Apa yang dimaksud dengan mad arid lissukun

Reporter : Arini Saadah

Berikut contoh Mad Arid Lissukun.

Dream - Salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang perlu dipelajari adalah Mad Arid Lissukun. Contoh Mad Arid Lissukun dalam al-Quran sangatlah banyak. Cara membacanya pun juga harus diperhatikan agar Sahabat Dream bisa mendapatkan bacaan yang sempurna.

Untuk memahami contoh Mad Arid Lissukun, kamu juga perlu memahami dasar hukum bacaan mad yaitu mad thabi'i. Dengan begitu akan semakin mudah untuk mempelajari salah satu bab dalam ilmu tajwid yang satu ini.

Pengertian dan Cara Baca Idgham Mutajanisain, Lengkap dengan Contohnya dalam Al-Quran

Berikut akan dipaparkan beberapa contoh Mad Arid Lissukun lengkap dengan pengertian, cara baca dan hal-hal yang perlu diperhatikan, dikutip Dream dari berbagai sumber.

Apa yang dimaksud dengan mad arid lissukun
Ilustrasi Membaca Al-Quran. (Foto: Shutterstock.com)

tirto.id - Di antara macam-macam mad dalam ilmu tajwid adalah mad arid lissukun. Hukum bacaan mad ini hanya terjadi dalam kondisi waqaf. Ia terjadi ketika pembaca Al-Quran atau qari mematikan huruf akhir ayat, yang mana sebelum huruf tersebut terdapat mad asli atau mad thabi'i. Berikut ini contoh-contoh mad arid lissukun dalam Al-Quran. Konsep mad dalam ilmu tajwid merupakan bahasan mendasar untuk menguasai tilawah Al-Quran. Bagaimanapun juga, bacaan mad nyaris selalu ditemui dalam setiap surah Al-Quran.

Salah satu mad itu adalah mad arid lissukun yang wajib dilafalkan dengan panjang 2, 4, atau 6 harakat. Jika dibaca tidak sesuai kaidah tajwid, makna dan arti ayat Al-Quran akan melenceng dan tidak sesuai lagi.



Secara definitif, mad (المد) artinya memanjangkan. Istilahnya adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad. Dengan kata lain, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau bacaannya karena di dalam ayat tersebut terdapat salah satu huruf mad.

Salah satu konsep mad tersebut adalah mad arid lissukun. Lantas, apa itu mad arid lissukun dan hukum bacaannya dalam ilmu tajwid?


Hukum Bacaan Mad Arid Lissukun dalam Ilmu Tajwid & Cara Membacanya


Pembahasan mad arid lissukun dalam ilmu tajwid termasuk bahasan mad tingkat lanjut. Sebab, untuk memahami mad jenis ini, pembaca Al-Quran atau qari harus memahami konsep mad thabi'i atau mad asli tersebih dahulu.

Hal itu disebabkan mad arid lissukun merupakan turunan atau cabang dari mad asli. Pemahaman terhadap mad asli menentukan konsep mad arid lissukun dikuasai dengan baik.

Mad asli sendiri adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah diikuti dengan alif (ا), atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun (ي), dan harakat dammah yang diikuti dengan huruf waw sukun (و), sebagaimana dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020) yang ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah

Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2 harakat. Contoh bacaannya adalah sebagai berikut. كتَا بٌ (Dibaca: kitaabun) يَقُوْلُ (yaquulu) سمِيْعٌ (samii'un).

Setelah memahami mad asli atau mad thabi'i, barulah bisa melanjutkan pembelajaran mad arid lissukun.

Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987) menuliskan bahwa mad arid lissukun terjadi ketika pembaca Al-Quran waqaf atau berhenti di akhir ayat sehingga mematikan huruf terakhir, sementara itu sebelum huruf yang dimatikan terdapat mad asli.

Hukum bacaan mad arid lissukun dilafalkan sepanjang 2, 4, atau 6 harakat. Qari atau pembaca Al-Quran bebas memilih salah satu di antara tiga jenis harakat tersebut.

Akan tetapi, jika sudah memilih 2 harakat, ayat-ayat selanjutnya wajib dibaca 2 harakat juga. Demikian juga jika sudah memilih 4 atau 6 harakat.

Contoh hukum bacaan mad arid lissukun terdapat dalam setiap akhir ayat surah Al-Maun sebagai berikut:

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

Bacaan latinnya: "Ara`aitallażī yukażżibu bid-dīn"

Artinya: "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?" (QS. Al-Maun [107]: 1)

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ

Bacaan latinnya: "Fa żālikallażī yadu”ul-yatīm"

Artinya: "Itulah orang yang menghardik anak yatim," (QS. Al-Maun [107]: 2)

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

Bacaan latinnya: "Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn

Artinya: "Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin," (QS. Al-Maun [107]: 3)

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

Bacaan latinnya: "Fa wailul lil-muṣallīn"

Artinya: "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat," (QS. Al-Maun [107]: 4)

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Bacaan latinnya: "Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn"

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya," (QS. Al-Maun [107]: 5)

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

Bacaan latinnya: "Allażīna hum yurā`ụn"

Artinya: "Orang-orang yang berbuat riya," (QS. Al-Maun [107]: 6)وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ

Bacaan latinnya: "Wa yamna’ụnal-mā’ụn"

Artinya: "Dan enggan (menolong dengan) barang berguna," (QS. Al-Maun [107]: 1)

Contoh Mad Arid Lissukun dalam Al-Quran


Hukum bacaan mad arid lissukun terdapat banyak sekali di Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. QS. Al-Fatihah Ayat 2

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Bacaan latinnya: "Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn"

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam," (QS. Al-Fatihah [1]: 2).

2. QS. Al-Fatihah Ayat 3

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bacaan latinnya: "Ar-raḥmānir-raḥīm"

Artinya: "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang," (QS. Al-Fatihah [1]: 3).

3. QS. Al-Baqarah Ayat 2

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Bacaan latinnya: "Dzālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn"

Artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (QS. Al-Baqarah [2]: 2).

4. QS. Al-Baqarah Ayat 3

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Bacaan latinnya: "Allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn"

Artinya: "(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka," (QS. Al-Baqarah [2]: 3).5. QS. Ali Imran Ayat 16ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Bacaan latinnya: "Allażīna yaqụlụna rabbanā innanā āmannā fagfir lanā żunụbanā wa qinā 'ażāban-nār"

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (QS. Ali Imran [3]: 16).

6. QS. Al-Fiil Ayat 2

َمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ

Bacaan latinnya: "A lam yaj'al kaidahum fī taḍhlīl"

Artinya: "Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?" (QS. Al-Fiil [105]: 2).

7. QS. Al-Fiil Ayat 3

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ

Bacaan latinnya: "Wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl"

Artinya: "Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong," (QS. Al-Fiil [105]: 3).

8. QS. An-Nas Ayat 1

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ

Bacaan latinnya: "Qul a'ụżu birabbin-nās"

Artinya: "Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia," (QS. An-Nas [114]: 1).

9. QS. Al-Kafirun Ayat 1

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ

Bacaan latinnya: "Qul yā ayyuhal-kāfirụn"

Artinya: "Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir," (QS. Al-Kafirun [109]: 1).

10. QS. At-Tin Ayat 1

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ

Bacaan latinnya: "Wat-tīni waz-zaitụn"

Artinya: "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun," (QS. At-Tin [95]: 1).

Apakah Sedulur tahu apa itu mad arid lissukun? Ini merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid Alquran. Untuk membaca kitab suci umat Islam ini membutuhkan ilmu untuk membaca dan mempelajarinya. Agar setiap intisari dan ajarannya bisa dijadikan pedoman untuk menghadapi hidup.

Selain itu, membaca Alquran juga sangat penting dilakukan dengan benar dan tartil juga wajib mengetahui makhrojul khuruf dan kapan harus berhenti dan harus lanjut. Ada beberapa hukum membaca Alquran, salah satunya adalah mad arid lissukun. Mari kita mulai dengan membahas pengertiannya terlebih dahulu.

BACA JUGA: Bacaan Doa Sesudah Sholat Fardhu yang Pendek, Yuk Amalkan!

Pengertian

Apa yang dimaksud dengan mad arid lissukun
madaninews

Mad arid lissukun terdiri dari beberapa bagian hukum bacaan dari mad far’i. Secara harfiah, mad itu sendiri berarti panjang, arid berarti tiba-tiba, dan lissukun artinya mati. Maka secara istilah artinya adalah bacaan panjang yang disebabkan oleh huruf mad yaitu ya, wawu, dan alif bertemu dengan waqaf.

Sehingga ketika menemui hal tersebut dalam Alquran, kita harus berhenti. Panjangya yaitu boleh dibaca 1 alif (2 harakat), 2 alif (4 harakat) atau 3 alif (6 harakat).

Cara baca 

Apa yang dimaksud dengan mad arid lissukun
detik

Berdasarkan penjelasan di atas mad arid lissukun artinya hukum yang mengatur untuk berhenti saat membaca Alquran karena pertemuan beberapa huruf yang telah dijelaskan di atas. Agar lebih jelas lagi, berikut ini beberapa cara membacanya agar Sedulur bisa lebih mudah lagi memahaminya:

  • Tul (panjang) artinya 3 alif atau 6 harakat
  • Tawassut (panjang) artinya 2 alif atau 4 harakat
  • Qasar (pendek) yaitu 1 alif atau 2 harakat

Terkait hukum mad arid, nazham Hidayatush Shibyan menjelaskan hukum bacaan mad ini, pendapat tersebut yaitu: “Apabila terdapat huruf mad yang huruf setelahnya itu mati dan matinya bersifat baru karena waqaf, maka disebut mad aridh.”

BACA JUGA: Doa Naik Kendaraan Lengkap Arab & Artinya, Sudah Hafal?

Apa yang dimaksud dengan mad arid lissukun
smartekselensia

Agar Sedulur bisa cek langsung di Al-Quran seperti apa contoh huruf mad arid lissukun. Berikut ini daftar ayat Al-Quran yang memiliki hukum mad arid:

  1. Al Baqarah ayat 196: شَدِيدُ الْعِقَابِ  dibaca syadiidul iqaab. Sebabnya: Huruf mad (أ) bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf (berhenti) di akhir ayat
  2. An Naml ayat 81: فَهُمْ مُسْلِمُونَ  dibaca fa hum muslimụn. Sebabnya: Huruf mad (و) bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf (berhenti) di akhir ayat
  3. Al Baqarah ayat 104: عَذَابٌ أَلِيمٌ  dibaca ‘ażābun alīm. Sebabnya: Huruf mad (ي) bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf (berhenti) di akhir ayat

Sekian penjelasan singkat terkait mad arid lissukun contoh dan pengertiannya. Semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasan Sedulur terkait hukum bacaan Al-Quran. Hal tersebut bisa membuat Sedulur lebih paham dan lebih mudah saat membaca Al-Quran.