Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan

The PDF file you selected should load here, if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader). Alternatively, the PDF file will download to your computer, where it can also be opened using a PDF reader. If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

If the file does not download automatically, click here.

KUNJUNGI WEBSITE BARU KAMI: http://jps.ui.ac.id untuk melihat naskah mulai tahun 2019-seterusnya.

Cited by:

Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan

Indexed by:

Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan
 
Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan
 
Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan
 
Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan
 
Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan
 
Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan

View JPS Statistic

Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Halodoc, Jakarta - Selama ini, wanita dianggap lebih emosional dibandingkan pria. Ini karena dalam sebuah hubungan, wanita dianggap lebih bisa menunjukkan emosinya secara terbuka dibandingkan pria.

Para wanita juga tidak ragu menunjukkan perasaannya kepada pasangan, termasuk ketika mereka sedang marah, cemburu, sedih, dan bahagia. Perubahan emosi atau mood swing karena faktor hormonal juga semakin menguatkan anggapan jika wanita lebih emosional dibandingkan pria. Tapi, apakah anggapan tersebut benar? Untuk menjawab rasa penasaran kamu, simak penjelasannya tengan lebih emosional pria atau wanita berikut ini:

Emosi Diatur oleh Hipokampus

Anggapan “wanita lebih emosional dibandingkan pria” juga didasarkan pada sebuah studi yang menyebutkan bahwa hipokampus pada wanita lebih besar dibandingkan pria. Hipokampus adalah bagian sentral otak yang berperan penting dalam fungsi pembelajaran, proses mengingat, peran emosi, dan keseimbangan. Sayangnya, studi tersebut dibantah oleh penelitian yang dilakukan oleh Rosalind Franklin dari University of Medicine and Science. Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian tersebut justru menemukan bahwa hampir tidak ada perbedaan antara ukuran hipokampus dan korpus callosum (materi putih yang menghubungkan antara kedua sisi otak untuk berkomunikasi) pada otak pria dan wanita.

Jadi, Lebih Emosional Pria atau Wanita?

Meskipun wanita dikenal emosional, sebenarnya, pria justru lebih emosional dibandingkan wanita. Ini dibuktikan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh neurologis di MindLab. Studi tersebut melibatkan 15 pria dan 15 wanita untuk menunjukkan reaksi terhadap video dengan beragam kategori perasaan, seperti bahagia, lucu, bersemangat, hingga menyentuh. Hasilnya, pria memberikan efek psikologis yang lebih kuat dibandingkan wanita.

Tapi, mengapa pria terlihat lebih tidak emosional dibandingkan wanita? Jawabannya adalah karena pria lebih bisa menyembunyikan perasaannya. Ini karena sejak kecil pria sering mendapatkan nasihat “Pria enggak boleh nangis. Harus kuat.” Memang tidak ada yang salah, namun nasihat tersebut secara tidak langsung mengajarkan anak untuk percaya jika menangis identik dengan kelemahan. Jadi, kamu enggak perlu heran jika ada pria yang lebih memilih untuk menyembunyikan perasaannya. Karena seringkali, banyak orang menganggap pria yang menangis sebagai orang yang “lemah”. Padahal, mengekspresikan emosi adalah hak siapa saja dan bermanfaat untuk kesehatan, lho.

Apa Saja Manfaat Mengekspresikan Emosi?

Jika kamu pria, enggak ada salahnya kok mengekspresikan emosi. Karena ternyata, mengekspresikan emosi ada manfaatnya untuk tubuh seperti berikut ini:

  • Mengurangi stres, tertawa bisa menurunkan kada hormon stres. Ini karena saat tertawa, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang bisa menimbulkan perasaan nyaman, bahagia, dan berenergi.
  • Membuang racun dari dalam tubuh, sebuah studi menemukan bahwa menangis bisa membuang racun di dalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, dan merangsang otak untuk melepaskan hormon endorfin yang berfungsi sebagai obat anti nyeri alami. Jadi, meksipun menangis enggak bikin masalah kamu selesai, setidaknya, menangis bisa menenangkan pikiran dan perasaan kamu. Selain itu, air mata mengandung lisozim, cairan yang berguna untuk membunuh bakteri dalam tubuh dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri.
  • Meningkatkan kekuatan dan kestabilan mental, sekali lagi, menangis itu hal yang wajar dan bukan berarti kamu lemah. Justru dengan menangis, kamu menunjukkan bahwa kamu punya perasaan dan berani jujur terhadap diri sendiri. Sehingga selain bikin perasaan lega, menangis juga bisa meningkatkan kekuatan dan kestabilan mental kamu.

Jadi, apapun gendernya kamu berhak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi. Karena meskipun perasaan atau emosi tidak harus ditunjukkan pada setiap orang dan setiap saat, emosi tetaplah perasaan yang harus dimengerti dan diterima karena tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, jika kamu mengalami kesulitan dalam menunjukkan emosi, kamu bisa bicara ke dokter Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan dimana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play.

Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan

Penelitian mengungkapkan bahwa perempuan lebih peka terhadap perasaan. (SIphotography/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Siapa yang tidak familiar dengan pernyataan "perempuan menggunakan hati, sementara laki-laki menggunakan otak"? Rasa-rasanya, pernyataan di saat seringkali terucap oleh orang di sekitar kita. Terlebih lagi, pernyataan itu biasanya terucap ketika mengomentari sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Penyataan di atas seakan merujuk bahwa perempuan seolah lebih peka dan emosional dibanding laki-laki. Lantas apakah pernyataan di atas memang benar?

Baca juga: Ilmuwan Gunakan Beras Untuk Mencegah HIV, Bagaimana Caranya?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti University of Basel di Switzerland, mengungkapkan bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Lebih lanjut, para peneliti juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah juga dengan keadaan perempuan yang lebih emosional daripada laki-laki.

Dengan hasil penelitian, mereka menjelaskan bahwa bukan "hati" yang menyebabkan kondisi ini, melainkan otak.

Hal tersebut memang wajar, sebab ada perbedaan struktur otak antara anak perempuan dan anak laki-laki. Sejalan dengan perkembangan, perbedaan struktur otak ini kemudian menyebabkan kurangnya empati, abai terhadap perasaan orang lain, dan tanda lain seperti kurangnya rasa penyesalan atau rasa bersalah. Sifat-sifat ini kemudian dikaitkan dengan kurangnya pengembangan hati nurani dan empati.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pada otak anak laki-laki memiliki volume insula anterior atau volume materi abu-abu yang tumbuh lebih besar pada bagian yang menyebabkan perilaku kurang peka terhadap perasaan dan emosi.

Baca juga: Manusia Telah Mencari Bigfoot Selama 60 Tahun, Ini Awal Mulanya

Insula anterior adalah daerah otak yang terlibat dalam pengenalan emosi dan empati pada orang lain. Sebesar 19 persen bagian otak tersebut merupakan bagian yang tidak peka terhadap perasaan dan emosi.

Lebih lanjut, para peneliti mengatakan bahwa mereka tidak menemukan ciri yang sama pada otak perempuan. Bahkan pada perempuan dengan kepribadian yang sama.


Page 2

Gregorius Bhisma Adinaya Rabu, 1 Agustus 2018 | 11:44 WIB

Keadaan psikis wanita lebih mengedepankan perasaan dan

Penelitian mengungkapkan bahwa perempuan lebih peka terhadap perasaan. (SIphotography/Getty Images/iStockphoto)

Dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), para peneliti dapat melihat lebih dekat terhadap perkembangan otak.

Penelitian yang melibatkan 189 remaja ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah sifat-sifat seperti kurang peka terhadap perasaan dan tidak emosional, terkait dengan perbedaan struktur otak.

Hasilnya? Peneliti menemukan adanya struktur otak yang berbeda antara anak perempuan dan anak laki-laki, yang menentukan kepekaan terhadap perasaan dan emosi. Peneliti juga mencatat bahwa perubahan materi abu-abu pada insula anterior kemungkinan besar memiliki kaitan dengan kedewasaan seseorang.

Baca juga: Apa yang Seharusnya Manusia Lakukan Bila Asteroid Jatuh ke Bumi?

"Pada langkah selanjutnya, kami ingin mengetahui apa yang menyebabkan beberapa remaja ini mengembangkan masalah kesehatan mental di kemudian hari, sementara yang lain tidak pernah mengalami masalah," ucap Raschle.Berdasarkan penelitian ini, pernyataan "wanita menggunakan hati, sementara pria menggunakan otak" mungkin perlu diubah, karena keduanya menggunakan otak ketika berkaitan dengan emosi, walaupun wanita memang lebih perasa.