Kemana ruh hewan yang sudah mati?

PortalJember.com - Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang kemana perginya ruh hewan setelah mati.

Di bumi ini tidak hanya manusia yang hidup, ada hewan, tumbuhan, dan yang lainnya. Dan semua makhluk yang hidup pasti akan mati.

Ketika meninggal dunia, ruh manusia keluar dari jasadnya. Jasadnya akan dikubur dan ruh nya menuju ke akhirat.

Lalu bagaimana dengan hewan, kemana perginya ruh hewan ketika sudah mati?

Baca Juga: Ini Bahaya jika Suka Membuka Aib Rumah Tangga, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat, dilansir PortalJember.com dari kanal YouTube Shirathal Mustaqim yang diunggah 8 September 2018.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa persoalan tentang ruh itu urusan Allah. Manusia hanya diberi sedikit informasi tentang ruh.

Allah menciptakan jasadnya dulu, ketika jasadnya itu muncul kemudian ditiupkan ruh yang membuat jasad menjadi hidup dan punya kehidupan.

News Tuesday, 18 Jan 2022, 17:45 WIB  

Kemana ruh hewan yang sudah mati?
Kecebong salah satu hewan yang memiliki masa hidup panjang. Setelah fase hidup lima hari di dalam air, kecebong akan berubah menjadi katak muda hingga akhirnya menjadi katak dewasa yang memiliki masa hidup 5 sampai 10 tahun.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 185 Allah berfirman, Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Manusia, malaikat, jin, setan, tumbuhan, sampai hewan pasti akan merasakan mati. Jika ruh manusia setelah meninggalkan jasad akan menuju akhirat, lalu bagaimana dengan hewan. Kemana ruh hewan selepas mati?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, semua hewan, tumbuhan, dan perangkat yang ada di bumi diciptakan Allah untuk kepentingan manusia. "Semua yang ada di bumi ini diciptakan oleh Allah untuk membantu manusia menjalankan misi sebagai manusia," ungkap Ustadz Adi Hidayat dalam YouTube Shirathal Mustaqim.

UAH menjelaskan, misi pertama manusia hidup adalah untuk beribadah kepada Allah. Semua yang ada di bumi, kata UAH, diserahkan oleh Allah untuk digunakan dalam kepentingan ibadah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Mineral diciptakan untuk diminum manusia agar fisik kuat untuk beribadah. Tidak sekedar untuk minum," ucap UAH.

Seperti ayam diciptakan untuk dimakan, dan ada sebagian untuk keindahan. Bukan untuk diadu dan disanjung-sanjung. Ada juga yang diciptakan untuk menunjukkan hal yang lain. "Misalnya nyamuk, diciptakan untuk memberikan indikasi bahwa lingkungan sekitar kotor," kata dia.

Jadi menurut UAH, semua yang diciptakan Allah untuk kepentingan manusia, sehingga ada yang diciptakan untuk dimakan, sebagai petunjuk, sebagai alarm kehidupan. Jadi, ketika hewan mati, maka sudah selesai tugasnya di dunia. Dan ia tidak akan menuju ke akhirat.

"Di akhirat nanti, sudah selesai masa tugasnya. Dia hanya untuk kebutuhan dunia saja. Kecuali nanti hal-hal yang khusus oleh Allah diizinkan terjadi," kata UAH. Ia mencontohkan tumbuh-tumbuhan yang ditanam kembali untuk mengisi taman surga. Ada juga hewan yang dihidupkan kembali oleh Allah di surga, seperti sapi betina dalam Kisah Nabi Musa alaihissalam, semut yang membantu Nabi Sulaiman alaihissalam, atau unta betina Nabi Shaleh alaihissalam.

  • #ruhhewan
  • #ruhsetelahmati
  • #uah
  • #ustadadihidayat

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Kemana ruh hewan yang sudah mati?

Seperti Cinta, Kisah Sejarah Juga Perlu Diceritakan

Kemana ruh hewan yang sudah mati?
kehidupan hewan setelah kematian

BincangSyariah.Com – Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, baik itu tumbuhan hewan, maupun manusia. Manusia yang mati memiliki tanggung jawab perihal perbuatannya selama masih hidup di dunia. Dalam hal ini, manusia akan dihisab seluruh amal perbuatannya, sehingga dapat diadili apakah berhak memasuki surga atau harus terjebak dalam neraka. Lantas, bagaimana dengan kehidupan hewan setelah kematian? Apakah hewan juga diadili sebagaimana manusia?

Dalam kitab Tafsir Tanwirul Adzhan disebutkan bahwa ada beberapa hewan yang masuk surga. Hewan-hewan ini masuk surga lantaran banyak berjasa terhadap orang-orang saleh (orang yang taat kepada Allah). Sebagaimana dalam penjelasan berikut,

روى – انه يدخل الجنة مع المؤمنين على ما قال مقاتل عشرة من الحيونات تدخل الجنة نقاة صالح وعجل ابراهيم وكبش اسماعيل وبقرة موسى وحوت يونس وحمار عزير ونملة سليمان وهدهد بلقيس وكلب اصحاب الكهف وناقة محمد صلى اللـه عليه وسلم

Artinya : “Diriwayatkan sesungguhnya ada sepuluh hewan yang akan masuk surga seperti unta nabi Soleh, anak sapi nabi Ibrahim, domba nabi Ismail, sapi nabi Musa, ikan paus nabi Yunus, keledai uzair, semut nabi Sulaiman, burung hud-hud ratu Bilqis, anjing Ashabul kahfi dan untanya nabi Muhammad SAW.”

Riwayat di atas hanya menyebut  sepuluh hewan yang akan menikmati surga,  yaitu unta nabi Soleh, anak sapi nabi Ibrahim, domba nabi Ismail, sapi nabi Musa, ikan paus nabi Yunus, keledai uzair, semut nabi Sulaiman, burung hud-hud ratu Bilqis, anjing Ashabul kahfi dan unta nabi Muhammad Saw, sementara hewan yang lainnya masih belum memiliki kejelasan perihal kehidupannya setelah kematian.

Dalam firman Allah SWT pada surah Al-An’am ayat 38 disebutkan bahwa pada hari kiamat hewan-hewan akan dikumpulkan sebagaimana manusia. Sebagaimana dalam keterangan berikut,

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

Artinya : “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.”

Imam Suyuthi dalam kitab Al-Dur al-Mantsur fi al-Tafsir bi al-Ma’tsur memberikan penafsiran mengenai ayat tersebut. Beliau mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Abu hurairah Ra. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa pada hari kiamat hewan-hewan akan dibangkitkan sebagaimana manusia, lalu atas keadilan Allah mereka diperintahkan untuk kembali menjadi tanah tanpa harus mempertanggung jawabkan perbuatan selama hidup didunia. Melihat hal ini, membuat orang kafir yang takut akan siksa menjadi iri dan berharap dijadikan tanah sebagaimana hewan tersebut. Hal ini sebagaimana keterangan berikut,

ما من دابة ولا طائر إلا ستحشر يوم القيامة ، ثم يقتص لبعضها من بعض حتى يقتص للجلحاء من ذات القرن ……… ثم يقال لهم كوني تراباً ، فعند ذلك يقول الكافر { يا ليتني كنت تراباً } [ النبأ : 40[

Artinya : “seluruh ciptaan akan dibangkitkan di hari kiamat, hewan yang melata, burung, semuanya (akan dibangkitkan). Kemudian, Allah Swt saat itu memanggil hewan yang bertanduk lalu berkata: “jadilah kalian tanah!” Karena itulah orang kafir pada berkata (agar tidak terkena azab) yang terdapat dalam surah al-Naba: 40, “seandainya saya menjadi tanah saja”

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pada hari kiamat nanti Allah akan membangkitkan hewan sebagaimana manusia. Dari beberapa hewan tersebut, ada sebagian yang Allah anugrahkan untuk mendapatkan surga lantaran berjasa kepada orang-orang saleh seperti unta nabi Soleh, anak sapi nabi Ibrahim, domba nabi Ismail, sapi nabi Musa, ikan paus nabi Yunus, keledai uzair, semut nabi Sulaiman, burung hud-hud ratu Bilqis, anjing Ashabul kahfi dan untanya nabi Muhammad SAW. Sementara, untuk hewan yang lainnya tidak dikenai beban pertanggung jawaban dan akan kembali menjadi tanah.

Demikian. Wallahu a’lam

Kemana roh hewan ketika mati?

Jasadnya akan dikubur dan ruh nya menuju ke akhirat.

Kemana arwah kucing setelah mati menurut islam?

Berdasarkan hadits tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nasib kucing setelah mati sama seperti hewan lainnya, yakni tidak akan masuk surga. Mereka akan binasa dan berubah menjadi tanah atau abu.

Apakah kucing bisa menolong kita di akhirat?

Banyak yang percaya bahwa kucing bisa memberikan syafaatnya atau menolong sang pemilik kelak saat mereka berada di akhirat. Namun nyatanya salah seorang ustads ternama di Indonesia, Abdul Somad mengatakan bahwa sejatinya bukan hanya kucing hewan yang mampu menyelamatkan tuanya di akhirat.

Siapa yang mencabut nyawa binatang?

Peneliti Bidang Aqidah Ustaz Nur Rohmad, MA menjelaskan, Malaikat Izrail ditugaskan oleh Allah SWT untuk mencabut sebuah ruh, termasuk arwah orang-orang yang mati sahid, dan arwah binatang-binatang.