Di awal belajar bahasa pemrograman, kamu pasti punya banyak sekali pertanyaan. Salah satunya, bahasa pemrograman apakah yang paling cocok untuk dipelajari? Show Kamu penasaran juga? Nah, berarti artikel ini pas banget buatmu! Soalnya, di sini kita akan bahas bareng beberapa contoh bahasa pemrograman paling populer. Terutama sejarah singkat, kegunaan, dan industri apa saja yang membutuhkan bahasa tersebut. Menarik, kan? Oke, yuk lanjuut! Apa Itu Bahasa Pemrograman?Bahasa pemrograman dapat diartikan sebagai satu set instruksi gabungan yang dipahami oleh komputer untuk melakukan tugas tertentu. Masing-masing bahasa pemrograman mempunyai satu set kata kunci [keywords] dan sintaks yang unik. Sampai hari ini sudah ada ribuan bahasa pemrograman telah dikembangkan. Mengapa bisa sedemikian banyaknya? Sebab masing-masing bahasa umumnya memiliki tujuan khusus. Namun, layaknya bahasa keseharian manusia di Bumi, tidak semua bahasa pemrograman menonjol. Hanya ada sekelompok kecil yang akhirnya umum dikenal dan digunakan. Perkembangannya pun dinamis. Misalnya Phyton tidak terlalu populer di tahun 90-an, tetapi sukses naik daun dalam satu dekade belakangan. Selain itu, bahasa-bahasa pemrograman ini bervariasi dalam jenis kerumitannya. Ada yang sangat sederhana [bahasa tingkat rendah] dan ada yang kompleks [bahasa tingkat tinggi]. Semakin rumit bahasanya, tentu saja jadi semakin banyak dan beragam tugas-tugas yang bisa tereksekusi. Jenis-Jenis Bahasa PemrogramanBagian sebelumnya telah sedikit menyinggung tentang jenis bahasa pemrograman. Nah, bagian ini akan menjelaskan keduanya, tingkat rendah dan tingkat tinggi, dengan lebih gamblang. Simak sampai tuntas, ya! 1. Bahasa tingkat rendahBahasa tingkat rendah adalah bahasa yang murni hanya bisa dibaca oleh mesin. Ia biasanya diwakili dalam instruksi angka 0 dan 1. Di kategori ini, ada dua pengelompokan bahasa yaitu bahasa mesin dan bahasa rakitan [assembly]. Bahasa mesinBahasa mesin merupakan bahasa yang terdiri dari sekumpulan instruksi dalam bentuk biner 0 atau 1. Mengapa begitu? Sebab mesin komputer hanya bisa memproses instruksi jenis tersebut. Membuat program dalam bahasa tingkat mesin adalah tugas yang sangat sulit karena tidak mudah bagi programmer untuk menulis program dalam instruksi mesin. Potensi kesalahan bisa sangat besar karena kita tidak bisa mengeceknya dalam sekali lihat. Apalagi, bahasa mesin ini tidak efisien, sebab setiap komputer memiliki instruksi sendiri-sendiri. Alhasil, jika kita menulis program di satu komputer, sangat mungkin itu jadi bisa digunakan di komputer lain. Penyebabnya karena arsitektur prosesornya berbeda. Mereka pun punya kode mesin yang berbeda pula. Contohnya, prosesor PowerPC berisi arsitektur RISC akan punya kode yang berbeda dengan prosesor Intel x86 yang memiliki arsitektur CISC. Cukup jelas, ya? Bahasa rakitanSetelah dari bahasa mesin, berikutnya ada yang namanya bahasa rakitan. Bahasa ini berisi beberapa instruksi yang kini juga dapat dibaca manusia untuk mengeksekusi tugas-tugas sederhana. Ia sedikit lebih canggih, tetapi masih masuk dalam tipe bahasa tingkat rendah. Instruksi dalam bahasa rakitan sudah ditulis dengan kata-kata bahasa Inggris seperti mov, add, sub—lebih mudah untuk diketik dan dipahami. Namun begitu, seperti yang kita ketahui bahwa komputer hanya dapat memahami instruksi tingkat mesin. Sehingga, diperlukan penerjemah yang mengubah kode rakitan menjadi kode mesin. Penerjemah kode yang digunakan untuk tugas ini dikenal sebagai assembler. Berikut adalah tabel perbedaan bahasa mesin dan bahasa rakitan
2. Bahasa tingkat tinggiDengan semakin canggihnya perkembangan komputer, bahasa pemrograman pun jadi tambah kompleks. Tugas-tugas yang harus bisa dieksekusi oleh para mesin itu tambah banyak. Itulah sebab kemunculan bahasa tingkat tinggi. Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa pemrograman yang memungkinkan programmer untuk menulis program yang tidak terbatas hanya pada satu jenis komputer saja. Ia dianggap sebagai bahasa tingkat tinggi karena “penuturannya” lebih dekat dengan bahasa manusia dibandingkan bahasa mesin. Tulang punggung bahasa tipe ini ada pada logika. Umumnya yang digunakan adalah “jika… maka…”. Nantinya, ada compiler yang diperlukan untuk menerjemahkan bahasa tingkat tinggi ke bahasa tingkat rendah. Biar makin jelas, berikut ini adalah tabel komparasi bahasa tingkat tinggi dan rendah.
12 Bahasa Pemrograman Paling Populer dan FungsinyaBerikut beberapa jenis bahasa pemrograman yang paling sering digunakan oleh developer. 1. PythonPython adalah bahasa pemrograman yang ramah pemula. Bahasa satu ini terkenal mudah dipelajari karena sintaksnya yang jelas dan intuitif. Bahkan, sintaks Python banyak miripnya dengan Bahasa Inggris. Selain itu, komunitas Python juga cukup aktif. Baik di websitenya sendiri maupun di Stackoverflow. Tentu ini membuatmu lebih gampang ketika harus mengulik sesuatu ketika belajar. Kenapa kamu harus belajar Python?
Siapa saja yang memakai Python?
Contoh pemakaian: implementasi artificial intelligence [AI] di Civilization 4, Integrated Planning System di NASA. Baca juga: Kegunaan Belajar Python yang Harus Kamu Tahu 2. JavaJava bisa dibilang merupakan bahasa pemrograman yang cukup lawas. Bahasa satu ini dikembangkan di tahun 1990 dan baru dirilis ke publik tahun 1995. Namun, justru karena umurnya inilah, Java diminati oleh banyak developer sampai sekarang. Soalnya, dibandingkan lainnya, Java sudah mengalami banyak testing dan updating. Ini yang menjadikan Java bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. Tak heran, kalau banyak sekali program yang dijalankan dengan Java. Mulai dari laptop, datacenter, games, ponsel, dan sebagainya. Kenapa kamu harus belajar Java?
Siapa saja yang memakai Java?
Contoh pemakaian: dipakai untuk membuat Adobe Creative Suite, Minecraft, dan Open Office. 3. JavaScriptInilah bahasa yang paling populer di kalangan developer. Selama tujuh tahun berturut-turut, JavaScript mencatatkan diri sebagai bahasa yang paling banyak digunakan developer. Sebenarnya, tidak mengherankan sih. Soalnya, JavaScript ini satu-satunya bahasa yang terintegrasi sempurna dengan HTML dan CSS, mengotomatisasi banyak respons dari server, dan tentunya kompatibel dengan semua browser. Selain dipakai untuk mengubah tampilan website atau aplikasi, JavaScript juga bisa dipakai untuk menjalankan hal yang lebih canggih. Misalnya, untuk mengecek apakah suatu alamat email valid dan menampilkan hasilnya ke user. Kenapa kamu harus belajar JavaScript?
Siapa saja yang memakai JavaScript?
Contoh pemakaian: dipakai untuk membuat games, API, dan tampilan website yang lebih dinamis. 4. C#C# [baca: C-sharp] merupakan bahasa yang biasa digunakan untuk bermacam keperluan. Mulai dari pengembangan website, aplikasi Windows, sampai dengan games. Selain serba bisa, C# cukup terkenal karena ramah untuk developer dengan berbagai tingkat kemahiran. Dari yang pemula sampai dengan pro. Developer pro, sepakat kalau C# itu tidak terlalu kompleks. Bahkan memudahkan mereka ketika harus menulis program yang agak rumit dan perlu di-scale up. Di sisi lain, C# tidak butuh waktu lama untuk pemula memahami bahasa satu ini. Apalagi kalau sudah memiliki kemampuan dasar bahasa C. Kenapa kamu harus belajar C#?
Siapa saja yang memakai C#?
Contoh pemakaian: dipakai developer untuk membangun XML dan teknologi virtual reality [VR]. 5. PHPPHP sebenarnya merupakan bahasa pemrograman yang multifungsi. Hanya saja, ia lebih banyak dipakai untuk mengembangkan website. Bahkan, 79 persen website yang ada di dunia menggunakan PHP. Salah satu fungsi PHP dalam pengembangan website ialah membuat tampilan yang dinamis dan interaktif. Sekilas fungsi ini mirip dengan JavaScript, hanya saja PHP bisa melakukannya dengan lebih canggih. PHP bisa menampilkan konten yang lebih interaktif dan update. Misalnya, seperti yang ada di sosmed. Tiap kamu ubah profil, PHP lah yang akan menyimpan datanya untuk ditampilkan. Dengan cara inilah, kamu bisa melihat konten yang berbeda tiap waktunya. Kenapa kamu harus belajar PHP?
Siapa saja yang memakai PHP?
Contoh pemakaian: dipakai di berbagai content management system seperti WordPress, Joomla, dan Drupal. 6. CKalau bahasa pemrograman punya bapak, C ini mungkin adalah “orangnya”. Bahasa C pertama kali dikembangkan di tahun 1972 untuk mendukung sistem operasi UNIX. Kemudian dari sinilah, muncul bahasa program yang lebih canggih semacam JavaScript, C++, Java C#, dsb. Berdasarkan sejarah inilah, belajar C sebenarnya menguntungkan kamu yang baru memulai terjun belajar programming. Sebab, bahasa C ini memiliki kemiripan konsep dengan bahasa-bahasa pemrograman lainnya. Mulai dari data types, operator, instruksi, dan hal lainnya. Dengan begitu, akan sangat mudah bagi kamu untuk menyesuaikan diri dengan bahasa lainnya. Kenapa kamu harus belajar C?
Siapa saja yang memakai C?
Contoh pemakaian: dipakai mengembangkan sistem aplikasi di berbagai sistem operasi seperti Microsoft, Linux, dan UNIX. 7. RBerbeda dengan yang sempat dibahas di sini, R merupakan bahasa yang khusus dipakai untuk mengolah data dan statistik. Segala metode pengolahan data, bisa dilakukan dengan bahasa ini. Mulai dari algoritma machine learning, regresi linear, time series, dsb. Sebagai bahasa yang sangat-sangat berbasis data, menariknya R tidak hanya digunakan oleh akademisi saja. Malahan, banyak sekali perusahaan IT yang menerapkan bahasa R ke dalam sistemnya. Perusahaan ini menggunakan R untuk memetakan tren online yang berhubungan dengan industri mereka. Berbekal data ini, perusahaan akan mendapatkan insight yang dipakai untuk pengambilan keputusan. Kenapa kamu harus belajar R?
Siapa saja yang memakai R?
Contoh pemakaian: dipakai untuk analisa data, model statistik, visualisasi data, machine learning, dsb. 8. Objective-CKalau Microsoft punya C#, Apple punya bahasa yang namanya Objective-C. Ini merupakan bahasa yang dikembangkan Apple di tahun 1983. Tujuannya, khusus untuk mengatasi kekurangan bahasa C. Sekilas, Objective-C ini memang mirip dengan C. Hanya saja di versinya ini, Apple menambahkan sintaks khusus untuk class dan methods. Ada juga tambahan language-level support untuk object graph dan object literal. Kenapa kamu harus belajar Objective-C?
Siapa saja yang memakai Objective-C?
Contoh pemakaian: dipakai untuk mengembangkan berbagai program khusus produk Apple. 9. SwiftSwift tergolong bahasa pemrograman yang masih muda. Ia baru dikenalkan Apple pada tahun 2014. Fungsinya, spesifik untuk mengembangkan aplikasi di iOS dan MacOS. Setahun setelahnya, barulah Swift dijadikan open-source dan cross-platform. Dibandingkan pendahulunya, Swift memiliki lebih banyak kelebihan. Ia cenderung lebih cepat, aman, mudah dibaca, jumlah kodenya sedikit, tidak rawan error, dan interaktif. Berkat sejumlah kelebihannya ini, tak heran kalau kode aplikasi Lyft berhasil ditulis ulang ke Swift dan memangkas ⅔ baris kodenya. Tepatnya, baris kode yang jumlahnya 75 ribu berhasil dikurangi jadi 25 ribu saja. Kenapa kamu harus belajar Swift?
Siapa saja yang memakai Swift?
Contoh pemakaian: dipakai untuk mengembangkan app di iOS dan OS X. 10. RubyRuby merupakan bahasa pemrograman yang cukup banyak digunakan oleh startup. Tak heran, karena bahasa ini sangat-sangat fleksibel dan mudah digunakan. Sintaks yang dimiliki Ruby paling dekat dengan Bahasa Inggris. Bahkan, saking mudahnya dipahami, orang yang tak mengerti pemrograman pun bisa tahu apa yang Ruby lakukan. Soal fleksibilitas, Ruby juga tidak ada tandingannya. Bahasa ini memperbolehkan kamu meringkas beberapa baris kode ke dalam satu baris saja. Bukan cuma itu, dengan Ruby kamu bisa melakukan suatu hal dengan banyak cara. Kenapa kamu harus belajar Ruby?
Siapa saja yang memakai Ruby?
Contoh pemakaian: dipakai untuk mengembangkan Amazon dan Twitter. 11. C++C++ adalah jenis bahasa pemrograman level tengah. Artinya, C++ dapat digunakan untuk menjalankan programming sistem. Namun, juga bisa dipakai untuk mengembangkan aplikasi skala besar macam Photoshop, Media Player, dan lainnya. Karena sifatnya yang serba bisa ini, C++ biasanya jadi bahasa pertama yang diajarkan ketika belajar programming. Belum lagi C++ punya standard library yang cukup komplit dan waktu eksekusi program yang relatif cepat. Kenapa kamu harus belajar C++?
Siapa saja yang memakai C++?
Contoh pemakaian: dipakai untuk mengembangkan Microsoft Suite, Adobe, dan Firefox. 12. SQLSQL adalah bahasa khusus yang dipakai untuk mengelola dan mengambil informasi spesifik dari database. Dengan menggunakan SQL, kamu dapat menyimpan ribuan bahkan jutaan informasi detail seputar apapun di database. Itu kenapa SQL ini lebih banyak dipakai oleh banyak perusahaan berskala besar. Kenapa kamu harus belajar SQL?
Siapa saja yang memakai SQL?
Baca juga: Ketahui Dasar-Dasar Ini Sebelum Lanjut Belajar Bahasa Pemrograman 13. DartGoogle mengembangkan bahasa pemrograman ini untuk merancang antarmuka pengguna [UI]. Dart berfokus pada tampilan dan pengalaman pengguna ketika menggunakan aplikasi. Ia sangat mirip dengan JavaScript yang merupakan salah satu bahasa pemrograman paling populer. Terdapat frameworks yang bisa kamu manfaatkan, salah satu yang terpopuler adalah Flutter. Kenapa kamu harus belajar Dart?Kode dapat dikirim lintas platform [situs web, seluler, dan API] Mudah digunakan jika familier dengan sintaks bergaya C Sangat ramah pengguna Siapa saja yang memakai Dart?Organisasi ⎼ Google Profesi ⎼ Software engineer, UI Industri dan keahlian ⎼ web dan internet, graphical user interface [GUIs] Contoh Pemakaian: Google engineers yang merancang Google Ads 14. KotlinJetBrains merancang bahasa pemrograman khusus bernama Kotlin yang diperkenalkan pada 2011. Ini adalah bahasa pemrograman bersifat open-source dan statis yang dikhususkan untuk Android dan JVM. Kenapa kamu harus belajar Kotlin?Jelas dan compact yang membantu meningkatkan efisiensi tim Maintenance mudah Stabil Konsisten dengan Java dan semua tools terkait Siapa saja yang memakai Kotlin?Organisasi ⎼ Google, Amazon, Netflix Profesi ⎼ Software engineer, Android dan JVM developer Industri dan keahlian ⎼ web dan internet, pembuatan aplikasi mobile Android Contoh Pemakaian: Arsitektur aplikasi Netflix 15. RustIni adalah bahasa pemrograman multi-paradigma. Rust berfokus pada aspek keamanan—telah teruji. Bahasa pemrograman open-source ini diciptakan oleh Graydon Hoare dan pertama kali dirilis pada 2010. Mozilla Foundation bertanggung jawab untuk aspek maintenance-nya. Kenapa kamu harus belajar Rust?Pemrograman fungsional dan berorientasi objek Mendukung pemrograman generik dan metaprogramming Siapa saja yang memakai Rust?Organisasi ⎼ Dropbox, Figma, Cloudflare Profesi ⎼ Software dan web engineer, web security Industri dan keahlian ⎼ Devops, web browser, perangkat lunak server dan sistem, blockchain Contoh Pemakaian: Dropbox memanfaatkan Rust untuk mesin sinkronisasinya Mana Jenis Bahasa Pemrograman Pilihanmu?Ada banyak sekali jenis bahasa pemrograman yang bisa kamu pelajari. Mulai dari yang sangat mudah dipelajari seperti Ruby dan Swift. Lalu, bahasa khusus untuk mengolah data seperti R dan SQL. Sampai bahasa yang mudah dipelajari pemula seperti Python dan Javascript. Nah, setelah baca artikel ini, apa kamu sudah punya gambaran mau belajar bahasa pemrograman apa? Kalau kamu pengen serius belajar dengan cara yang menyenangkan, coba deh daftar Academy punya Bitlabs. Di sini, kamu bisa pilih mau belajar R, Python, ataupun basic programming. Seru, kan? Langsung daftar aja lewat tombol di bawah ya. Video yang berhubungan |