Bahan alami yang dapat di gunakan untuk membersihkan air sungai yang kotor yaitu

Bahan alami yang dapat di gunakan untuk membersihkan air sungai yang kotor yaitu

Bahan alami yang dapat di gunakan untuk membersihkan air sungai yang kotor yaitu

Apa jadinya jika suatu saat kita mengha­dapi kekurangan air. Hampir dapat dipasti­kan, kita akan mengalami dehi­drasi, badan menjadi lemas dan yang paling mengenas­kan bisa menyebabkan kema­tian. Meski pun kita lapar, namun dengan adanya air mi­num, kita masih dapat me­nahan rasa lapar tersebut.

Air dapat memperbaiki kemampuan dan daya tahan tu­buh kita. Manusia akan lebih dapat berkerja keras jika memiliki asupan air yang cukup. Dengan tersedianya air yang bersih dan layak di­minum, dapat mengurangi risiko penyakit yang berdam­pak pada kesehatan kita, se­perti batu ginjal, kanker kan­dung kemih dan dapat men­ce­gah sembelit.

Semua percaya bah­wa air adalah suatu unsur yang sa­ngat penting bagi keber­lang­sungan kehidupan manusia. Dengan air, kita mampu mel­akukan kegiatan sehari-hari dan mengkonsumsinya agar tetap bertahan hidup. Bahkan bukan hanya manusia saja yang membutuhkan, semua makhluk hidup sangat mem­butuhkan air. Bisa dilihat bahwa sebagian besar kawa­san bumi tertutupi oleh air, sehingga dapat dikatakan bah­wa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan ke­hidupan dan peradaban ma­nu­sia.

Karenanya, sangat diper­lu­kan pelestarian air di muka bumi ini agar semua makhluk bisa bertahan hidup. Air ha­rus dihindarkan dari dampak pencemaran lingkungan agar tidak mengganggu kesehatan manusia. Beri­kut ini be­be­ra­pa cara yang dapat kita laku­kan untuk menjaga ke­lesta­rian dan keberadaan air di bumi ini.

1. Menjaga kebersihan lingkungan. Keber­sihan ling­kungan adalah hal mutlak yang ha­rus kita jaga demi men­jaga keberadaan air agar tidak tercemar oleh limbah dan kotoran. Menjaga keber­sihan lingkungan akan mem­buat air yang kita pakai dan kita konsumsi tidak sampai tercemar. Adalah tugas bersa­ma untuk selalu menjaga ke­bersihan sungai, selo­kan dan sumber-sumber air yang kita butuhkan.

2. Menghemat pengguna­an air. Peng­gunaan air secara berlebihan dan tidak ber­tang­­gungjawab dapat berakibat pa­da bencana kekeringan. Kita harus bisa mengurangi kebiasaan buruk seperti man­di terlalu lama atau lupa un­tuk menutup keran air setelah mandi. Sebaiknya tidak me­nyiram tanaman di pekarang­an rumah dengan alat pe­nyem­prot, atau membersih­kan kendaraan bermotor de­ngan alat penyemprot karena ini adalah tindakan memuba­zirkan penggunaan air ber­sih. Pemborosan penggunaan air bisa mengakibatkan ber­kurangnya sumber air yang ada dan akan berdampak sa­ngat buruk saat terjadi musim kemarau.

3. Membuang sampah pa­da tempatnya. Keberadaan sam­pah di dalam saluran air atau di sungai selain menye­babkan pencemaran, dapat pu­la menyebabkan bencana banjir. Me­numpuknya sam­pah di selokan akan menutup aliran air sehingga air akan meluber hingga ke jalan, bah­kan bila volume airnya terus bertam­bah akan meng­genangi rumah-rumah di se­kitarnya. Sungai yang sudah tercemar oleh sampah pun pada akhirnya tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh ma­syarakat sekitar sungai untuk mandi atau sebagai sumber air bersih untuk dikonsumsi.

4. Mengurangi pengguna­an bahan kimia berbahaya. Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidup­an sehari-hari merupakan sa­lah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan dari cemaran bahan berba­ha­ya. Ketika bahan-bahan ki­mia yang telah dipakai larut dalam air, maka bahan-bahan tersebut akan dapat merusak ekosistem air. Misalnya zat-zat kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan ma­kan­an plankton. Selain tentu saja tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh manusia untuk kehi­dup­annya.

5. Tidak sembarangan mem­buang bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang di­perguna­kan dalam kehidupan sehari-hari ternyata juga da­pat berbahaya bagi kelestarian air dan dapat merusak lapisan atmosfer bumi. Bahan kimia yang dapat berubah jadi gas, apabila lepas ke udara akan menyebabkan pen­cer­maran udara yang dapat memperbu­ruk kese­hatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Se­baiknya tidak membuang cat, oli, minyak, atau bahan kimia lainnya ke dalam air sungai karena dapat membu­nuh ekosistem dalam sungai. Bahan-bahan kimia itu dapat ditanam sehingga dampak ter­papar kepada manusia da­pat diminimalisir.

6. Mendaur ulang barang bekas. Beberapa masyarakat memiliki tabiat buruk dengan membuang barang-barang be­kas atau sampah rumah tangganya ke dalam sungai atau sa­luran air. Padahal se­benarnya barang-barang be­kas itu masih bernilai eko­no­mis bila didaur ulang. Sam­pah dapur berupa sayuran yang sudah tidak terpakai bi­sa dibuat pupuk kom­pos, se­mentara sampah kering se­perti botol air mineral masih bisa dijual ke pengepul ba­rang-barang bekas dan bisa didaur ulang kembali oleh pabrik plastik.

7. Mencegah penebangan pohon secara liar. Penebang­an pohon di hutan-hutan lin­dung dapat memengaruhi ke­tersediaan air di lingkungan sekitarnya. Akar pohon yang kuat adalah tempat menyim­pan air yang akan mencegah kekurangan air di mata air pada saat musim kering. Bila pohon-pohon di hutan diba­bat habis, maka ketersediaan air ke daerah perkotaan akan minim. Keberadaan pohon-pohon juga dapat mencegah bencana banjir dan tanah longsor.

8. Menghijaukan kembali hutan. Dengan melaksanakan reboisasi atau menanam kem­bali pohon akan dapat me­ngu­rangi dampak kerusakan hutan. Hijaunya hutan kem­bali akan dapat menyediakan air bersih untuk dapat digu­nakan oleh manusia. Penye­diaan air alami dari hutan untuk dikonsumsi masyara­kat perkotaan adalah lebih baik dari pada pemrosesan air secara kimia dari sungai-su­ngai yang telah tercemar. Hu­tan yang hijau mampu memberikan mata air alami dan kebersihan airnya lebih terjamin.

9. Tidak membuang lim­bah pabrik ke dalam sungai. Pemerintah perlu membuat aturan yang ketat agar pabrik tidak mem­buang limbahnya secara langsung ke dalam alir­an sungai. Pabrik-pabrik wajib menye­di­akan lahan khusus untuk memproses limbah­nya sebelum dibuang ke aliran sungai. Limbah pab­rik yang biasanya adalah bahan kimia sangat berba­ha­ya dapat merusak eko­sistem air sungai dan tidak bisa di­manfaatkan lagi oleh manu­sia.

10. Mengecek saluran pipa secara rutin. Perlu diadakan pengecekan saluran pipa air bersih yang mengalir ke ru­mah-rumah masyarakat. Ini untuk mencegah kebocoran pipa dan pemborosan air aki­bat terbuangnya air secara per­cuma dalam volume yang cukup besar. Usia pipa besi saluran air pun harus diper­kirakan kapan waktunya di­ganti, karena besi biasanya me­lepaskan zat-zat kimia ber­bahaya bisa telah mengalami pengaratan. Saat ini pipa pa­ralon dari campuran plastik dan karet dinilai lebih aman daripada pipa besi yang bisa berkarat.

11. Menjaga kestabilan ketersediaan air bersih dari sumber-sumber air. Hutan lin­dung adalah satu-satunya penyedia air bersih alami dari sumber mata air alami. Ke­ter­sediaan air dari sumber mata air alami ini hanya dapat dijaga kestabilannya dengan menjaga kelestarian hutan alami di sekitar mata air. Hu­tan harus benar-benar dice­gah dari upaya pengalihan fungsinya atau dari upaya penebangan liar.

12. Menggunakan shower ketika mandi. Shower diya­kini dapat mengurangi peng­gunaan air saat kita mandi. Jika memakai gayung, gu­yur­an air ke tubuh tidak men­jang­kau seluruh bagian tu­buh sehingga memerl­ukan volume air yang lebih banyak ketim­bang menggunakan shower.

13. Tidak menggunakan air sumur secara berlebihan. Sumber air dari dalam tanah atau sumur tentu sangat ter­gantung dari resapan air hu­jan ke dalam tanah. Penggu­naan air sumur secara seram­pangan dan berlebihan dapat menyebabkan turunnya per­mukaan tanah akibat air da­lam tanah berkurang drastis. Pada musim kemarau, keter­sediaan air sumur bisa sangat berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Karena air su­mur sangat tergantung pada curah hujan, maka sebaiknya penggunaannya dibatasi ja­ngan sampai berlebihan.sehingga dapat dikatakan bah­wa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan ke­hidupan dan peradaban ma­nu­sia.

Ada sejumlah cara yang bisa Moms lakukan untuk menghilangkan bau sumur

Air sumur merupakan sumber air bersih yang paling umum dan banyak digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Sayangnya, air ini kadang memiliki bau tanah atau bau kurang sedap lainnya. Untuk itu, yuk cari tahu cara menghilangkan bau air sumur berikut ini!

Fakta Tentang Air Sumur

Dalam praktiknya, air sumur diambil dari dalam tanah dengan cara digali hingga ke kedalaman tertentu. Air tersebut muncul dari resapan tanah yang ada di sekelilingnya.

Nah, pada penggunaannya, masyarakat memakai air sumur untuk minum, mandi, hingga mencuci.

Namun, salah satu tantangan yang harus dihadapi ketika menggunakan air sumur ialah rentan tercemari oleh bakteri hingga mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti diare hingga tipes.

Selain itu, kesulitan lainnya ketika menggunakan air sumur ialah berbau belerang atau bau tak sedap yang mencemari air.

Tentunya, jika air sumur yang Moms gunakan berbau tak sedap akan menimbulkan ketidaknyamanan dan keraguan adanya kontaminasi bakteri pada air sumur.

Baca Juga: Jangan Gentar Memasaknya, Ini 6 Cara Mudah Menghilangkan Bau Amis Ikan

Bahkan air sumur yang bau, keruh, atau kotor juga dapat menyebabkan kulit iritasi hingga gatal-gatal apabila digunakan untuk mandi.

Air sumur yang bau ini disebabkan oleh sejumlah faktor seperti air sumur kotor, tercemar limbah atau posisi air sumur yang terlalu dekat dengan selokan dan septic tank juga bisa jadi penyebab air sumur berbau tak sedap.

Umumnya, untuk mendapatkan air sumur yang bersih, kedalaman tanah yang harus digali bisa mencapai 10 m dengan jarak antara septic tank 10 m.

Hal ini dilakukan agar air kotor dari septic tank tidak merembes ke dalam air sumur sehingga mengotori kejernihannya.

Cara Menghilangkan Bau Air Sumur

Bahan alami yang dapat di gunakan untuk membersihkan air sungai yang kotor yaitu

Foto: garam batu.jpg (medicalxpress.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Namun, Moms tak perlu khawatir, ada sejumlah cara yang bisa Moms lakukan untuk menghilangkan bau sumur tersebut. Yuk, simak cara menghilangkan bau air sumur berikut ini!

1. Menggunakan Garam

Melansir dari buku berjudul 'Buku Pintar Ibu Rumah Tangga', dijelaskan bahwa garam bisa jadi alternatif untuk menghilangkan bau air sumur yang tak sedap.

Selain itu, garam mudah didapatkan dan penggunaannya pun praktis.

Garam dapat menghilangkan bau pada air sumur karena di dalamnya mengandung zat-zat yang dapat menetralisir bau seperti H2S.

Selain itu, garam juga mengikat lembung sehingga air berubah jadi lebih jernih. Nah, berikut ini cara menghilangkan bau air sumur dengan garam.

Bahan dan Peralatan

Sebelum menghilangkan bau pada air sumur dengan garam, lebih dulu Moms mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan yakni:

  • 1 bungkus garam dapur
  • 1 ember air bersih atau secukupnya
  • 1 wadah ember

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Bau Badan pada Anak secara Alami, Yuk Coba Moms!

Cara Menghilangkan Bau Air Sumur dengan Garam

Berikut ini langkah-langkah dan cara menghilangkan bau air sumur menggunakan garam. Simak penjelasannya berikut ini!

  1. Masukkan setengah bungkus garam dapur ke dalam ember berisi air penuh. Lalu aduk hingga garam larut.
  2. Setelah larut, tuangkan ke dalam sumur dan diamkan selama 6 jam.
  3. Jika sudah, cek hasilnya. Jika air sumur masih berbau, Moms bisa menanggulangi cara tersebut hingga beberapa kali.

2. Memakai Tawas

Jika biasanya manfaat tawas digunakan untuk menghilangkan bau badan, ternyata tawas juga ampuh sebagai cara menghilangkan bau sumur yang tak sedap.

Berikut cara menghilangkan bau air sumur dengan tawas:

  1. Haluskan 1 kg tawas lalu masukkan 1.000 liter air.
  2. Kemudian aduk hingga tawas larut.
  3. Selanjutnya, masukkan campuran tersebut ke dalam sumur.

Tak hanya menghilangkan bau, tawas juga berfungsi untuk menjernihkan air.

Namun, apabila dengan cara tersebut bau sumur tak kunjung hilang, Moms bisa menambahkan larutan air dengan tawas dan mengulangi langkah-langkah tersebut.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Ini Cara Menghilangkan Bau Jengkol Sebelum Dimasak dan di Mulut

3. Batok Kelapa

Sementara itu, menurut buku berjudul Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta Moms juga bisa menghilangkan bau sumur yang tak sedap dengan cara alami.

Cara menghilangkan bau air sumur secara alami juga bisa dilakukan menggunakan batok kelapa. Caranya pun praktis, mudah, dan murah.

Hal ini karena batok kelapa mengandung karbon aktif sehingga ampuh untuk mengikat kotoran sekaligus menjernihkan air.

Cara menghilangkan bau air sumur dengan batok kelapa yaitu sebagai berikut:

  1. Sesuaikan jumlah batok kelapa dengan kedalaman sumur.
  2. Bungkus batok kelapa menggunakan kain dan masukkan ke dalam sumur.

Dengan cara ini, diharapkan air sumur tidak lagi berbau dan jernih.

Selain batok kelapa, Moms juga bisa menggunakan bahan-bahan alami lainnya seperti kerikil, pasir, dan ijuk yang berguna untuk mengendapkan lumpur serta kotoran lainnya.

4. Kaporit

Tak hanya menggunakan garam maupun cara alami, Moms juga bisa menghilangkan bau pada air sumur memakai kaporit.

Namun, karena ini bahan kimia yang jika digunakan terlalu banyak bisa membahayakan kesehatan, jadi sebaiknya tidak dipakai berlebihan.

5. Filter Air

Apabila Moms tidak ingin menggunakan zat kimia untuk menghilangkan bau pada sumur, sebaiknya gunakan filter.

Filter ini tak hanya menghilangkan proses biologis, melainkan juga zat kimia dan kotoran. Jika tidak, Moms juga bisa memasang filter air dari bak penampungan.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Bau Sepatu Tanpa Dicuci

Itulah cara menghilangkan air sumur bau secara alami hingga kimia. Kira-kira cara yang mana Moms akan gunakan untuk menghilangkan bau sumur?

Semoga artikel ini dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang Moms hadapi terkait bau sumur yang tak sedap ya, Moms. Selamat mencoba!

  • https://artikel.rumah123.com/3-cara-praktis-menghilangkan-bau-air-sumur-yang-tak-sedap-84651
  • https://www.99.co/blog/indonesia/cara-menjernihkan-air-sumur/
  • https://www.nazava.com/faq-items/apakah-bisa-menghilangkan-bau-air-sumur-dengan-garam/