1 Show Pahami Tabel Periodik ADOMAH. Metode penulisan konfigurasi elektron dengan cara ini tidak mengharuskan Anda untuk menghapal. Akan tetapi, penyusunan ulang tabel periodik harus dilakukan, karena dalam tabel periodik tradisional, yang dimulai dari baris keempat, nomor period tidak mewakili lapisan elektron. Cari Tabel Periodik ADOMAH, yang merupakan tabel periodik yang dirancang secara khusus oleh ilmuwan Valery Tsimmerman. Anda bisa menemukannya dengan mudah melalui pencarian daring.[1]
2 Temukan atom Anda pada tabel ADOMAH. Untuk menuliskan konfigurasi elektron suatu elemen, tentukan lokasi simbolnya pada Tabel Periodik ADOMAH dan coret semua elemen dengan nomor atom yang lebih tinggi. Contohnya, jika Anda ingin menuliskan konfigurasi elektron Erbium (68), coret elemen 69 sampai 120.
3 Hitung set orbit hingga atom Anda. Dengan melihat pada simbol-simbol blok pada sisi kanan tabel (s, p, d, dan f) dan nomor-nomor kolom pada bagian dasar tabel dan mengabaikan garis-garis diagonal di antara blok-blok yang ada, bagikan kolom-kolom menjadi kolom-blok dan tuliskan dalam urutan dari bawah ke atas. Sekali lagi, abaikan blok-blok kolom yang mencakup semua elemen yang dicoret. Tuliskan permulaan kolom-blok dimulai dengan nomor kolom lalu diikuti dengan simbol blok, seperti ini: 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 6s (in case of Erbium).
4 Hitung elektron pada setiap set orbit. Hitung elemen-elemen yang tidak dicoret pada setiap blok-kolom, dengan memasukkan satu elektron per elemen, lalu tuliskan jumlahnya setelah simbol blok untuk setiap blok-kolom, seperti ini: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f12 5s2 5p6 6s2. Pada contoh kami, ini merupakan konfigurasi elektron Erbium. 5 Ketahuilah konfigurasi elektron tidak menentu. Ada delapan belas pengecualian terhadap konfigurasi elektron bagi atom-atom dengan tingkat energi yang paling rendah, atau yang biasa disebut dengan tingkat dasar. Pengecualian ini keluar dari aturan umumnya pada posisi dua hingga tiga elektron terakhirnya. Dalam kasus seperti ini, konfigurasi elektron sesungguhnya menjaga elektron pada keadaan energi yang lebih rendah daripada di konfigurasi standar atom tersebut. Atom-atom tidak menentu ini adalah:
Iklan Hai Sobat Pintar! Kalian masih ingat nggak sih, sama materi konfigurasi elektron? Ini materi kelas 10 MIA loh, masa iya udah nggak inget ? Bagaimana dengan diagram orbital, Sobat? Apakah kalian masih kenal dengan mereka? Yuk, kita cek pemahaman kalian tentang mereka! Pengertian Konfigurasi ElektronSumber: chem.co.id Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam tingkat energi di sekitar inti atom. Menurutteori atom,keberadaan elektron menempati beberapa tingkat dari kulit pertama yang terdekat dengan inti atom, yaitu kulit K, hingga kulit ketujuh Q, yang memiliki letak paling jauh dari inti atom. Oleh karena itulah, konfigurasi elektron disempurnakan dengan model mekanika kuantum yang menggunakan empat jenis subkulit untuk menggambarkan orbital elektron dalam suatu atom, tergambar dalam gambar diatas sebagai gambar struktur atom berdasarkan teori mekanika kuantum. Untuk membuat konfigurasi elektron dengan teori mekanika kuantum, ada satu gambar yang harus kalian pahami dulu sebelum membuat konfigurasi elektron berdasarkan orbital atom. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Sumber: maretong.com Gambar di atas adalah urutan tingkat energi kulit dan subkulit suatu atom. Ada 4 subkulit yaitu s, p, d, dan f. Angka sebelum subkulit menunjukkan kulit. Subkulit 1s punya tingkat energi paling rendah, lalu naik ke subkulit 2s, 2p, 3s, 3p, sampai terakhir yang paling tinggi 8s. Pastinya, elektron yang bisa mengisi subkulit tertentu juga terbatas. Setiap subkulit memiliki kapasitas maksimal yang berbeda-beda untuk dapat menampung elektron. 1. Subkulit s menampung maksimal 2 elektron. Cara penulisan orbital dengan jumlah elektronnya adalah dengan menuliskan nomor kulit diikuti orbital, kemudian jumlah elektron yang terdapat dalam orbital tersebut (indeks diatas). Contoh soal Konfigurasi ElektronTentukan konfigurasi elektron dari 20Ca! Aturan Penuh/Setengah PenuhAturan penuh dan setengah penuh pada konfigurasi elektron menyatakan bahwa suatu elektron dapat berpindah ke orbital lain untuk mencapai susunan yang lebih stabil. Aturan penuh/setengah penuh ini diterapkan untuk konfigurasi elektron yang memiliki akhir, yaitu pada subkulit d. Sebagai contoh yaitu pada atom Cu yang memiliki konfigurasi akhir pada orbital 3d. Kita menggambarkan konfigurasi atom Cu tanpa aturan penuh/setengah penuh dengan konfigurasi berikut: Cu : 1s22s22p63s23p64s23d9 Namun dengan aturan setengah penuh, orbital 3d cenderung mengambil elektron dari 4s untuk mencapai total 10 elektron. Cu : 1s22s22p63s23p64s13d10 Diagram OrbitalOrbital adalah bagian dari subkulit atom, sebagai daerah yang paling mungkin ditempati elektron. Sedangkan diagram orbital adalah deskripsi gambaran dari elektron yang menempati orbital-orbital atom. Dalam penyusunan diagram orbital, sebuah elektron disimbolkan dengan anak panah menghadap ke atas atau menghadap ke bawah. Anak panah yang menghadap ke atas biasanya melambangkan elektron dengan spin +½, sedangkan anak panah yang menghadap ke bawah melambangkan elektron dengan spin -½. Untuk menandai distribusi orbital dalam atom, anak panah ini diletakkan pada garis horizontal. Orbital akan dilambangkan dengan dengan kotak. Orbital s = 1 kotak, orbital p = 3 kotak, orbital d = 5 kotak, dan orbital f = 7 kotak. Sumber: mediabelajaronline.blogspot.com Ada dua aturan yang perlu diperhatikan dalam menyusun diagram orbital, yaituAsas Larangan PaulidanAturan Hund. Asas Larangan PauliMenurut Asas Larangan Pauli, “tidak boleh ada dua elektron dalam suatu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang sama akan memiliki bilangan kuantumn,l, danmyang sama. Yang membedakannya hanya bilangan kuantum spin (s).” Sumber: kompas.com Hal ini berarti bahwa setiap orbital maksimum berisi dua elektron dengan arah spin yang berlawanan. Misalnya suatu atom memiliki 2 elektron yang menghuni orbital 1s, maka diagram orbital yang benar menurut Larangan Pauli ditunjukkan oleh gambar c. Aturan HundMenurut Aturan Hund, “orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi terlebih dahulu oleh satu elektron dengan arah (spin) yang sama, kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan, atau dengan kata lain, dalam subkulit yang sama, masing-masing orbital terisi satu elektron dengan arah panah yang sama, kemudian elektron yang tersisa diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah yang berlawanan”. Untuk memahami pernyataan di atas, mari kita perhatikan contoh diagram elektron berikut ini. Sumber: mediabelajaronline.blogspot.com Bila kita perhatikan diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, tiga elektron ditempatkan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas, kemudian 1 elektron yang tersisa digambarkan dengan tanda panah ke bawah. Hal ini dilakukan mengikuti aturan Hund. Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa!
Writer: Muhammad Fahmi Ridlo |