Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya

Terdapat dosa terberat yang diwanti-wantikan Luqman kepada anak-anaknya.

designer-daily.com

Terdapat dosa terberat yang diwanti-wantikan Luqman kepada anak-anaknya. Ilustrasi syirik menyekutukan Allah SWT.

Rep: Meiliza Levida Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di antara dosa yang dilakukan manusia, ada dosa yang paling besar dan berat di sisi Allah SWT, yaitu syirik (mempersekutukan Allah).

Baca Juga

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 13 yang dijelaskan dalam buku Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir dari Alquran yaitu :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka laẓulmun 'aẓīm

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepada : ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Sedangkan menurut Tafsir Al-Mukhtashar Markaz Tafsir Riyadh di bawah pengawasan Syekh Dr Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) yang dilansir dari laman tafsirweb.com: “Ingatlah (wahai Rasul) nasihat Luqman kepada putranya saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan sesuatu dengan Allah, karena dengan itu kamu menzhalimi dirimu, sesungguhnya syirik benar-benar perbuatan dosa yang paling besar dan paling buruk.”

Dan tatkala Rasulullah SAW ditanya tentang dosa yang paling besar, beliau menjawab: أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ “Kamu menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dia telah menciptakanmu.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Sementara, syirik terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah syirik akbar atau syirik besar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam. Allah tidak pernah mengampuninya, sebagaimana dalam firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 48 :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

Innallāha lā yagfiru ay yusyraka bihī wa yagfiru mā dụna żālika limay yasyā`, wa may yusyrik billāhi fa qadiftarā iṡman \'aẓīmā

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”

Sedangkan berdasarkan tafsir dari Kementerian Agama yang tercantum dalam resminya, dalam ayat itu berarti Allah sekali-kali tidak akan mengampuni perbuatan syirik yang dilakukan oleh hamba-Nya, kecuali apabila mereka bertobat sebelum mati. 

Syirik adalah dosa yang paling besar, karena orang musyrik beriktikad dan mempercayai bahwa Allah mempunyai sekutu dan tandingan yang sama derajatnya. Dalam Alquran disebutkan berulang-ulang dosa syirik ini. Adapun dosa selain syirik, jika dikehendaki, Allah akan mengampuninya. 

Hal itu disesuaikan dengan hikmah kebijaksanaan-Nya dan menurut tata cara sunnah-Nya yang berlaku. Misal, yang berdosa itu benar-benar telah tobat dari dosanya dan mengiringi tobat itu dengan amal-amal saleh.

Jenis syirik kedua adalah syirik ashghar atau syirik kecil yaitu tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam. Syirik kecil terbagi dalam dua macam pertamaa nyata. 

Nyata baik berkaitan dengan ucapan seperti bersumpah dengan selain nama Allah, ucapan ‘Seandainya bukan karena Allah dan kamu’, atau berkaitan dengan perbuatan seperti memakai gelang dan benang untuk menangkal bahaya. Begitu pula menggantungkan tamimah (azimat) karena takut pada ‘ain (pandangan iri atau karena takjub tanpa menyebut nama Allah), atau tathayyur yaitu merasa sial karenaa burung, nama-nama, lafaz-lafaz atau tempat tertentu.

Jenis syirik kecil yang kedua adalah tersembunyi adalah syirik dalam hal niat, maksud dan keinginan seperti riya dan sum’ah.

  • bahaya syirik
  • macam-macam syirik
  • pembagian syirik
  • syirik
  • larangan syirik

Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Luqman Al Hakim adalah orang yang disebut dalam Al-Qur’an pada Surat Luqman. Beliau terkenal karena nasihat yang diberikan pada anaknya. Menurut Imam Qatadah rahimahullah, Luqman Al Hakim bukanlah nabi dan dia tidak diberi wahyu. Kemudian Imam Mujahid rahimahullah juga berkata, jika Luqman adalah seorang lelaki yang salih namun bukanlah seorang nabi.

Riwayat lain menyebutkan jika beliau berasal dari Nubah dan ada yang berpendapat dari Sudan. Surat Luqman terdapat 34 ayat, 7 nasihat Luqman Al Hakim untuk anaknya yang tertuang di dalamnya.

Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Pexels/AliArapoğlu

Al Ahad merupakan nama Allah dalam Asmaa-ul Husna yang artinya esa. Esa berarti Allah hanya satu, tidak ada Tuhan selain Allah karena Dia adalah tunggal dan hanya Allah zat yang patut kita sembah. Jadi ketika menyembah selain Allah, dapat dikatakan sudah mempersekutukan Allah. Seperti tertuang dalam Surat Lukman ayat 13 yang artinya: 

"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadan

Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
pexels/anastasiyagepp

Rida orang tua adalah rida Allah, sehingga sudah menjadi keharusan bagi kita untuk berbuat baik dan berbakti pada orang tua. Mereka sudah berjasa dalam mendidik dan memberikan kasih sayang. 

Ibu telah mengandung dalam keadaan lemah, melahirkan dan menyapih dalam usia dua tahun. Sehingga kita dianjurkan untuk bersyukurlah kepada Allah dan kepada kedua orang tua kita. Akan tetapi jika sekalipun orang tua memaksa kita untuk mempersekutukan Allah, janganlah kita menaatinya namun tetaplah bersikap baik kepada mereka. 

Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Pexels/RM

Kita sebagai manusia haruslah taat pada Sang Pencipta. Menyadari bahwa segala perbuatan kita semasa hidup akan dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, berperilakulah yang baik karena kita selalu dalam pengawasan Allah SWT. 

Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
verywellmind.com

Berbuat kebaikan kepada orang lain akan mendapatkan manfaat darinya, selain mendapatkan pahala. Allah sudah memerintahkan makhluk-Nya agar menjauhi kemungkaran karena akan berakibat pada keburukan. Perbuatan seberat biji sawi pun akan mendapatkan balasan, karena Allah Maha Teliti.

Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang yang diberikan Luqman kepada anaknya
Unsplash/BrookeCagle

Setiap makhluk pasti akan mendapatkan cobaan dan ujian dari Allah sesuai kemampuannya. Ketika kita mampu bersabar dan yakin akan rencana Allah yang indah di balik cobaan dan ujian, maka derajat kita akan semakin tinggi di hadapan Allah. Sesuai firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 45 yang artinya:

"Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan salat"

Baca Juga: 7 Kebaikan yang Kamu Dapatkan Jika Rutin Membaca Al-Qur'an

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.