Kontrasepsi yang cocok untuk wanita dengan hipertensi selama 2 tahun

Cara penggunaan alat kontrasepsi diafragma ini adalah dengan menekuk atau melipatnya menjadi dua bagian, lalu memasukkannya ke dalam vagina untuk melindungi leher rahim (serviks).

Show

Diafragma juga bisa digunakan bersamaan dengan spermisida. Penggunaan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan efektivitas diafragma maupun spermisida.

Hanya saja, diafragma yang terlalu besar bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat digunakan.

Sementara ukuran diafragma yang terlalu kecil berisiko lepas atau pindah posisi. Selain itu, penggunaan diafragma berisiko menimbulkan iritasi kulit kelamin.

Tidak seperti kondom, alat kontrasepsi seperti diafragma bisa dipakai berulang kali.

Metode kontrasepsi alami

Jika Anda dan pasangan tidak bisa menggunakan macam-macam alat kontrasepsi seperti di atas karena berbagai alasan, ada dua metode kontrasepsi alami yang bisa Anda coba.

Berikut pilihan metode kontrasepsi alami:

1. Sistem KB kalender

KB kalender jenis KB alami karena menggunakan penghitungan masa subur wanita.

Artinya, Anda dianjurkan untuk menghindari berhubungan seks pada masa subur atau hari-hari yang diketahui berpeluang besar menimbulkan pembuahan.

Dibanding alat kontrasepsi hormonal atau penghalang fisik, metode sistem KB kalender yang satu ini sangat murah karena Anda mungkin tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali.

Di samping itu, Anda hanya perlu mengandalkan perhitungan masa subur sehingga Anda tidak menggunakan bantuan alat apapun.

Namun, sistem kb kalender ini bisa dikatakan kurang efektif. Ini karena ada kemungkinan sistem KB kalender gagal dalam mencegah kehamilan yang bisa mencapai 20 persen.

Agar lebih mudah menghitung masa subur Anda, cobalah tentukan dengan kalkulator masa subur dari Hello Sehat.

2. Menyusui

Menariknya, masa menyusui juga dapat menjadi salah satu jenis KB alami. Secara medis, cara ini dikenal dengan nama amenore laktasi.

Pada ibu yang menyusui bayinya dengan ASI eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi selama 10 minggu pertama.

Hormon yang dibutuhkan untuk melancarkan produksi ASI dapat mencegah pelepasan hormon ovulasi sehingga kehamilan dapat dicegah.

Jika Anda ingin menggunakan cara ini, Anda tentu tidak perlu mengeluarkan uang. Di samping itu, Anda tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi apapun.

Namun, jenis KB alami ini hanya efektif menunda kehamilan dalam kurun waktu tertentu saja selama Anda masih menyusu ASI eksklusif dan belum kembali mengalami menstruasi.

Jika Anda tidak lagi memberikan ASI eksklusif dan sudah mendapatkan haid kembali, Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi lain.

Metode kontrasepsi permanen

Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi.

Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba.

Sementara pada pria, sterilisasi atau kontrasepsi permanen bernama vasektomi.

Dibandingkan macam-macam KB yang ada, kontrasepsi permanen memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan.

Akan tetapi, biaya yang harus Anda keluarkan untuk menjalani sterilisasi bisa lebih mahal ketimbang menggunakan alat kontrasepsi lainnya.

Kontrasepsi permanen ini juga berisiko menimbulkan perdarahan atau infeksi.

Dari macam-macam alat kontrasepsi dan metode KB yang tersedia, penting bagi Anda dan pasangan untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, terutama efeknya bagi kesehatan.

Saar memilih jenis kontrasepsi yang tepat, Anda dan pasangan juga perlu menyepakati apakah ingin atau tidak berencana lagi memiliki anak.

Berterus terang bila Anda atau pasangan sudah terinfeksi penyakit seksual juga penting dilakukan guna mencegah penularannya.

Halodoc, Jakarta – Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam setiap masa kehamilan, salah satunya adalah usia wanita yang menjalani kehamilan. Kehamilan di atas usia 35 tahun adalah kehamilan yang cukup berisiko. Tidak hanya bagi ibu, risiko kesehatan janin dalam kandungan juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu.

Secara alamiah, pada usia 35 tahun ke atas, produksi hormon estrogen dan progesteron wanita akan menurun. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan potensi kehamilan jika wanita tersebut belum memasuki masa menopause. Oleh sebab itu, penggunaan kontrasepsi masih dibutuhkan oleh wanita yang menginjak usia lebih dari 35 tahun.

Sebaiknya saat memasuki usia 35 tahun ke atas, kamu perlu menyesuaikan kontrasepsi yang tepat. Pada usia 35 tahun ke atas, kamu rentan terserang penyakit yang diakibatkan dari penggunaan kontrasepsi yang tidak sesuai. Tidak ada salahnya berkomunikasi pada dokter terlebih dahulu sebelum kamu memutuskan penggunaan salah satu jenis alat kontrasepsi.

Berikut ini beberapa jenis kontrasepsi yang baik untuk digunakan wanita dengan usia 35 tahun ke atas:

1. Pil KB

Biasanya, pil KB menjadi incaran para wanita muda yang ingin menunda kehamilan. Padahal, pil KB sebaiknya digunakan untuk wanita yang berusia lebih dari 35 tahun, sehat, tidak merokok, dan tidak memiliki penyakit kardiovaskular. Menurut Alice Chuang dari University of North Carolina School of Medicine di Chapel Hill, Amerika Serikat, wanita yang merokok sebaiknya tidak menggunakan pil KB. Kombinasi dari zat kimia yang dihasilkan oleh rokok dengan estrogen yang dihasilkan dari pil KB meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Implanon atau Susuk KB

Jenis alat kontrasepsi ini berbentuk seperti lidi korek api dan dimasukkan dalam tubuh kamu di bagian lengan atas. Biasanya, alat ini bekerja selama 3 tahun. Alat kontrasepsi ini bisa menjadi pilihan karena termasuk salah satu alat kontrasepsi yang nyaman dan tidak membutuhkan perawatan yang khusus. Selain itu, karena hanya mengandung hormon progesteron, alat kontrasepsi ini bisa digunakan untuk ibu menyusui. Pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh dokter dan meninggalkan bekas luka jahitan pada kulit bagian lengan yang ditanam susuk KB.

3. IUD atau Spiral

Intrauterine Device atau IUD dikenal dengan istilah spiral. Alat ini berbentuk huruf T yang dimasukkan dalam rahim sehingga akan menghalangi terjadinya pembuahan atau implantasi. IUD ini bisa digunakan selama 5-10 tahun. Jenis kontrasepsi ini paling diminati wanita karena terasa nyaman. Namun, bagi kamu yang pernah mengalami hamil anggur atau memiliki infeksi saluran kemih sebaiknya hindari alat kontrasepsi IUD.

4. Sterilisasi

Jika kamu dan pasangan bertekad tidak akan menambah keturunan lagi, KB steril bisa menjadi pilihan kamu. KB steril pada wanita dikenal dengan istilah tubektomi. Metodenya, tuba falopi atau saluran telur kamu diikat sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Alat kontrasepsi ini bersifat permanen.

Pilihlah alat jenis kontrasepsi yang terbaik untuk kamu dan pasangan. Tidak ada salahnya untuk membicarakan masalah alat kontrasepsi pada pasangan atau dokter. Pilihlah alat kontrasepsi yang sesuai dengan perencanaan keluarga kamu. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter mengenai penggunaan alat kontrasepsi. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga:

Ketika membicarakan tentang keluarga, akan ada beberapa topik yang akan muncul untuk didiskusikan bersama pasangan, salah satunya adalah kontrasepsi apa yang kira-kira cocok untuk digunakan.

Elizabeth Shih, M.D. dokter di Michigan Medicine menyatakan bahwa alat kontrasepsi seharusnya sesuai dengan gaya hidup dan kebiasaan kita lho Moms.

Riwayat kesehatan juga memegang peranan penting, terlebih jika Moms atau Dads adalah perokok aktif atau pernah menderita penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi atau migrain yang bisa berbahaya jika menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen sintetis.

Lantas bagaimana cara menentukan alat kontrasepsi yang cocok? Yuk simak ulasannya seperti dikutip dari Nhs.uk di bawah ini.

Baca Juga: IUD, Kontrasepsi Aman untuk Wanita Tinggi Resiko Kanker Payudara

Ada Berapa Tipe Alat Kontrasepsi?

Kontrasepsi yang cocok untuk wanita dengan hipertensi selama 2 tahun

sexualhealthcentre.com

Ada beberapa jenis tipe alat kontrasepsi yang bisa Moms pilih. Berikut daftarnya!

Metode Pembatasan

Kontrasepsi ini akan menghalangi sperma untuk menuju sel telur. Alat kontrasepsi ini biasanya berbentuk kondom, spons kontraseptif, dan diafragma.

Secara umum, kondom untuk pria adalah kontrasepsi pembatas yang paling efektif untuk mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual.

Metode Jangka Panjang

Ada dua tipe kontrasepsi jangka panjang, yakni hormonal dan implan. Tipe kontrasepsi hormonal akan meningkatkan progestin yang membuat lendir rahim untuk semakin banyak dan mencegah sperma untuk mencapai sel telur.

Tipe hormonal akan tetap membuat Moms ovulasi dan menstruasi seperti biasa. Untuk tipe hormonal biasanya berupa spiral yang bisa digunakan hingga 10 tahun.

Tipe kontrasepsi implan biasanya berbentuk tabung kecil dan fleksibel berukuran sekitar 4 cm. Tabung ini akan ditanam di bawah kulit oleh tenaga medis, biasanya efektif hingga 3 tahun.

Metode Suntikan

Metode ini biasa disebut KB suntik. Zat progestin sintetis akan disuntikkan ke tubuh setiap 3 bulan sekali.

Metode Hormonal Jangka Pendek

Metode ini biasanya berbentuk pil KB yang akan mencegah kehamilan dengan menghentikan ovulasi serta memperbanyak lendir rahim agar sperma tak bisa mencapai sel telur.

Metode Steril Permanen

Untuk yang memang sudah tak ingin hamil selamanya, ada kontrasepsi permanen. Untuk pria, prosedur vasektomi akan melibatkan bedah yang akan memotong dan menyegel saluran dari skrotum agar tak membawa sperma ke dalam cairan semen yang biasa dikeluarkan saat orgasme.

Untuk perempuan biasanya akan dilakukan bedah saluran ligasi yang akan memblokir tuba falopi sehingga mencegah sperma untuk sampai ke sel telur.

ADVERTISEMENT

Kontrasepsi yang cocok untuk wanita dengan hipertensi selama 2 tahun

Baca Juga: Untuk Pengantin Baru, Yuk Kenali Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi!

Mana yang Paling Cocok dengan Tubuh?

Kontrasepsi yang cocok untuk wanita dengan hipertensi selama 2 tahun

time.com

Metode yang paling umum dan efektif digunakan adalah implan dan spiral. Kedua KB ini 99 persen efektif dan hanya 1 dari 100 perempuan yang akan hamil.

Selain itu, jika sudah dilepas kemungkinan untuk hamil juga lebih cepat daripada kontrasepsi lainnya.

Sementara pil KB 91 persen efektif mencegah kehamilan. Artinya 9 dari 100 wanita akan tetap bisa hamil meskipun menggunakannya. Kemudian suntikan KB 94 persen efektif mencegah kehamilan.

Utamakan Kesehatan Tubuh

Kontrasepsi yang cocok untuk wanita dengan hipertensi selama 2 tahun

flo.health

Kondisi kesehatan tertentu mungkin akan membatasi pilihan kontrasepsi yang bisa digunakan, contohnya obesitas, hipertensi, dan migrain.

Perempuan dengan migrain akut biasanya akan mengalami gangguan saraf jika terpapar estrogen sintetis terlalu banyak.

Faktor lain adalah ketika sudah berusia di atas 35 tahun dan memiliki hipertensi juga akan memiliki peluang untuk terserang gangguan jantung jika hormon di tubuh tidak seimbang.

Ini artinya, akan selalu ada kemungkinan untuk berganti metode kontrasepsi selama masih aktif secara seksual karena gaya hidup seseorang mungkin juga akan berubah.

Jika memang tidak cocok dengan kontrasepsi yang sekarang digunakan, selalu konsultasikan dengan dokter kandungan agar tidak ada masalah kesehatan di kemudian hari.

Baca Juga: 5 Alat Kontrasepsi untuk Pria, Termasuk Pil dan Suntik KB

Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang cara memilih alat kontrasepsi. Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ya Moms!

(SN)