Mengapa kita harus bertobat menurut kristen

Mengapa kita harus bertobat?Ini pertanyaan pertama yang terlintas jika melihat judul blog ini. Jawabannya sederhana: karena semua manusia berdosa. Berdosa terhadap siapa? Jawabannya: Pencipta kita, yaitu Tuhan.

Jauh di dasar hati kita yang terdalam, banyak hal yang mengusik kita. Segala macam kejahatan, ketidakadilan, kekerasan, membuat kita merasa hidup ini semakin tidak nyaman saja. Seakan ada yang hilang dari kehidupan kita, sesuatu yang penting dan sempurna, yang bisa membawa kedamaian dalam hati dan kehidupan kita. Tapi kita tidak tahu apa itu.

Kita bisa melihat jawabannya dalam buku tertua yang kebenarannyasudah teruji melewati segala zaman, yaitu Kitab Suci atau Alkitab. Dalam Alkitab yang adalah rekaman kejadian sejak dunia dijadikan, kita juga bisa membaca Firman Tuhan, peraturan dan ketetapanNya, bahkan gambaran bagaimana dunia akan berakhir saat Ia datang untuk kedua kalinya.

Agar lebih jelas, mari kita lihat beberapa bagian dari Firman Tuhan mengenai manusia dan dosa.

Kejadian 3:16-19

Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Kejadian 4:7

Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Keluaran 32:33

Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku."

Sejak Adam dan Hawa melanggar perintah Allah (dan ini benar-benar terjadi) untuk tidak memakan buah yang dilarang Allah untuk dimakan, umat manusia kehilangan kemuliaannya, dan konsekuensi dosa itu pun mulai berlaku bagi Adam dan semua keturunannya.

Apa konsekuensi dari dosa?

Roma 6:23

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Karena upah dosa adalah maut, maka semua manusia akan mati, namun bukan hanya itu, manusia berdosa takkan pernah diterima kembali di surga, melainkan ke neraka, tempat api yang menyala-nyala sepanjang masa!

Matius 5:29

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

Jika sudah begitu, bagaimana caranya kita bisa melepaskan diri?
Kalau Anda sampai pada pertanyaan ini, berarti Anda sudah sampai pada jawaban pertanyaan yang menjadi judul di atas...

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)

14 Kelas V SD Sang ayah di rumah memikirkan anaknya itu setiap hari. Ia menyayangi anaknya. Ia ingin anaknya pulang. Dan setiap hari ia menengok ke jalan untuk melihat kalau-kalau anak itu datang. Akhirnya suatu hari, sang ayah menengok ke jalan dan melihat anaknya datang. Lalu sang ayah berlari menyongsong anak itu. Ia memeluk anak itu dan menciumnya. Ia begitu bahagia sehingga ia menangis. Anak itu juga menangis. Katanya, “ya, ayah, aku tidak layak untuk menjadi anak ayah. Biarlah aku menjadi hamba ayah. Aku akan bekerja pada ayah.” Akan tetapi sang ayah berkata,”tidak, tidak Engkau adalah anakku Aku begitu gembira karena engkau pulang kembali.” Sang ayah memberi anak itu pakaian yang bagus-bagus untuk dikenakan. Ia memberinya sepatu baru. Ia memasukkan sebuah cincin emas yang bagus ke jarinya. Dan ia membuat pesta untuknya. Ia sangat gembira menyambut kepulangan anaknya. Sang ayah bersukacita dan bergembira karena anaknya yang hilang telah pulang kembali, dan yang terpenting karena anaknya telah sadar dan bertobat. Yesuspun pernah berkata,“Bapa kita di surga juga gembira bila seorang berdosa kembali kepada-Nya.”

C. Kisah Anak yang Hilang

Jawablah pertanyaan berikut ini 1. Mengapa anak yang hilang itu, takut pulang ke rumah ayahnya? Bagaimana cara anak itu mengaku kesalahannya di hadapan ayahnya? 2. Jika kamu melakukan kesalahan yang sama seperti kisah anak yang hilang tersebut, bagaimana perasaanmu? Apa yang akan kamu lakukan? 3. Hal apa yang kamu pelajari dari kisah perumpamaan anak yang hilang?

D. Mengapa Perlu Bertobat

Yesus pernah bercerita tentang seorang anak yang melakukan suatu tindakan yang menyedihkan hati ayahnya. Cerita ini dikisahkan dalam Injil Lukas 15:11-32. Anak yang diceritakan pada kisah ini adalah anak yang telah menyakiti hati ayahnya. Ia telah memaksa ayahnya untuk memberikan uang kepadanya. Uang itu digunakan untuk berfoya-foya dengan teman-temannya. Ia menghabiskan semua uang yang ada padanya. Ketika ia sudah menderita karena tidak memiliki uang untuk hidup dan makan, saat itulah ia menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan yang besar dalam hidupnya. Anak itu sadar bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan. Ia telah menyakiti hati ayahnya yang begitu mengasihi dia. Ia pun menyesali apa yang telah ia perbuat. Anak itu kembali ke rumah ayahnya karena ia telah sadar dan menyesal. Anak itu telah menunjukkan pertobatan melalui penyesalan, sadar bahwa ia telah melakukan kesalahan dan ingin kembali ke rumah ayahnya, dan segera bertindak pulang menemui ayahnya, serta mengakui kesalahannya. Itulah yang dimaksud dengan pertobatan. Pertobatan adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Dalam Perjanjian Baru, kata bertobat atau pertobatan berarti perubahan pikiran disertai dengan penyesalan dan perubahan perilaku, “perubahan pikiran dan hati”, atau “perubahan kesadaran”. Pertobatan melibatkan 3 tiga hal mendasar di dalam diri manusia yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak atau keinginan. Orang-orang yang bertobat mengalami perubahan pikiran dari yang tidak tahu, tidak mengerti, atau tidak sadar akan dosa-dosanya menjadi tahu, mengerti, dan sadar akan dosa-dosanya. Orang-orang yang bertobat juga mempunyai kehendak atau keinginan untuk berubah dari pikiran, perbuatan, atau hidup mereka yang lama yang berdosa. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 15 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Menurut Kisah Para Rasul 26:20, pertobatan adalah berbalik dari dosa, meninggalkan dosa, datang kepada Tuhan dan membina hubungan yang baik dan dekat dengan Dia. Dengan kata lain, orang yang bertobat adalah orang yang merasakan kesedihan atau penyesalan terhadap dosa, berbalik dari dosa itu, meninggalkannya dan kembali kepada Tuhan. Pengertian ini jelas digambarkan oleh perumpamaan tentang anak yang hilang di Injil Lukas pasal 15 dimulai dari ayat 11. Ia sadar akan dosa-dosa dan kesalahannya bahwa ia tidak bersyukur, egois, sombong, dan penuh hawa nafsu. Ia sedih dan menyesali perbuatan dan tingkah lakunya dan kemudian berbalik, meninggalkan kehidupannya yang berdosa dan kembali kepada ayahnya, membina hubungan yang baik dan dekat dengan ayahnya tersebut. Sang ayah tidak menghukum anaknya, namun ia menerima anaknya dengan sukacita dan gembira karena anaknya telah menyesali perbuatannya. Anaknya telah bertobat. Demikian juga yang diharapkan Tuhan dari kita. Ketika kita melakukan kesalahan, Tuhan menginginkan kita untuk menyesali kesalahan kita dan bertobat. Tuhan ingin kita memiliki sikap yang sama seperti anak yang hilang: mau menyadari kesalahan dengan jujur, menyesali perbuatan yang salah dengan sungguh-sungguh, menyesali semua tindakan yang menyedihkan hati Tuhan, dan menghasilkan perubahan sikap dan tindakan yang menyenangkan hati Tuhan. Mengapa manusia perlu bertobat? Karena setiap manusia adalah orang berdosa. Sejak lahir manusia telah memiliki dosa asal, yang diwariskan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Oleh karena itu, setiap saat kita harus selalu bertobat dan mengaku dosa kita. Pertobatan adalah alasan utama Kristus datang ke dalam dunia. Kristus datang untuk mentobatkan manusia. Lukas 19:10 mengatakan, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”. Dia menunggu setiap manusia untuk berbalik datang kepada-Nya. Alasan lainnya yang mengharuskan manusia harus bertobat karena anugerah keselamatan dari Allah disediakan bagi setiap manusia. Manusia yang menyambut anugerah itu, harus mewujudkannya dalam hidup taat dalam pertobatan. Tuhan Yesus mengingatkan agar setiap orang bertobat sebab Kerajaan Allah sudah dekat Matius 4:17. Dan lagi, setiap orang harus bertobat agar memperoleh pengampunan, seperti yang diingatkan dalam Kisah Para Rasul 3:19: “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan”.

E. Menghayati Makna Pertobatan

Mengapa pertobatan itu penting bagi manusia?

Pertobatan adalah hal kedua yang kita kerjakan setelah kita percaya dan dibaptis dalam Kristus Yesus. Pertobatan berarti mengerajakan keselamatan kita setiap hari dan menjadi gaya hidup orang percaya. Pertobatan akan terus menyempurnakan gambar Allah di dalam diri kita menjadi semakin serupa dengan Allah atau Kristus.

Apakah manusia perlu bertobat dan mengapa harus bertobat?

Jawaban: pada hakikatnya, bertaubat ialah kembali ke jalan yang benar, yang lurus. jika kita banyak dosa namun tidak pernah bertaubat, tidak pernah sadar akan kesalahan kita niscaya hidup akan gelisah, dan bertaubat juga salah satu cara menuju kehidupan akhirat yang bahagia.

Mengapa kita perlu untuk bertobat brainly?

Jawaban: Untuk memohon pengampunan Allah. Dan membebaskan dosa dari diri kita.

Apa arti bertobat menurut ajaran Kristen?

Dalam Kekristenan di Indonesia, kata tobat dimaknai sama dengan kata metanoia dalam bahasa Yunani, yang dapat didefinisikan sebagai "berbalik 180 derajat dari kehidupan yang lama" atau "meninggalkan cara hidup yang lama".