Show Deklarasi Bangkok adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan di Asia Tenggara.[1] Deklarasi ini ditandatangani pada Tanggal 8 Agustus 1967 oleh ketua delegasi dari lima negara yang terdiri dari Adam Malik [menteri luar negeri Indonesia], Tun Abdul Razak [wakil perdana menteri Malaysia], Narciso Ramos [menteri luar negeri Filipina], S. Rajaratnam [menteri luar negeri Singapura] dan Thanat Khoman [menteri luar negeri Thailand].[1] Dalam deklarasi tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan Asia Tenggara [ASEAN].[1] Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala bentuk manifestasinya.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak[2]
asal
Berkas:Penggagas-asean medium.jpg Penggagas berdirinya ASEAN: Adam Malik, Tun Abdul Razak, Narciso Ramos, S. Rajaratnam dan Thanat Khoman
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deklarasi_Perbara&oldid=20965018" ASOSIASI Negara-Negara Asia Tenggara [ASEAN] dibentuk pada 8 Agustus 1967 oleh lima tokoh yang merupakan perwakilan negara di kawasan tersebut. Kelima tokoh tersebut menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN di Bangkok, tepatnya di Gedung Kementerian Luar Negeri Thailand. Berdirinya Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN tersebut diawali dengan pertemuan antara lima menteri luar negeri di Bangkok yang berlangsung pada 5-8 Agustus 1967. Lima menteri luar negeri itu kemudian dikenal sebagai tokoh pendiri ASEAN. Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Nyatakan Perang, Warga Mulai Panic Buying Berikut ini adalah nama-nama tokoh pendiri ASEAN :
Baca juga: 1967: ASEAN Berdiri Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk suatu organisasi regional yang disebut ASEAN. ASEAN dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh kelima tokoh pendiri tersebut. Dasar dan tujuan pembentukan ASEAN juga terangkum dalam Deklarasi Bangkok. Pada masa awal pembentukannya, ASEAN hanya terdiri dari lima negara anggota, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Dalam perkembangannya, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja kemudian bergabung, sehingga anggota ASEAN menjadi 10 negara. [OL-1] Jakarta - Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN dibentuk oleh 5 negara pendiri ASEAN. Adapun 5 negara pendiri ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kelima perwakilan negara pendiri ASEAN resmi membentuk ASEAN dengan menandatangani Deklarasi ASEAN pada 8 Agustus 1967 di Bangkok. Deklarasi ASEAN dikenal sebagai Deklarasi Bangkok [Bangkok Declaration], seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI. Kelima wakil negara atau pemerintahan yang menandatangani Deklarasi ASEAN yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Singapura S. Rajaratnam, dan Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman. Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut: 2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional 3. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi 4. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada 5. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. Deklarasi Bangkok menandai resminya suatu organisasi kawasan yang diberi nama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations [ASEAN]. Pendirian ASEAN bertujuan untuk menggalang kerja sama antarnegara anggota dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah, serta membentuk kerja sama dalam berbagai bidang kepentingan bersama. Seiring perkembangannya negara pendiri ASEAN membuat berbagai agenda ASEAN yang signifikan di bidang politik seperti Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral [Zone of Peace, Freedom, and Neutrality Declaration/ ZOPFAN] pada 1971. Negara pendiri ASEAN juga menyepakati Traktat Persahabatan dan Kerja Sama atau Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia [TAC] pada 1976. Traktat ini menjadi landasan bagi negara-negara ASEAN untuk hidup berdampingan secara damai. Kelima negara pendiri ASEAN juga membuat kesepakatan ekonomi dalam Agreement on ASEAN Preferential Trading Arrangements [PTA] yang ditandatangani di Manila, 24 Februari 1977. Kesepakatan ekonomi lima negara pendiri ASEAN ini menjadi landasan untuk mengadopsi berbagai instrumen dalam liberalisasi perdagangan on a preferential basis. Kemudian, persetujuan terkait tarif pada area perdagangan bebas Agreement on the Common Effective Preferential Tariff [CEPT] Scheme for the ASEAN Free Trade Area disepakati di Singapura pada 28 Januari 1992. Kemajuan-kemajuan dalam kerjasama lima negara pendiri ASEAN mendorong negara-negara lain di Asia Tenggara bergabung menjadi anggota ASEAN. Lima negara yang kemudian menggabungkan diri ke ASEAN yaitu sebagai berikut: - Brunei Darussalam Brunei Darussalam menjadi anggota ke-6 ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 dalam Sidang Khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN [ASEAN Ministerial Meeting/ AMM] di Jakarta, Indonesia. - Vietnam Vietnam menjadi anggota ke-7 ASEAN pada pertemuan para Menteri Luar NegerASEAN ke-28 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 29-30 Juli 1995. - Laos dan Myanmar Laos dan Myanmar menjadi anggota ke-8 dan ke-9 ASEAN pada pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, 23-28 Juli 1997.
Kamboja resmi menjadi anggota ke-10 ASEAN dalam Upacara Khusus Penerimaan pada tanggal 30 April 1999 di Hanoi. Gimana detikers, sudah tahu ya 5 negara pendiri ASEAN? Simak Video "Momen Jokowi dan Iriana Tiba di Washington DC" [Gambas:Video 20detik][nwy/nwy] Video yang berhubungan
Deklarasi Bangkok merupakan landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional didalam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial dan kebudayaan di Asia Tenggara. Berikut ini penjelasan tentang Deklarasi Bangkok mulai dari waktu, tempat penandatanganan, tokoh pendiri beserta hasil dan juga isi Deklarasi Bangkok dan pengaruh yang timbul bagi Indonesia dan negara Asia Tenggara.
Penandatanganan Deklarasi BangkokDeklarasi Bangkok ditandatangani tanggal 8 Agustus 1967. Sesuai dengan namanya, maka Deklarasi Bangkok ditandatangani di negara Thailand, lebih tepatnya di kota Bangkok. Deklarasi ini juga sebagai awal dari didirikannya organisasi ASEAN, yakni organisasi negara-negara yang ada di Asia Tenggara. Tidak heran apabila deklarasi ini juga dikenal sebagai Deklarasi ASEAN. Tokoh Deklarasi BangkokDalam deklarasi bangkok ini terdapat lima Negara yang ikut berpartisipasi. Hasil dari Deklarasi Bangkok ini ditandatangani oleh lima perwakilan setiap negara tersebut. Adapun negara yang turut ikut dalam pertemuan di Bangkok ini ialaah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik selaku menteri luar negeri Indonesia pada masa penandantanganan Deklarasi Bangkok. Berikut ini nama perwakilan negara yang saat ini dikenal sebagai tokoh pendiri ASEAN yang turut dalam menandatangani Deklarasi Bangkok:
Tujuan ASEAN dalam Deklarasi BangkokTujuan ASEAN atau singkatan dari Association of South East Asian Nations yang artinya Pehimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara merupakan organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Isi Deklarasi BangkokBerikut ini isi beserta hasil dari Deklarasi Bangkok. Terdapat tujuh poin yang juga dikenal sebagai tujuan dari berdirinya ASEAN pada negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Deklarasi ini juga menyetujui untuk didirikannya ASEAN atau Association of South East Asian Nations yakni perkumpulan organisasi antar negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara (Southeast Asia). Pada awal deklarasi adaa 5 anggota yang menjadi negara pendiri ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Setelah itu, terdapat beberapa negara lain yang ikut bergabung bersama ASEAN seperti negara Brunei Darussalam (bergabung pada tahun 1984), Vietnam (bergabung pada tahun 1995), Laos & Myanmar (bergabung pada tahun 1997) dan juga Kamboja (bergabung pada tahun 1999). Baca Juga : Ruang Lingkup Biologi Pembentukan ASEAN sangat berdasarkan pada keinginan kerjasama, yang paling utama dalam bidang ekonomi. ASEAN sebagai organisasi kerjasama negara-negara Asia Tenggara yang bersifat non politik dan juga non militer. Adanya Deklarasi ASEAN di Bangkok juga menjadi tahap awal kerjasama antar negara-negara di Asia Tenggara. demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Menteri Luar Negeri Yang Mendatangani Deklarasi Bangkok : Pengertian, Penandatanganan, Tokoh, Tujuan, Isi, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya. |