Malaikat yang mengatur pergantian siang dan malam serta peredaran bintang-bintang adalah

Dari Abu Hurairah, para malaikat berkumpul pada saat salat subuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga subuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu salat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga salat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah swt bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?". Mereka menjawab, "Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan salat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan salat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat". (Imam Ahmad dalam Al Musnad No. 9140)

Malaikat yang mengatur pergantian siang dan malam serta peredaran bintang-bintang adalah

Pengertian Malaikat. Dalam Islam, rukun iman kedua adalah iman kepada malaikat Allah swt. Orang yang beriman wajib untuk mengimani adanya malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah swt, beserta amalan dan tugas yang diberikan Allah swt kepada para malaikat. Malaikat diciptakan oleh Allah swt dari cahaya (nur), yang jumlahnya hanya Allah swt yang tahu. 

Allah swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 285, yang artinya :

"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan : 'Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa) : 'Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'".

Dalam surat yang lain, Allah swt berfirman dalam QS. An-Nisa : 136, yang artinya :

"Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."

Secara etimologis, kata "malaikat" (bentuk jamak : malaikah) berasal dari bahasa Arab, yaitu "malak" yang berarti risalah atau mengemban amanat. Berdasarkan makna kata tersebut, secara umum malaikat  dapat diartikan sebagai utusan Allah swt yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat Allah swt yang diberikan kepadanya. Malaikat juga berarti makhluk ciptaan Allah swt yang terbuat dari cahaya (nur) yang memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan makhluk Allah swt lainnya, yang senantiasa taat dan beribadah kepada Sang Penciptanya (Allah swt).

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Ahmad, at-Tirmizi, dan Ibnu Majah, yang artinya :

"Dari 'Aisyah r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda, malaikat diciptakan dari cahaya (nur), jin dari api yang berkobar, dan Adam (manusia) sebagaimana telah dijelaskan kepadamu."

Baca juga : Pengertian Takwa, Ciri-Ciri Dan Makna Takwa

Wujud Malaikat. Wujud malaikat tidak dapat dilihat oleh mata manusia, kecuali Rasulullah SAW yang diberi izin oleh Allah swt sehingga mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali, yaitu wujud asli malaikat Jibril, pada saat pulang Rasulullah SAW pulang dari gua Hira dan pada saat di Sidratul Muntaha. Dalam Al Quran dijelaskan bahwa malaikat memiliki sayap sebanyak 2, 3, dan 4. Hal tersebut sebagaimana dimuat dalam QS. Faathir : 1, yang artinya :

"Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang ) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Malaikat tidak bertambah tua atau bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. 

Baca juga : Pengertian Tawakal, Keutamaan Dan Hikmah Tawakal

Sifat Malaikat. Malaikat memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Selalu bertasbih dan beribadah kepada Allah swt.

Malaikat selalu bertasbih dan beribadah kepada Allah swt siang dan malam tak pernah berhenti. Allah swt berfirman dalam QS. As-Shafat : 166, yang artinya :

"Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah)".

Sedangkan dalam QS. Al-Baqarah : 30 disebutkan yang artinya sebagai berikut :

"Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para malaikat : 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'. Mereka berkata : 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau'. Allah swt berfirman : 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'". 

Dalam Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah swt dibandingkan ibadah para malaikat, hal ini dikarenakan manusia dan jin dapat menentukan pilihannya sendiri, akan beribadah kepada Allah swt atau tidak. Sedangkan malaikat tidak memiliki pilihan lain selain beribadah kepada Allah.

2. Takut dan selalu mematuhi perintah Allah swt.

Malaikat sangat takut jika tidak segera menjalankan tugas dan perintah Allah swt, mereka juga selalu  mematuhi apa yang telah ditugaskan oleh Allah swt sebagai makhluk. Allah swt berfirman dalam QS. An-Nahl : 50, yang artinya : 

"Mereka takut kepada Rabb mereka yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)".

3. Tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak pula berkeluarga.

Allah swt berfirman dalam QS. Al-An'am : 9, yang artiya :

"Dan kalau Kami jadikan rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki dan (jika Kami jadikan dia berupa laki-laki), Kami pun akan jadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu".

4. Tidak menyombongkan diri

Meskipun memiliki keistimewaan, malaikat tidak pernah menyombongkan diri. Allah swt berfirman dalam QS. An-Nahl : 49, yang artinya :

"Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri".

5. Tidak makan dan minum.

Malaikat tidak memiliki keinginan untuk makan dan minum. Allah swt berfirman dalam QS. Hud : 70-71, yang artinya :

"Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut terhadap mereka. Malaikat itu berkata, 'Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Lut'. Dan istrinya berdiri (di balik tirai), lalu dia tersenyum. Maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir putranya) Yakub."

Dalam QS. Az-Zaariyaat : 24- 28, yang artinya :

"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan ? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan : 'Salaaman', Ibrahim menjawab : 'Salaamun' (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, keudia dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata : 'Silakan kamu makan'. (Tetapi mereka tida mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata : 'Janganlah kamu takut', dan mereka memberikan kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak anak yang alim (Ishak)."

6.  Tidak pernah membantah dan tidak pernah durhaka kepada Allah swt.

Malaikat tidak pernah mengucapkan kata-kata di hadapan­ Allah swt dan mereka tidak pernah menentang apa yang diperintahkan kepada mereka, bahkan mereka bersegera mengerjakannya. Apapun yang diperintahkan oleh Allah swt kepada mereka, maka malaikat akan segera mengerjakannya tanpa terlambat barang sekejappun, dan mereka memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas apapun yang dibebankan kepada mereka, dan mereka tidak mempunyai kelemahan. Allah swt berfirman dalam QS. Al-Anbiya : 27, yang artinya :

"Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkatan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya." 

Selanjutnya Allah swt juga berfirman dalam QS. At-Tahrim : 6, yang artinya :

"Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan­Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." 

7. Mampu berubah wujud

Malaikat mampu mengubah wujud mereka menjadi beragam bentuk. Allah swt berfirman dalam QS. Maryam : 17, yang artinya :

"Maka ia mengadakan tabir (yang malindunginya) dari mereka, lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna." 

Baca juga : Ulul Azmi : Pengertian Dan Ciri-Cri Ulul Azmi, Serta Nabi Dan Rasul Yang Termasuk Dalam Golongan Ulul Azmi

Tugas Malaikat.  Sebagai orang yang beriman, setiap mukmin wajib mengimani sepuluh malaikat, yaitu : malaikat Jibril, Mikail, Raqib, Atid, Munkar, Nakir, Izrail (Maut), Israfil, Malik, dan Ridwan yang diciptakan oleh Allah swt yang masing-masing memiliki tugas yang berbeda. Berikut tugas dari masing-masing malaikat tersebut :

1. Malaikat Jibril.

Di dalam Alquran, malaikat Jibril juga mempunyai sejumlah julukan seperti : 

  • ar Ruhul Amin, yang artinya yang diberi kepercayaan untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul.
  • Ruhul Quddus, yang artinya ruh yang suci.

Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu Allah swt kepada Nabi dan Rasul. Allah swt berfirman dalam QS. Asy-Syu'ara : 193-194, yang artinya :

"Yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan."

sedangkan dalam QS. Al-Baqarah : 97, Alla swt berfirman yang artinya :

"Katakanlah, barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman." 

Malaikat Mikail bertugas untuk memberi rezeki kepada umat manusia atas izin Allah swt. Malaikat Mikail merupakan malaikat yang bertanggung jawab :

  • mengirimkan rezeki dari Allah swt kepada manusia, serta mengatur rezeki kepada makhluk-makhluk Allah swt lainnya di muka bumi seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan.
  • mengatur air serta menurunkan hujan dan petir ke muka bumi.
  • menjaga perjalanan alam semesta sehingga segala sesuatunya berjalan dengan baik menurut aturan tertentu, seperti : pergantian siang dan malam, peredaran bintang-bintang dan benda langit lainnya, serta perjalanannya sebagai suatu hukum alam.

Dalam Al Quran, nama malaikat Mikail juga disebut QS. Al-Baqarah : 98, yang artinya :

"Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir." 

Malaikat Israfil merupakan malaikat pertama yang diciptakan oleh Allah swt. Malaikat Israfil   bertugas untuk meniup terompet sangkakala saat hari kiamat. Tiupan sangkakala yang pertama merupakan tiupan penanda datangnya hari kiamat, sedangkan tiupan yang kedua merupakan tiupan hari berbangkitnya manusia. Allah swt berfirman dalam QS. Az-Zumar : 68, yang artinya :

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." 

4. Malaikat Izrail

Malaikat Izrail dikenal juga dengan nama malaikat maut. Seperti namanya, tugas dari malaikat Izrail adalah mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya apabila telah sampai waktunya. Malaikat Izrail akan mendatangi orang yang beriman dengan rupa yang sangat elok dan menyenangkan serta mencabut nyawanya dengan lembut, dan sebaliknya malikat Izrail akan mendatangi orang kafir atau orang yang banyak amal buruknya dengan rupa yang menyeramkan dan menakutkan serta mencabut nyawa mereka dengan penuh kesulitan dan rasa sakit. Allah swt berfirman dalam QS. Al-Anfaal : 50, yang artinya :

"Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), 'Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar' (tentulah kamu akan merasa mengeri)."

5. Malaikat Munkar dan Nakir.

Malaikat Munkar dan malaikat Nakir bertugas untuk menanyakan amal perbuatan manusia di alam barzah (alam kubur). Malaikat Munkar berwajah biru menyeramkan dan malaikat Nakir berwajah hitam mengerikan. Beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan oleh malaikat Munkar dan Nakir kepada ruh atau orang yang telah meninggal dunia di alam kubur diantaranya adalah : 

  • siapa Tuhanmu ? 
  • apa agamamu ? 
  • siapa nabimu ?
  • apa kitabmu ?
  • dimana kiblatmu ?

Bagi mereka yang dapat menjawab pertanyaan tersebut akan diberikan kelapangan di alam kubur sambil menanti datangnya hari kiamat. Sedangkan orang yang tidak bisa menjawabnya akan mendapatkan siksa di alam kubur.

6. Malaikat Raqib dan Atid.

Malaikat Raqib dan malaikat Atid, bertugas untuk mencatat segala amal manusia saat masih hidup. 

  • Malaikat Raqib mencatat semua amal baik manusia selama hidupnya.  Dia selalu mengiringi setiap langkah manusia dan akan mencatat semua amalan baik manusia (tidak terkecuali) untuk diserahkan kepada Allah swt di hari perhitungan kelak. Manusia yang memiliki banyak amal kebaikan dibandingkan amal buruk akan mendapatkan surga Allah swt di hari pembalasan kelak.
  • Malaikat Atid mencatan semua amal buruk manusia selama hidupnya. Dia selalu mengiringi setiap langkah manusia dan akan mencatat semua amal buruk manusia (tidak terkecuali) untuk diserahkan kepada Allah swt di hari perhitungan kelak. Manusia yang memiliki banyak amal buruk dibandingkan amal kebaikan adalah termasuk orang-orang yang merugi, dan untuk mereka balasannya adalah neraka di hari pembalasan kelak.

Allah swt berfirman dalam QS. Al-Infitaar : 10-11, yang artinya :

"Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)."

7. Malaikat Malik

Malaikat Malik bertugas untuk menjaga pintu neraka. Saat diperintahkan Allah swt di hari pembalasan nanti, malaikat Malik akan membuka pintu neraka. Malaikat Malik disebut memiliki wujud yang menyeramkan, bahkan api neraka pun takut kepadanya. Malaikat Malik memiliki pembantu-pembantu yang siap menjalankan perintah atas izin Allah swt. Pembantu malaikat Malik dikenal dengan nama "Zabaniyah".  Allah swt berfirman dalam QS. Al-'Alaq : 17-18, yang artinya :

"Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa)."

8. Malaikat Ridwan

Malaikat Ridwan bertugas untuk menjaga pintu surga. Malaikat Ridwan akan membuka pintu surga, menyambut orang yang beriman untuk masuk ke dalamnya saat diperintahkan oleh Allah swt. Allah swt berfirman dalam QS. Az-Zumar : 73, yang artinya :

"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka , 'Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, bahagialah kamu ! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya'."

Baca juga : Nabi Dan Rasul : Pengertian, Sifat, Dan Perbedaan Antara Nabi Dengan Rasul

Perbedaan Antara Malaikat dengan Jin, Setan, dan Iblis. Selain manusia dan malaikat, Allah swt juga menciptakan makhluk lain, seperti jin, setan, dan iblis. Malaikat, jin, setan, dan iblis merupakan makhluk ghoib, yang tidak kasat oleh mata manusia. Terdapat perbedaan antara malaikat dengan jin, setan dan iblis. Perbedaan dimaksud diantaranya adalah :

1. Asal Penciptaan.

Dari asal penciptaannya :

  • malaikat diciptakan oleh Allah swt dari cahaya atau nur.
  • jin, setan, dan iblis diciptakan oleh Allah swt dari api atau nar.

2. Sifat.

Dari sifatnya :

  • malaikat memiliki sifat selalu taat dan tunduk pada setiap perintah Allah swt. Malaikat tidak mempunyai keinginan lain selain beribadah kepada Allah swt, serta tidak mempunyai keinginan untuk mencelakakan manusia.
  • jin, setan, dan iblis memiliki sifat yang tidak taat dan tunduk pada setiap perintah Allah swt (kecuali bangsa jin, bagi golongan jin yang muslim akan taat dan tunduk pada setiap perintah Allah swt). Setan, iblis, dan jin yang kafir durhaka kepada Allah swt, dan selalu berkeinginan untuk mencelakakan manusia sampai hingga hari kiamat kelak.

Baca juga : Pengertian Kiamat, Penggolongan Dan Tanda-Tanda Kiamat, Serta Pandangan Beberapa Agama Tentang Kiamat

Perlu ditegaskan lagi bahwa sebagai orang yang beriman, wajib hukumnya untuk mengimani adanya malaikat ciptaan Allah swt. Mengimani adanya malaikat dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu :

1. Iman kepada malaikat secara global

Iman kepada malaikat secara global, meliputi :

  • mengakui wujud (adanya) malaikat, malaikat adalah salah satu makhluk dari makhluk-makhluk Allah swt. Allah swt menciptakan malaikat untuk beribadah kepada-Nya, wujudnya adalah hakiki, ketidak-mampuan manusia untuk melihatnya bukan berarti malaikat tidak ada. 
  • posisi yang ditempati malaikat adalah semata-mata karena (kehendak) Allah swt, malaikat memahami perintah Allah swt, Allah swt memuliakan malaikat, meninggikan maqamnya, dan mendekatkan malaikat kepada-Nya, dan mereka tidak mempunyai kuasa kecuali atas kehendak Allah swt.

2. Iman kepada malaikat secara terperinci.

Iman kepada malaikat secara terperinci, meliputi :

  • terkait dengan materi penciptaannya, bahwa malaikat diciptakan dari cahaya (nur).
  • mengenai jumlahnya, bahwa jumlah malaikat sangatlah banyak, tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa jumlah malaikat kecuali Allah swt.
  • mengenai nama-namanya, bahwa sebagai seorang mukmin harus percaya dengan nama-nama malaikat yang disebutkan oleh Allah swt dalam Al Quran atau yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW.
  • mengenai sifat-sifatnya, bahwa malaikat diciptakan nyata memiliki jisim, memiliki sayap, dapat menyerupai makhluk lain, tidak butuh makan dan minum, bisa meninggal, serta selalu beribadah kepada Allah swt.
  • kewajiban manusia kepada malaikat, meliputi yakin dan percaya kepada malaikat, mencintai dan memuliakan malaikat, tidak mencaci malaikat, serta menyukai apa yang disukai oleh malaikat. 

Baca juga : Hal-Hal Yang Membatalkan Dan Tidak Membatalkan Puasa

Sedangkan hikmah beriman kepada malaikat adalah sebagai berikut :

  • terhindar dari keragu-raguan tentang kitab suci yang diberikan oleh Allah swt kepada para nabi, karena diyakini semua itu berasal dari Allah swt.
  • terhindar dari keputus-asaan, karena para malaikat senantiasa memberikan memberikan semangat dan dorongan kepadanya, baik dalam bentuk pemberian rizki, rahmat, memohonkan ampunan, dan memberi kabar gembira.
  • menjadi lebih berhati-hati dalam berbuat, karena ada malaikat yang mencatat semua perbuatan yang dikerjakan.  

Baca juga : Iman Dalam Islam : Pengertian Iman, Rukun Iman, Serta Hal Yang Dapat Membatalkan Keimanan Seseorang

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian malaikat, wujud, sifat, dan tugas malaikat, serta perbedaan antara malaikat dengan jin, setan, dan iblis.

Semoga bermanfaat.