Kanker payudara stadium 4 bertahan berapa lama

Kanker payudara stadium 4 bertahan berapa lama
Ilustrasi-Pexels

  • kesehatan
  • kanker payudara

Jakarta: Kanker payudara yang dikenal juga dengan silent killer, memiliki proses perkembangan penyakit yang sulit dideteksi, sampai akhirnya sudah dalam stadium akhir. Penting untuk kamu mengetahui bahwa tidak semua kanker payudara tumbuh dengan cara yang sama. Kanker payudara dapat berkembang pada kecepatan yang berbeda. Kata para ahli, banyak faktor yang mempengaruhi seberapa cepat atau lambat prosesnya. “Kanker payudara terjadi ketika sel-sel mulai membelah tanpa henti,” kata Dr Debra Patt M.D., ahli onkologi, spesialis kanker payudara, dan wakil presiden eksekutif Texas Oncology. “Sebuah sel kanker harus membelah sekitar 30 kali sebelum dapat dirasakan sebagai tumor, dengan diameter sekitar setengah inci,” menurut Robert W. Franz Cancer Research Center di Providence Portland Medical Center. Menurut Dr Deborah M. Axelrod M.D., seorang ahli bedah payudara dan profesor di NYU Langone Health's Perlmutter Cancer Center, kanker payudara bisa tumbuh lambat, agresif, atau menengah. Rata-rata, kata Dr Axelrod, waktu yang dibutuhkan tumor untuk menggandakan ukuran adalah antara 50 dan 150 hari. “Untungnya, kebanyakan kanker payudara tidak agresif. Satu pembelahan sel bisa memakan waktu hingga satu atau dua bulan, yang berarti tumor kanker payudara, bahkan yang kecil, mungkin akan berkembang secara diam-diam selama dua hingga lima tahun," tambah Axelrod. Jika seseorang terdiagnosis menderita kanker payudara, maka akan ada tingkatan-tingkatannya. Pada tahapan satu hingga empat, menunjukkan seberapa jauh perkembangan penyakit dan mengetahui apakah penyakit tersebut sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. "Beberapa jenis kanker payudara dapat diketahui tumbuh lebih cepat daripada yang lain, seperti kanker triple-negatif dan kanker positif HER2," kata Dr Janet Yeh M.D., seorang ahli bedah payudara di NYU Langone Hospital – Brooklyn. Beberapa jenis lebih lambat. Misalnya kanker payudara tubular, kanker saluran jaringan di payudara yang cenderung berbentuk tabung, biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama untuk berkembang.

(FIR)

#LiputanMedia

MENDENGAR kata kanker, orang sering kali langsung berpikir tentang kematian serta biaya yang besar selama proses penyembuhan.

Prof Dr dr Ari F Syam SpPD menyatakan, kanker tidak selalu berhubungan dengan kematian.

“Banyak pasien yang pernah divonis kanker, ternyata masih bisa hidup bertahun-tahun. Bahkan bisa sesehat orang tanpa penyakit kanker. Di dalam dunia medis memang penyakit kanker tidak bisa dikatakan sembuh. Istilah yang digunakan adalah remisi atau relaps,” jelas Prof Ari kepada Warta Kota, Senin (14/1/2019).

Istilah remisi, lanjutnya, disematkan pada pasien kanker yang sudah melakukan terapi, dan sudah dievaluasi, bahwa pasien tersebut tidak mengandung sel kanker lagi di dalam tubuhnya. Pada masa remisi tersebut, si pasien harus tetap kontrol secara teratur dan tetap menjaga tubuhnya agar selalu sehat.

“Istilah remisi berbeda dengan sembuh total,” katanya.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan, kanker beda dengan penyakit infeksi seperti demam thypoidm, yang bisa kita dikatakan sembuh total. Secara psikologis, istilah remisi seperti mengingatkan kepada pasien tersebut bahwa dirinya harus kontrol secara teratur dan tetap dengan gaya hidup sehat.

Salah satu cara hidup sehat adalah istirahat cukup, dan tetap menjaga makan, usahakan perbanyak mengonsumsi sayur dan buah agar tetap sehat. Buah dan sayur mengandung anti oksidan yang dibutuhkan untuk menetralkan racun di dalam tubuh.

Selain itu, harus menjaga agar tidak stres, baik stres fisik maupun psikis. Sebab, stres bisa memperburuk perjalanan kanker seseorang. Kontrol teratur juga tetap dilakukan, karena pasien yang remisi dari suatu kanker berisiko menderita kanker kembali.

Bagaimana kalau sudah divonis kanker stadium 4? Kanker stadium 4 menunjukkan bahwa perjalanan kanker sudah lanjut dan ditemukan penyebaran kanker ke organ lain. Organ yang sering terkena penyebaran kanker adalah paru, liver, dan otak. Sering juga perjalanan kanker menginfiltrasi organ sekitarnya.

Kanker stadium 4 juga berhubungan dengan survival rate yang rendah. Hitungan survival rate berhubungan dengan bertahan hidupnya seseorang dengan penyakit kankernya. Survival rate merupakan prediksi terhadap bertahan hidup seorang penderita kanker untuk waktu tertentu, biasanya waktu yang diambil lima tahun.

Biasanya terapi yang diberikan pada pasien yang sudah stadium 4 bersifat paliatif supportif. Nyeri kankernya dikurangi, nafsu makannya diperbaiki, serta gejala mual dan muntah dikurangi.

Pasien bisa melakukan aktivitas sehari-harinya secara mandiri. Prinsip terapi paliatif hanya mengurangi dampak dari perjalanan kanker yang ada, meski perkembangan teknologi dan temuan obat-obat baru kanker akan memperbaiki kualitas hidup dan survival rate pasien kanker tersebut.

Ia memberikan contoh pada kanker usus besar stadium 4. Survival rate untuk 5 tahun hanya 11 persen. Artinya, lebih kurang hanya 1 dari 10 pasien kanker stadium 4 tersebut yang bertahan hidup dalam 5 tahun ke depan.

Sebaliknya, pada kanker usus besar stadium 1, survival rate 5 tahunnya bisa mencapai 90 persen. Artinya, 9 dari 10 pasien kanker usus besar stadium 1 bisa bertahan hidup sampai 5 tahun, bahkan bisa saja lebih dari 5 tahun.

Setiap jenis kanker, survival ratenya berbeda untuk tahap stadiumnya. Misalnya pada kanker nasofaring survival rate stadium 1, mencapai 72 persen; stadium 2 turun menjadi 64 persen; stadium 3 turun sedikit menjadi 62 persen; dan stadium 4 menjadi 38 persen.

“Untuk pasien kanker nasofaring stadium 4 survival rate bisa mencapai 38 persen. Lebih baik tiga kali dari pasien kanker usus besar stadium 4,” terang Prof Ari.

Pada praktiknya, dokter tidak bisa menyebut berapa lama lagi seseorang bisa bertahan hidup karena sakit kankernya. Yang dinilai adalah kesempatan pasien tersebut tetap bertahan hidup dalam lima tahun ke depan. Bagi pasien kanker dan keluarga, mengetahui angka survival rate penting. (*)

Sumber berita: https://gayahidup.republika.co.id/…/plpyke366-pasien-kanker…

Kanker payudara stadium 4 bertahan berapa lama

Turizan Wahyuni atau akrab disapa Tuti mengenakan mukena ungu saat ditemui di Perumnas Tekojo, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Bintan, Selasa (4-2-2020). Tuti merupakan pengidap kanker stadium empat. ANTARA/Ogen

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Sudah Mengidap Kanker Payudara Stadium 4

Kanker payudara stadium 4 bertahan berapa lama

Kanker payudara menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi para wanita. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa setiap 100 ribu penduduk, 42,1 di antaranya akan terkena kanker payudara. Tidak hanya itu, kematian akibat kanker payudara ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk yang terkena kanker payudara. Salah satu akibat banyaknya penderita kanker payudara yang meninggal dunia adalah terlambatnya penanganan dan kurangnya pengetahuan tentang kanker payudara.

Salah satu hal yang paling penting mengenai penyakit kanker adalah kesadaran dan penanganan. Semakin dini Anda mengetahui gejala penyakit kanker, tentu itu akan semakin bagus bagi dokter untuk melakukan tindakan pencegahan atau bahkan penyembuhan. Artikel kali ini akan mencoba membahas bagaimana jika Anda sudah terkena kanker payudara stadium IV, apa yang harus Anda lakukan?

Kondisi kanker stadium IV

Kanker stadium IV bisa juga dengan kanker stadium akhir. Kondisi kanker stadium IV adalah sel kanker telah menyebar jauh tidak hanya ke payudara, tetapi juga ke kelenjar getah bening dan organ tubuh lain. Biasanya kanker payudara stadium IV ini sel kankernya sudah menyebar ke paru-paru, hati, tulang, atau ada beberapa kasus sudah menyebar ke otak. Lalu bagaimana dengan kondisi payudara? Dalam beberapa kasus, kanker payudara stadium IV ini ada yang memiliki benjolan cukup besar, tetapi ada pula yang terlihat normal.

Kemungkinan sembuh setelah 5 tahun masih cukup besar 

Kanker payudara adalah salah satu concern utama bagi para peneliti, karena termasuk jenis kanker paling umum terjadi di dunia. Oleh karena itu setiap tahunnya pasti ada obat kemoterapi atau diagnosis baru mengenai penanganan kanker payudara. Menurut American Cancer Society, angka kematian terhadap kanker payudara ini setiap tahunnya semakin menurun. Ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan, walaupun begitu Anda harus sering berkonsultasi terhadap dokter.

Langkah yang harus segera Anda lakukan

  • Terus berkonsultasi dengan dokter

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah terus berkomunikasi dan berkonsultasi dengan dokter. Penderita kanker stadium IV memiliki risiko kematian yang cukup besar, oleh karena itu Anda harus mengerti bagaimana cara menghambat pertumbuhan kanker dengan cara yang bermacam-macam. Misalnya menjaga pola makan atau menambah porsi olahraga.

  • Mencari tahu informasi tindakan penanganan segera

Dokter onkologi biasanya sudah mengetahui bagaimana penanganan untuk pasien kanker payudara stadium IV. Beberapa penanganannya antara lain adalah kemoterapi yang biasanya menjadi obat utama penanganan kanker stadium lanjut.

Kemudian terapi hormon yang akan diberikan jika sel kanker tumbuh karena ada pengaruh hormon yang ada di dalam tubuh. Selanjutnya ada terapi radiasi yang bertujuan untuk menghambat penyebaran sel kanker. Terakhir ada operasi yang biasanya dilakukan ketika ukuran dan lokasi tumor masih dapat dioperasi.

  • Komitmen untuk melakukan terapi

Hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah komitmen. Memiliki kanker payudara stadium IV ini sangat bergantung dengan terapi, oleh karena itu Anda harus konsisten dan berkomitmen dalam menjalani terapi. Jangan sampai Anda malas atau bahkan lupa untuk menjalani terapi.

Tentu tidak mudah menjalani pengobatan dan penanganan kanker payudara stadium IV. Tetapi dengan pengobatan yang mutakhir dan kesempatan hidup yang setiap tahun terus meningkat, tentu itu akan menjadi titik cerah Anda untuk sembuh. Semoga artikel di atas bisa memberikan pencerahan bagi Anda.