Jumlah malaikat yang disebutkan dalam hadis berikut adalah

AKURAT.CO, Ada makhluk ciptaan Allah yang sangat dekat dengan manusia tetapi kita tidak mampu melihatnya. Dialah malaikat yang diciptakan Allah dari nur (cahaya) yang sangat patuh terhadap perintah Allah.

Misalnya, ketika seseorang sedang berbuat kebaikan, maka Malaikat Rakib akan mencatat amal baiknya tersebut. Begitu pula ketika seseorang berbuat buruk, maka Malaikat Atid akan mencatat keburukannya.
Kemudian setelah menunaikan tugasnya maka para malaikat itu akan menghadap Sang Khaliq atas pekerjaan yang telah ia lakukan.

Hal ini dikatakan Rasulullah ketika memberi alasan mengapa hari Kamis beliau selalu berpuasa. Menurut beliau, hari Kamis (malam Jumat) malaikat akan naik ke Arsy untuk melaporkan catatan-catatan atas perbuatan manusia.

Mengimani keberadaannya merupakan rukun iman yang kedua setelah kita iman kepada Allah Swt.

Lantas, siapakah sesungguhnya malaikat itu?

Quraish Shihab dalam karyanya Malaikat dalam Al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat menjelaskan bahwa kata malaikat merupakan bentuk jamak dari malak. Terkait hal ini, ada ulama yang berpendapat bahwa kata malak terambil dari kata alaka, malakah yang berarti mengutus atau perutusan/risalah.

Oleh karenanya malaikat adalah utusan-utusan Allah untuk berbagai fungsi dan tugasnya.

Adapun jumlah malaikat yang diciptakan Allah menurut Quraish Shihab tidak dapat dihitung dan hanya Allah Swt sendiri yang mengetahuinya. Hanya saja, dalam beberapa riwayat memberikan gambaran terkait jumlah malaikat di suatu tempat tertentu.

Neraka Jahannam pada hari kiamat memiliki tujuh puluh ribu kendali, setiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat, (HR. Muslim).

Begitu pula dalam hadis lain dikatakan, Ini adalah Baitul Ma’mur. Setiap hari tujuh puluh ribu malaikat salat di sana dan yang telah salat tidak lagi kembali sesudahnya, (HR. Bukhori).

Singkat kata, tidak semua orang mampu berkomunikasi dengan makhluk yang tercipta dari cahaya ini. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki keistimewaan dan salah satunya adalah Nabi Muhammad saw.

Wallahu a'lam.[]

Jakarta -

Percaya akan keberadaan malaikat merupakan salah satu pokok ajaran Islam. Dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 285 pun sudah ditegaskan bagi umat muslim untuk beriman kepada malaikat-malaikat-Nya. Sudah sepatutnya juga kita mengetahui tugas dari masing-masing malaikat tersebut.

Mengutip dari buku yang berjudul Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat karya Quraish Shihab, disebutkan bahwa malaikat tidak berjenis kelamin dan tidak melakukan dosa.

Mantan Mufti Mesir dan Pemimpin Tertinggi Al Azhar Muhammad Sayyid Thantawi pernah menulis dalam bukunya yang bertajuk al-Qishshah fi al-Qur'an (Kisah-kisah dalam Al Quran), bahwa malaikat merupakan tentara Allah yang diberi naluri untuk taat dan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat.

Lantas apa saja tugas dari masing-masing malaikat?

Menurut sumber buku yang sama, jumlah malaikat sebenarnya sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya, kecuali oleh Allah SWT. Namun dalam ajaran Islam, jumlah malaikat yang wajib kita yakini dan ketahui tugasnya ada 10.

Berikut 10 malaikat dan tugasnya dalam Islam:

Tugas Malaikat dalam Islam

1. Malaikat Jibril

Malaikat Jibril memiliki nama panggilan lain di antaranya Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus. Salah satu tugasnya adalah menyampaikan wahyu Ilahi kepada para Rasul.

Firman Allah yang menyebutkan tentang tugas malaikat Jibril termaktub dalam Surat Asy Syuara ayat 193 dan Surat An Nahl ayat 102.

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ

Artinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (QS. Asy Syuara: 193).

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: "Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. An Nahl: 102).

Tidak hanya sebagai perantara wahyu kepada Rasul, Malaikat Jibril juga mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul.

2. Malaikat Mikail

Tugas malaikat Mikail adalah menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan mengurus rezeki.

Keberadaan Malaikat Mikail tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 98:

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ

Artinya: "Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir." (QS. Al Baqarah: 98).

3. Malaikat Israfil

Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala. Mengutip dari buku yang sama, nama malaikat Israfil tidak disebutkan secara langsung dalam Al Quran.

Namun tugasnya dalam meniup sangkakala tercantum dalam Quran Surat Az Zumar ayat 68 yang berbunyi:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Artinya: "Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)." (QS. Az Zumar: 68).

4. Malaikat Izrail

Sama seperti malaikat Israfuil, dalam Al Quran pun tidak disebut nama malaikat Izrail. Tugasnya adalah mencabut nyawa. Hal ini tercantum dalam QS As Sajdah ayat 11:

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

Artinya: "Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan." (QS. As Sajdah: 11).

5. Malaikat Munkar

Malaikat Munkar bertugas menanyai orang yang mati di dalam kubur.

(nwy/nwy)

MALAIKAT yang mulia menemani bani Adam sejak awal penciptaan mereka pada perut ibu mereka sampai ruh mereka dicabut dari jasad mereka ketika ajalnya tiba. Malaikat juga akan menemani mereka pada alam kubur dan negeri akherat.

Adapun kebersamaan mereka di dunia adalah sebagai berikut:

Pertama:

Mereka berdiri di sisi anak Adam pada awal penciptaannya. Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

وكَّل الله بالرحم ملَكاً ، فيقول : أي رب نطفة ؟ أي رب علقة ؟ أي رب مضغة ؟ فإذا أراد الله أن يقضي خلقها قال : أي رب ذكر أم أنثى ؟ أشقي أم سعيد ؟ فما الرزق ؟ فما الأجل ؟ فيكتب كذلك في بطن أمه . رواه البخاري ( 6595 ) ومسلم ( 2646 ) واللفظ للبخاري .

Allah mengutus pada setiap rahim seorang malaikat, seraya berkata: Ya Allah, nutfah(air mani) ?, Ya Allah ‘Alaqah (segumpal darah)?, Ya Allah Mudhghah (sekerat daging)?, dan jika Allah ingin menyempurnakan penciptaan-Nya, malaikat tadi berkata: Ya Allah laki-laki atau perempuan ?, Sengsara atau bahagia ?, Berapa rizekinya ?, Kapan ajalnya ?, maka ia menulis hal tersebut di dalam perut ibunya”. (HR.Bukhori 6595 dan Muslim 2646, redaksi hadits di atas milik Bukhori)

Kedua: Menjaga anak cucu Adam.

سَوَاء مِّنكُم مَّنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَن جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ ﴿١٠﴾ لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ [ الرعد/10-11] .

“Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. (QS. Ar Ra’du: 10-11)

Turjumanul Qur’an Ibnu Abbas –radhiyallahu ‘anhuma- telah menjelaskan bahwa yang selalu mengikuti anak Adam secara bergiliran adalah malaikat-malaikat, untuk menjaga manusia dari depan dan belakang. Apabila bertepatan dengan takdir Allah yang telah ditetapkan kepadanya dari kejadian, musibah dan lain-lain, maka malaikat tersebut berlepas diri.

Mujahid berkata: “Tidaklah setiap orang kecuali ada satu malaikat yang diutus untuk menjaganya dari gangguan jin, manusia atau binatang, baik ketika tidur maupun terjaga. Tidaklah ada sesuatu yang mendatanginya kecuali malaikat penjaga akan berkata: “di belakangmu !?”. kecuali memang Allah izinkan, maka bahaya itu akan menimpanya.

Seseorang pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib –radhiyallahu ‘anhu-: “Sungguh ada sekelompok orang dari Murad ingin membunuhmu !”, beliau menjawab: “Sungguh setiap orang selalu bersamanya dua malaikat yang akan menjaganya selama belum ditakdirkan, namun jika bersamaan dengan takdir maka keduanya berlepas diri, sesungguhnya ajal itu perisai yang tangguh”.

Malaikat yang mengikuti anak Adam secara bergiliran yang disebutkan dalam surat ar Ra’du itulah yang dimaksud pada ayat yang lain yang berbunyi:

{ وهو القاهر فوق عباده ويرسل عليكم حفظة حتى إذا جاء أحدكم الموت توفته رسلنا وهم لا يفرطون } .

“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”. (QS. Al An’am: 61)

Para malaikat penjaga yang Allah utus untuk menjaga hamba-Nya itu tugasnya sampai ajal yang dijaga tersebut tiba.

Ketiga: Para malaikat penulis kebaikan dan keburukan.

Tidak seorang pun dari anak Adam kecuali bersamanya dua malaikat yang bertugas menulis kebaikan atau keburukan dari masa kecil sampai dewasa, Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman:

{ وإن عليكم لحافظين ، كراماً كاتبين ، يعلمون ما تفعلون } [ الانفطار/10 -12] .

“ Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Infithar: 10-12)

Allah –ta’ala- juga berfirman pada ayat yang lain:

{ ولقد خلقنا الإنسان ونعلم ما توسوس به نفسه ونحن أقرب إليه من حبل الوريد ، إذ يتلقى المتلقيان عن اليمين وعن الشمال قعيد ، ما يلفظ من قول إلا لديه رقيب عتيد } [ق/16-18]

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaff: 16-18)

Malaikat sebelah kanan untuk mencatat kebaikan, dan sebelah kiri tugasnya untuk mencatat keburukan.

Dari Abu Umamah bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

إن صاحب الشمال ليرفع القلم ست ساعات عن العبد المسلم المخطئ ، فإن ندم واستغفر الله منها ألقاها ، وإلا كتبت واحدة . رواه الطبراني في ” المعجم الكبير ” ( 8 / 158 ) .

“Sesungguhnya (malaikat) yang berada di sebelah kiri, ia akan mengangkat penanya enam jam bagi seorang muslim yang melakukan dosa, jika ia menyesal dan beristigfar kepada Allah maka ia menghapusnya, dan jika tidak maka tertulis satu kesalahan”. (HR. Thabrani dalam ‘al Mu’jamul Kabir’: 8/158)

Hadits di atas dishahihkan oleh Syeikh al Baani dalam Shahihul Jami’: 2/212

Setelah uraian di atas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa jumlah malaikat yang ditugaskan pada setiap anak Adam adalah empat malaikat.

Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata:

Firman Allah:

{ له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر الله }

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. (QS. Ar Ra’du: 10-11)

Yaitu; bagi setiap hamba Allah ada malaikat yang bergantian untuk menjaganya pada siang dan malam hari, menjaganya dari segala keburukan dan musibah, sebagaimana malaikat yang lain juga bergantian pada siang dan malam untuk menulis perbuatan hamba tersebut, baik perbuatan baik atau yang buruk.

Dua malaikat di kiri dan kanan yang menulis semua perbuatan, sebelah kanan bertugas untuk menulis kebaikan, dan sebelah kiri untuk menulis keburukannya.

Dua malaikat yang lain bertugas untuk menjaganya, satu malaikat berada di depannya dan yang lain berada di belakangnya.

Jadi, seorang hamba selalu disisinya empat malaikat siang, dan empat malaikat malam. (Tafsir Ibnu Katsir: 2/504)

Wallahu a’lam. []

Sumber: https://islamqa.info/id/6523