Mengapa tata tertib di dalam kolam perlu diperhatikan brainly

Mengapa tata tertib di dalam kolam perlu diperhatikan brainly
Ilustrasi berenang. © huffingtonpost.com

JABAR | 17 April 2020 13:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Berenang merupakan jenis kegiatan olahraga yang disukai banyak orang. Olahraga air ini bahkan telah dipilih sebagai salah satu cabang kompetisi olahraga nasional. Tidak hanya tingkat nasional, tingkat internasional juga telah menetapkan renang sebagai salah satu cabang olahraga yang dilombakan.

Selain menyehatkan, renang atau berenang merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Kegiatan olahraga ini telah banyak diketahui dapat membantu memperbaiki postur tubuh serta membantu menjaga berat badan.

Namun, dalam praktiknya ada beberapa kendala yang bisa terjadi saat berenang salah satunya adalah kecelakaan saat berenang. Kecelakaan berenang bisa berakibat fatal bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian. Untuk itu dalam berenang sebaiknya selalu waspada dan hati-hati agar kejadian buruk seperti kecelakaan tidak terjadi.

Berikut 5 cara mencegah kecelakaan saat berenang yang penting untuk diwaspadai telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber pada Jumat, (17/4).

2 dari 6 halaman

Mengapa tata tertib di dalam kolam perlu diperhatikan brainly

Shutterstock/bikeriderlondon

Cara pertama untuk mencegah kecelakaan saat berenang dengan menguasai gaya renang dengan baik, paling tidak satu macam gaya renang harus dikuasai saat hendak berenang. Berenang yang baik bukan dengan gaya yang indah dan cepat, melainkan kita harus dapat terapung lama dan berenang dengan perlahan-lahan.

3 dari 6 halaman

Salah satu penyebab kecelakaan saat berenang adalah kaki keram maka dari itu sebelum berenang lakukan peregangan terlebih dahulu. Lakukan beberapa gerakan singkat sebelum berenang seperti loncat-loncat di tempat atau lari di tempat, putar lengan posisikan kedua tangan merentang sejajar bahu dan gerakkan memutar secara bersamaan, lakukan setiap gerakannya selam 10-15 detik.

4 dari 6 halaman

Bagi kamu yang baru belajar berenang, pastikan kamu memilih kolam yang dangkal. Hal ini dilakukan agar sewaktu-waktu kamu dapat mengontrol diri agar tidak tenggelam. Bila perlu pakailah alat bantu renang seperti baju renang, kacamata renang, kaki katak, dan pelampung.

5 dari 6 halaman

Bagi seorang perenang profesional sangat penting untuk menguasai cara-cara praktis bagaimana menolong diri sendiri. Apabila seorang perenang menghadapi hal-hal yang tidak terduga sebelumnya seperti bertubrukan ketika sedang berenang, tersedak karena percikan air dan lain-lainnya, tidak akan panik.

Sebenarnya yang paling penting dalam menguasai teknik keselamatan individu adaah sanggup mengurus diri sendiri. Kita tidak mungkin mampu membantu mengurus orang lain kalau kita tidak dapat mengurus diri sendiri. Dan dengan mampu mengurus diri sendiri kita tidak perlu membahayakan jiwa orang lain yang harus mengurus kita.

6 dari 6 halaman

Mengapa tata tertib di dalam kolam perlu diperhatikan brainly
2019 Merdeka.com/Pixabay

Teknik terapung merupakan keterampilan yang paling mudah dipelajari, setiap orang yang ingin belajar berenang harus belajar terapung terlebih dulu. Harus disadari bahwa setiap tubuh manusia, di samping mempunyai titik berat yang arahnya ke bawah, juga punya titik apung yang arahnya ke atas. Belajar teknik tersebut akan membuat kamu lebih mudah mengatur tubuh kamu saat berenang.

(mdk/nof)

Mengapa tata tertib di dalam kolam perlu diperhatikan brainly

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan , karena mengandung bahan yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan B3. Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran. Beberapa metode penanganan limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.

  1. Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi

Proses pengolahan limbah B3  dapat dilakukan secara kimia, fisik, atau biologi. Proses pengolahan limbah B3 secara kimia atau fisik yang umumnya dilakukan adalah stabilisasi/ solidifikasi . stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia dengan menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah, sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.

Metode insinerasi (pembakaran) dapat diterapkan untuk memperkecil volume B3 namun saat melakukan pembakaran perlu dilakukan pengontrolan ketat agar gas beracun hasil pembakaran tidak mencemari udara.

Proses pengolahan limbah B3 secara biologi yang telah cukup berkembang saat ini dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/ mengurai limbah B3, sedangkan Vitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah. Kedua proses ini sangat bermanfaat dalam mengatasi pencemaran oleh limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih muran dibandingkan dengan metode Kimia atau Fisik. Namun, proses ini juga masih memiliki kelemahan. Proses Bioremediasi dan Vitoremediasi merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. Selain itu, karena menggunakan makhluk hidup, proses ini dikhawatirkan dapat membawa senyawa-senyawa beracun ke dalam rantai makanan di ekosistem.

  1. Metode Pembuangan Limbah B3
  2. Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection)

Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap dilapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air. Namun, sebenarnya tetap ada kemungkinan terjadinya kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan akibat gempa sehingga limbah merembes kelapisan tanah.

  1. Kolam penyimpanan (surface impoundments)

limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang memang dibuat untuk limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar. Kelemahan metode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama  air limbah sehingga mencemari udara.

  1. Landfill untuk limbah B3 (secure landfils)

limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi. Pada metode pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. Landffill ini harus dilengkapi peralatan moditoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu dipantau. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara penanganan limbah B3 yang efektif. Namun, metode secure landfill merupakan metode yang memliki biaya operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk

Sekian penjelasannya menegenai Cara Mengolah dan Menangani Limbah B3, Untuk memahami semua materi diatas Indonesia Environment Center (IEC) akan mengadakan Konsultasi/Training Pengelolaan limbah B3, untuk informasi lebih lanjut click disini

Sumber: ilmiah-oke.blogspot.co.id