Jika seorang memiliki golongan darah AB antigen A dan B dan alel IA dan IB maka genotopenya adalah

Ilustrasi golongan darah. Foto: iStock.com

Persilangan golongan darah dapat terjadi apabila terdapat perbedaan golongan darah dari suatu pasangan. Umumnya, jenis golongan darah terdiri dari empat dan memiliki ciri masing-masing.

Sistem penggolongan darah dapat dikelompokkan berdasarkan pada kandungan aglutinogen dan aglutinin atau dikenal sebagai sistem ABO. Cara penggolongan ini ditemukan oleh Karl Landsteiner, seorang ahli Biologi dan Imunologi dari Austria.

Mengutip dari buku berjudul Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII yang ditulis Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, aglutinogen merupakan protein dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin.

Terdapat dua jenis aglutinogen pada darah, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Sementara itu, aglutinin merupakan protein di dalam plasma darah yang menggumpalkan aglutinogen.

Aglutinin berfungsi sebagai zat antibodi dan terbagi menjadi dua macam, yaitu aglutinin α (alfa) dan aglutinin β (beta). Aglutinin α disebut juga serum anti A yang akan menggumpalkan aglutinogen A. Sedangkan, aglutinin β disebut jua serum anti B yang akan menggumpalkan aglutinogen B.

Berdasarkan keberadaan antigen dan antibodinya, terdapat empat macam golongan darah. Mengutip dari buku Biologi SMA Jilid 3 oleh Subardi dkk., berikut adalah rinciannya.

  • Golongan darah A: apabila dalam sel darah merah terdapat aglutinogen A.

  • Golongan darah B: apabila dalam sel darah merah terdapat aglutinogen B.

  • Golongan darah O: apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen.

  • Golongan darah AB: apabila dalam sel darah merah terdapat aglutinogen A dan B.

Golongan darah tersebut ditentukan oleh alel ganda, yaitu IA, IB, dan i. Seseorang yang bergolongan darah A memiliki genotipe IAIA atau IAi, sementara seseorang yang memiliki golongan darah B memiliki genotipe IBIB atau IBi.

Orang yang golongan darahnya AB memiliki genotipe IAIB, sedangkan orang dengan golongan O memiliki genotipe ii. Hubungan antara fenotipe golongan darah, genotipe, dan kemungkinan macam gamet antara lain digambarkan dalam tabel ini.

Tabel hubungan antara fenotipe golongan darah, genotip, dan macam sel gamet. Sumber: Biologi SMA Jilid 3/Subardi dkk.

Berikut contoh persilangan golongan darah sebagaimana disadur dari buku Menjelajah Dunia Biologi 3 yang ditulis oleh Sri Pujiyanto.

Contoh Persilangan Golongan Darah

Apabila seorang laki-laki bergolongan darah AB menikah dengan perempuan dengan golongan darah B, apakah mereka bisa memiliki anak dengan golongan darah A?

P: Laki-laki AB x Perempuan B

IAIB = 50% bergolongan darah AB

IBIB = 50% bergolongan darah B

P: Laki-laki AB x Perempuan B

IAIB = 25% bergolongan darah AB

IAi = 25% bergolongan darah A

IBIB dan IBi = 50% bergolongan darah B

Jadi, dapat dilihat bahwa pasangan tersebut bisa memiliki anak dengan golongan darah A, jika sang perempuan bergolongan darah B yang heterozigot (IBi).

Jika seorang memiliki golongan darah AB antigen A dan B dan alel IA dan IB maka genotopenya adalah

Jika seorang memiliki golongan darah AB antigen A dan B dan alel IA dan IB maka genotopenya adalah
Lihat Foto

Ilustrasi golongan darah

KOMPAS.com - Apakah pasangan yang bergolongan darah A dan B dapat memiliki anak dengan golongan darah O atau AB? Untuk menjawabnya kita harus mengetahui sifat pasangan alelnya, apakah heterozigot ataukah homozigot.

Jika keduan pasangan tersebut bergolongan darah heterozigot maka mungkin memiliki anak bergolongan darah O atau AB. Untuk mengetahui alasannya, simaklah uraian berikut ini!

Soal dan Pembahasan

Seorang wanita bergolongan darah A heterozigot menikah dengan pria bergolongan darah B heterozigot, maka kemungkinan golongan darah anaknya adalah…

Jawaban:

Gen golongan darah memiliki dua buah alel gen. Jika seseorang memiliki golongan darah A homozigot berarti alel gen golongan darahnya adalah AA, dan jika seseorang memiliki golongan darah heterozigot berarti alel gen golongan darahnya adalah AO.

Baca juga: 4 Penelitian Golongan Darah O Lebih Kebal Covid-19

Dilansir dari BaylorScott&White Health, orang dengan genotype heterozigot AO akan memiliki golongan darah A karena alel O memiliki sifat yang resesif dan alel A memiliki sifat dominan.

Golongan darah B homozigot memiliki genotype BB, sedangkan golongan darah B heterozigot memiliki genotype BO dimana B juga memiliki sifat yang dominan.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Persilangan golongan darah A heterozigot dan golongan darah B heterozigot

Dari table terlihat pasangan tersebut memiliki keturunan bergenotipe AB, BO, AO, dan OO dengan rasio secara berutut-turut 1:1:1:1.

Genotipe OO berarti anak tersebut akan memiliki golongan darah O, golongan darah O selalu bersifat homozigot karena sifatnya yang resesif jika heterozigot dengan alel A atau alel B.

Baca juga: Mengenal Sistem ABO dan Rhesus pada Golongan Darah

Genotipe AO berarti anak tersebut akan memiliki golongan darah A heterozigot, karena A bersifat dominan terhadap O yang resesif.

Genotipe BO berarti anak tersebut akan memiliki golongan darah B heterozigot, karena B bersifat dominan terhadap O.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Kodominan golongan darah

Genotipe AB berarti anak tersebut akan memiliki golongan darah AB. Munculnya golongan darah AB adalah peristiwa penyimpangan hukum Mendel yang disebut dengan kodominan.

Hal ini disebabkan oleh alel A dan alel B yang dua-duanya bersifat dominan dan saling tidak mau mengalah sehingga kedua alel tersebut diekspresikan secara bersamaan menjadi golongan darah AB.

Maka pasangan wanita dengan golongan darah A heterozigot dan pria dengan golongan darah B heterozigot memiliki kemungkinan mempunyai anak 25% bergolongan darah A, 25% bergolongan darah B, 25% bergolongan darah AB, dan 25% bergolongan darah O.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.