Jelaskan secara detail tentang isi kandungan Al-Quran secara kuantitas dan kualitasnya

siapa nama cucu nabi Muhammad SAW yg di jadi kan kepala nya mejadi bola​

Carilah 10 nama Surat al Quran dan bacaan Permulaan Surat yg terdpt hukum bacaan Mad Lazim Harfi Mutsaqol dan Mad Lazim Harfi Mukhkfaf !​

Jelaskan manfaat dari iman​

Tuliskan artinya باس don A​

tolong kak tolong plis​

Carilah isim dalam surah ad Dhuha dan tentukan bentuk mufrad, tatsniyah dan jamaknya

Carikan contoh idzhar,idghum bigunnah,idghum bilagunnah,iqlab,ikfa'masing" 6 di juz 9 ​

apa hukum tajwid dari gambar tersebut?​

sambuanglah kata-kata dibawah ini!,maaf kalo tulisannya arabnya jelek :)​

17. Contoh bacaan lam tafhim adalah فيدين الله .b بسم الله .c إلا الله .4​


A.    PENDAHULUAN

Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul.1

Al Qur’an datang membuka lebar-lebar mata manusia, agar mereka menyadari jati diri dan hakekat keberadaan mereka dipentas bumi ini. Juga agar mereka tidak terlena dengan kehidupan ini, sehingga mereka tidak menduga bahwa hidup mereka hanya dimulai dengan kelahiran dan berakhir dengan kematian. Al Qur’an mengajak mereka berpikir tentang kekuasaan Allah. Dan dengan berbagai argumentasi, kitab suci itu mengajak manusia untuk membuktikan keharusan adanya Hari Kebangkitan dan bahwa kebahagaiaan mereka pada hari itu akan ditentukan oleh persesuaian sikap hidup mereka dengan apa yang dikehendaki oleh sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa.

Al Qur’an yang diyakini sebagai firman-firman Allah, merupakan petunjuk mengenai apa yang dikehendaki Nya. Jadi manusia yang ingin menyesuaikan sikap dan perbuatannya yang dikehendaki Nya itu, demi meraih kebahagiaan di akhirat, harus dapat memahami maksud petunjuk-petunjuk tersebut.2

__________________________

 1 http://www.hidayatullah.com/opini/pemikiran/8642-al-quran-dan-era-baru-tantangan-pemikiran-

2M.Quraish Shihab, Membumikan Al Qur,an, (Bandung, Mizan, 1994), h. 15

B.     PEMBAHASAN

KUALITAS DAN KUANTITAS DALAM AL QUR’AN

I.       PENGERTIAN AL QUR’AN

Menurut bahasa kata Al qur’an merupakan mashdar yang maknanya sinonim dengan kata qira’ah (bacaan). Al Qur’an dengan makna qira’ah ini, sebagaimana dipakai dalam ayat 17,18 surat Al Qiyama>h:

¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ

                                    Artinya:                      

“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.”

Menurut pendapat pendapat Al-Lihyani (wafat 355 H) dan kebanyakan Ulama mengatakan bahwa Al qur’an itu adalah lafal mashdar yang semakna denga lafal qira>’atan, ikut wazan fu’lana  yang diambil dari lafal: qara’a – yaqra’u – qira>’atan dan syaqara - syukra>na dan ghafara – ghufra>na dengan arti kumpul atau menjadi satu. Sebab huruf-huruf dan lafal-lafal ada kalimat-kalimat Al Qur’an yang terkumpul menjadi satu dalam mushhaf. Dengan demikian, kata Qur’an berupa  yang hamzahnya asli dan nun nya zaidah (tambahan), contohnya seperti dalam ayat 17 dan 18 surah Al qiyama>h tersebut diatas. Pendapat ini relevan dengan kaidah-kaidah bahasa arab dan ilmu s}araf.

Kata Al Qur’an itu dipindahkan dari makna masdar ini dan dijadikan sebagai nama dari Kalam Allah yang mu’jiz, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi kata Al Qur’an adalah dari bentuk mengucapkan masdar, tetapi yang dikehendaki dari kata maf’ul (yang dibaca).

Adapun pengertian Al qur’an menurut istilah ada dua pendapat yaitu :

Pertama, Para ahli ilmu kalam (teologi Islam) berpendapat , Al qur’an adalah kalimat-kalimat yang maha bijaksana yang azali yang tersusun dari huruf-huruf lafdiyah,dzihniyah,ruhiyah.Atau Al qur’an itu adalah lafal yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW mulai dari awal surat al fatihah sampai surat an-nas, yang mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang terlepas dari sifat-sifat kebendaan dan azali.

Kedua, para ulama ushuliyin, fuqaha’ dan ulama’ ahli bahasa berpendapat, bahwa al qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mulai awal dari surat al fatihah sampai akhir surah an-nas. Diantara mereka ada yang memberika definisi al qur’an dengan padat dan singkat, yang hanya dengan menyebutkan satu atau dua identitasnya saja, seperti :

القران هوالكلام المنزل علي النبي

“Al Qur’an adalah kalam yang diturunkan kepada nabi”

القران هوالكلام المنزل علي النبي من اول الفاتحة الي سورة الناس

Al Qur’an adalah kalam yang diturunkan kepada nabi dari awal surah al fatihah sampai surah an nas”

            Dr. Yusuf Al Qasimi memberikan definisi dengan panjang lebar dengan menyebut identitasnya:

القران هوالكلام المعجز المنزل علي النبي المكتوب في المصاحف المنقول بالتورات المتعبد بتلا وته

“Al Qur’an ialah kalam mu’jiz yang dirunkan kepada Mabi Muhammad SAW yang tertulis dalam mushaf yang diriwayatkan dengan mutawati, membacanya adalah ibadah.”

Demikian secara panjang lebar dijelaskan definisi Al qur’an. Pendefinisian  Al qur’an tersebut mencakup unsure-unsur yang I’jaz, diturunkan kepada Nabi, tertulis didalam mushaf-mushaf, diriwayatkan dengan mutawatir dan membacanya adalah ibadah. Inilah keistimewaan-keistimewaan agung yang membedakan Al qur’an dengan kitab-kitab samawiyah yang lain.3

II.  SEJARAH TURUNNYA AL QUR’AN

                        Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.

Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.4

Para ulama membagi sejarah turunya al qur’an menjadi dua pereode: pereode sebelum hijrah dan perode sesudah hijrah. Ayat-ayat yang turun pada pereode

________________________________

3Abdul Jalal H.A, Ulumul qur’an, (Surabaya, Dunia Ilmu,2008), cet.III, h. 4-9.

pertama dinamakan ayat makiyah dan ayat yang turun pereode kedua dinamai ayat-ayat Madania. Tetapidisini akan dibagi sejarah turunya al qur’an kedalam

tiga pereode, meskipun pada hakekatnya pereode pertama dan kedua dalam pembagian tersebut adalah kumpulan dari ayat-ayat makiyah dan pereode ketiga

                  adalah ayat-ayat Madania.

Perode pertama, Diketahui bahwa Muhammad SAW, pada awal turunnya wahyu pertama (iqra’), belum dilantik menjadi rasul. Dengan wahyu pertama itu, beliau baru merupakan seorang nabi yang tidak ditugaskan untuk menyampaikan apa yang diterima. Baru setelah turun wahyu yang kedualah beliau ditugaskan untuk menympaikan wahyu-wahyu yang diterimanya. Dengan adanya firman Allah dalam surah Al Mudathir ayat 1 dan 2.

$pkšr'¯»tƒ ãÏoO£ßJø9$# ÇÊÈ   óOè% öÉRr'sù ÇËÈ

“Hai orang yang berkemul (berselimut) Bangunlah, lalu berilah peringatan”

Dalam pereode ini, kandungan wahyu berkisar dala tiga hal: (1). Pendidikan bagi rasulullah SAW dalam membentuk kepribadiannya. (2). Pengetahuan dasar mengenai sifat dan af’al Allah. (3). Mengenai dasar-dasar ahlak islamiyah, serta bantahan secara umum mengenai pandangan hidup masyarakat jahiliayah.

Pereode ini berlangsung 4-5 tahun.

Pereode  kedua, dari sejarah turunya Al-Qur’an berlangsung selama 8-9 tahun, diman terjadi pertarungan hebat antara gerakan Islam dan Jahiliah. Greakan oposisi terhadap Islam menggunakan segala cara dan sistim untuk menghalangi dakwah Islamiah.

Pada pereode ini,ayat-ayat Al-Qur’an, disatu pihak, silih berganti turun menerangkan kewajiban-kewjiban prinsipil penganutnya sesuai dengan kondisi dakwah ketika itu, seperti:

äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4

“ Ajaklah mereka kejalan Tuhanmu (agama) dengan hikmah dantuntunan yang baik,serta bantahlah mereka dengan cara yang sebaik-baiknya.” (QS 16:125).

Dan, di lain pihak, ayat-ayat kecaman dan ancaman yang pedas terus mengalir kepada kaum musyrik yang berpaling dari kebenaran, seperti

÷bÎ*sù (#qàÊtôãr& ö@à)sù ö/ä3è?öxRr& Zps)Ïè»|¹ Ÿ@÷WÏiB Ïps)Ïè»|¹ 7Š$tã yŠqßJrOur ÇÊÌÈ  

“ Bila mereka berpaling Maka Katakanlah wahai Muhammad “ Aku pertakuti kamu sekalian siksaan, seperti siksaan yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud". (QS 41:13)

Pereode ini membuktikan adanya ayat-ayat Al qur’an telah sanggup memblokade paham Jahiliyah dari segala segi.

Pereode ketiga, Da,wah Al Qur’an telah mewujudkan suatu prestasi besar karena penganut-penganutnya telah dapat hidup bebas melaksanakan ajaran-ajaran Islam di Yasrib (al madinah al Munawwarah), pereode ini berlangsung selama 10 tahun.5

III.  TUJUAN POKOK AL QUR’AN

              Dari sejarah turunya Al Qur’an, dapat diambil kesimpulan bahwa al qur’an mempunyai tiga tujuan pokok:

________________________

5M.Quraish Shihab, Membumikan Al Qur,an, h. 35-38

1.      Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keImanan dan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.

2.      Petunjuk mengenai ahlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dala kehidupannya secara individual atau kolektif.

3.      Petunjuk mengenal syari’at dan hukum dengan jalan menerangkan syari’at-syari’at yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya, atau dengan kata lain yang lebih singkat, Al qur’an adalah petunjuk bagi manusia kejalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.6

IV. POKOK AJARAN DAN ISI KANDUNGAN AL QUR’AN

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandH.ung kandungan yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :

1.      Aqidah / Akidah

Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap

_________________________

6Ibid, h.40

rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.

2. Ibadah

Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.

3. Akhlaq / Akhlak

Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.

4. Hukum-Hukum

Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.

5. Peringatan / Tadzkir

Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.

6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah

Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.

7. Dorongan Untuk Berpikir

Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.7

V. KEISTIMEWAAN DAN KEUTAMAAN AL QUR’AN

           Dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya, Al Qur’an mempunyai keistimewaan tersendiri, dari sisi bahasa Al Qur’an mempunyai keunggulan antara lain:

1.      Nada dan langgamnya, dimana bila didengarkan mempunyai keunikan dalam nada dan ritmenya.

Cendekiawan Ingris Mamarduke Pickhthall dalam the meaning of glorious

________________________

Qur’an, menulis, “Al Qur’an mempunyai simponi yang tidak ada taranya dimana setiap nada-nadanya bisa menggerakkan manusia untuk menangis dan bersuka cita” Hal ini dikarenakan melahirkan keserasian bunyi dan keserasian irama.Misalnya dalam surah an Na>zi’a>t [79]:1-4.

ÏM»tãÌ»¨Y9$#ur $]%öxî ÇÊÈ   ÏM»sÜϱ»¨Z9$#ur $VÜô±nS ÇËÈ   ÏM»ysÎ7»¡¡9$#ur $[sö7y ÇÌÈ   ÏM»s)Î7»¡¡9$$sù $Z)ö7y ÇÍÈ   ÏNºtÎn/yßJø9$$sù #XöDr& ÇÎÈ  

Kemudian begitu pendengaran mulai terbiasa dengan nada dan langgam ini, al Qur’an mulai mengubah nada langgamnya, sebagaimana ayat lanjutannya:

 tPöqtƒ ß#ã_ös? èpxÿÅ_#§9$# ÇÏÈ   $ygãèt7÷Ks? èpsùÏŠ#§9$# ÇÐÈ   Ò>qè=è% 7Í´tBöqtƒ îpxÿÅ_#ur ÇÑÈ   $yd㍻|Áö/r& ×pyèϱ»yz ÇÒÈ   tbqä9qà)tƒ $¯RÏär& tbrߊrߊöyJs9 Îû ÍotÏù$ptø:$# ÇÊÉÈ   #sŒÏär& $¨Zä. $VJ»sàÏã ZotÏƒªU ÇÊÊÈ   (#qä9$s% y7ù=Ï? #]ŒÎ) îo§x. ×ouŽÅ %s{ ÇÊËÈ   $oÿ©VÎ*sù }Ïd ×otô_y ×oyÏnºur ÇÊÌÈ   #sŒÎ*sù Nèd ÍotÏd$¡¡9$$Î/ ÇÊÍÈ  

        Dari hasil penelitihan para pakar ternyata berdampak psikologis pada para pembaca dan pendengarnya .

2.      Singkat dan padat, tetapi menampung sekian makna.Contoh dala surah Al Baqarah [2] ayat 212.

3 ª!$#ur ä-ãötƒ `tB âä!$t±o ÎŽötóÎ/ 5>$|¡Ïm ÇËÊËÈ  

.”dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”

Dan ayat ini bisa bermakna, antar lain:

”Allah memberikan rezki kepada siapa saja yang dikehendaki Nya tanpa  yang berhak mempertanyakan Nya mengapa Dia memperluas rezeki kepada seseorang mengapa mempersempit yang lain.”

Dan masih banyak arti-arti lain yang lain.

3.      Memuaskan para pemikir dan orang kebanyakan

Bagi kebanyakan orang akan merasa puas bila membaca dan mendengarkannya, apalaglam pengertiab garggi dipahami secara luas oleh filosof, dalam pengertian baru yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.

4.      Memuaskan akal dan jiwa, Al Qur’an menyentuh akal dan jiwa lawan bicaranya.

5.      Keindahan dan ketetapan maknanya.8

Disamping dari segi bahasa, masih terdapat pula keseimbangan-keseimbangan lainnya didalamnya, antara lain :

1.      Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya

2.      Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan Sinonimnya atau makna yang dikandungnya.

3.      Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk pada akibatnya.

4.      Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya.9

___________________________

8M.Quraish Shihab, Mu’jizat Al Qur’an, (Bandung, Mizan,1998), h.118-132

9Ibid, h. 139-141

Adapun keistimewaan atau keutamaan Al Qur’an lainnya,  diantaranya adalah:

1.  Memberi petunjuk lengkap disertai hukumnya untuk kesejahteraan  manusia segala zaman, tempat dan bangsa.
2.   Susunan ayat yang mengagumkan dan mempengarihi   jiwa  pendengarnya.
3.   Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan manusia.
4.   Menghilangkan ketidakbebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas manusia (memutus rantai taqlid).
5.   Memberi penjelasan ilmu pengetahuan untuk merangsang perkembangannya.
6.   Memuliakan akal sebagai dasar   memahami urusan   manusia dan  hukum-hukumnya.
7.   Menghilangkan  perbedaan   antar  manusia  dari  sisi  kelas  dan fisik serta membedakan manusia hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.10

VI.  BUKTI KEBENARAN AL QUR’AN

                     Al Qur’an mempunyai sekian banyak fungsi. Diantaranya pertama adalah menjadi bukti kebenarana nabi Muhammad saw. Bukti kebenaran tersebut   dikemukakan  dalam  tantangan  semacam al qur'an sifatnya bertahap:

1.      Menantang siapa yang meragukan untuk menyusun semacam Al qur’an secara keseluruhan. (Baca QS.52:34).

2.      Menantang mereka untuk  menyusun sepuluh surat semacam al qur’an (baca QS.11:13). Seluruh al qur’an berisikan 114 surah.

________________________________

3. Menantang mereka untuk menyusun satu surah saja semacam al qur’an (baca QS.10:38)

4. Menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surah dari Al qur’an (baca.2:23)

Dalam hal ini Al qur’an menegaskan dalam surah Al Isra>’ (QS.17:88)

@è% ÈûÈõ©9 ÏMyèyJtGô_$# ߧRM}$# `Éfø9$#ur #n?tã br& (#qè?ù'tƒ È@÷VÏJÎ/ #x»yd Èb#uäöà)ø9$# Ÿw tbqè?ù'tƒ ¾Ï&Î#÷WÏJÎ/ öqs9ur šc%x. öNåkÝÕ÷èt/ <Ù÷èt7Ï9 #ZŽÎgsß ÇÑÑÈ  

“ Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

Walaupun Al Qur’an menjadi bukti kebenaran nabi Muhammad, tetapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat manusia.

         Bukti kebenaran yang kedua adalah pemberitaan-pemberitaan ghaib. Fir’aun yang mengejar-ngejar Nabi Musa, diceritakan dalam surah Yunus ayat 92.

tPöquø9$$sù y7ŠÉdfuZçR y7ÏRyt7Î/ šcqä3tGÏ9 ô`yJÏ9 y7xÿù=yz Zptƒ#uä 4 ¨bÎ)ur #ZŽÏVx. z`ÏiB Ĩ$¨Z9$# ô`tã $uZÏG»tƒ#uä šcqè=Ïÿ»tós9 ÇÒËÈ  

“ Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.”

 Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem,  sehingga utuh  sampai  sekarang dan   dapat

dilihat di musium Mesir,11

            Badan Fir’aun tersebut diselamatkan oleh Allah untuk menjadi “pelajaran generasi berikut”, tidak seorangpun mengetahui hal tersebut karena hal itu telah terjadi sekitar 1200 S.M. Nanti sekitar abad ke 19 yaitu tepatnya tahun 1896 ahli  purbakala Loret menemukan di lembah Raja-Raja Luxor Mesir,12satu mumi yang dari data-data sejarah terbukti bahwa ia adalah ”Fir’aun yang bernama Maniptah dan yang pernah mengejar nabi Musa a.s.”13

Selain itu, pada tanggal 8 Juli 1908,lliot Smith mendapat izin dar pemerintahan Mesir untuk membuka pembalut-pembalut Fir’aun tersebut. Apa yang ditemukannya adalah satu jasad utuh seperti yang diberitakan Al Qur’an melalui Nabi. Mungkinkah ini?. Terlalu banyak ragam serta peristiwa ghaib yang telah diungkapkan al qur’an dan yang tidak mungkin dikemukakan dalam kesempatan yang terbatas ini.

            Dan bukti kebenaran yang ketiga adalah isyarat-isyarat ilmiahnya. Banyak sekali isyarat ilmiah yang ditemukan daka al qur’an.14 Misalnya diisyaratkannya bahwa “Cahaya matahari bersumber pada dirinya sendiri, sedangkan cahaya bulan adalah pantulan (dari cahaya matahari), perhatikan ayat berikut ini.

uqèd Ï%©!$# Ÿ@yèy_ š[ôJ¤±9$# [ä!$uÅÊ tyJs)ø9$#ur #YqçR ¼çnu£s%ur tAÎ$oYtB (#qßJn=÷ètFÏ9 yŠytã tûüÏZÅb¡9$# z>$|¡Åsø9$#ur 4 $tB t,n=y{ ª!$# šÏ9ºsŒ žwÎ) Èd,ysø9$$Î/ 4 ã@Å_ÁxÿムÏM»tƒFy$# 5Qöqs)Ï9 tbqßJn=ôètƒ ÇÎÈ  

___________________________-                                                              11  Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemah, 1984/1985

12M.Quraish Shihab, Membumikan Al Qur,an, h. 31

13Bey Arifin, Rangkaian cerita dalam Al Qur’an,(Surabaya, PT.Al Ma’arif, 1971), h. 153

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”

Atau bahwa jenis kelamin anak adalah hasil sperma pria, sedangkan wanita sekedar mengandung, karena ia hanya sekedar menjadi “ladang” (Q.S. 2:223)

dan masih banyak yang lainnya yang kesemuanya belum diketahui manusia kecuali pada abad-abad atau tahun-tahun terakhir ini.15 Konsep dan kandungan dalam Al Qur’an memang lebih tinggi dari pada ide-ide dan konsep-konsep yang dibuat oleh manusia karena al Qur’an sumbernya dari tuhan.16

            Kesemua aspek tersebut diatas adalah merupakan bukti bahwa petunjuk-petunjuk yang disampaikan Al Qur’an adalah BENAR, sehingga dengan demikian manusia yaqin serta secara tulus mengamalkan petunjuk-petunjuknya.

__________________________

14M.Quraish Shihab, Membumikan Al Qur,an, h.32

15Al Qur’an Digital.

16Ahmad Munir, Falsafah Al Qur’an, (Ponorogo, STAIN Ponorogo Press, 2008), h.54

VII. KESIMPULAN

                     Dari uraian tersebut diatas dapat pemakala simpulkan bahwa antara kualitas dan kuantitas dalam Al qur’an dapat dibuktikan kebenarannya, hal ini dapat dibuktikan dengan isi atau kandungan Al Qur’an dengan realitas yang terjadi dalam kehidupan baik yang riil maupun yang ghaib. Melalui ajaran Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yang mendasar pada Al Qur’an sebagai pedoman hidup, manusia dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar.Dan dapat dipastikan bahwa dengan berpedoman pada keautentikan Al Qur’an manusia akan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

-          Abdul Jalal H.A, Ulumul qur’an, Surabaya, Dunia Ilmu,2008.

-          Ahmad Munir, Falsafah Al Qur’an, (Ponorogo, STAIN Ponorogo Press, 2008)

-          Al Qur’an Digital.

-          Bey Arifin, Rangkaian cerita dalam Al Qur’an, Surabaya, PT.Al Ma’arif, 1971

-          Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemah,1984/1985

-           http://www.hidayatullah.com/opini/pemikiran/8642-al-quran-dan-era-baru-tantangan-pemikiran-

-          http://www.google.co.id/search?q=al qur ‘an dan kandungan isinya

-          http://dodinur.blogspot.com/2009/11/isi-kandungan-alquran.html

-          http://organisasi.org/pengertian-sejarah-dan-pokok-isi-kandungan-al-quran-alquran-pengetahuan-agama-islam

-          M.Quraish Shihab, Membumikan Al Qur,an, Bandung, Mizan, 1994

-          M.Quraish Shihab, Mu’jizat Al Qur’an, Bandung, Mizan,1998

KUALITAS DAN KUANTITAS

DALAM AL-QUR’AN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“TAFSIR HUKUM”

Oleh

S H O F I Y A H

NIM: FO .640746

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Hj. ISTIBSYAROH, SH., M.Ag.

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2010