Kegiatan olahraga apa saja yang dapat meningkatkan daya tahan jantung?

tirto.id - Setiap aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melibatkan kinerja otot, jantung, serta paru-paru. Agar tak mudah lelah, otot-otot manusia perlu dilatih supaya tetap bugar dan tahan lama. Selanjutnya, latihan daya tahan tubuh tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu latihan daya tahan jantung-paru (kardiorespirasi) dan latihan daya tahan otot.

Mochamad Rohiman dalam Kebugaran Jasmani (2020) menuliskan bahwa daya tahan kardiorespirasi adalah kemampuan seseorang menggunakan sistem jantung-paru dan peredaran darahnya untuk terus beraktivitas. Proses itu melibatkan kontraksi otot dengan intensitas tinggi dalam waktu lama tanpa merasa lelah.

Sementara itu, daya tahan otot dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan otot untuk berkontraksi dalam waktu relatif lama dengan beban tertentu. Berikut beberapa bentuk latihan daya tahan, mulai dari jantung-paru, hingga otot untuk menambah kebugaran tubuh.

Latihan Daya Tahan Jantung-Paru (Kardiorespirasi)

Melatih kardiorespirasi atau daya tahan jantung dan paru-paru bisa memberi beberapa manfaat. Latihan ini meningkatkan respons tubuh saat menerima beban latihan bertingkat, serta bervariasi.

Selain itu, latihan kardiorespirasi juga membuat tubuh kita lebih cepat melakukan recovery saat lelah. Untuk melakukan latihan jantung-paru, kita perlu memperhatikan prinsip FITT, alias Frequency, Intensity, Time, dan Type.

Berikut ini latihan daya tahan jantung-paru yang ideal atau kardiorespirasi adalah berdasarkan prinsip FITT.

  • Frequency: Jumlah latihan dalam 1 minggu (minimal 3 kali)
  • Intensity: Beban latihan dengan persentase 70-85% dari detak jantung maksimal. Detak jantung maksimal adalah 220 detak dikurangi usia seseorang. Misalnya, orang berusia 30 tahun, maka detak jantung maksimalnya adalah 190 detak per menit atau 220-30 = 190.
  • Time: Lama latihan 20-60 menit
  • Type: Bentuk olahraga yang dapat dilakukan adalah jalan cepat, jogging, berenang, bersepeda, senam aerobik, lari jarak jauh, dan lari lintas alam serta interval training.

Baca juga:

  • Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Olahraga Saat Pandemi Corona COVID-19
  • Bagaimana Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Otot?

Gerakan Latihan Daya Tahan Otot (Muscular Endurance)

Latihan daya tahan otot perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, lakukan sesuai kemampuan, lalu catat kuantitas latihan untuk mengontrol progres dan lakukan dalam satu hingga tiga set. Berikut ini bentuk-bentuk latihan daya tahan otot:

1. Plank

Aktivitas gerakan plank hampir sama dengan push-up. Perbedaannya terletak pada posisi tangan. Saat melakukan plank, seluruh lengan bawah siku menyangga badan. Sikap kedua tangan mengepal dan jari kelingking berada di bawah.

Latihan plank terpusat pada otot lengan dan otot-otot bagian depan (dada, perut, paha bagian depan) yang menahan beban tubuh.

2. Squat

Posisi saat squat dilakukan dengan berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu, tangan tahan lurus di depan dada, kemudian lakukan gerakan berjongkok yang membentuk sudut 90° antara tungkai atas dan bawah. Saat melakukan squat, lutut tidak boleh melewati ujung kaki.

Telapak kaki sepenuhnya menempel pada lantai dengan tumit tidak terangkat. Berat badan ditumpukan pada tumit dan punggung dengan posisi rata. Otot yang dilatih saat latihan squat yaitu otot paha, pinggul, dan bokong.

3. Lunge

Posisi lunge dilakukan dengan berdiri tegak, lalu langkahkan salah satu kaki ke depan dan lutut ditekuk. Sama dengan squat, posisi lutut saat kaki melangkah ke depan tidak boleh melebihi ujung kaki.

Berikutnya, kaki bagian belakang diturunkan hingga lutut hampir menyentuh lantai, diikuti tumit yang terangkat. Gerakan lunge divariasikan sembari berjalan. Otot yang bekerja saat latihan lunge yaitu adalah betis, paha, dan otot-otot utama pada kaki.

4. Push-up

Push-up dilakukan dengan posisi awal berbaring tengkurap, telapak tangan terbuka sedikit lebih lebar dari bahu dan kaki lurus ke belakang. Kemudian dorong badan ke atas dengan posisi siku tangan lurus, sementara bokong tidak ikut didorong ke atas.

Saat berada di posisi ini, kencangkan bokong dan perut. Selanjutnya, tekuk siku hingga posisi 90°. Ulangi lagi seperti posisi awal. Pada saat melakukan latihan push-up, otot yang bekerja ialah otot trisep, perut, dada, dan bahu.

5. Sit-up

Latihan sit-up dimulai dengan posisi berbaring telentang, lutut ditekuk dan telapak kaki menempel ke lantai. Posisi tangan masing-masing berada di belakang telinga kanan-kiri. Setelah itu, dorong tubuh ke arah lutut dengan mengembuskan nafas.

Kemudian, turunkan badan seperti posisi semula dengan menarik nafas. Lakukan berulang. Otot yang bekerja saat sit-up adalah otot perut, dada, panggul, pinggang bawah, dan leher.

Baca juga:

  • Bentuk Latihan Otot Punggung dan Cara Melakukan Gerakannya
  • Latihan Kelenturan: Pengertian, Contoh dan Manfaat

Saat melakukan latihan kardiorespirasi dan daya tahan otot, diperlukan persiapan dan pemahaman yang baik. Terutama, menyangkut jadwal dan beban latihan yang perlu dibikin sedetail mungkin. Hal ini bisa menghindarkan kita dari overtraining serta cedera.

Sementara itu, poin penting dalam melakukan latihan ini adalah mempraktikkannya secara bertahap, tidak berlebihan, dan konsisten. Hasil latihan yang optimal akan terwujud bila diimbangi dengan asupan makan bergizi, istirahat, dan gaya hidup yang sehat.

Baca juga artikel terkait DAYA TAHAN TUBUH atau tulisan menarik lainnya Rofi Ali Majid
(tirto.id - rof/hdi)


Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Rofi Ali Majid

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Tim | CNN Indonesia

Senin, 16 Sep 2019 17:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Apakah Anda suka berolahraga? Jika iya, teruskan kegiatan positif tersebut menjadi rutinitas. Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk saat ini saja, melainkan memberikan efek jangka panjang untuk menghindarkan diri dari serangan penyakit, salah satunya penyakit jantung.Dipadukan dengan diet dan menjalani gaya hidup sehat lainnya, olahraga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dalam sebuah penelitian terhadap orang dewasa yang tidak banyak bergerak atau pasif, mereka yang beralih dari tanpa aktivitas fisik sama sekali menjadi aktif berolahraga satu jam per minggu, risiko penyakit jantung menjadi berkurang hingga hampir setengahnya.Akan tetapi tak semua jenis olahraga efektif. Terdapat jenis olahraga tertentu yang mampu membuat jantung berdetak lebih sehat dan menghindarkan dari penyakit serangan jantung. Mengutip beberapa sumber, berikut 6 olahraga untuk meningkatkan kesehatan jantung.
1. Latihan sirkuit
Daripada hanya duduk berdiam diri, ada baiknya melakukan gerakan olahraga seperti latihan sirkuit. Latihan sirkuit merupakan olahraga berinterval yang menggabungkan kekuatan, kecepatan, dan fleksibilitas, seperti push up, plank, sit up, jumping jack, lompat tali, dan sebagainya. Latihan sirkuit dipercaya mampu meningkatkan kekuatan jantung dan menurunkan tekanan darah, sehingga disarankan dilakukan bagi penderita penyakit jantung.

2. Berenang

Untuk mengisi waktu senggang, olahraga renang adalah pilihan yang tepat. Renang dapat membuat paru-paru dan jantung lebih sehat. Anda bisa menerapkan beberapa gaya renang yang direkomendasikan seperti gaya bebas. Berenang sama seperti latihan aerobik, dapat menguatkan dan memperbesar jantung sehingga membuatnya lebih efisien dalam memompa. Dengan begitu, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar. Berenang 30 menit sehari dapat mengurangi penyakit jantung koroner dan dapat mengurangi tekanan darah.

3. Angkat beban

Angkat beban atau barbel ternyata penting untuk kesehatan jantung. Selain dapat membakar lemak dan membangun massa otot, latihan beban juga baik untuk kesehatan tulang dan jantung. Namun perlu diperhatikan ketika melakukan latihan angkat beban yakni menyesuaikan tempo gerakan.Melakukan olahraga ini sekitar 30-40 menit per minggunya dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung, stroke, diabetes, hiperkolesterolemia. Meski tubuh terkesan tidak aktif secara aerobik dan hanya fokus membangun otot, latihan angkat beban juga turut membakar banyak energi, sehingga bisa mencegah obesitas dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan.

4. Lari

Lari merupakan olahraga termudah dan termurah yang bisa dilakukan siapa saja. Namun setiap orang memiliki intensitas yang berbeda saat berolahraga lari. Ada yang rendah, sedang dan tinggi. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan tubuhmu, ya.Rajin melakukan olahraga lari, secara signifikan akan memberikan dampak baik kesehatan seperti meningkatnya kolesterol baik, mengurangi risiko arteriosklerosis, mengurangi produksi hormon stres adrenalin dan kortisol, meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan risiko trombosis, dan meningkatkan volume darah di tubuh--kesemuanya itu berkaitan dengan kesehatan jantung.

5. Yoga

Tekanan darah dan kadar kolesterol yang meningkat disebabkan oleh stres, kecemasan, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. American Heart Association mengungkapkan, meditasi adalah salah satu aktivitas yang direkomendasikan untuk mencegah penyakit jantung. Jika Anda memang tak ingin melakukan aktivitas yang berat, cobalah untuk melakukan yoga.Meditasi seperti yoga merupakan latihan fisik yang menekankan pada pengaturan napas, fokus, dan meditasi. Berlatih yoga membawa kesadaran pada tubuh, pikiran, dan emosi yang menyelaraskan kesehatan fisik dan mental. Yoga membangun kesehatan kardiovaskular, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan meningkatkan fungsi pernapasan, detak jantung, meningkatkan sirkulasi darah, membangun otot, dan mengurangi peradangan.

6. Bersepeda

Supaya badan sehat dan bugar, tentu Anda harus aktif secara fisik. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu melindungi diri dari penyakit serius seperti obesitas, jantung, kanker, penyakit mental, diabetes, dan radang sendi. Mengendarai sepeda secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko masalah kesehatan yang terkait dengan kebiasaan tubuh tidak aktif.Berdasarkan penelitian British Medical Association menemukan bahwa bersepeda secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Dengan bersepeda 32 kilometer per minggu mengurangi potensi penyakit jantung hingga 50 persen, meningkatkan detak jantung dan membakar kalori dalam tubuh.Sebagai olahraga yang sehat, mudah, dan murah yang dapat dinikmati oleh semua orang, bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mengurangi dampak buruk pada lingkungan.

Dalam rangka memperingati World Heart Day, Yayasan Jantung Indonesia bekerja sama dengan Transmedia menyelenggarakan Jakarta Heart Bike 2019. Acara fun bike 20 KM ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jantung.

Simak selengkapnya di sini: https://www.loket.com/event/JakartaHeartBike2019 (dei/fef)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA