Anak laki-laki biasanya mirip ayah atau ibu

Setiap orang tua yang baru pertama kail punya bayi merasa penting sekali melihat paras bayi untuk pertama kali. “Wah, mirip ibunya,” sahut si dokter yang membantu persalinan saat mempersilahkan ibu-anak  bertemu wajah untuk pertama kali. Komentar yang disampaikan sahabat dan kerabat yang menjenguk Anda yang baru melahirkan bisa juga mengejutkan. “Wah, mirip ayahnya waktu kecil!!” Tak jarang ibu jadi kesal, seolah “andilnya” sedikit sekali.

Warisan genetik. Mirip atau tidak mirip, yang jelas setiap anak selalu dibekali “warisan” genetik dari ayah dan ibu. Sperma yang bertemu dengan sel terlur itu sudah membawa materi gennya masing-masing. Jadi, mau tak mau, anak memang tak bisa memilih apa yang sudah “diwariskan” dari orang tuanya. Baik warisan materi gen yang muncul sebagai ciri-ciri fisik tertentu seperti warna bola mata, perawakan dan lainnya. Maupun yang tak terlihat seperti penyakit, golongan darah dan lainnya.

Inilah proses awalnya. Sesungguhnya, jumlah materi gen yang Anda dan pasangan turunkan ke anak tetap sama. Setengah dari ayah dan setengah lagi dari ibu. Sebab, secara mutlak ayah dan ibu memang masing-masing menyumbang 50% materi gen pada kromosom anak.

Sel telur matang mengandung 23 kromosom, begitu pula dengan sel sperma, mempunyai 23 kromosom. Pasangan kromosom sel telur maupun sperma, ibarat sepatu atau sandal yang berpasangan, kanan dan kiri. Ketika terjadi proses pembuahan, sel sperma maupun sel telur “klop” bertemu pasangan kromosomnya dan bekerjasama sesuai tugasnya.

Jadi, ketika pembuahan terjadi, pada kondisi normal, 23 kromosom sel telur akan menyatu dengan 23 kromosom sperma, sehingga membantuk 23 pasang kromosom. Dari sinilah cikal bakal manusia. Diantara 23 pasang kromosom itu, ada sepasang yang disebut sebagai kromosom seks, yang menentukan kelak bayi akan menjadi laki-laki atau perempuan.

Sisanya, 22 pasang kromosom (44 kromosom), disebut sebagai kromosom biasa atau autosom. Kromosom atau autosom itu sendiri terdiri dari ribuan gen. Pada tubuh kita, ada sekitar 80.000-100.000 gen. Informasi materi dari puluhan ribu gen yang diturunkan ayah dan ibu itulah yang bekerjasama mengatur semua fungsi sel-sel tubuh yang tampak seperti warna kulit, rambut, bentuk tulang, sampai fungsi pencernaan. Bahkan diperkirakan kemampuan intelektual pun merupakan manifestasi gen yang diturunkan salah satu atau kedua orang tua. (WIT)

Baca juga:

7 Bentuk Fisik Bayi yang Diwarisi dari Gen Sang Ayah

Saat bayi Anda lahir, orang-orang yang bertemu Si Kecil untuk pertama kalinya mungkin akan langsung menerka-nerka kemiripan Si Kecil dengan Anda dan pasangan. “Wah, mukanya mirip ayahnya, ya” atau “Senyumnya mirip ibunya” adalah sebagian kalimat yang bisa jadi akan sering Anda dengar, Moms.

Memang, meskipun penelitian mengatakan bahwa orang tua masing-masing menurunkan jumlah kromosom yang sama pada anak mereka, yaitu 23 buah, saat Si Kecil lahir, mungkin saja ia akan lebih banyak memiliki kemiripan dengan ayah atau dengan ibunya, karena ia mewarisi masing-masing gen dari orang tuanya dan tidak semuanya sama.

Contohnya, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa anak lebih mungkin mendapatkan kecerdasan dari ibunya. Nah, jika kecerdasan diturunkan dari sang ibu, lalu apa yang diturunkan sang ayah pada Si Kecil? Berikut beberapa hal yang diwariskan ayah pada anaknya.

Baca juga: 8 Sifat Bayi yang Diwarisi dari Sang Ibu

1. Jenis Kelamin

Umumnya, gen kelamin anak diwarisi oleh ayahnya. Artinya, jika sang ayah punya banyak saudara laki-laki, maka anaknya akan cenderung berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, jika sang ayah punya banyak saudara perempuan, maka anaknya kemungkinan akan berjenis kelamin perempuan. Walaupun begitu, tetap ada pria yang punya potensi sama besar untuk memiliki anak laki-laki maupun anak perempuan, hanya jumlahnya tidak banyak.

2. Tinggi Badan

Tinggi badan seorang anak cenderung diwarisi oleh gen dari sang ayah. Jika ayah memiliki postur tubuh yang tinggi, maka sang anak juga akan mengikutinya. Meskipun demikian, tidak semua anak punya tinggi badan yang sama dengan saudara-saudaranya walau mereka berasal dari orang tua yang sama. Biasanya, anak yang lebih muda punya badan lebih pendek daripada anak yang lebih tua kendati jenis kelamin mereka sama. Dikutip dari Bright Side, sekitar 60-80 persen tinggi badan seseorang tergantung pada orang tuanya, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh gaya hidup, pola makan, dan aktivitas fisik.

3. Sidik Jari

Sidik jari seorang anak ternyata juga diwariskan dari gen sang ayah. Jika Anda perhatikan, Si Kecil memiliki pola sidik jari yang sama dengan ayahnya, bahkan tiap garisnya juga akan berbentuk sama dengan sidik jari sang ayah.

4. Gigi

Bentuk dan ukuran gigi seorang anak diwariskan dari salah satu orang tua, namun gen ayah berperan dominan dalam hal ini. Jadi, tak usah heran jika gigi Si Kecil mirip dengan gigi ayahnya, dan bahkan mungkin termasuk juga soal masalah gigi. Jika sang ayah punya susunan gigi yang buruk dan sering bermasalah dengan kesehatan gigi, maka anak juga akan memiliki masalah yang sama.

5. Warna Bola Mata

Ayah juga menurunkan gen untuk warna bola mata pada anaknya. Jadi, jika pasangan Anda memiliki bola mata berwarna cokelat, biru, ataupun hijau, kemungkinan besar Si Kecil juga akan mewarisi warna bola mata yang sama dengan ayahnya.

6. Lesung Pipi

Lesung pipi menjadi pemanis wajah seseorang. Nah, lesung pipi ini juga sebagian besar diwariskan dari gen ayah. Jadi jika seorang anak memiliki lesung pipi, hampir bisa dipastikan bahwa ayahnya juga memilikinya.

7. Bibir

Bentuk bibir seorang anak, tipis ataupun tebal, kemungkinan besar juga berasal dari gen sang ayah. (M&B/SW/Dok. Freepik)

Tak jarang kita mendapati pertanyaan anak mirip ayah atau ibu ya?

Newswire - Solopos.com
Sabtu, 22 Mei 2021 - 16:00 WIB

SOLOPOS.COM - Ada faktor penentu anak mirip ayah atau ibu. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Tak jarang kita mendengar ucapan dari orang lain bahwa anak mirip atau ibu. Sebenarnya adakah faktor penentu yang menjadikan buah hati kita cenderung serupa papa atau mamanya?

Tips kesehatan kali ini bakal membahas faktor penentu anak mirip ayah atau ibu.  Kecenderungan anak memiliki wajah seperti siapa kadang juga bikin penasaran para wanita yang sedang mengandung buah hati mereka.

Yuk cari tahu apa yang sebenarnya jadi faktor penentu wajah dan karakter anak akan lebih mirip ayah atau ibu ya. Bahkan tak jarang meskipun anak "satu pabrik" namun bisa memiliki wajah berbeda misal si sulung cenderung seperti ayahnya sementara si bungsu serupa ibunya. Kok bisa ya? Nah saat sperma bertemu sel telur, terjadi perpaduan gen yang kemudian akan muncul menjadi karakteristik anak. Beberapa gen bekerja sama sehingga ada gen yang melemah, menguat, bahkan ada yang menjadi tidak tampak sama sekali.

Baca Juga: Peneliti Kembangkan Terapi yang Berhasil Matikan Viral Load Covid-19

Mengutip laman alodokter.com, Sabtu (22/5/2021), setiap anak mewarisi 50% DNA dari masing-masing orang tua, tetapi ada gen-gen tertentu dari ayah atau ibu yang dominan. Hal inilah yang menjadikan misalnya si bungsu mewarisi kulit gelap seperti ibu tapi punya karakter wajah lebih mirip ayahnya. Sementara wajah si sulung bisa mirip ibu tapi warna kulitnya terang seperti ayahnya. Tetapi, jika wajah kakak dan adik tampak mirip, itu berarti mereka mewarisi perpaduan gen yang serupa.

Selain wajah, gen yang jadi penentu anak mirip ayah atau ibu ini juga menentukan sifat-sifat atau karakteristik lain misal cepat atau tidaknya tumbuh uban atau cepat/lambat mengalami menstruasi dan sebagainya.

Bentuk wajah dengan karakteristik tertentu seperti alis mata tinggi, lesung pipi, hidung mancung atau pesek dapat diturunkan dalam keluarga. Begitu juga dengan bentuk tangan, jari, bentuk rambut. Bahkan bentuk dan posisi gigi yang satu dengan yang lain dapat juga sama. Sehingga seringkali kita dapat melihat bentuk wajah yang serupa dalam sebuah keluarga besar.

Tidak hanya bentuk wajah dan karakteristik tertentu, ternyata gen juga dapat memengaruhi tinggi badan anak nantinya. Untuk memprediksi tinggi anak yaitu melalui data tinggi badan kedua orang tua. Bunda dapat menghitungnya dengan rumus ini:

Anak laki-laki = ((Tinggi ibu+ayah) dibagi 2) + 5cm

Anak perempuan = ((Tinggi ibu+ayah) dibagi 2) - 5cm

Baca Juga: Benarkah Angka Persalinan Lewat Operasi Sesar di RI Tinggi? Ini Datanya

Tetapi, selain faktor genetik, ada berbagai hal lain seperti kesehatan dan nutrisi yang dapat membuat Si Kecil menjadi lebih pendek atau lebih tinggi daripada orang tuanya.

Meskipun secara genetik berpotensi bertubuh tinggi, tetapi seorang anak bisa saja punya tinggi sedang-sedang saja, jika kurang olahraga atau kurang konsumsi nutrisi yang sehat.

Selain itu tinggi badan anak bisa juga dipengaruhi nutrisi yang dikonsumsi ibu dan kondisi kesehatan ibu saat hamil, misalnya jika ibu mengalami diabetes gestasional. Ada juga penelitian yang menemukan, anak dari orang tua yang tidak mirip satu sama lain, akan berpeluang untuk tumbuh lebih tinggi dan lebih cerdas secara mental.

Namun, penampilan fisik tiap anak masih bisa terus berubah, karena struktur tulang baru terbentuk sempurna di usia 20-an. Bentuk wajah dan tubuh seseorang ditentukan oleh bentuk tulang, otot, dan cadangan lemak tubuhnya. Jadi meskipun saat kecil anak tampak mirip Bunda, seiring bertambah usia ia bisa jadi lebih mirip ayahnya.

Kata Kunci : Genetik Reproduksi Tips Kesehatan