Mengapa kita tidak boleh menggunakan handuk secara bergantian dengan orang lain

Kamu sering bertukar pinjam peralatan pribadi, seperti pakaian dan make up, dengan teman? Coba pertimbangkan lagi, deh. Ada beberapa benda yang sebaiknya tidak kamu gunakan bersama orang lain karena berisiko menularkan penyakit, misalnya infeksi bakteri, jamur, bahkan COVID-19.

Seperti yang telah diungkap di atas, pinjam meminjam barang pribadi kepada orang lain harus dihindari, apalagi di tengah pandemi COVID-19. Pasalnya, barang pribadi yang kamu pinjam atau pinjamkan bisa saja menjadi media tempat berpindahnya berbagai mikrorganisme penyebab penyakit, seperti virus, jamur, kutu, dan bakteri.

Mengapa kita tidak boleh menggunakan handuk secara bergantian dengan orang lain

Daftar Barang yang Tidak Boleh Dipinjamkan

Guna mencegah atau meminimalkan risiko terjadinya penularan berbagai penyakit, kamu disarankan untuk tidak meminjamkan atau menggunakan bersama-sama benda-benda di bawah ini kepada orang lain:

1. Pakaian

Jika pakaian tidak dicuci dengan benar, kuman bisa menyebar ke pakaian lain yang dicuci bersamaan. Penting untuk mengganti pakaian tiap hari dan tidak meminjamkannya kepada orang lain, terutama untuk pakaian dalam, baju olahraga, dan baju untuk memasak.

2. Handuk

Handuk yang digunakan oleh lebih dari satu orang dapat meningkatkan risiko pertukaran kuman di antara orang-orang yang menggunakan handuk tersebut. Jadi, selalu bawa handuk sendiri tiap kali bepergian atau berolahraga untuk mencegah penularan kuman dan virus dari orang lain, ya.

Selain itu, penggunaan handuk bersamaan dengan orang lain juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur, terutama jika handuk tersebut sebelumnya digunakan oleh orang yang memiliki penyakit infeksi jamur di kulit.

3. Sikat gigi

Sikat gigi yang digunakan oleh lebih dari satu orang berisiko meningkatkan penularan penyakit akibat infeksi virus, seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Jadi, jika kamu lupa membawa sikat gigi saat menginap atau bepergian ke luar kota, kamu sebaiknya membeli sikat gigi baru dan tidak meminjam milik orang lain.

4. Alat cukur

Kulit yang terkelupas dan mengeluarkan darah merupakan salah satu hal yang umum terjadi ketika seseorang mencukur bulu, rambut, atau jenggot.

Oleh karena itu, sama seperti sikat gigi, alat pencukur juga tidak boleh dipinjamkan kepada orang lain karena bisa menjadi media penyebaran penyakit tertentu, seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.

5. Gunting kuku

Berjalan tanpa alas kaki di kamar mandi umum dapat menimbulkan risiko terkena jamur kuku. Begitu pula dengan menggunakan pemotong kuku secara bergantian dengan orang lain yang lebih dulu terkena jamur.

6. Sisir

Kurap pada kulit kepala dan kutu rambut adalah gangguan yang sering dialami anak-anak berusia 3−11 tahun. Namun, penyakit ini juga bisa dialami oleh orang dewasa.

Kurap dan kutu bisa menyebar dan menular dengan mudah lewat sisir yang digunakan secara bergantian. Begitu juga dengan penggunaan helm dan topi yang digunakan lebih dari satu orang.

Jika kamu sering bepergian dengan ojek atau menggunakan helm yang dipakai banyak orang, ada baiknya kamu mengenakan pelindung rambut dan kulit kepala, seperti shower cap atau hair net.

7. Earphone

Infeksi pada saluran telinga bagian luar dapat disebabkan oleh pemakaian earphone yang tidak bersih atau sering digunakan secara bergantian. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat meluas dan mengakibatkan sakit telinga, bahkan gangguan pendengaran.

8. Sex toys

Barang selanjutnya yang tidak boleh kamu pinjamkan ke orang lain adalah sex toys. Pasalnya, jika kamu meminjamkan barang pribadi ini ke orang lain, kamu bisa berisiko untuk terkena penyakit menular seksual.

Pada wanita misalnya, risiko untuk terkena vaginosis bakterialis dan infeksi HPV dapat meningkat jika berbagi sex toys dengan orang lain yang memiliki riwayat penyakit tersebut.

9. Alat make-up

Infeksi mata, seperti konjungtivitis, dapat menular dengan mudah melalui alat make-up,termasuk yang digunakan di area mata, seperti eyeliner, mascara, ataubulu mata magnet, yang digunakan secara bergantian.

Bahkan, kebiasaan yang terlihat sederhana, seperti meminjam dan menggunakan pelembap bibir (lipgloss) atau lipstik milik sahabatmu juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit herpes.

Oleh karena itu, untuk meminimalkan risiko infeksi, sebaiknya jangan meminjam atau menggunakan make-up milik orang lain, ya.

Usahakan untuk selalu menghindari bertukar benda pribadi yang melibatkan kontak langsung dengan kulit dan mukosa (seperti mulut dan mata), termasuk sabun batangan serta gelas atau botol minum.

Jika memang kamu sudah terlanjur meminjamkan barang pribadi milikmu kepada teman, cuci bersih benda tersebut menggunakan air hangat sebelum digunakan, agar kuman, bakteri, dan virus yang menempel di benda tersebut terbasmi.

Apabila tidak memungkinkan, coba semprotkan disinfektan ke permukaan barang yang telah dipinjam.

Jika kamu mengalami masalah kesehatan setelah menggunakan kembali barang yang pernah kamu pinjamkan kepada orang lain, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.

Sponsored by:

Mengapa kita tidak boleh menggunakan handuk secara bergantian dengan orang lain

Mengapa kita tidak boleh menggunakan handuk secara bergantian dengan orang lain
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi handuk.

KOMPAS.com - Handuk adalah benda penting untuk menjaga kebersihan tubuh kita. Di sisi lain, handuk dapat menjadi surga bakteri, jamur, kulit mati, feses, urin dan banyak kuman lain di kamar mandi.

Kuman-kuman tersebut banyak yang berasal dari toilet kemudian berlipat ganda di serat-serat handuk yang lembab dan hangat.

Ahli higinitas Prof. Philip Tierno merekomendasikan kita mencuci handuk setelah tiga kali dipakai untuk menghindari infeksi akibat kuman dari kamar mandi.

Itu pun jika handuk itu benar-benar kering ketika tidak digunakan, ungkap profesor mikrobiologi dan patologi dari New York University School Medicine itu. Ketika handuk mulai mengeluarkan bau tak sedap, itu pertanda ada mikroba yang berkembang sehingga handuk wajib dicuci.

Tierno mengatakan sulit, untuk menentukan mikroba yang sedang berkembang itu berbahaya atau tidak. Sebagian besar mikroba di rumah tidak berbahaya.

Tetapi bagi mereka yang berbagi handuk, risiko bahaya menjadi lebih besar. Ini karena mereka yang berbagi handuk berkontak dengan organisme yang tak biasa dihadapi tubuhnya. Organisme itu meliputi Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan bisul, jerawat atau infeksi.

Handuk merupakan rumah sempurna untuk koloni bakteri dan jamur karena memiliki bahan-bahan kunci untuk menghidupi mikroba. Hal itu meliputi air, suhu hangat, oksigen, keasaman netral bahkan makanan dari kulit mati seseorang yang telah memakai handuk itu.

Tubuh manusia pun memiliki kondisi ideal untuk dihidupi mikroba. Itulah mengapa tubuh kita menjadi inang bagi triliunan bakteri sepanjang hayat kita.

Ketika handuk digunakan untuk mengeringkan tubuh, mikroba yang ada di permukaan kulit terkumpul di permukaan handuk yang basah dan hangat itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Mom's Life

Melly Febrida   |   Haibunda

Rabu, 07 Aug 2019 09:01 WIB

Jakarta - Dalam sebuah keluarga, kadang Ayah, Bunda, bahkan anak-anak memakai handuk yang sama secara bergantian. Padahal, kebiasaan ini tak baik lho bagi kesehatan. Terlebih jika Ayah dan Bunda yang melakukannya.Penelitian yang dilakukan peritel kamar mandi mewah, Drench, mengklaim pasangan yang berbagi handuk yang sudah dipakai menimbulkan risiko menyebarkany bakteri feses dan penyakit menular seperti kurap.Pada penelitian tersebut, Drench menanyakan pasangan yang telah hidup bersama selama 5 tahun atau lebih tentang kebiasaan mandi mereka. Hasilnya, lebih dari setengah atau sekitar 56 persen pasangan mengatakan mereka berbagi handuk bekas pakai dengan pasangannya.
"Yang mengerikan, 90 persen handuk kamar mandi terkontaminasi bakteri feses dan 14 persen handuk mengandung E. Coli," demikian hasil penelitian tersebut, dilansir Daily Star.

Diketahui pula, 64 persen orang tidak keberatan jika pasangan mereka menggunakan handuk mereka. Sementara itu, 36 persen pasangan mengaku ogah melakukannya. Memang, Bun, sejatinya handuk bisa jadi tempat berkembang biak bagi bakteri.

"Maka dari itu, disarankan rutin mencuci handuk dan jangan simpan handuk bekas pakai di tempat yang lembap. Karena, area lembap jadi tempat sempurna bagi bakteri berkembang biak. Jika perlu, Annda bisa mencuci handuk dengan air hangat dan sabun cuci," tulis situs NHS.

Ketika handuk digunakan bergantian, bakteri di handuk bisa menyebar dari satu pemakai ke pemakai lainnya. Padahal, tubuh sendiri pada dasarnya bisa jadi tempat bersarangnya bakteri.

Mengapa kita tidak boleh menggunakan handuk secara bergantian dengan orang lain
ilustrasi handuk/ Foto: iStock

Mengutip Time, Charles Gerba, ahli mikrobiologi di University of Arizona dalam sebuah penelitian menemukan hampir 90 persen handuk kamar mandi terkontaminasi bakteri coliform dan sekitar 14 persen terkontaminasi E. coli.

"Penelitian saya menemukan bakteri ini juga ditemukan di handuk tangan dapur, dan jumlah E. coli berkorelasi dengan seberapa sering handuk dicuci," tutur Gerba.

Bunda, simak juga cara tepat memandikan bayi di video berikut. (rdn/rdn)