Kisah orang Israel Memasuki Tanah Terjanji terdapat dalam Kitab

Tanah Terjanji (Tanah Perjanjian; bahasa Ibrani: הארץ המובטחת‎, terjemahan: ha-Aretz ha-Muvtakhat; bahasa Inggris: Promised Land) merujuk pada satu istilah yang digunakan bagi mengartikan tanah yang dijanjikan oleh Tuhan, berdasarkan Alkitab Ibrani, kepada Bani Israel. Janji ini pertama kali dibuat kepada Abraham (Kejadian 15:18-21) dan kemudian sekali lagi kepada anak dia Ishak, dan anak laki-laki Ishak, Yakub (Kejadian 28:13), cucu Abraham. Tanah yang Dijanjikan diberikan kepada keturunan mereka setelah Keluaran dan diartikan dalam bentuk terkait wilayah dimulai dari Sungai Mesir ke Sungai Efrat.

Kisah orang Israel Memasuki Tanah Terjanji terdapat dalam Kitab

Peta menunjukkan salah satu tafsiran terkait Tanah yang Dijanjikan, berdasarkan janji Tuhan kepada Abraham (Kejadian 15).

Kitab Kejadian

Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:[1]Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."[2]

Kitab Keluaran

Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing,[3]

Kitab Ulangan

Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu--ditanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.[4]Sebab Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka, yakni tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya; mereka akan makan dan kenyang dan menjadi gemuk, tetapi mereka akan berpaling kepada allah lain dan beribadah kepadanya. Aku ini akan dinista mereka dan perjanjian-Ku akan diingkari mereka.[5]

Kitab Yehezkiel

Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu.[6]


Kitab Nehemia

Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia untuk memberikan tanah orang Kanaan, tanah orang Het, tanah orang Amori, tanah orang Feris, tanah orang Yebus dan tanah orang Girgasi kepada keturunannya. Dan Engkau telah menepati janji-Mu, karena Engkau benar.[7]

Perjanjian Baru

Surat Ibrani

Karena iman ia (Abraham) diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.[8]
  • Kejadian 15
  • Kejadian 28
  • Keluaran 6
  • Ulangan 31
  • Nehemia 9
  • Ibrani 11

  1. ^ Kejadian 15:18
  2. ^ Kejadian 50:24
  3. ^ Keluaran 6:3, dalam Alkitab bahasa Inggris Keluaran 6:4
  4. ^ Ulangan 28:11
  5. ^ Ulangan 31:20
  6. ^ Yehezkiel 20:42
  7. ^ Nehemia 9:8
  8. ^ Ibrani 11:9

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanah_Terjanji&oldid=18381946"

42 kelas IV SD

B. Bangsa Israel Memasuki Tanah Terjanji

1. Akhir Hidup Musa

Menyimak cerita Kitab Suci Ul 32:46-47; 33:26-29; 34:1-12 “Berkatalah ia Musa kepada mereka: “Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini. Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” Tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun. Ia berkendaraan melintasi langit sebagai penolongmu dan dalam kejayaan-Nya melintasi awan-awan.Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berirman: Punahkanlah Maka Israel diam dengan tenteram dan sumber Yakub diam tidak terganggu di dalam suatu negeri yang ada gandum dan anggur; bahkan langitnya menitikkan Musa telah bekerja keras, taat kepada Allah, dan memimpin bangsanya dengan setia. Musa telah banyak menderita, tetapi ia tidak diberi kesempatan masuk tanah Kanaan. Yosua pengganti Musa untuk memimpin bangsa Israel masuk Tanah Terjanji. Sebelum meninggal, Musa memberi nasihat terakhir kepada bangsanya agar mereka tetap percaya kepada Allah, mencintai Allah, dan berbakti hanya kepada-Nya saja. Sumber: Dok. Kemdikbud 43 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti embun. Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh Tuhan, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit- bukit mereka Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu Tuhan memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar. Dan berirmanlah Tuhan kepadanya: “Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.” Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan irman Tuhan. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu. Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel, dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya, dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.” 44 kelas IV SD Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini • Apa isi wejangan terakhir Musa untuk bangsa yang dipimpinnya? • Apa yang dikatakan Allah kepada Musa di atas gunung Nebo? • Tulis hal-hal yang berkesan bagimu dari tokoh Musa

2. Persiapan Bangsa Israel Memasuki Tanah Terjanji

45 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: “Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk diduduki.” Kepada orang Ruben, kepada orang Gad dan kepada suku Manasye yang setengah itu berkatalah Yosua, demikian: “Ingatlah kepada perkataan yang dipesankan Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu, yakni: Tuhan, Allahmu, mengaruniakan keamanan kepadamu dan memberikan kepadamu negeri ini; perempuan- perempuan dan anak-anak di antara kamu dan ternakmu boleh tinggal di negeri yang diberikan Musa kepadamu di seberang sungai Yordan, tetapi kamu, semua pahlawan yang gagah perkasa, haruslah menyeberang di depan saudara-saudaramu dengan bersenjata, dan haruslah menolong mereka, sampai Tuhan mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepada kamu juga, dan mereka juga menduduki negeri yang akan diberikan kepada mereka oleh Tuhan, Allahmu. Sumber: Dok. Kemdikbud 46 kelas IV SD Kemudian bolehlah kamu pulang kembali ke negerimu sendiri dan menduduki negeri yang diberikan Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu di seberang sungai Yordan, di sebelah matahari terbit.”Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: “Segala yang kauperintahkan kepada kami akan kami lakukan dan ke mana pun kami akan kausuruh, kami akan pergi; sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, Tuhan, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa. Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apa pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu” Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini • Siapa yang memimpin bangsa Israel untuk merebut kota Yeriko dan negeri Kanaan? • Bagaimana kisah Bangsa Israel memasuki Tanah Terjanji? Ceritakan secara singkat • Apa makna usaha umat Israel untuk mencari Tanah Terjanji? • Bagaimana peran Allah kepada Bangsa Israel pada saat memasuki Tanah Terjanji? • Allah menjanjikan Tanah Air untuk Abraham dan keturunannya bangsa Israel. Namun bangsa Israel harus berjuang untuk merebutnya. • Janji Allah tidak seperti hadiah yang datang begitu saja, tetapi perlu usaha dan doa. Rangkuman 47 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

C. Allah Memberkati Para Pemimpin Israel Samuel, Saul, dan Daud

Kekhilafan dan kesalahan Saul adalah berambisi untuk memiliki kekuasaan yang mutlak, sehingga ia tidak setia lagi kepada Allah. Kuasa selalu menjadi godaan bagi mereka yang memegang kekuasaan. Samuel mengingatkan kita bahwa kita tidak akan memiliki kekuasaan yang mutlak. Kuasa selalu terikat pada kehendak Tuhan, satu-satunya penguasa manusia. Sikap seperti inilah yang ditunjukkan Daud. Setia kepada Tuhan adalah warisan sikap Daud kepada kita semua.

1. Kisah Samuel

Simaklah kisah Samuel berikut ini Pada waktu itu, seorang dari suku Lewi, yang bernama Elkana, hidup di kota Ramata. Istrinya bernama Hana, ia tidak mempunyai anak. Tiap-tiap tahun kedua orang itu berziarah ke kota Silo untuk bersembah sujud dan untuk mempersembahkan korban. Pada suatu hari, Hana berdoa dengan mencucurkan air matanya dan ia berjanji kepada Tuhan: “Tuhan semesta alam, jikalau Engkau mengaruniakan hamba-Mu seorang putra, niscaya saya akan mempersembahkan dia kepada-Mu seumur hidupnya” Maka doa itu berkenan kepada Tuhan, lalu diberikan-Nya kepadanya seorang putra, yang dinamainya Samuel. Ketika anak itu berumur tiga tahun, maka Ia dibawa ke Silo dan ia menjadi besar di bawah pimpinan Eli, imam agung di Israel, dan ia mengabdi kepadanya di muka Allah. Ia berkenan kepada Tuhan dan kepada manusia. Sumber: Dok. Kemdikbud 48 kelas IV SD Pada suatu malam, Samuel tidur di halaman Kemah Kudus. Ia dipanggil oleh Tuhan, kata-Nya: “Samuel, hai Samuel” Dengan segera Samuel pergi kepada Eli dan berkata: “Saya, tuan” Eli menyahut: “Aku tidak memanggil Engkau. Pergi dan tidur terus” Samuel pergi dan berbaring lagi. Sekali lagi Tuhan memanggilnya, kata-Nya: “Samuel, hai Samuel” Maka Samuel bangun dan pergi kepada Eli, katanya: “Saya, tuan” Eli menjawab: “Aku tidak memanggil, kembalilah dan berbaring saja” Belum diketahui Samuel bahwa ia dipanggil Allah. Untuk ketiga kalinya Tuhan memanggilnya: “Samuel, hai Samuel” Ia bangun dan pergi kepada Eli, katanya: “Saya, tuan” Eli mengerti bahwa anak itu dipanggil oleh Tuhan, maka ia berkata kepadanya, “Berbaringlah kembali, hai anakku, dan jika engkau dipanggil lagi, katakanlah: Berfirmanlah, ya Tuhan, maka hamba-Mu akan mendengarkan” Lalu Tuhan bersabda kepadanya: “Aku akan menepati apa yang Kuirmankan kepada Eli. Sebab ia mengerti betapa jahatnya anak- anaknya, namun ia tidak menghukum mereka” Samuel tidur terus. Keesokan harinya ia dipanggil Eli. Eli bertanya kepadanya: “Apa yang dikatakan Allah, hai anakku? Jangan menyembunyikan apa- apa” Lalu Samuel menceritakan apa yang dikatakan Allah. Maka Eli menyahut: “Ialah Tuhan Dibuat- Nya kiranya menurut kehendak- Nya” bdk. 1Sam 1-3. Beberapa waktu kemudian orang Filistin bertempur melawan Israel. Israel harus melarikan diri. Pada waktu itu, mereka menyuruh imam- imam mengambil Tabut Perjanjian dari Silo. Hofni dan Pinehas Putra Eli turut serta imam-imam itu. Orang Israel dikalahkan. Bahkan, Tabut Perjanjian jatuh ke tangan musuh. Kedua anak Eli tewas. Seorang pesuruh pergi ke Silo. Eli yang telah membuka matanya bertanya kepadanya, “Apa yang telah terjadi.” Pesuruh itu menjawab: “Kedua anakmu tewas dan Tabut Perjanjian direbut oleh musuh” Ketika Eli mendengar berita yang dahsyat itu, jatuhkanlah ia dari kursinya: tengkuknya patah dan Ia meninggal. Sumber: Dok. Kemdikbud