Mengapa terjadi lemparan kedalam dalam permainan sepak bola

Melempar bola(throw-in)adalah suatu usaha memberikan bola atau mengoper bola kepada teman dengan menggunakan tangan dan adalah cara untuk memulai kembali permainan setelah bola meninggalkan lapangan permainan melalui garis tepi lapangan(touch line)(Remy Muchtar,1992:49).

Lemparan bola pada hakekatnya adalah memainkan bola dengan kedua tangan, tujuan lemparan ke dalam dalam permainan sepakbola adalah melanjutkan permainan karena terjadi bola mati, untuk mengumpan kepada teman. Ditinjau dari posisi tubuhnya lemparan bola ke dalam harus dilakukan dengan posisi berdiri. Banyak gol tercipta didalam permainan sepakbola sebagai hasil dari lemparan ke dalam yang dilanjutkan dengan teknik lain.

Lemparan bola ke dalam dilakukan manakala terjadi bola mati atau bola keluar lapangan didaerah garis samping dan untuk melanjutkan permainan permainan harus dilakukan dengan lemparan ke dalam(throw-in).

Lemparan bola ke dalam dengan cara berdiri dimaksudkan agar menghasilkan jarak yang jauh seorang pemain harus ditunjang dengan kemampuan fisik yang prima terutama sekali kemampuan kekuatan otot lengan, panjang lengan, dan kelentukan togok oleh karena itu program latihan yang diberikan harus mencakup latihan-latihan yang berorientasi pada kekuatan otot lengan dan kelentukan togok.

Soedjono (1985:139-140) menyatakan ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melakukan lemparan ke dalam, yaitu:

(a) melakukan lemparan dengan cepat.Apabila lemparan bola dilakukan dengan cepat mungkin sekali keuntungan dapat diambil dari pemain lawan yang kehilangan konsentrasi dan gagal untuk melakukan tugas bertahan. Lebih cepat lemparan dilakukan akan lebih baik yang berarti pemain yang terdekat dengan bola harus melakukan lemparan.

(b) Melempar kepada pemain yang tidak dijaga Pemain penyerang yang tidak terjaga adalah pemain terbaik untuk menerima bola. Pemain harus dapat mengambil inisiatif bergerak maju lebih cepat dari pemain yang lain.

(c) Melempar bola ke depan Bola yang dilempar ke depan melewati pemain-pemain pertahanan lawan akan menimbulkan permasalahan dalam bertahan. Bola harus dilemparkan ke depan bila sebuah tim memperoleh kesempatan melakukan lemparan ke dalam kecuali bola boleh dilemparkan ke belakang kepada seorang pemain yang tidak dijaga oleh lawan.

(d) Lemparan bola supaya mudah dikontrol Banyak pemain yang melemparkan bola sembarangan dan mereka tidak cukup memperhatikan kualitas dari lemparan mereka. Pemain harusmembuat sebuah lemparan yang sangat mudah untuk dikontrol. Lemparan dimaksudkan kepada pemain untuk disundul kembali kepada pelempar maka bola harus ditujukan setinggi dada dan jangan setinggi kepala karena akan memungkinkan pemain bergerak dengan mudah ke arah bola dan menyundul bola pada bagian atas bola sehingga dapat dipastikan bola dikembalikan ke kaki pelempar.

(e) Menciptakan cukup ruang untuk membuat lemparan secara efektif Pemain sering membuat kesalahan. Pemain yang kurang pengalaman mengambil posisi terlalu dekat kepada pelempar. Pemain-pemain harus menyebar ketika lemparan bola dilakukan karena hal tersebut untuk membuat kesulitan bagi pemain-pemain pertahanan dalam menjaga lawan dan saling melapis dan untuk membuat ruang yang dapat dimanfaatkan.

Lemparan ke dalam dapat menjadi suatu taktik yang cukup menguntungkan apalagi bila terjadi di daerah penyerangan. Keuntungan dari situasi lemparan ke dalam adalah tidak ada hukuman bagi pemain yang berdiri

karena lemparan yang jauh akan sama fungsinya dengan sebuah tendangan sudut bila dilakukan di daerah penyerangan (Widdows, R, 1993:178-179).

Lemparan ke dalam ini juga mempunyai prinsip-prinsip dan tata cara dalam melakukan lemparan. Agar lemparan tersebut dapat dilakukan dengan baik dan dinyatakan sah dalam suatu permainan sepakbola. Menurut peraturan melemparkan bola ke dalam lapangan harus dilakukan dengan cara kedua kaki dari pemain yang melemparkan bola harus berada diluar garis samping batas lapangan,dan ketika melemparkan bola ke dua kakinya harus menginjak tanah, tidak boleh diangkat. Adapun prinsip-prinsip melempar bola adalah:

1) Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang kemuka belakang atau kedua kaki kesamping kiri kanan, dengan kedua lutut kaki sedikit ditekuk.

2) Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari diregangkan atau jari-jari tidak rapat. Jari-jari yang dibelakang bola adalah ibu jari tangan kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kiri, sedang jari-jari tangan yang lain memegang bola dibagian samping bola.

3) Cara melempar bola, kedua tangan dengan bola diangkat keatas belakang kepala,pandangan mata kearah teman yang akan diberi operan bola. Waktu akan melempar bola,badan ditarik kebelakang sehingga badan melengkung. Waktu melempar bola, dengan kekuatan otot lengan, panjang lengan, dan kelentukan togok dan kedua tangan diayun kebelakang dibantu kedua lutut

diluruskan, badan digerakkan seolah-olah dijatuhkan kedepan bersamaan bola dilepaskan.

Cara melempar bola dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Lemparan ke dalam tanpa awalan

Lemparan ke dalam tanpa awalan dapat dilakukan manakala sasaran jaraknya dekat.

2) Lemparan ke dalam dengan awalan

Lemparan ke dalam dengan awalan dapat dilakukan manakala sasaran jaraknya jauh.

Berorientasi pada pelaksanaan lemparan bola ke dalam, selain kekuatan otot lengan, hasil lemparan ke dalam juga ditunjang oleh kekuatan otot perut yang berfungsi untuk menarik togok kebelakang dan melecutkan togok ke depan. Menurut peraturan lemparan ke dalam harus dilakukan dengan 1) menggunakan kedua tangan melalui atas kepala, 2) lengan dari belakang melewati atas kepala, 3) kedua kaki pemain yang melempar bola harus berada di luar garis samping batas lapangan dan ketika melempar bola kedua kaki harus tetap berada di tanah tidak boleh diangkat (PSSI, 2002: 28).

5. Permainan Net a. Pengertian bermain

Menurut Moeslichatoen (dalam Simatupang, 2005), bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi semua orang. Bermain

(6

akan memuaskan tuntutan perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial, nilai- nilai dan sikap hidup. Adapun tujuan dari bermain antara lain :

1. Mengembangkan kemampuan-kemampuan yang bersifat jasmani, koordinasi gerak, kejiwaan, dan sosial.

2. Terkondisikan dan mempersiapkan anak untuk mampu melakukan aktivitas-aktivitas olahraga lainnya, seperti atletik, sepakbola, bola voli, bola basket, senam, dan berenang, dll.

3. Individual atau kelompok, aktif atau diam, anak-anak mengembangkan pemahaman dasar dari dunia tempat mereka hidup.

Mengapa manusia perlu bermain. Karena kelebihan energi yang

dimilikinya perlu dimanfaatkan (teorienergi-berlebihan atau teori Spencer-Shiller), tubuh manusia memerlukan beberapa bentuk bermain sebagai alat revitalisasinya (Teori rekreasi), kejenuhan dari suasana pekerjaan rutin sehari-hari (Teori relaksasi), bermain diturunkan dari generasi ke generasi sejak zaman dahulu kala(Teori warisan atau rekapitulasi), tendensi naluri yang dimiliki manusia untuk aktif pada berbagai tingkat dalam hidupnya(Teori naluri atau Groos), Karena sebagian besar aktivitasnya didorong oleh lingkungannya(Teori kontak-sosial),kebutuhan fisiologis dan psikologis (Teori pernyataan-diri).

b. Permainan Net

Permainan Net adalah permainan modifikasi yang mengacu pada permainan bola voli. Cara permainan sama dengan permainan bola voli akan tetapi sarana dan prasarana yang berbeda. Permainan net menggunakan

lapangan bola voli yang dimodifikasi ukurannya dan net bola voli yang ketinggiannya sudah diatur sedemikian rupa dan menggunakan bola sepak. Cara memainkannya sama dengan bola voli tetapi dengan memodivikasi beberapa tekniknya, setiap pemain harus melemparkan bola ke daerah lapangan lawan terlebih dahulu dengan menggunakan lemparan menggunakan kedua tangan melalui atas kepala. Lawan yang akan mengembalikan bola menangkap bola baru dikembalikan dengan cara yang sama.

Lemparan ke dalam (bahasa Inggris: Throw-in) adalah metode lemparan ke area permainan pada permainan sepak bola karena bola keluar dari garis lapangan sebelumnya. Metode ini dijelaskan dalam hukum ke-15 LOTG. Lemparan ke dalam tidak boleh dipergunakan sebagai tendangan kaki ataupun sundulan kepala melainkan lemparan bola dengan dua tangan menuju area permainan. Sebuah gol tidak boleh dilakukan melalui lemparan ini. Pelempar bola tidak boleh diganggu ketika melontarkan bola.[1]

Situasi lemparan kedalam

  1. ^ "Football" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-06-16. Diakses tanggal 2015-09-24. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lemparan_ke_dalam&oldid=19300930"

Lemparan ke dalam (throw in) adalah salah satu bagian dari permainan sepakbola yang sering kita lihat. Lemparan ke dalam akan dilakukan jika bola keluar melewati garis samping lapangan.

Caranya cukup sederhana, yakni melempar kembali bola ke dalam lapangan. Lemparan dilakukan oleh pemain lawan dari yang menyentuh bola terakhir sebelum keluar garis. Meski begitu lemparan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, ada aturan baku yang mengikat.

Pertama adalah dilakukan dengan menghadap lapangan. Lalu kedua kaki harus berada di garis atau di luar lapangan dan wajib menyentuh tanah. Terakhir yakni bola dilempar dengan kedua tangan di atas kepala, ayunan tangan juga harus dimulai dari belakang kepala. Semua itu dilakukan di titik di mana bola keluar. Jika tidak sesuai dengan ketentuan ini, maka lemparan tersebut tidak sah kemudian lemparan tersebut harus digantikan oleh lawan.

Pemain lawan harus berada di jarak minimal 2 meter dari pelempar bola. Permainan akan dianggap berjalan ketika bola sudah masuk ke dalam lapangan. Namun lemparan harus diulang oleh tim pelempar jika menyentuh tanah sebelum melewati garis lapangan.

Lalu bagaimana jika bola lemparan ke dalam langsung masuk ke gawang? Maka gol tidak akan sah jika tidak ada pemain yang menyentuhnya terlebih dahulu. Jika gol terjadi di gawang sendiri maka akan dilakukan sepak pojok, sedangkan di gawang lawan maka dilakukan tendangan gawang.

Tapi perlu diingat juga jika pelempar tidak boleh menyentuh kembali bola sebelum menyentuh pemain lain, baik lawan maupun rekan setim. Jika itu terjadi maka hukumannya adalah tendangan bebas tidak langsung. Sedangkan jika menyentuhnya dengan tangan setelah bola dilemparkan ke dalam lapangan hukumannya adalah handsball.

Pelempar bisa juga dengan sengaja melemparkan bola ke lawan (dipantulkan) ke lawan agar bisa dimainkan kembali. Hal ini masih diperbolehkan asalkan dilakukan dengan wajar, tidak untuk niatan menyerang lawan dengan bola.

Sedangkan lawan yang berusaha menghalangi pelempar di jarak kurang dari 2 meter bisa diberi hukuman atas tindakan tidak sportif berupa kartu kuning. Pada lemparan ke dalam juga tidak berlaku offside.

Mengapa terjadi lemparan kedalam dalam permainan sepak bola