Brilio.net - Setiap tanggal 17 Agustus adalah momen paling membahagiakan bagi masyarakat Indonesia. Tahun ini, masyarakat Indonesia merayakan HUT RI ke-77. Show BACA JUGA : Karya sastra puisi tentang kemerdekaan menjadi bentuk penghormatan. Tak hanya itu, puisi tentang hari kemerdekaan juga mengobarkan rasa nasionalisme. Puisi Kemerdekaan tak hanya mengobarkan jiwa nasionalis, namun bisa menyentuh karena artinya sangat mendalam untuk Indonesia. Puisi kemerdekaan telah banyak ditulis seperti oleh Chairil Anwar, NN, Asty Kusumadewi, dan yang lainnya. Tema yang diangkat pun banyak mulai dari perjuangan pahlawan, hari kemerdekaan, hingga kekayaan negeri Indonesia. BACA JUGA : Puisi kemerdekaan semangat juang.foto: freepik.com 1. Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani. Kobar semangat terus membara 2. Merdeka dalam Pandemi oleh Firoh. Agustus menyapa 3. Pahlawanku Oleh Reza Hidayat. Pahlawanku.. Haruskah aku turun ke medan perang Engkau relakan nyawamu 4. Diponegoro oleh Chairil Anwar. Di masa pembangunan ini Di depan sekali tuan menanti 5. Hari Itu, Bangsaku Bahagia oleh Asty Kusumadewi. Indonesia adalah negara kaya Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua Pertumpahan darah di tanah air Merdeka, Merdeka, Merdeka! 6. Saya Indonesia, Saya Pancasila Oleh Asty Kusumadewi. Merdeka harga mati! Masih ingat bung Tomo dengan semangatnya 17 Agustus 1945 Rumusan Pancasila tersusun secara nyata 7. Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi. Penjajah melawan Indonesia Konon katanya, sepotong roti lebih berharga Indonesia sudah merdeka Ucapkan syukur kepada Tuhan kita 8. Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo. Susunan batu yang bulat bentuknya Aku tahu sudah, di dalamnya Bukalah tutupnya Ingatlah, sesudah sebuah perang 9. 17 Agustus oleh A.J Anwar. Orang jahat selalu lebih kukuh dalam niat busuknya Cukup "setitik nila merusakkan susu sebelanga" 10. Mengenang oleh Yuliani Megantari. Muak jadi budak Ketika mereka bergegas Kembali pada cahaya, yang menjadi air Merongga dalam kekekalan Puisi kemerdekaan menyentuh jiwa.foto: freepik.com 11. Untukmu Pahlawanku. Cucuran keringat di tubuhmu Tekadmu yang membara Namun… 12. Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan. Hari ini … tujuh belas Agustus 71 tahun silam … Kini … Indonesia telah merdeka Jayalah Negeriku 13. Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq. Di bawah kibaran merah putih Aku tersimpuh Mencari pijakan, aku harus bangkit Jika pada patahan waktu yang lalu Aku terhuyung 14. Pahlawan yang Hilang. Dimana lagi kau kutemukan keberanianmu Beribu hari telah kulalui Kumeniti jalanan penuh duri dan ranjau 15. kau melebur di sana oleh NN. kau melebur disana kau melebur di sana kau melebur di sana kau melebur di sana 16. Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu. Banyak kata untuk negeri Persatuan satu harus miliki Jatuh bangunnya negeri 17. Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho. Aku adalah seribu tahun lalu 18. Hari merdeka oleh Irham Wahyu S. Sorak gempita Teriak rakyat di penjuru Indonesia Bebas… Geliat roda kehidupan bangsa… Terarah… 19. Kemerdekaan ini oleh Reyhandi. Kemerdekaan ini adalah usaha Kemerdekaan ini adalah keringat Kemerdekaan ini adalah lelah Kemerdekaan ini adalah darah Kemerdekaan ini adalah nyawa Semuanya untuk indonesia 20. Untukmu Pahlawan Indonesiaku oleh NN. Demi negeri Kau bilang itu hiburan Hari-hari mu di warnai Namun, tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu Puisi tentang Hari Kemerdekaan.foto: freepik.com 21. Terbanglah Indonesia oleh Rayhandi. Terbanglah Indonesia Terbanglah Indonesia Terbanglah indonesia Terbanglah Indonesia Terbanglah Indonesia 22. Di Balik Seruan Pahlawan oleh Zshara Aurora. Kabut.. Serbu.. Kini kau lihat 23. Hikmah Kemerdekaan oleh Yamin. Tujuh puluh empat tahun silam Tapi tampak sinyal kehidupan Teruntuk negeri ini 24. Terima kasih pahlawan oleh Rayhandi. Karena jasamu kita merdeka Kau rela mati demi kami Berkatmu indonesia bisa merdeka Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian Kami anak muda kami bangsa Indonesia 25. Prajurit Jaga Malam oleh Chairil Anwar. Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu? Aku suka pada mereka yang berani hidup 26. Atas Kemerdekaan oleh Sapardi Djoko Damono. kita berkata: jadilah mengusut rahasia angka-angka 27. Merdeka atau Mati oleh Yamin. Darah di tanah tak bertuan menggenang Seorang pejuang berteriak lantang Tubuh kekar dihujani peluru 28. Merdekalah Bangsaku oleh Yamin. Sejarahmu terus terkenang diingatanku Indonesia kini merdeka Indonesia merdeka... 29. Pejuang Kemerdekaan oleh Rahmy Ardhy. Merah darahmu menggelora Meski harus menderita Dengan susah payah 30. Dirgahayu Negeriku oleh Joeti. Kami mencintaimu Kami mencintaimu Lahir di tanah ibu pertiwi Kami menyatu dengan Puisi tentang Kemerdekaan, menyentuh hati.foto: freepik.com 31. Kusuma Bangsa oleh UNM. Penjajah mengoyak kedamaian negeri ini Perjuangan bangkit melawan Perjuangan itu tidak sia-sia Kita bisa menikmati Lanjutkan semangatnya 32. Hari Kemerdekaan oleh Sapardi Djoko Damono. "Akhirnya tak terlawan olehku bendera kebangsaanku awan bertebaran saling memburu mencapai puncak ke pecahnya bunga api memandangi tepian laut dan fajar mulai kemerahan" 33. Zamrud Khatulistiwa oleh Nurul Lathifah. Dimulai dengan langkah satu pasti Bersatu lebur dalam Bhineka Tunggal Ika Kau ciptakan satu tumpuan jejak para pahlawan Dalam singgasana langit Abadikan cintanya dalam ruang gelap gulita Rekam senyum anak Indonesia 34. Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang oleh W S Rendra. Tuhanku, Anak menangis kehilangan bapa Apabila malam turun nanti perkenankan aku membunuh Dosa dan nafasku -biarpun bersama penyesalan- Tuhanku 35. Pemuda Pahlawan oleh Riky Fernandes. Gelagat keharuan tercium bagai bangkai kecoa yang mulai hancur. Tarik tali pelontar kain merah putihmu. Dan saat itulah kau akan tahu betapa sulitnya hidup. 36. Harapan Remaja Indonesia oleh Mentista Kusumawati. Tiga setengah abad kita dijajah Kini saatnya… bangkit Dengan menggali potensi dan budaya Mestinya mata kami semakin lelah Demi bunda tercinta Dan selama itu jantung kami 37. Karawang Bekasi oleh Chairil Anwar. Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Kami sudah coba apa yang kami bisa Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Kaulah sekarang yang berkata Teruskan, teruskan jiwa kami Berikan kami arti 38. Pengorbanan oleh Siti Halimah. Mengucur deras keringat Pagi yang menjadi malam Andai aku sang Ksatria 39. Kembalikan Indonesia oleh Ghita Novita Sari. Detik ini Konon, kala Indonesia memancarkan eksotisme Hei… jemari mereka mengusir Burung-burung menawan, terjamah pelor dari bedilnya Kami anak cucu Indonesia Bapak… Pulangkan Indonesia yang lalu 40. Gugur oleh W S Rendra. Ia merangkak pelor terakhir dari bedilnya Ia sudah tua Matanya bagai saga di antaranya anaknya Ia merangkak ia berkata: Bumi yang menyusui kita Ia adalah bumi nenek moyang. Kerna api menyala di kota Ambarawa Nanti sekali waktu dan tumbuh dengan subur |