Kenapa mcd disebut junk food

Home Lifestyle Berita Lifestyle

Kenapa mcd disebut junk food

Foto: Ilustrasi makan junk food. REUTERS/AMR ABDALLAH DALSH

Jakarta, CNBC Indonesia - Restauran yang menyediakan junk food atau makanan siap saji selalu laris dan dikunjungi banyak konsumen. Alasannya karena rasanya yang nikmat dan bikin nagih.

Banyak orang tak kuasa menahan godaan makanan seperti pizza, kentang goreng, burger, dan ayam goreng krispi. Padahal kandungan gizinya sangat minim dan cenderung membahayakan untuk kesehatan tubuh. Lantas apa yang menyebabkan junk food bikin ketagihan?

Faktanya, junk food merangsang sistem reward di otak dengan cara yang sama seperti obat-obatan adiktif seperti kokain, menurut Healthline. Bagi orang yang rentan, makan junk food dapat menyebabkan kecanduan berat, yang hampir mirip dengan kecanduan narkoba.

Tubuh manusia memiliki sistem di otak yang disebut sistem reward. Sistem ini dirancang untuk memberi reward pada otak ketika seseorang melakukan hal-hal yang mendorong kelangsungan hidup, termasuk makan. 

Otak tahu bahwa ketika seseorang makan, mereka melakukan sesuatu dengan benar, dan otak memberi reward dengan cara melepaskan zat kimia yang membuat perasaan senang. Masalahnya, ketika makan junk food, sistem otak memberikan reward yang jauh lebih kuat daripada reward apa pun dari makanan yang sehat. 

Asosiasi junk food dan aktivitas tertentu

Mengutip Kay Nutrition, perusahaan menciptakan junk food dengan tujuan lebih dari sekadar menciptakan makanan yang rasanya enak, tetapi juga mempertimbangkan perilaku adiktif, strategi pemasaran, serta menemukan kombinasi yang tepat dari rasa, tekstur, warna, dan desain.

Contohnya adalah kentang goreng. Jika Anda diberi pilihan untuk makan kentang rebus biasa atau kentang goreng, kira-kira mana yang akan Anda pilih?

Strategi lain yang dibuat perusahaan agar konsumen ketagihan junk food adalah dengan menciptakan kebiasaan dan ritual dari makanan mereka. Perusahaan tidak hanya memainkan selera konsumen, tetapi juga memainkan emosi dan perasaan mereka.

Contoh paling nyata adalah makan popcorn di bioskop, atau pizza saat acara kumpul-kumpul. Perusahaan secara cerdik menciptakan asosiasi antara makanan tertentu dan aktivitas tertentu.


(hsy/hsy)

TAG: junk food burger ketagihan

Belakangan ini di Indonesia banyak sekali orang secara sembrono menggunakan istilah junk food untuk merujuk pada makanan siap saji, seperti burger McDonald atau ayam gorengnya KFC (Kentucky Fried Chicken). Mereka dengan santainya akan mengajukan makanan-makanan seperti itu sebagai contoh apa yang dinamakan dengan ‘junk food’ atau “makanan sampah”.

Sembrono, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang mereka lakukan. Bukan karena saya seorang pegawai McDonald yang takut kehilangan pekerjaan kalau penjualan burger turun drastis. Bukan pula karena saya begitu hobi menikmati renyahnya tepung dari kulit pada ayam goreng KFC.

Bukan itu sebabnya.

Ada beberapa hal yang membuat penggunaan istilah junk food dalam masyarakat cenderung tidak sesuai dan tidak tepat sasaran.

Apa itu Junk Food?

Istilah junk food sendiri sudah hadir pada sekitar tahun 1950-an. Meskipun demikin, secara resmi istilah ini dianggap hadir di dunia pada tahun 1972, ketika digunakan oleh seorang ahli mikrobiologi dari Centre For Science in the Public Interest menggunakannya pada penelitiannya.

Pengertian junk food sendiri, menurut Andrew F. Smith, dalam bukunya Encyclopedia of Junk Food and Fast Food adalah berbagai produk makanan yang dijual secara komersial yang memiliki sangat sedikit nutrisi, tetapi mengandung banyak kalori, garam dan lemak.

Apakah Makanan Siap Saji (Fast Food) Selalu Junk Food?

Tidak demikian adanya.

Tidak semua fastfood atau makanan siap saji bisa dikategorikan sebagai “makanan sampah”. Banyak dari mereka yang memiliki kandungan nutrisi dan protein yang baik dan bagus bagi pertumbuhan manusia.

Penentuan “junk food” atau bukan tidak bisa tanpa melewati penelitian tentang berbagai hal, seperti kandungan gula, garam, protein dan banyak lagi.

Banyak Makanan Indonesia Bisa Dimasukkan Dalam Kategori Junk Food

Pernah makan soto tangkar? Soto yang berisi potongan jeroan sapi atau kambing yang dikombinasikan dengan kuah santan pekat. Makanan khas di beberapa daerah di Indonesia.

Cobalah jawab beberapa pertanyaan di bawah ini

  1. Cara Memasaknya : Mana yang lebih bersih dan higienis antara cara memasak sebuah burger di Mc Donald dengan cara memasak soto tangkar? Pernah melihat bahwa untuk membuat sebuah burger pun, juru masak di restoran siap saji akan membungkus tangannya dengan sarung tangan?
  2. Apakah jeroan binatang lebih sedikit mengandung lemak dibandingkan daging olahan? Pernahkah kita menyadari mengapa di negara-negara maju jeroan hewan itu bukan merupakan sesuatu yang umum untuk dimakan? Jawabnya karena jeroan sapi mengandung lemak yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan dagingnya.
  3. Pernah melihat cara penyajiannya? Mana yang lebih bersih?
  4. Pernah berpikir bahwa fetcin atau MSG yang dipergunakan oleh penjual merupakan substansi yang berdasarkan hasil penelitian sebagai berbahaya bagi tubuh?
  5. Pernah berpikir berapa banyak lemak yang terkandung pada kuah santan pekat yang dipergunakan?
  6. Pernahkah terpikir bahwa dalam kebanyakan burger akan ada daun lettuce atau selada air dan pada soto tangkar atau yang sejenisnya tidak ada? Bukankah sayuran menyediakan serat?

Jika Anda berhasil menjawab semua pertanyaan ini, maka akan ditemukan bahwa secara ilmiah, semangkuk soto tangkar bisa saja membuatnya masuk dalam kategori junkfood karena hal-hal itu.

Sebuah Big Mac Burger bisa terlihat jauh lebih sehat dibandingkan dengan soto tangkar dan masih banyak makanan yang biasa dijual di Indonesia lainnya (termasuk bakso yang dijual keliling).

Itulah alasan mengapa saya mengatakan banyak orang Indonesia secara sembrono menggunakan istilah junk food tanpa mengerti apa artinya. Semua dilakukan karena kebiasaan dan latah saja.

Kalau mau diajukan pertanyaan lagi, tahukah Anda berapa konsumsi daging di Indonesia? Hanya 2.6 kilogram/orang saja. Bagaimana dengan di Amerika Serikat? 65.65 kilogram per orang (semua jenis daging0. Singapura dan Malaysia, 15 kilogram perkapita.

Indonesia dianggap masih perlu meningkatkan konsumsi daging karena hal itu sering dikaitkan dengan perkembangan manusia dan kecerdasannya . Pola makan orang Indonesia dianggap masih di bawah normal dalam hal ini.

Lalu, bukankah burger dan ayam goreng adalah sumber daging dan protein. Selama dimasak dengan cara yang benar, tidak berarti jenis-jenis makanan siap saji dan sangat digemari menjadi junkfood.

Jadi, tidak perlu latah menggunakan istilah junk food hanya untuk terdengar keren.

Merdeka.com - Para ahli telah banyak membicarakan dan meneliti berbagai macam efek negatif yang bisa diberikan junk food pada tubuh Anda. Selain mendengarkan pendapat mereka, kenapa Anda tak coba melihat makanan junk food dari pandangan para pembuatnya. Para pegawai restoran cepat saji ini bisa memberikan banyak tips bagi Anda untuk memilih makanan yang boleh Anda konsumsi atau yang sebaiknya tak pernah Anda sentuh.

JohnnyDollar, salah satu akun di Reddit.com, mengaku pernah bekerja di Burger King saat masih muda. Dia memberitahukan bagaimana perputaran minyak untuk menggoreng makanan.

"Kami memiliki empat tempat berisi minyak yang digunakan menggoreng kentang. Kami menggunakannya untuk menggoreng berton-ton kentang. Setelah dua hari, minyaknya menjadi lebih gelap. Kami memindah minyak tersebut, dan menggunakannya untuk menggoreng ayam. Ini kami lakukan hingga satu minggu. Setelah itu minyak berubah menjadi sangat gelap, hingga hampir seperti oli. Saat itu, kami memindahnya, dan menggunakannya untuk menggoreng ikan," tulisnya.

Salah seorang pengguna dengan nama Dfunkatron juga menulis pengakuan mengenai pekerjaannya di McDonnald.

"Ketika aku bekerja di McDonnald, aku secara tak sengaja meninggalkan 100 chicken Mcnugget di luar konter dalam waktu yang lama. Setelah kulihat kembali, mereka telah mencair. Benar-benar cair dan membentuk genangan. Aku tak mengerti kenapa bisa begitu. Namun menurutku itu adalah satu-satunya nugget ayam yang tak ingin kumakan," tulisnya, seperti dilansir oleh Yahoo!Shine (09/07).

Mesin es krim pada restoran cepat saji juga bisa menjadi tersangka yang patut dicurigai. Ini karena mesin es krim susah dibersihkan dan tidak mudah rusak, dan tak sering dibersihkan.

"Aku bekerja selama empat tahun sebelum akhirnya aku memutuskan berhenti makan es krim dari restoran cepat saji manapun. Ini karena suatu saat aku pernah menemukan ulat dalam es yang kudapatkan dari mesin es krim, seminggu setelah mesin itu dibersihkan," tulis pengguna bernama LordKira.

Terkadang, pada suatu restoran cepat saji, makanan yang dihidangkan tidak bermasalah. Namun, pegawai di sana lah yang membuat Anda enggan makan di sana.

"Aku pernah melihat pegawai yang melukai jarinya saat memotong sandwich. Kemudian dia mengusapkan darahnya di roti sandwichku. Aku segera berkata: Tidak, aku tak mau membayar untuk itu. Cepat bersihkan tanganmu, plester, pakai sarung tangan, lalu buatkan kembali sandwichku," tulis Wonkizzke, salah seorang pegawai Subway.

Lalu, apa tanggapan pihak restoran cepat saji atas pengakuan para karyawannya ini? pihak Wendy's, Subway, dan Burger King tak mau berkomentar. Sementara juru bicara McDonnald, Julie Pottebaum menyangkal apa yang dikatakan oleh mantan pegawainya.

"Ada banyak pembicaraan mengenai restoran cepat saji di Reddit, namun sayang tak semuanya akurat. McDonald memberikan makanan terbaik bagi pelanggan yang dibuat dari bahan-bahan terbaik dari penyuplai yang terpercaya," katanya pada Yahoo! Shine. "Chicken McNugget kami terbuat dari daging putih. Cerita mengenai Chicken McNugget yang tiba-tiba meleleh itu hanya isapan jempol saja."

Pengakuan di atas memang dilakukan oleh pegawai restoran cepat saji di luar negeri. Namun keterangan yang mereka berikan bisa membuat Anda lebih waspada sebelum mengonsumsi makanan cepat saji. Perhatikan dengan teliti apa yang akan Anda makan. Termasuk warna daging, temperatur makanan, atau daftar komposisi yang ada di kemasan makanan.