Saat mendengar kata “Mesir”, pasti yang terlintas di pikiran kita adalah Piramida, sphinx, maupun mumi. Peradaban Mesir Kuno adalah sebuah peradaban besar yang terletak di wilayah Mesir sekarang, terutama di sepanjang Lembah Sungai Nil. Peradaban ini telah berkembang jauh sebelum peradaban kuno lainnya lahir seperti Yunani, Romawi, dan Mesopotamia. Di sepanjang Lembah Sungai Nil atau tepian sungai yang berhulu di Gunung Kilimanjaro ini terkenal subur, kontras dengan kawasan berupa gurun yang kering dan tandus. Maka tak heran banyak dinasti yang bermunculan membangun kerajaan sekaligus mengembangkan peradaban, lantaran setiap tahunnya Mesir berkelimpahan banjir dari sungai Nil sehinga meninggalkan kawasan yang subur. Seni Bangunan Sebagai salah satu peradaban tertua di dunia, peradaban Mesir Kuno bisa dikatakan sebagai salah satu peradaban manusia paling maju. Hal ini terlihat dari peninggalan seni bangunannya yang masih popular sampai saat ini. Dimana seni bangunan hasil peradaban Mesir Kuno antara lain tampak pada Piramida, Sphinx, obelisk, dan kuil Abu Simbal.
Sistem Pertanian dan Pengairan Pertanian merupakan kehidupan utama masyarakat Mesir Kuno dan gandum merupakan tanaman utamanya serta di tunjang dengan tanaman lainnya berupa padi, jagung, maupun sayur-sayuran. Begitu suburnya ladang di Mesir, sehingga dimusim yang baik bisa menghasilkan surplus panenan yang mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di wilayah itu dan sebagian disimpan untuk cadangan di musim kering. (Baca juga: Cari Tahu tentang Peradaban Suku Aztek) Kegiatan bertani dalam peradaban Mesir Kuno telah didukung oleh sejumlah peralatan yang cukup maju seperti bajak, cangkul, dan keranjang bertangkai. Bahkan teknik irigasi telah diterapkan sekitar tahun 1780 an SM dengan melakukan penggalian melalui teknik sumur gali dan shaduf, terbukti menghasilkan panen tahunan yang melimpah. Disamping pertanian, peradaban Mesir Kuno juga cukup unggul mengenai astronomi (perbintangan). Dimana, ilmu tersebut digunakan untuk membuat perhitungan satu tahun menjadi 12 bulan dan setiap bulan terdiri dari 30 hari, mereka juga mengenal tahun kabisat setiap empat tahun sekali. Pemerintahan Dalam peradaban Mesir Kuno, politik dan agama tidak dapat dipisahkan . Firaun merupakan kepala negara sekaligus wakil para dewa di bumi. Pemerintahan dan agama berperan membawa ketertiban dalam hidup bermasyarakat melalui pembangunan kuil serta piramida, pemberlakuan hukum, perpajakan, organisasi kerja, kegiatan perdagangan, dan pertahanan negara. Para Firaun mulai memerintah Mesir sejak 3100an SM, dan sejak saat itu Mesir memasuki masa pemerintahan dinasti selama 2500 tahun. Selama rentang waktu itu, terdapat 30 dinasti terdiri atas 170 Firaun memerintah Mesir Kuno. Adapun beberapa Firaun yang terkenal antara lain; Khufu (2589 SM-2566 SM), Amenhotep (1525 SM-1504 SM), Hatshepsut (1498 SM-1483 SM), Thutmosis III (1479 SM-1425 SM), Tuthankhamun (1334 SM-1325 SM). Sistem Kepercayaan Sistem kepercayaan masyarakat Mesir Kuno bercorak polities dan pantheon, dimana banyak menyembah dewa dewi. Dewa tertinggi yang disembah adalah Ra (dewa matahari) yang dianggap pemimpin para dewa, Osiris (dewa kematian dan kebangkitan), Isis (dewi kehidupan dan kematian), Anubis (dewa pelindung orang mati), anhur (dewa perang dan berburu), dan ken (dewi cinta). Masyarakat Mesir Kuno beranggapan bahwa jiwa manusia masih tetap hidup selama jasmaninya utuh. Oleh karena itu, mereka membuat mumi yaitu mayat yang diawetkan dengan balsam, biasanya di kalangan bangsawan yang meninggal akan dibuat mumi. Mayat ditempatkan di mastaba dan dimasukan ke dalam piramida.
Mesir Kuno adalah salah satu peradaban terbesar dan paling kuat dalam sejarah dunia. Ini berlangsung selama lebih dari 3000 tahun dari 3150 SM sampai 30 SM. Peradaban Mesir Kuno terletak di sepanjang Sungai Nil di timur laut Afrika. Sungai Nil adalah sumber dari banyak kekayaan Mesir Kuno. Kota Mesir tumbuh di sepanjang sungai Nil seiring dengan rakyat Mesir yang menjadi ahli dalam irigasi dan mampu menggunakan air dari sungai Nil untuk menanam tanaman yang kaya dan menguntungkan. Nil menyediakan makanan, tanah, air, dan transportasi untuk Mesir. Banjir besar akan datang setiap tahun dan akan memberikan tanah yang subur untuk tumbuh makanan. Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti :
PiramidaBangunan yang terbuat dari batu yang disusun berbentuk kerucut yang berfungsi untuk menyimpan mummi. Bangsa bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya dikenal menggunakan bangunan piramida sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman ketika persiapan menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta. Ada beragam analisis tentang digunakannya konstruksi piramida. Ada yang menyebutnya sebagai bangunan warisan UFO dan sebagian lagi mengatakan bahwa konstruksi piramida digunakan dengan alasan bahwa pada peradaban lampau manusia mengalami kesulitan untuk membuat konstruksi kubah, oleh karena itu digunakanlah konstruksi piramida untuk mempermudah. SphinxSphinx adalah makhluk mitos bertubuh singa berkepala manusia dalam mitologi Mesir. Sphinx juga dikenal dalam mitologi Yunani sebagai makhluk yang mengajukan teka-teki. Patung Sphinx paling terkenal terdapat di Giza, Mesir yang diyakini merupakan kepala Khufu. Memiliki tinggi 3 meter dan panjang 20 meter. Melambangkan watak gagah laksana singa dan kepribadian lembut laksana manusia. ObeliskMonumen tinggi, ramping bersisi empat yang dimahkotai kemuncak berbentuk piramida. Obelisk purbakala biasanya terbuat dari monolit atau batu tunggal, sedangkan obelisk modern dibangun dari batu dan memiliki ruangan di dalamnya.
Sabtu, 02 April 2016 | 16:21
piramida mesir. (foto internet) RIAUGREEN.COM - Mesir merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah panjang di masa lalu. Peradabannya diakui dunia sebagai salah satu peradaban yang paling maju yang pernah ada. Piramida, kisah Fir'aun, Cleopatra, dan Spinx adalah simbol betapa besarnya sejarah yang pernah terjadi di negeri yang dilewati Sungai Nil ini.Sebagai sebuah negara yang kaya akan sejarah, Mesir telah memberikan banyak penemuan hebat yang bermanfaat sampai sekarang. Tak heran banyak peneliti dunia yang tertarik untuk mengeksplor sejarah Mesir ini dari zaman kuno. Nah, berikut akan kami sajikan penemuan-penemuan bersejarah dari bangsa Mesir kuno yang manfaatnya banyak dirasakan hingga sekarang. Apa saja itu? Kita ulas selengkapnya di bawah ini. 1. Papirus (Papyrus) 2. Tinta Hitam Tinta hitam diketahui pertama kali ditemukan oleh Bangsa Mesir kuno. Pada saat itu, masyarakat Mesir melakukan penulisan dengan memanfaatkan tinta hitam yang dibuat dengan cara mencampurkan jelaga bekas pembakaran dengan sayuran dan lilin lebah. Seiring dengan waktu, masyarakat Mesir kuno mulai melakukan eksperimen lain. Mereka mencoba mengganti jelaga itu dengan berbagai bahan organik lainnya untuk mendapatkan efek pewarnaan yang berbeda-beda. Hasilnya, mereka mendapatkan bahan oker dapat digunakan untuk menggantikan jelaga guna mendapatkan tinta berwarna merah.3. Bajak Sawah 4. Jam Masyarakat Mesir kuno telah mengajarkan dunia mengenai pentingnya waktu. Untuk itu mereka telah menemukan jam yang pada saat itu mereka menggunakan dua jenis jam, yakni jam matahari dan jam air. Jam matahari dibuat dengan bentuk obelisk (tiang) yang dipancangkan di atas tanah. Mereka lantas mengamati pergerakan dari bayangan obelisk itu dan kemudian membaginya menjadi beberapa zona waktu. Kelemahan jam matahari ini hanya dapat digunakan pada siang hari saja dan tidak bisa digunakan pada malam hari. Untuk itu ditemukanlah jam air yang didesain berbentuk sebuah wadah dengan lubang kecil di bagian bawahnya sebagai pintu menetesnya air secara konstan. Wadah tersebut diberi tanda yang menunjukkan tingkat perubahan ketinggian air sekaligus untuk menunjukkan waktu.5. Kalender Matahari Sebagai sebuah zaman yang belum maju, Bangsa Mesir kuno ternyata sudah bisa mengetahui sistem astronomi. Jika beberapa peradaban kuno diketahui menggunakan kalender bulan untuk menghitung hari, maka orang-orang Mesir kuno adalah bangsa yang pertama-tama menggunakaan kalender matahari dalam menghitung waktu. Saat itu Bangsa mesir kuno telah membagi tahun dalam dua belas bulan yang masing-masing dibuat sepanjang 30 hari saja ditambah 5 hari ekstra di akhir tahun. Seiring waktu, mereka menyempurnakan kalender mataharinya dengan menambah satu hari pada tahun kabisat (setiap empat tahun) sejak 238 SM.6. Pasta Gigi dan Sikat Gigi 7. Piramida
Simak, Nominasi Anugerah Pariwisata Riau 2022 Senin, 21 Maret 2022 | 13:26 |