Mengapa di era digital saat ini Nasionalisme dan patriotisme sangat dibutuhkan

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yang berarti paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap penderitaan saudara setanah air, persatuan, dan kesatuan Dengan kata lain, Nasionalisme merupakan suatu paham dari masyarakat di suatu negara atau bangsa yang memiliki cita-cita, tujuan, kebudayaan, bahasa, dan wilayah yang sama sehingga masyarakat tersebut merasakan kecintaan terhadap negaranya, bangga terhadap negaranya serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan negaranya.

Indonesia merupakan negara dengan ragam suku bahasa menjadikannya pula beragam pemikiran dari setiap daerahnya. Seperti suku jawa yang menganggap memakai bahasa dengan nada tinggi dianggap tidak sopan, sedangkan di suku batak merekaa sering menggunakan bahasa sehari-hari dengan nada tinggi. Hal ini memiliki pandangan berbeda-beda. Dengan demikian bahasa yang di gunakan masyarakat Indonesia ialah bahasa Indonesia, cuman kita yang harus bisa toleransi antar sesama.

Nasionalisme memiliki pandangan secara luas yang mencerminkan suatu bangsa. Apalagi di era digital saat ini dengan derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia bukan hanya sebuah jarak yang menjadi  halangan. Dengan adanya teknologi menyatukan semua masyarakat dalam satu kesatuan. Kita dapat mengetahui berita, informasi, pengetahuan, dll dapat kita tau secara cepat melalui internet. Dengan adanya internet memberikan keleluasaan dapat mengetahui suatu hal di dunia tanpa mengenal batas suatu negara.

Nasionalisme sangat diperlukan dalam  negara dengan harapan memunculkan rasa persatuan dan kesatuan dalam negara tersebut. Apalagi era globalisasi saat ini, rasa nasionalisme mulai berkurang. Akhirnya budaya dan teknologi dari luar masuk ke Indonesia. Dampak dari budaya asing masuk ke Indonesia melalui media dan teknologi internet yang dapat mempengaruhi budaya lokal. Budaya asing seperti memakai produk luar, mengikuti gaya kebarat-baratan, terlalu individualis, dan memandang bahwa bahasa asing lebih keren daripada bahasa Indonesia. Budaya dan gaya tersebut sangat bertentangan dengan budaya kita yang akan memunculkan beberapa masalah yang nantinya berpengaruh dengan kehidupan masyarakat.

Arus globalisasi secara perlahan akan mengikis identitas negara dan individu melalui ekonomi dan demokrasi di tingkat global maupun nasional. Jika terus dibiarkan akan berdampak kepada generasi muda. Hal itu akan mengancam ketahanan nasional karena memudarnya rasa nasionalisme pada generasi muda di Indonesia.

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan generasi muda untuk menunjukan nasionalisme yaitu

Pertama, memberikan pendidikan secara formal kepada generasi muda. Misalnya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di sekolah, menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih, dan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Kedua, ikut serta dalam berbagai acara kewarganegaraan. Misalnya merayakan kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mencapai kemerdekaan.  Jika kita sebagai generasi muda yang memahami sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kita akan lebih menghargai perjuangan para pahlawan terdahulu. Perjuangan seperti ikrar sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan, dll. Sehingga kita memiliki kesadaran terkait berbangsa dan bernegara. 

Ketiga, ikut serta dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah. Dengan mengenalkan kesenian dan kebudayaan kepada generasi muda dapat menimbulkan cinta terhadap kebudayaan sendiri serta generasi muda mendapatkan pendidikan karakter seperti sopan santun dan rasa kemanusiaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa ikut terus melestarikan dan membanggakan budaya, adat istiadat masyarakat Indonesia. Sehingga rasa nasionalisme tidak memudar sering dengan berkembangnya zaman yang semakin canggih. Supaya budaya kita tetap ada dan dikenal anak cucu kita kelak.

sumber


Page 2

Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yang berarti paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap penderitaan saudara setanah air, persatuan, dan kesatuan Dengan kata lain, Nasionalisme merupakan suatu paham dari masyarakat di suatu negara atau bangsa yang memiliki cita-cita, tujuan, kebudayaan, bahasa, dan wilayah yang sama sehingga masyarakat tersebut merasakan kecintaan terhadap negaranya, bangga terhadap negaranya serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan negaranya.

Indonesia merupakan negara dengan ragam suku bahasa menjadikannya pula beragam pemikiran dari setiap daerahnya. Seperti suku jawa yang menganggap memakai bahasa dengan nada tinggi dianggap tidak sopan, sedangkan di suku batak merekaa sering menggunakan bahasa sehari-hari dengan nada tinggi. Hal ini memiliki pandangan berbeda-beda. Dengan demikian bahasa yang di gunakan masyarakat Indonesia ialah bahasa Indonesia, cuman kita yang harus bisa toleransi antar sesama.

Nasionalisme memiliki pandangan secara luas yang mencerminkan suatu bangsa. Apalagi di era digital saat ini dengan derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia bukan hanya sebuah jarak yang menjadi  halangan. Dengan adanya teknologi menyatukan semua masyarakat dalam satu kesatuan. Kita dapat mengetahui berita, informasi, pengetahuan, dll dapat kita tau secara cepat melalui internet. Dengan adanya internet memberikan keleluasaan dapat mengetahui suatu hal di dunia tanpa mengenal batas suatu negara.

Nasionalisme sangat diperlukan dalam  negara dengan harapan memunculkan rasa persatuan dan kesatuan dalam negara tersebut. Apalagi era globalisasi saat ini, rasa nasionalisme mulai berkurang. Akhirnya budaya dan teknologi dari luar masuk ke Indonesia. Dampak dari budaya asing masuk ke Indonesia melalui media dan teknologi internet yang dapat mempengaruhi budaya lokal. Budaya asing seperti memakai produk luar, mengikuti gaya kebarat-baratan, terlalu individualis, dan memandang bahwa bahasa asing lebih keren daripada bahasa Indonesia. Budaya dan gaya tersebut sangat bertentangan dengan budaya kita yang akan memunculkan beberapa masalah yang nantinya berpengaruh dengan kehidupan masyarakat.

Arus globalisasi secara perlahan akan mengikis identitas negara dan individu melalui ekonomi dan demokrasi di tingkat global maupun nasional. Jika terus dibiarkan akan berdampak kepada generasi muda. Hal itu akan mengancam ketahanan nasional karena memudarnya rasa nasionalisme pada generasi muda di Indonesia.

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan generasi muda untuk menunjukan nasionalisme yaitu

Pertama, memberikan pendidikan secara formal kepada generasi muda. Misalnya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di sekolah, menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih, dan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Kedua, ikut serta dalam berbagai acara kewarganegaraan. Misalnya merayakan kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mencapai kemerdekaan.  Jika kita sebagai generasi muda yang memahami sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kita akan lebih menghargai perjuangan para pahlawan terdahulu. Perjuangan seperti ikrar sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan, dll. Sehingga kita memiliki kesadaran terkait berbangsa dan bernegara. 

Ketiga, ikut serta dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah. Dengan mengenalkan kesenian dan kebudayaan kepada generasi muda dapat menimbulkan cinta terhadap kebudayaan sendiri serta generasi muda mendapatkan pendidikan karakter seperti sopan santun dan rasa kemanusiaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa ikut terus melestarikan dan membanggakan budaya, adat istiadat masyarakat Indonesia. Sehingga rasa nasionalisme tidak memudar sering dengan berkembangnya zaman yang semakin canggih. Supaya budaya kita tetap ada dan dikenal anak cucu kita kelak.

sumber


Mengapa di era digital saat ini Nasionalisme dan patriotisme sangat dibutuhkan

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya


Page 3

Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yang berarti paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap penderitaan saudara setanah air, persatuan, dan kesatuan Dengan kata lain, Nasionalisme merupakan suatu paham dari masyarakat di suatu negara atau bangsa yang memiliki cita-cita, tujuan, kebudayaan, bahasa, dan wilayah yang sama sehingga masyarakat tersebut merasakan kecintaan terhadap negaranya, bangga terhadap negaranya serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan negaranya.

Indonesia merupakan negara dengan ragam suku bahasa menjadikannya pula beragam pemikiran dari setiap daerahnya. Seperti suku jawa yang menganggap memakai bahasa dengan nada tinggi dianggap tidak sopan, sedangkan di suku batak merekaa sering menggunakan bahasa sehari-hari dengan nada tinggi. Hal ini memiliki pandangan berbeda-beda. Dengan demikian bahasa yang di gunakan masyarakat Indonesia ialah bahasa Indonesia, cuman kita yang harus bisa toleransi antar sesama.

Nasionalisme memiliki pandangan secara luas yang mencerminkan suatu bangsa. Apalagi di era digital saat ini dengan derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia bukan hanya sebuah jarak yang menjadi  halangan. Dengan adanya teknologi menyatukan semua masyarakat dalam satu kesatuan. Kita dapat mengetahui berita, informasi, pengetahuan, dll dapat kita tau secara cepat melalui internet. Dengan adanya internet memberikan keleluasaan dapat mengetahui suatu hal di dunia tanpa mengenal batas suatu negara.

Nasionalisme sangat diperlukan dalam  negara dengan harapan memunculkan rasa persatuan dan kesatuan dalam negara tersebut. Apalagi era globalisasi saat ini, rasa nasionalisme mulai berkurang. Akhirnya budaya dan teknologi dari luar masuk ke Indonesia. Dampak dari budaya asing masuk ke Indonesia melalui media dan teknologi internet yang dapat mempengaruhi budaya lokal. Budaya asing seperti memakai produk luar, mengikuti gaya kebarat-baratan, terlalu individualis, dan memandang bahwa bahasa asing lebih keren daripada bahasa Indonesia. Budaya dan gaya tersebut sangat bertentangan dengan budaya kita yang akan memunculkan beberapa masalah yang nantinya berpengaruh dengan kehidupan masyarakat.

Arus globalisasi secara perlahan akan mengikis identitas negara dan individu melalui ekonomi dan demokrasi di tingkat global maupun nasional. Jika terus dibiarkan akan berdampak kepada generasi muda. Hal itu akan mengancam ketahanan nasional karena memudarnya rasa nasionalisme pada generasi muda di Indonesia.

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan generasi muda untuk menunjukan nasionalisme yaitu

Pertama, memberikan pendidikan secara formal kepada generasi muda. Misalnya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di sekolah, menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih, dan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Kedua, ikut serta dalam berbagai acara kewarganegaraan. Misalnya merayakan kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mencapai kemerdekaan.  Jika kita sebagai generasi muda yang memahami sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kita akan lebih menghargai perjuangan para pahlawan terdahulu. Perjuangan seperti ikrar sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan, dll. Sehingga kita memiliki kesadaran terkait berbangsa dan bernegara. 

Ketiga, ikut serta dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah. Dengan mengenalkan kesenian dan kebudayaan kepada generasi muda dapat menimbulkan cinta terhadap kebudayaan sendiri serta generasi muda mendapatkan pendidikan karakter seperti sopan santun dan rasa kemanusiaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa ikut terus melestarikan dan membanggakan budaya, adat istiadat masyarakat Indonesia. Sehingga rasa nasionalisme tidak memudar sering dengan berkembangnya zaman yang semakin canggih. Supaya budaya kita tetap ada dan dikenal anak cucu kita kelak.

sumber


Mengapa di era digital saat ini Nasionalisme dan patriotisme sangat dibutuhkan

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya


Page 4

Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yang berarti paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap penderitaan saudara setanah air, persatuan, dan kesatuan Dengan kata lain, Nasionalisme merupakan suatu paham dari masyarakat di suatu negara atau bangsa yang memiliki cita-cita, tujuan, kebudayaan, bahasa, dan wilayah yang sama sehingga masyarakat tersebut merasakan kecintaan terhadap negaranya, bangga terhadap negaranya serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan negaranya.

Indonesia merupakan negara dengan ragam suku bahasa menjadikannya pula beragam pemikiran dari setiap daerahnya. Seperti suku jawa yang menganggap memakai bahasa dengan nada tinggi dianggap tidak sopan, sedangkan di suku batak merekaa sering menggunakan bahasa sehari-hari dengan nada tinggi. Hal ini memiliki pandangan berbeda-beda. Dengan demikian bahasa yang di gunakan masyarakat Indonesia ialah bahasa Indonesia, cuman kita yang harus bisa toleransi antar sesama.

Nasionalisme memiliki pandangan secara luas yang mencerminkan suatu bangsa. Apalagi di era digital saat ini dengan derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia bukan hanya sebuah jarak yang menjadi  halangan. Dengan adanya teknologi menyatukan semua masyarakat dalam satu kesatuan. Kita dapat mengetahui berita, informasi, pengetahuan, dll dapat kita tau secara cepat melalui internet. Dengan adanya internet memberikan keleluasaan dapat mengetahui suatu hal di dunia tanpa mengenal batas suatu negara.

Nasionalisme sangat diperlukan dalam  negara dengan harapan memunculkan rasa persatuan dan kesatuan dalam negara tersebut. Apalagi era globalisasi saat ini, rasa nasionalisme mulai berkurang. Akhirnya budaya dan teknologi dari luar masuk ke Indonesia. Dampak dari budaya asing masuk ke Indonesia melalui media dan teknologi internet yang dapat mempengaruhi budaya lokal. Budaya asing seperti memakai produk luar, mengikuti gaya kebarat-baratan, terlalu individualis, dan memandang bahwa bahasa asing lebih keren daripada bahasa Indonesia. Budaya dan gaya tersebut sangat bertentangan dengan budaya kita yang akan memunculkan beberapa masalah yang nantinya berpengaruh dengan kehidupan masyarakat.

Arus globalisasi secara perlahan akan mengikis identitas negara dan individu melalui ekonomi dan demokrasi di tingkat global maupun nasional. Jika terus dibiarkan akan berdampak kepada generasi muda. Hal itu akan mengancam ketahanan nasional karena memudarnya rasa nasionalisme pada generasi muda di Indonesia.

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan generasi muda untuk menunjukan nasionalisme yaitu

Pertama, memberikan pendidikan secara formal kepada generasi muda. Misalnya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di sekolah, menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih, dan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Kedua, ikut serta dalam berbagai acara kewarganegaraan. Misalnya merayakan kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mencapai kemerdekaan.  Jika kita sebagai generasi muda yang memahami sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kita akan lebih menghargai perjuangan para pahlawan terdahulu. Perjuangan seperti ikrar sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan, dll. Sehingga kita memiliki kesadaran terkait berbangsa dan bernegara. 

Ketiga, ikut serta dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah. Dengan mengenalkan kesenian dan kebudayaan kepada generasi muda dapat menimbulkan cinta terhadap kebudayaan sendiri serta generasi muda mendapatkan pendidikan karakter seperti sopan santun dan rasa kemanusiaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa ikut terus melestarikan dan membanggakan budaya, adat istiadat masyarakat Indonesia. Sehingga rasa nasionalisme tidak memudar sering dengan berkembangnya zaman yang semakin canggih. Supaya budaya kita tetap ada dan dikenal anak cucu kita kelak.

sumber


Mengapa di era digital saat ini Nasionalisme dan patriotisme sangat dibutuhkan

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya