Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Lukisan dengan judul History atau Sejarah oleh Frederick Dielman (1896)

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan untuk kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada ketika lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama untuk raja-raja yang memerintah.[1] Adapun pengetahuan sejarah adalah pengetahuan yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting ketika lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah mencakup pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau pandai sejarah dikata sejarawan.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan untuk anggota dari pengetahuan budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam pengetahuan sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Pengetahuan sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berkomunikasi dengan kemanusiaan pada ketika lalu. Pengetahuan sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang manfaatnya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah dikata tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia manfaatnya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih tidak jauh pada bahasa Yunani yaitu historia yang berfaedah pengetahuan atau orang bijak. Belakang dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berfaedah ketika lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berfaedah sudah terjadi.

Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang digunakan dalam literatur bahasa Indonesia itu benar beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris diketahui dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berfaedah yang terjadi, dan bahasa Belanda diketahui gescheiedenis.

Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh sebabnya persoalan waktu penting dalam mengerti satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi persoalan ini dengan membikin periodisasi.

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, disebutkan, dan diperbuat oleh manusia.

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berfaedah dan penting saja untuk manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di ketika lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berfaedah.

Sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Pengetahuan sejarah adalah salah satu cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan warga serta kemanusiaan di ketika lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk belakang menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya menjadi perbendaharaan pedoman untuk penilaian dan penentuan kondisi sekarang serta arah bagian ketika depan.

Sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Sejarah dirumuskan untuk catatan tentang warga umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat warga itu.

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah untuk berikut:

  1. Banyak perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Pengetahuan yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[3]

Dari beberapa uraian di atas diproduksi kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada ketika lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang tidak berkesudahan, unik, dan penting.

  • Peristiwa yang tidak berkesudahan

Peristiwa sejarah tidak selalu berubah dan tetap dikenang sepanjang ketika.

Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

Peristiwa sejarah mempunyai manfaat dalam memilih kehidupan orang banyak.

Klasifikasi

Sebab lingkup sejarah sangat akbar, perlu klasifikasi yang adun untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, banyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Benar banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, selang lain:

  • Sesuai kurun waktu (kronologis).
  • Sesuai wilayah (geografis).
  • Sesuai negara (nasional).
  • Sesuai kumpulan suku bangsa (etnis).
  • Sesuai topik atau isi bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak diterangkan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah pengetahuan lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut untuk Bapak Sosiologi mengejek sejarah untuk "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik pengetahuan sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah untuk sesuatu yang tidak ilmiah sebab tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", manfaatnya sejarah hanya dipandang untuk pengetahuan belaka, bukan untuk pengetahuan. Sebenarnya, gagasan ini kurang bisa diterima kecerdikan sehat sebab sejarah tidak masuk akal dapat diulang walau bagaimana pun caranya sebab sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, pengetahuan sejarah terus mengembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran pengetahuan.

Catatan sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Sebuah sketsa dari Perpustakaan Alexandria pada ketika lalu

Pandai sejarah mendapatkan informasi mengenai ketika lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, kontruksi dan monumen, serta dari wawancara (yang sering dikata untuk "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bangkit (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, sebab tergantung pada periodeyang berhasrat diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan lainnyanya.

Benar banyak argumen mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: argumen administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), argumen politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), argumen keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Cara ini dikata dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus diterapkan oleh sejarawan ketika dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga digunakan untuk sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis adun dalam pemilahan narasumber mencapai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diterangkan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan banyak akademik profesional serta pembentukan cabang pengetahuan pengetahuan yang baru sekitar ratus tahun ke-19 dan 20, benar pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menegosiasikan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak pandai sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang pengetahuan pengetahuan ini termasuk dalam pengetahuan sejarah, sebab penelitian yang diterapkan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dipercakapkan. Istilah "prasejarah" digunakan untuk menggolongkan cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada ratus tahun ke-20, pemisahan selang sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Pandai sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti mempergunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Keseluruhan membutuhkan berjenis-jenis sumber. Di samping itu, pandai prasejarah seperti Vere Gordon Childe mempergunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang pada umumnya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik sebab mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakang ini, pemisahan selang sejarah dan prasejarah sebagian akbar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak benar yang kenal pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah dikenali untuk pengetahuan yang mempelajari apa saja yang dikenali tentang ketika lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak benar pemisahan selang sejarah dan prasejarah, benar aspek pengetahuan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi pada ketika lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima untuk sumber yang sah oleh banyakan pandai sejarah.

Historiografi

Historiografi adalah pengetahuan yang meneliti dan mengurai informasi sejarah sesuai sistem keyakinan dan filsafat. Walau tentunya benar beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling akbar di selangnya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Benar pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang diketahui dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Benar beberapa pandai sejarah yang mempergunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang benar apabila suatu kejadian tidak berlanjut atau malah sebaliknya berlanjut. Hal ini mirip dengan macam cerita fiksi sejarah alternatif.

Cara kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan cara kajian sejarah selang lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para pandai sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih pilihan mempergunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Pandai sejarah dari Perancis memperkenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini mempergunakan sejumlah akbar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Pandai sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kumpulan sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya diterapkan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang benar. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor aspek sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk warga.

Berlatih dari sejarah

Sejarah adalah topik pengetahuan pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: kesuksesan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah benar, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar balik argumen keaktifan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang berjenis-jenis, sepanjang zaman.

Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita berlatih mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal ketika lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam konsepnya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah berlatih apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar berlatih darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula bercakap "Sejarah akan adun padaku, sebab diri sendiri akan menulisnya." Tetapi sepertinya, dia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan melebihi berkuasa dari taklukannya. Oleh sebabnya, dia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa sah.

Pandangan lainnya lagi menyatakan bahwa daya sejarah sangatlah akbar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin benar yang dapat mengubah perlintasannya sejarah, orang-orang yang berkuasa pada umumnya terlalu dipusingkan oleh persoalannya sendiri sehingga gagal melihat cerminan secara keseluruhan.

Sedang benar pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, sebab setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, benar banyak faktor yang mengakibatkan berlanjutnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian pada ketika lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada ketika sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya sah, sebab pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana dunia dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana dunia memang, dengan sendirinya, unik.

Referensi

  1. ^ http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
  2. ^ http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html
  3. ^ Pengertian sejarah menurut para pandai

Lihat pula


Sumber :
id.wikipedia.org, sepakbola.biz, p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.


Page 2

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Lukisan dengan judul History atau Sejarah oleh Frederick Dielman (1896)

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan untuk kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada ketika lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama untuk raja-raja yang memerintah.[1] Adapun pengetahuan sejarah adalah pengetahuan yang dipergunakan untuk mempelajari peristiwa penting ketika lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah mencakup pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau pandai sejarah dikata sejarawan.

Dahulu, pembelajaran tentang sejarah dikategorikan untuk anggota dari pengetahuan budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam pengetahuan sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Pengetahuan sejarah mempelajari bermacam kejadian yang berkomunikasi dengan kemanusiaan pada ketika lalu. Pengetahuan sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah bermula dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang manfaatnya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah dikata tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia manfaatnya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih tidak jauh pada bahasa Yunani adalah historia yang manfaatnya pengetahuan atau orang bijak. Belakang dalam bahasa Inggris menjadi history, yang manfaatnya ketika lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang manfaatnya sudah terjadi.

Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipergunakan dalam literatur bahasa Indonesia itu benar beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris diketahui dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang manfaatnya yang terjadi, dan bahasa Belanda diketahui gescheiedenis.

Menilik pada makna secara kebahasaan dari bermacam bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh sebabnya persoalan waktu penting dalam mengerti satu peristiwa, karenanya para sejarawan cenderung mengatasi persoalan ini dengan membikin periodisasi.

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, disebutkan, dan diperbuat oleh manusia.

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang manfaatnya dan penting saja untuk manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di ketika lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang manfaatnya.

Sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Pengetahuan sejarah adalah noda satu cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan warga serta kemanusiaan di ketika lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk belakang menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya menjadi perbendaharaan pedoman untuk penilaian dan penentuan kondisi kini serta arah bagian ketika depan.

Sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Sejarah dirumuskan untuk catatan tentang warga umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat warga itu.

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah untuk berikut:

  1. Banyak perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Pengetahuan yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[3]

Dari beberapa uraian di atas diproduksi kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada ketika lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang tidak berkesudahan, unik, dan penting.

  • Peristiwa yang tidak berkesudahan

Peristiwa sejarah tidak selalu berubah dan tetap dikenang sepanjang ketika.

Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

Peristiwa sejarah mempunyai manfaat dalam memilih kehidupan orang banyak.

Klasifikasi

Sebab lingkup sejarah paling akbar, perlu klasifikasi yang adun untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, banyakan sejarawan mempunyai keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Benar banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, selang lain:

  • Sesuai kurun waktu (kronologis).
  • Sesuai wilayah (geografis).
  • Sesuai negara (nasional).
  • Sesuai kumpulan suku bangsa (etnis).
  • Sesuai topik atau isi bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Bila hal tersebut tidak diterangkan, karenanya sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah pengetahuan lain, contohnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut untuk Bapak Sosiologi mengejek sejarah untuk "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik pengetahuan sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah untuk sesuatu yang tidak ilmiah sebab tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", manfaatnya sejarah hanya dipandang untuk pengetahuan belaka, bukan untuk pengetahuan. Sebenarnya, gagasan ini kurang bisa diterima kecerdikan sehat sebab sejarah tidak masuk akal dapat diulang walau bagaimana pun caranya sebab sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, pengetahuan sejarah terus mengembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran pengetahuan.

Catatan sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Sebuah sketsa dari Perpustakaan Alexandria pada ketika lalu

Pandai sejarah mendapatkan informasi tentang ketika lampau dari bermacam sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, kontruksi dan monumen, serta dari wawancara (yang sering dikata untuk "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bangkit (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak seluruh sumber-sumber ini dapat dipergunakan untuk penelitian sejarah, sebab tergantung pada periodeyang berhasrat diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang selisih satu dengan lainnyanya.

Benar banyak argumen mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: argumen administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), argumen politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), argumen keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Cara ini dikata dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, adalah ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus diterapkan oleh sejarawan ketika dia menulis karyanya, terutama bila sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga dipergunakan untuk sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis adun dalam pemilahan narasumber mencapai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diterangkan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan banyak akademik profesional serta pembentukan cabang pengetahuan pengetahuan yang baru sekitar ratus tahun ke-19 dan 20, benar pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menegosiasikan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak pandai sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang pengetahuan pengetahuan ini termasuk dalam pengetahuan sejarah, sebab penelitian yang diterapkan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, adalah nirleka, dipercakapkan. Istilah "prasejarah" dipergunakan untuk menggolongkan cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada ratus tahun ke-20, pemisahan selang sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Pandai sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti mempergunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Seluruhnya memerlukan berjenis-jenis sumber. Di samping itu, pandai prasejarah seperti Vere Gordon Childe mempergunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang pada umumnya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik sebab mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakang ini, pemisahan selang sejarah dan prasejarah sebagian akbar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak benar yang kenal pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah dikenali untuk pengetahuan yang mempelajari apa saja yang dikenali tentang ketika lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak benar pemisahan selang sejarah dan prasejarah, benar aspek pengetahuan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat dipergunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi pada ketika lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima untuk sumber yang sah oleh banyakan pandai sejarah.

Historiografi

Historiografi adalah pengetahuan yang meneliti dan mengurai informasi sejarah sesuai sistem keyakinan dan filsafat. Walau tentunya benar beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam seluruh penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling akbar di selangnya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Benar pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi tentang sejarah) yang diketahui dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Benar beberapa pandai sejarah yang mempergunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang benar apabila suatu kejadian tidak berlanjut atau malah sebaliknya berlanjut. Hal ini mirip dengan macam cerita fiksi sejarah alternatif.

Cara kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan cara kajian sejarah selang lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para pandai sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih pilihan mempergunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Pandai sejarah dari Perancis memperkenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini mempergunakan sejumlah akbar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Pandai sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kumpulan sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya diterapkan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang benar. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor aspek sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk warga.

Berlatih dari sejarah

Sejarah adalah topik pengetahuan pengetahuan yang paling menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang paling penting, terutama mengenai: kesuksesan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah benar, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar balik argumen keaktifan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang berjenis-jenis, sepanjang zaman.

Noda satu kutipan yang paling terkenal tentang sejarah dan pentingnya kita berlatih tentang sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal ketika lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam konsepnya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah berlatih apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar berlatih darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula bercakap "Sejarah akan adun padaku, sebab diri sendiri akan menulisnya." Tetapi sepertinya, dia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan tentang filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan melebihi berkuasa dari taklukannya. Oleh sebabnya, dia lebih bisa untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa sah.

Pandangan lainnya lagi menyatakan bahwa daya sejarah sangatlah akbar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin benar yang dapat mengubah perlintasannya sejarah, orang-orang yang berkuasa pada umumnya terlalu dipusingkan oleh persoalannya sendiri sehingga gagal melihat cerminan secara keseluruhan.

Sedang benar pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, sebab setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, benar banyak faktor yang mengakibatkan berlanjutnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dipunyai tentang suatu kejadian pada ketika lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada ketika kini. Tetapi banyak yang mengasumsikan bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya sah, sebab pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, karenanya kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana dunia dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana dunia memang, dengan sendirinya, unik.

Referensi

  1. ^ http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
  2. ^ http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html
  3. ^ Pengertian sejarah menurut para pandai

Lihat pula


Sumber :
id.wikipedia.org, sepakbola.biz, p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.


Page 3

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Lukisan dengan judul History atau Sejarah oleh Frederick Dielman (1896)

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan untuk kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada ketika lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama untuk raja-raja yang memerintah.[1] Adapun pengetahuan sejarah adalah pengetahuan yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting ketika lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah mencakup pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau pandai sejarah dikata sejarawan.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan untuk anggota dari pengetahuan budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam pengetahuan sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Pengetahuan sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berkomunikasi dengan kemanusiaan pada ketika lalu. Pengetahuan sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang manfaatnya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah dikata tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia manfaatnya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih tidak jauh pada bahasa Yunani yaitu historia yang berfaedah pengetahuan atau orang bijak. Belakang dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berfaedah ketika lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berfaedah sudah terjadi.

Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang digunakan dalam literatur bahasa Indonesia itu benar beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris diketahui dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berfaedah yang terjadi, dan bahasa Belanda diketahui gescheiedenis.

Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh sebabnya persoalan waktu penting dalam mengerti satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi persoalan ini dengan membikin periodisasi.

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, disebutkan, dan diperbuat oleh manusia.

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berfaedah dan penting saja untuk manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di ketika lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berfaedah.

Sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Pengetahuan sejarah adalah salah satu cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan warga serta kemanusiaan di ketika lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk belakang menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya menjadi perbendaharaan pedoman untuk penilaian dan penentuan kondisi sekarang serta arah bagian ketika depan.

Sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Sejarah dirumuskan untuk catatan tentang warga umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat warga itu.

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah untuk berikut:

  1. Banyak perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Pengetahuan yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[3]

Dari beberapa uraian di atas diproduksi kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada ketika lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang tidak berkesudahan, unik, dan penting.

  • Peristiwa yang tidak berkesudahan

Peristiwa sejarah tidak selalu berubah dan tetap dikenang sepanjang ketika.

Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

Peristiwa sejarah mempunyai manfaat dalam memilih kehidupan orang banyak.

Klasifikasi

Sebab lingkup sejarah sangat akbar, perlu klasifikasi yang adun untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, banyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Benar banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, selang lain:

  • Sesuai kurun waktu (kronologis).
  • Sesuai wilayah (geografis).
  • Sesuai negara (nasional).
  • Sesuai kumpulan suku bangsa (etnis).
  • Sesuai topik atau isi bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak diterangkan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah pengetahuan lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut untuk Bapak Sosiologi mengejek sejarah untuk "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik pengetahuan sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah untuk sesuatu yang tidak ilmiah sebab tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", manfaatnya sejarah hanya dipandang untuk pengetahuan belaka, bukan untuk pengetahuan. Sebenarnya, gagasan ini kurang bisa diterima kecerdikan sehat sebab sejarah tidak masuk akal dapat diulang walau bagaimana pun caranya sebab sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, pengetahuan sejarah terus mengembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran pengetahuan.

Catatan sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Sebuah sketsa dari Perpustakaan Alexandria pada ketika lalu

Pandai sejarah mendapatkan informasi mengenai ketika lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, kontruksi dan monumen, serta dari wawancara (yang sering dikata untuk "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bangkit (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, sebab tergantung pada periodeyang berhasrat diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan lainnyanya.

Benar banyak argumen mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: argumen administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), argumen politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), argumen keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Cara ini dikata dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus diterapkan oleh sejarawan ketika dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga digunakan untuk sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis adun dalam pemilahan narasumber mencapai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diterangkan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan banyak akademik profesional serta pembentukan cabang pengetahuan pengetahuan yang baru sekitar ratus tahun ke-19 dan 20, benar pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menegosiasikan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak pandai sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang pengetahuan pengetahuan ini termasuk dalam pengetahuan sejarah, sebab penelitian yang diterapkan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dipercakapkan. Istilah "prasejarah" digunakan untuk menggolongkan cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada ratus tahun ke-20, pemisahan selang sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Pandai sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti mempergunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Keseluruhan membutuhkan berjenis-jenis sumber. Di samping itu, pandai prasejarah seperti Vere Gordon Childe mempergunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang pada umumnya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik sebab mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakang ini, pemisahan selang sejarah dan prasejarah sebagian akbar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak benar yang kenal pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah dikenali untuk pengetahuan yang mempelajari apa saja yang dikenali tentang ketika lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak benar pemisahan selang sejarah dan prasejarah, benar aspek pengetahuan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi pada ketika lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima untuk sumber yang sah oleh banyakan pandai sejarah.

Historiografi

Historiografi adalah pengetahuan yang meneliti dan mengurai informasi sejarah sesuai sistem keyakinan dan filsafat. Walau tentunya benar beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling akbar di selangnya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Benar pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang diketahui dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Benar beberapa pandai sejarah yang mempergunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang benar apabila suatu kejadian tidak berlanjut atau malah sebaliknya berlanjut. Hal ini mirip dengan macam cerita fiksi sejarah alternatif.

Cara kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan cara kajian sejarah selang lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para pandai sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih pilihan mempergunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Pandai sejarah dari Perancis memperkenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini mempergunakan sejumlah akbar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Pandai sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kumpulan sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya diterapkan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang benar. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor aspek sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk warga.

Berlatih dari sejarah

Sejarah adalah topik pengetahuan pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: kesuksesan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah benar, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar balik argumen keaktifan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang berjenis-jenis, sepanjang zaman.

Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita berlatih mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal ketika lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam konsepnya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah berlatih apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar berlatih darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula bercakap "Sejarah akan adun padaku, sebab diri sendiri akan menulisnya." Tetapi sepertinya, dia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan melebihi berkuasa dari taklukannya. Oleh sebabnya, dia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa sah.

Pandangan lainnya lagi menyatakan bahwa daya sejarah sangatlah akbar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin benar yang dapat mengubah perlintasannya sejarah, orang-orang yang berkuasa pada umumnya terlalu dipusingkan oleh persoalannya sendiri sehingga gagal melihat cerminan secara keseluruhan.

Sedang benar pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, sebab setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, benar banyak faktor yang mengakibatkan berlanjutnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian pada ketika lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada ketika sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya sah, sebab pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana dunia dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana dunia memang, dengan sendirinya, unik.

Referensi

  1. ^ http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
  2. ^ http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html
  3. ^ Pengertian sejarah menurut para pandai

Lihat pula


Sumber :
id.wikipedia.org, sepakbola.biz, p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.


Page 4

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Lukisan dengan judul History atau Sejarah oleh Frederick Dielman (1896)

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan untuk kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada ketika lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama untuk raja-raja yang memerintah.[1] Adapun pengetahuan sejarah adalah pengetahuan yang dipergunakan untuk mempelajari peristiwa penting ketika lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah mencakup pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau pandai sejarah dikata sejarawan.

Dahulu, pembelajaran tentang sejarah dikategorikan untuk anggota dari pengetahuan budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam pengetahuan sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Pengetahuan sejarah mempelajari bermacam kejadian yang berkomunikasi dengan kemanusiaan pada ketika lalu. Pengetahuan sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah bermula dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang manfaatnya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah dikata tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia manfaatnya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih tidak jauh pada bahasa Yunani yaitu historia yang manfaatnya pengetahuan atau orang bijak. Belakang dalam bahasa Inggris menjadi history, yang manfaatnya ketika lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang manfaatnya sudah terjadi.

Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipergunakan dalam literatur bahasa Indonesia itu benar beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris diketahui dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang manfaatnya yang terjadi, dan bahasa Belanda diketahui gescheiedenis.

Menilik pada makna secara kebahasaan dari bermacam bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh sebabnya persoalan waktu penting dalam mengerti satu peristiwa, karenanya para sejarawan cenderung mengatasi persoalan ini dengan membikin periodisasi.

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, disebutkan, dan diperbuat oleh manusia.

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang manfaatnya dan penting saja untuk manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di ketika lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang manfaatnya.

Sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Pengetahuan sejarah adalah noda satu cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan warga serta kemanusiaan di ketika lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk belakang menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya menjadi perbendaharaan pedoman untuk penilaian dan penentuan kondisi kini serta arah bagian ketika depan.

Sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Sejarah dirumuskan untuk catatan tentang warga umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat warga itu.

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah untuk berikut:

  1. Banyak perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Pengetahuan yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[3]

Dari beberapa uraian di atas diproduksi kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada ketika lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang tidak berkesudahan, unik, dan penting.

  • Peristiwa yang tidak berkesudahan

Peristiwa sejarah tidak selalu berubah dan tetap dikenang sepanjang ketika.

Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

Peristiwa sejarah mempunyai manfaat dalam memilih kehidupan orang banyak.

Klasifikasi

Sebab lingkup sejarah paling akbar, perlu klasifikasi yang adun untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, banyakan sejarawan mempunyai keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Benar banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, selang lain:

  • Sesuai kurun waktu (kronologis).
  • Sesuai wilayah (geografis).
  • Sesuai negara (nasional).
  • Sesuai kumpulan suku bangsa (etnis).
  • Sesuai topik atau isi bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Bila hal tersebut tidak diterangkan, karenanya sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah pengetahuan lain, contohnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut untuk Bapak Sosiologi mengejek sejarah untuk "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik pengetahuan sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah untuk sesuatu yang tidak ilmiah sebab tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", manfaatnya sejarah hanya dipandang untuk pengetahuan belaka, bukan untuk pengetahuan. Sebenarnya, gagasan ini kurang bisa diterima kecerdikan sehat sebab sejarah tidak masuk akal dapat diulang walau bagaimana pun caranya sebab sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, pengetahuan sejarah terus mengembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran pengetahuan.

Catatan sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Sebuah sketsa dari Perpustakaan Alexandria pada ketika lalu

Pandai sejarah mendapatkan informasi tentang ketika lampau dari bermacam sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, kontruksi dan monumen, serta dari wawancara (yang sering dikata untuk "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bangkit (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak seluruh sumber-sumber ini dapat dipergunakan untuk penelitian sejarah, sebab tergantung pada periodeyang berhasrat diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang selisih satu dengan lainnyanya.

Benar banyak argumen mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: argumen administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), argumen politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), argumen keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Cara ini dikata dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus diterapkan oleh sejarawan ketika dia menulis karyanya, terutama bila sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga dipergunakan untuk sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis adun dalam pemilahan narasumber mencapai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diterangkan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan banyak akademik profesional serta pembentukan cabang pengetahuan pengetahuan yang baru sekitar ratus tahun ke-19 dan 20, benar pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menegosiasikan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak pandai sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang pengetahuan pengetahuan ini termasuk dalam pengetahuan sejarah, sebab penelitian yang diterapkan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dipercakapkan. Istilah "prasejarah" dipergunakan untuk menggolongkan cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada ratus tahun ke-20, pemisahan selang sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Pandai sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti mempergunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Seluruhnya memerlukan berjenis-jenis sumber. Di samping itu, pandai prasejarah seperti Vere Gordon Childe mempergunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang pada umumnya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik sebab mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakang ini, pemisahan selang sejarah dan prasejarah sebagian akbar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak benar yang kenal pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah dikenali untuk pengetahuan yang mempelajari apa saja yang dikenali tentang ketika lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak benar pemisahan selang sejarah dan prasejarah, benar aspek pengetahuan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat dipergunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi pada ketika lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima untuk sumber yang sah oleh banyakan pandai sejarah.

Historiografi

Historiografi adalah pengetahuan yang meneliti dan mengurai informasi sejarah sesuai sistem keyakinan dan filsafat. Walau tentunya benar beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam seluruh penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling akbar di selangnya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Benar pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi tentang sejarah) yang diketahui dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Benar beberapa pandai sejarah yang mempergunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang benar apabila suatu kejadian tidak berlanjut atau malah sebaliknya berlanjut. Hal ini mirip dengan macam cerita fiksi sejarah alternatif.

Cara kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan cara kajian sejarah selang lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para pandai sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih pilihan mempergunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Pandai sejarah dari Perancis memperkenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini mempergunakan sejumlah akbar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Pandai sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kumpulan sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya diterapkan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang benar. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor aspek sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk warga.

Berlatih dari sejarah

Sejarah adalah topik pengetahuan pengetahuan yang paling menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang paling penting, terutama mengenai: kesuksesan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah benar, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar balik argumen keaktifan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang berjenis-jenis, sepanjang zaman.

Noda satu kutipan yang paling terkenal tentang sejarah dan pentingnya kita berlatih tentang sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal ketika lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam konsepnya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah berlatih apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar berlatih darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula bercakap "Sejarah akan adun padaku, sebab diri sendiri akan menulisnya." Tetapi sepertinya, dia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan tentang filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan melebihi berkuasa dari taklukannya. Oleh sebabnya, dia lebih bisa untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa sah.

Pandangan lainnya lagi menyatakan bahwa daya sejarah sangatlah akbar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin benar yang dapat mengubah perlintasannya sejarah, orang-orang yang berkuasa pada umumnya terlalu dipusingkan oleh persoalannya sendiri sehingga gagal melihat cerminan secara keseluruhan.

Sedang benar pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, sebab setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, benar banyak faktor yang mengakibatkan berlanjutnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dipunyai tentang suatu kejadian pada ketika lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada ketika kini. Tetapi banyak yang mengasumsikan bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya sah, sebab pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, karenanya kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana dunia dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana dunia memang, dengan sendirinya, unik.

Referensi

  1. ^ http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
  2. ^ http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html
  3. ^ Pengertian sejarah menurut para pandai

Lihat pula


Sumber :
id.wikipedia.org, sepakbola.biz, p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.


Page 5

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Lukisan dengan judul History atau Sejarah oleh Frederick Dielman (1896)

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan untuk kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada ketika lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama untuk raja-raja yang memerintah.[1] Adapun pengetahuan sejarah adalah pengetahuan yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting ketika lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah mencakup pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau pandai sejarah dikata sejarawan.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan untuk anggota dari pengetahuan budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam pengetahuan sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Pengetahuan sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berkomunikasi dengan kemanusiaan pada ketika lalu. Pengetahuan sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang manfaatnya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah dikata tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia manfaatnya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih tidak jauh pada bahasa Yunani yaitu historia yang berfaedah pengetahuan atau orang bijak. Belakang dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berfaedah ketika lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berfaedah sudah terjadi.

Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang digunakan dalam literatur bahasa Indonesia itu benar beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris diketahui dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berfaedah yang terjadi, dan bahasa Belanda diketahui gescheiedenis.

Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh sebabnya persoalan waktu penting dalam mengerti satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi persoalan ini dengan membikin periodisasi.

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, disebutkan, dan diperbuat oleh manusia.

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berfaedah dan penting saja untuk manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di ketika lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berfaedah.

Sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Pengetahuan sejarah adalah salah satu cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan warga serta kemanusiaan di ketika lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk belakang menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya menjadi perbendaharaan pedoman untuk penilaian dan penentuan kondisi sekarang serta arah bagian ketika depan.

Sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Sejarah dirumuskan untuk catatan tentang warga umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat warga itu.

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah untuk berikut:

  1. Banyak perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Pengetahuan yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[3]

Dari beberapa uraian di atas diproduksi kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada ketika lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang tidak berkesudahan, unik, dan penting.

  • Peristiwa yang tidak berkesudahan

Peristiwa sejarah tidak selalu berubah dan tetap dikenang sepanjang ketika.

Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

Peristiwa sejarah mempunyai manfaat dalam memilih kehidupan orang banyak.

Klasifikasi

Sebab lingkup sejarah sangat akbar, perlu klasifikasi yang adun untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, banyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Benar banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, selang lain:

  • Sesuai kurun waktu (kronologis).
  • Sesuai wilayah (geografis).
  • Sesuai negara (nasional).
  • Sesuai kumpulan suku bangsa (etnis).
  • Sesuai topik atau isi bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak diterangkan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah pengetahuan lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut untuk Bapak Sosiologi mengejek sejarah untuk "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik pengetahuan sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah untuk sesuatu yang tidak ilmiah sebab tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", manfaatnya sejarah hanya dipandang untuk pengetahuan belaka, bukan untuk pengetahuan. Sebenarnya, gagasan ini kurang bisa diterima kecerdikan sehat sebab sejarah tidak masuk akal dapat diulang walau bagaimana pun caranya sebab sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, pengetahuan sejarah terus mengembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran pengetahuan.

Catatan sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Sebuah sketsa dari Perpustakaan Alexandria pada ketika lalu

Pandai sejarah mendapatkan informasi mengenai ketika lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, kontruksi dan monumen, serta dari wawancara (yang sering dikata untuk "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bangkit (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, sebab tergantung pada periodeyang berhasrat diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan lainnyanya.

Benar banyak argumen mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: argumen administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), argumen politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), argumen keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Cara ini dikata dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus diterapkan oleh sejarawan ketika dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga digunakan untuk sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis adun dalam pemilahan narasumber mencapai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diterangkan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan banyak akademik profesional serta pembentukan cabang pengetahuan pengetahuan yang baru sekitar ratus tahun ke-19 dan 20, benar pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menegosiasikan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak pandai sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang pengetahuan pengetahuan ini termasuk dalam pengetahuan sejarah, sebab penelitian yang diterapkan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dipercakapkan. Istilah "prasejarah" digunakan untuk menggolongkan cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada ratus tahun ke-20, pemisahan selang sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Pandai sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti mempergunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Keseluruhan membutuhkan berjenis-jenis sumber. Di samping itu, pandai prasejarah seperti Vere Gordon Childe mempergunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang pada umumnya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik sebab mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakang ini, pemisahan selang sejarah dan prasejarah sebagian akbar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak benar yang kenal pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah dikenali untuk pengetahuan yang mempelajari apa saja yang dikenali tentang ketika lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak benar pemisahan selang sejarah dan prasejarah, benar aspek pengetahuan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi pada ketika lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima untuk sumber yang sah oleh banyakan pandai sejarah.

Historiografi

Historiografi adalah pengetahuan yang meneliti dan mengurai informasi sejarah sesuai sistem keyakinan dan filsafat. Walau tentunya benar beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling akbar di selangnya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Benar pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang diketahui dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Benar beberapa pandai sejarah yang mempergunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang benar apabila suatu kejadian tidak berlanjut atau malah sebaliknya berlanjut. Hal ini mirip dengan macam cerita fiksi sejarah alternatif.

Cara kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan cara kajian sejarah selang lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para pandai sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih pilihan mempergunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Pandai sejarah dari Perancis memperkenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini mempergunakan sejumlah akbar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Pandai sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kumpulan sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya diterapkan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang benar. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor aspek sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk warga.

Berlatih dari sejarah

Sejarah adalah topik pengetahuan pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: kesuksesan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah benar, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar balik argumen keaktifan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang berjenis-jenis, sepanjang zaman.

Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita berlatih mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal ketika lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam konsepnya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah berlatih apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar berlatih darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula bercakap "Sejarah akan adun padaku, sebab diri sendiri akan menulisnya." Tetapi sepertinya, dia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan melebihi berkuasa dari taklukannya. Oleh sebabnya, dia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa sah.

Pandangan lainnya lagi mencetuskan bahwa daya sejarah sangatlah akbar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin benar yang dapat mengubah perlintasannya sejarah, orang-orang yang berkuasa pada umumnya terlalu dipusingkan oleh persoalannya sendiri sehingga gagal melihat cerminan secara keseluruhan.

Sedang benar pandangan lain lagi yang mencetuskan bahwa sejarah tidak pernah berulang, sebab setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, benar banyak faktor yang mengakibatkan berlanjutnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian pada ketika lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada ketika sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya sah, sebab pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana dunia dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana dunia memang, dengan sendirinya, unik.

Referensi

  1. ^ http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
  2. ^ http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html
  3. ^ Pengertian sejarah menurut para pandai

Lihat pula


Sumber :
id.wikipedia.org, sepakbola.biz, p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.


Page 6

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Lukisan dengan judul History atau Sejarah oleh Frederick Dielman (1896)

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan untuk kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada ketika lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama untuk raja-raja yang memerintah.[1] Adapun pengetahuan sejarah adalah pengetahuan yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting ketika lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah mencakup pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau pandai sejarah dikata sejarawan.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan untuk anggota dari pengetahuan budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam pengetahuan sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Pengetahuan sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berkomunikasi dengan kemanusiaan pada ketika lalu. Pengetahuan sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang manfaatnya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah dikata tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia manfaatnya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih tidak jauh pada bahasa Yunani yaitu historia yang berfaedah pengetahuan atau orang bijak. Belakang dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berfaedah ketika lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berfaedah sudah terjadi.

Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang digunakan dalam literatur bahasa Indonesia itu benar beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris diketahui dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berfaedah yang terjadi, dan bahasa Belanda diketahui gescheiedenis.

Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh sebabnya persoalan waktu penting dalam mengerti satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi persoalan ini dengan membikin periodisasi.

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, disebutkan, dan diperbuat oleh manusia.

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berfaedah dan penting saja untuk manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di ketika lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berfaedah.

Sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Pengetahuan sejarah adalah noda satu cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan warga serta kemanusiaan di ketika lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk belakang menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya menjadi perbendaharaan pedoman untuk penilaian dan penentuan kondisi sekarang serta arah bagian ketika depan.

Sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Sejarah dirumuskan untuk catatan tentang warga umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat warga itu.

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah untuk berikut:

  1. Banyak perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Pengetahuan yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[3]

Dari beberapa uraian di atas diproduksi kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada ketika lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang tidak berkesudahan, unik, dan penting.

  • Peristiwa yang tidak berkesudahan

Peristiwa sejarah tidak selalu berubah dan tetap dikenang sepanjang ketika.

Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

Peristiwa sejarah mempunyai manfaat dalam memilih kehidupan orang banyak.

Klasifikasi

Sebab lingkup sejarah sangat akbar, perlu klasifikasi yang adun untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, banyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Benar banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, selang lain:

  • Sesuai kurun waktu (kronologis).
  • Sesuai wilayah (geografis).
  • Sesuai negara (nasional).
  • Sesuai kumpulan suku bangsa (etnis).
  • Sesuai topik atau isi bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak diterangkan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah pengetahuan lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut untuk Bapak Sosiologi mengejek sejarah untuk "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik pengetahuan sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah untuk sesuatu yang tidak ilmiah sebab tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", manfaatnya sejarah hanya dipandang untuk pengetahuan belaka, bukan untuk pengetahuan. Sebenarnya, gagasan ini kurang bisa diterima kecerdikan sehat sebab sejarah tidak masuk akal dapat diulang walau bagaimana pun caranya sebab sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, pengetahuan sejarah terus mengembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran pengetahuan.

Catatan sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Sebuah sketsa dari Perpustakaan Alexandria pada ketika lalu

Pandai sejarah mendapatkan informasi mengenai ketika lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, kontruksi dan monumen, serta dari wawancara (yang sering dikata untuk "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bangkit (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, sebab tergantung pada periodeyang berhasrat diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan lainnyanya.

Benar banyak argumen mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: argumen administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), argumen politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), argumen keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Cara ini dikata dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus diterapkan oleh sejarawan ketika dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga digunakan untuk sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis adun dalam pemilahan narasumber mencapai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diterangkan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan banyak akademik profesional serta pembentukan cabang pengetahuan pengetahuan yang baru sekitar ratus tahun ke-19 dan 20, benar pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menegosiasikan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak pandai sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang pengetahuan pengetahuan ini termasuk dalam pengetahuan sejarah, sebab penelitian yang diterapkan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dipercakapkan. Istilah "prasejarah" digunakan untuk menggolongkan cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada ratus tahun ke-20, pemisahan selang sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Pandai sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti mempergunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Keseluruhan membutuhkan berjenis-jenis sumber. Di samping itu, pandai prasejarah seperti Vere Gordon Childe mempergunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang pada umumnya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik sebab mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakang ini, pemisahan selang sejarah dan prasejarah sebagian akbar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak benar yang kenal pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah dikenali untuk pengetahuan yang mempelajari apa saja yang dikenali tentang ketika lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak benar pemisahan selang sejarah dan prasejarah, benar aspek pengetahuan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi pada ketika lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima untuk sumber yang sah oleh banyakan pandai sejarah.

Historiografi

Historiografi adalah pengetahuan yang meneliti dan mengurai informasi sejarah sesuai sistem keyakinan dan filsafat. Walau tentunya benar beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling akbar di selangnya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Benar pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang diketahui dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Benar beberapa pandai sejarah yang mempergunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang benar apabila suatu kejadian tidak berlanjut atau malah sebaliknya berlanjut. Hal ini mirip dengan macam cerita fiksi sejarah alternatif.

Cara kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan cara kajian sejarah selang lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para pandai sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih pilihan mempergunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Pandai sejarah dari Perancis memperkenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini mempergunakan sejumlah akbar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Pandai sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kumpulan sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya diterapkan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang benar. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor aspek sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk warga.

Berlatih dari sejarah

Sejarah adalah topik pengetahuan pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: kesuksesan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah benar, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar balik argumen keaktifan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang berjenis-jenis, sepanjang zaman.

Noda satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita berlatih mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal ketika lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam konsepnya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah berlatih apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar berlatih darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula bercakap "Sejarah akan adun padaku, sebab diri sendiri akan menulisnya." Tetapi sepertinya, dia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan melebihi berkuasa dari taklukannya. Oleh sebabnya, dia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa sah.

Pandangan lainnya lagi mencetuskan bahwa daya sejarah sangatlah akbar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin benar yang dapat mengubah perlintasannya sejarah, orang-orang yang berkuasa pada umumnya terlalu dipusingkan oleh persoalannya sendiri sehingga gagal melihat cerminan secara keseluruhan.

Sedang benar pandangan lain lagi yang mencetuskan bahwa sejarah tidak pernah berulang, sebab setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, benar banyak faktor yang mengakibatkan berlanjutnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian pada ketika lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada ketika sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya sah, sebab pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana dunia dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana dunia memang, dengan sendirinya, unik.

Referensi

  1. ^ http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
  2. ^ http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html
  3. ^ Pengertian sejarah menurut para pandai

Lihat pula


Sumber :
id.wikipedia.org, sepakbola.biz, p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.


Page 7

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Lukisan dengan judul History atau Sejarah oleh Frederick Dielman (1896)

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan untuk kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada ketika lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama untuk raja-raja yang memerintah.[1] Adapun pengetahuan sejarah adalah pengetahuan yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting ketika lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah mencakup pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau pandai sejarah dikata sejarawan.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan untuk anggota dari pengetahuan budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam pengetahuan sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Pengetahuan sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berkomunikasi dengan kemanusiaan pada ketika lalu. Pengetahuan sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang manfaatnya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah dikata tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia manfaatnya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih tidak jauh pada bahasa Yunani yaitu historia yang berfaedah pengetahuan atau orang bijak. Belakang dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berfaedah ketika lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berfaedah sudah terjadi.

Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang digunakan dalam literatur bahasa Indonesia itu benar beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris diketahui dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berfaedah yang terjadi, dan bahasa Belanda diketahui gescheiedenis.

Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh sebabnya persoalan waktu penting dalam mengerti satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi persoalan ini dengan membikin periodisasi.

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, disebutkan, dan diperbuat oleh manusia.

Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berfaedah dan penting saja untuk manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di ketika lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berfaedah.

Sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

Pengetahuan sejarah adalah salah satu cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan warga serta kemanusiaan di ketika lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk belakang menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya menjadi perbendaharaan pedoman untuk penilaian dan penentuan kondisi sekarang serta arah bagian ketika depan.

Sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Sejarah dirumuskan untuk catatan tentang warga umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat warga itu.

Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah untuk berikut:

  1. Banyak perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Pengetahuan yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[3]

Dari beberapa uraian di atas diproduksi kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada ketika lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang tidak berkesudahan, unik, dan penting.

  • Peristiwa yang tidak berkesudahan

Peristiwa sejarah tidak selalu berubah dan tetap dikenang sepanjang ketika.

Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

Peristiwa sejarah mempunyai manfaat dalam memilih kehidupan orang banyak.

Klasifikasi

Sebab lingkup sejarah sangat akbar, perlu klasifikasi yang adun untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, banyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Benar banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, selang lain:

  • Sesuai kurun waktu (kronologis).
  • Sesuai wilayah (geografis).
  • Sesuai negara (nasional).
  • Sesuai kumpulan suku bangsa (etnis).
  • Sesuai topik atau isi bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak diterangkan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah pengetahuan lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut untuk Bapak Sosiologi mengejek sejarah untuk "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik pengetahuan sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah untuk sesuatu yang tidak ilmiah sebab tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", manfaatnya sejarah hanya dipandang untuk pengetahuan belaka, bukan untuk pengetahuan. Sebenarnya, gagasan ini kurang bisa diterima kecerdikan sehat sebab sejarah tidak masuk akal dapat diulang walau bagaimana pun caranya sebab sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, pengetahuan sejarah terus mengembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran pengetahuan.

Catatan sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa apa artinya apa?

Sebuah sketsa dari Perpustakaan Alexandria pada ketika lalu

Pandai sejarah mendapatkan informasi mengenai ketika lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, kontruksi dan monumen, serta dari wawancara (yang sering dikata untuk "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bangkit (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, sebab tergantung pada periodeyang berhasrat diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan lainnyanya.

Benar banyak argumen mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: argumen administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), argumen politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), argumen keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Cara ini dikata dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus diterapkan oleh sejarawan ketika dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga digunakan untuk sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis adun dalam pemilahan narasumber mencapai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diterangkan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan banyak akademik profesional serta pembentukan cabang pengetahuan pengetahuan yang baru sekitar ratus tahun ke-19 dan 20, benar pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menegosiasikan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak pandai sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang pengetahuan pengetahuan ini termasuk dalam pengetahuan sejarah, sebab penelitian yang diterapkan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dipercakapkan. Istilah "prasejarah" digunakan untuk menggolongkan cabang pengetahuan pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada ratus tahun ke-20, pemisahan selang sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Pandai sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti mempergunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Keseluruhan membutuhkan berjenis-jenis sumber. Di samping itu, pandai prasejarah seperti Vere Gordon Childe mempergunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang pada umumnya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik sebab mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakang ini, pemisahan selang sejarah dan prasejarah sebagian akbar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak benar yang kenal pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah dikenali untuk pengetahuan yang mempelajari apa saja yang dikenali tentang ketika lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak benar pemisahan selang sejarah dan prasejarah, benar aspek pengetahuan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi pada ketika lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima untuk sumber yang sah oleh banyakan pandai sejarah.

Historiografi

Historiografi adalah pengetahuan yang meneliti dan mengurai informasi sejarah sesuai sistem keyakinan dan filsafat. Walau tentunya benar beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling akbar di selangnya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Benar pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang diketahui dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Benar beberapa pandai sejarah yang mempergunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang benar apabila suatu kejadian tidak berlanjut atau malah sebaliknya berlanjut. Hal ini mirip dengan macam cerita fiksi sejarah alternatif.

Cara kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan cara kajian sejarah selang lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para pandai sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih pilihan mempergunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Pandai sejarah dari Perancis memperkenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini mempergunakan sejumlah akbar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Pandai sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kumpulan sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya diterapkan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang benar. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor aspek sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk warga.

Berlatih dari sejarah

Sejarah adalah topik pengetahuan pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: kesuksesan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah benar, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar balik argumen keaktifan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang berjenis-jenis, sepanjang zaman.

Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita berlatih mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal ketika lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam konsepnya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah berlatih apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar berlatih darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula bercakap "Sejarah akan adun padaku, sebab diri sendiri akan menulisnya." Tetapi sepertinya, dia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan melebihi berkuasa dari taklukannya. Oleh sebabnya, dia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa sah.

Pandangan lainnya lagi menyatakan bahwa daya sejarah sangatlah akbar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin benar yang dapat mengubah perlintasannya sejarah, orang-orang yang berkuasa pada umumnya terlalu dipusingkan oleh persoalannya sendiri sehingga gagal melihat cerminan secara keseluruhan.

Sedang benar pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, sebab setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, benar banyak faktor yang mengakibatkan berlanjutnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian pada ketika lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada ketika sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya sah, sebab pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana dunia dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana dunia memang, dengan sendirinya, unik.

Referensi

  1. ^ http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
  2. ^ http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html
  3. ^ Pengertian sejarah menurut para pandai

Lihat pula


Sumber :
id.wikipedia.org, sepakbola.biz, p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.


Page 8

Tags: sekan, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, ilmu, pengetahuan dunia, unhamzah, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia


Page 9

Tags: sekan, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, ilmu, pengetahuan dunia, unhamzah, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia


Page 10

Tags: sekan, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, ilmu, pengetahuan dunia, unhamzah, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia


Page 11

Tags: secant, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, world, cyclopedia, unhamzah, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 12

Tags: secant, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, world, cyclopedia, unhamzah, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 13

Tags: secant, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, world, cyclopedia, unhamzah, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 14

Tags: secant, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, world, cyclopedia, unhamzah, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 15

Tags: sine, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, world, cyclopedia, unhamzah, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 16

Tags: sine, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, world, cyclopedia, unhamzah, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 17

Tags: signal, unhamzah, sinyal, suatu isyarat melanjutkan, suara suara, dll, dalam kereta api, misalnya isyarat, berarti, berikutnya biasanya isyarat, dikirimkan oleh, kendali, isyarat besaran berubah, dalam waktu, world, cyclopedia sinyal elektrik, sumber wiki, edunitas, com id wikipedia, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, cyclopedia, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 18

Tags: sine, unhamzah, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, world, cyclopedia, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 19

Tags: sine, unhamzah, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, world, cyclopedia, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 20

Tags: sine, unhamzah, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, world, cyclopedia, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 21

Tags: sinus, unhamzah, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, ilmu, pengetahuan, dunia, kelas, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 22

Tags: sinus, unhamzah, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, ilmu, pengetahuan, dunia, kelas, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 23

Tags: sinus, unhamzah, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, ilmu, pengetahuan, dunia, kelas, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 24

Tags: sinus, unhamzah, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, ilmu, pengetahuan, dunia, kelas, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 25

Tags: Judul Topik (Artikel) 2, 2 Tesalonika 3, 2 X 11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, 2 x 2, 2, 2, 4-Trimetilpentana, 2002 HP11, 2002 J. League Division 1 - Wikipedia, the free encyclopedia, 2002 MTV Video Music Awards Japan, 2002 MX, 2006 J. League Division 1 - Wikipedia, the free encyclopedia, 2006 Java earthquake, 2006 Lebanon war, 2006 MTV Video Music Awards Japan, 2011 AFC Asian Cup, 2011 AFC Asian Cup final, 2011 AFC Asian Cup qualification, 2011 AFC Asian Cup Schedule, 2014 FIFA World Cup Qualifiers - Group F European Zone, 2014 FIFA World Cup Qualifiers - Group G Zone Europe, 2014 FIFA World Cup Qualifiers - Group H Zone Europe, 2014 FIFA World Cup Qualifiers - Group I Zone Europe, Judul Topik (Artikel) 2, p2k.unhamzah.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, Judul Topik (Artikel) 2, Unhamzah, Ilmu Pengetahuan Dunia, Kelas Eksekutif, Ensiklopedi Bahasa Indonesia, ensiklopedia dunia p2k.unhamzah.ac.id


Page 26

Tags: Judul Topik (Artikel) 6, 6.57 Crew, 60, 60 (angka), 60-an, 620-an SM, 621, 621 SM, 622, 642, 642 SM, 643 SM, 644, 666, 666 (angka), 666 Desdemona, 666 SM, 687 SM, 688 SM, 689 SM, 69, Judul Topik (Artikel) 6, p2k.unhamzah.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, Judul Topik (Artikel) 6, Unhamzah, Ilmu Pengetahuan Dunia, Kelas Eksekutif, Ensiklopedi Bahasa Indonesia, ensiklopedia dunia p2k.unhamzah.ac.id