dimana ia terus membakar persediaan gas hidrogen yang terkandung di dalamnya. Sebagai bintang dari kelas G, matahari diperkirakan akan terus berada dalam tahap itu selama 6,5 milyar tahun lagi.

Sebuah laporan yang dimuat dalam majalah Astrophysical Journal mengatakan, setelah matahari mencapai umur 11 milyar tahun, benda angkasa itu akan memasuki fase perkembangan berikutnya, dan menjadi apa yang digambarkan sebagai bintang raksasa yang berwarna merah.

Bintang raksasa itu terbentuk karena gas helium yang terdapat di bagian intinya meledak, sehingga matahari menggelembung 200 kali lebih besar dari ukurannya yang sekarang, dan cahayanya-pun 2.000 kali lebih terang.

Kemudian, untuk masa 150 juta tahun berikutnya, suhu matahari akan turun lagi, karena helium yang terdapat di bagian intinya sudah habis. Tapi kemudian gas helium yang terdapat di lapisan-lapisan lebih luar akan meledak secara beruntun, serta melemparkan bagian-bagian yang hancur itu ke angkasa, sehingga bobot atau massa matahari akan terus berkurang. Satu juta tahun kemudian, matahari terus menyusut ukurannya, sampai cahayanya redup dan akhirnya hilang sama sekali.

Baca juga: Pakar Astronomi Uji Peralatan Baru untuk Cari Planet yang Mirip Bumi

Sebelum itu, manusia mungkin sudah sempat pindah ke planet lain, seperti dibayangkan oleh mendiang pakar astrofisika terkenal, Profesor Stephen Hawking, dan Elon Musk, pebisnis besar yang sedang menyiapkan penerbangan manusia ke planet Mars. Manusia masa depan itu, mungkin bisa menyaksikan sistem tatasurya yang sedang mati itu; sebagai sebuah bintang gelap atau bintang hitam yang di kelilingi planet-planet yang hangus terbakar. [ii]

BANDUNG, iNews.id - Sejak lama manusia meyakini bahkan berimajinasi ada kehidupan lain di luar angkasa. Imajinasi tentang alien dan unidentified flying object (UFO) pun laris manis ditonton orang.

Namun apakah benar ada kehidupan lain di luar angkasa, di luar tata surya kita? Seberapa besar kemungkinannya? Dalam bentuk apakah kehidupan lain itu? Apakah kehidupan lain itu lebih cerdas dan sempurna dari manusia atau sebaliknya terbelakang? Bagaimanakah sosok mereka, lucu atau menyeramkan?

Ratusan pertanyaan tentang misteri dan bentuk kehidupan lain di luar angkasa selain di Bumi, tentu menggelitik rasa ingin tahu kita. Namun apakah kehidupan lain yang dimaksud para astronom sama seperti di film-film?

Berikut penjelasan pakar astronomi Dr Hakim L Malasan, dosen dan staf Kelompok Keilmuan (KK) Astronomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dr Hakim L Malasan mengatakan, pertama yang harus diluruskan adalah, masyarakat selalu mengkonotasikan kehidupan di planet lain selain Bumi itu, identik dengan alien dan unidentified flying object (UFO).

"Sebenarnya, tidak berkait dengan dua objek itu (UFO dan alien). Para astronom, umumnya tidak percaya dengan keberadaan alien dan UFO karena belum terbukti eksistensinya secara ilmiah. Manusia belum pernah bertemu dengan alien atau UFO," kata Kepala Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung ini.

Namun, ujar Hakim, riset tentang keberadaan kehidupan lain di Tata Surya, terutama planet lain di Galaksi Bima Sakti, terus dilakukan secara ilmiah.

Menurutmu apakah mungkin ada kehidupan di planet lain seperti di Bumi berikan alasanmu

Sebab, secara ilmiah, para ilmuwan astronimi percaya ada "kemungkinan" kehidupan lain di luar angkasa. Namun bukan didasarkan atas bahwa manusia pernah bertemu atau tidak dengan makhluk hidup di planet lain itu.

Kehidupan di luar angkasa, bisa berbentuk organisme, bakteri, hewan bersel tunggal, dan lain-lain. Kehidupan yang dimaksud dimungkinkan hidup di planet lain serupa Bumi yang memiliki air, oksigen, dan atmosfer di luar angkasa. Jadi, ada materi-materi organik dan kimia yang mendukung kehidupan organisme tersebut.

Editor : Agus Warsudi

TAG : alien ufo itb astronomi planet exoplanet kehidupan di luar angkasa

Bagikan Artikel:

Menurutmu apakah mungkin ada kehidupan di planet lain seperti di Bumi berikan alasanmu

Pxhere

Materi Kelas 6 SD: Planet di luar tata surya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup.

GridKids.id - Pada pembahasan materi tematik kelas 6 SD kali ini kamu akan mempelajari tentang planet di luar tata surya.

Sebelumnya, GridKids juga telah membagikan pelajaran tentang benda langit di luar angkasa dan planet.

Tahukah kamu, bahwa tata surya dibagi menjadi dua, pembagiannya berdasarkan sabuk asteroid antara planet Mars dan Jupiter.

Yang pertama ada di planet dalam dan terletak di sabuk asteroid yaitu planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Lalu yang kedua ada planet Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neputunus.

Selain planet yang ada di dalam tata surya, manusia menemukan planet lain yang kemungkinan dapat dihuni oleh makhluk hidup di Bumi.

Untuk itu, simaklah materi tentang eksoplanet atau planet di luar tata surya berikut ini!

Eksoplanet

Eksoplanet adalah planet-planet yang mengitari bintang selain Matahari. Eksoplanet berada di luar Tata Surya kita. Perlu kamu ketahui, alam semesta ini tidaklah berujung. Terdapat begitu banyak bintang yang serupa dengan Matahari di alam semesta.

Baca Juga: Materi Kelas 6 SD: Contoh Penerapan Nilai-nilai Pancasila di Sekolah

Kini ada 305 eksoplanet yang berhasil ditemukan. Semuanya terdiri atas 260 sistem eksoplanet.

Setiap sistem terdiri dari satu sampai lima eksoplanet, ditambah bintang yang menjadi pusatnya.  

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa ada dua eksoplanet yang memiliki kemiripan karakter dengan Bumi.

Kedua eksoplanet tersebut memiliki musim dan iklim yang relatif stabil, sama halnya dengan Bumi. Kedua eksoplanet tersebut adalah Kepler-196f dan Kepler-62f.

Sama seperti Bumi, kedua eksoplanet tersebut memiliki jarak yang tepat dengan bintang yang menjadi pusatnya sehingga memungkinkan ada sumber air di permukaan planetnya.

Contoh Soal

1. Apakah terdapat kehidupan di planet lain selain Bumi?

Jawab:

Bisa saja ada kehidupan di planet lain selain di Bumi karena luar angkasa sangat luas dan banyak binatang lain yang menjadi pusat dari tata surya di planet lain.

Baca Juga: Kelas 6 SD Tema 8: Apakah Negara Indonesia Bisa Menjadi Salah Satu Negara Terbersih di Dunia?

Tetapi, hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang kehidupan lain selain di planet Bumi.

2. Jelaskan apa saja syarat menjadikan sebuah planet agar dapat dihuni makhluk hidup!

Jawab:

Sebuah planet bisa dihuni jika memiliki sumber air dan oksigen untuk bernapas.

Kecepatan rotasinya juga sesuai bagi makhluk hidup yang tepat untuk mendukung kehidupan.

Nah, itulah pembahasan materi tematik kelas 6 SD yaitu tentang planet di luar tata surya, yang dikatakan dapat dihuni oleh makhluk hidup.

Pertanyaan: Apakah terdapat kehidupan di planet lain selain Bumi?
Petunjuk: Cek di halaman 2

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.