Alquran. shutterstock/Egypix
Merdeka.com - Di saat membaca Alquran, pastinya kita wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid ialah hukum bacaan mad. Pengertian mad dalam ilmu tajwid menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari. Bila pemahaman minim, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya. Di dalam hal ini, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli). Huruf mad seperti yang dimaksudkan dalam definisi di atas itu ada tiga yakni alif (أ), wawu (و), ya’ (ي). ketiganya merupakan huruf-huruf dasar mad. Agar dapat mengetahui dengan lebih rinci, berikut ini kami telah rangkum pengertian mad serta macamnya dalam ilmu tajwid, yang dilansir dari Liputan6.com. 2 dari 5 halaman
©Shutterstock Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli). Secara umumnya, bacaan mad terbagi menjadi 2 saja, yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya). Dari mad far’i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi berbagai macam bacaan mad. 3 dari 5 halaman
Mad Thabi'i Mad Thabi’i (mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa. Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya: Mad Far’i Pengertian Mad Far’i secara bahasa bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut: 4 dari 5 halaman
1. Mad Wajib Muttasil Pengertian mad dan macamnya selajutnya merupakan bagian dari Mad Far’i yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya: 2. Mad Jaiz Munfasil Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah. Untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. Begini contohnya: 3. Mad Lazim Mustsaqqal Kilmi Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya: 4. Mad Lazim Mukhaffaf KilmiMad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya: آﻻَن 5. Mad LayyinMacam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya: رَيْبٌ خَوْفٌ 5 dari 5 halaman
6. Mad ‘Arid Lissukun Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:
Contohnya: 7. Mad Shilah Qashirah Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i. Contohnya: 8. Mad Shilah Thawilah Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ء ). Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Contohnya adalah: 9. Mad ‘Iwad Pengertian Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti mad thobi’i. Contohnya adalah:
|