Jelaskan metode apa saja yang bisa digunakan dalam pengembangan SDM?

Jelaskan metode apa saja yang bisa digunakan dalam pengembangan SDM?

Metode pelatihan yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu organisasi. Bahkan, beberapa pendekatan yang menggunakan sedikit prinsip belajar seperti ceramah, adalah alat berharga karena dapat memenuhi keperluan untuk tukar menukar keahlian atau pengalaman. Walaupun cara ini dapat mempengaruhi metode yang dipakai, pengembangan SDM perlu mengenal seluruh teknik dan prinsip belajar.

On the Job Training

On the Job Training (OT) atau disebut juga dengan pelatihan dengan instruksi pekerjaan sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil, di bawah bimbingan dan supervisi dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor.

Salah satu pendekatan On the Job Training yang sistematis adalah Job Instruction Training (JIT). Melalui sistem ini, instruktur pertama kali memberikan pelatihan kepada supervisor, dan selanjutnya supervisor memberikan pelatihan kepada pekerja.

Rotasi

Untuk pelatihan silang (cross-train) bagi karyawan agar mendapatkan variasi kerja, para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dari tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lainnya. Setiap perpindahan umumnya didahului dengan pelatihan pemberian instruksi kerja. Disamping memberikan variasi kerja bagi karyawan, pelatihan silang (crossing training) turut membantu organisasi ketika ada karyawan yang cuti, tidak hadir, perampingan atau terjadi pengunduran diri. Partisipasi para peserta dan tingkat transfer pekerjaan yang tinggi menjadi sarana belajar untuk menghadapi rotasi kerja.

Magang

Magang melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman, dan dapat ditambah pada teknik Off the Job Training. Banyak pekerja keterampilan tangan, seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan disamakan dengan magang karena menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta dan memiliki tingkat transfer tinggi kepada pekerjaan.

Ceramah Kelas dan Presentasi Video

Ceramah dan teknik lain dalam Off the Job Training tampaknya mengandalkan komunikasi daripada memberi model. Ceramah adalah pendekatan terkenal karena menawarkan sisi ekonomis dan material organisasi, tetapi partisipasi, umpan balik, transfer dan repetisi sangat rendah. Umpan balik dan partisipasi dapat meningkat dengan adanya diskusi selama ceramah.

Televisi, film, slide dan film pendek sama dengan ceramah. Material organisasi yang bermakna menjadi kekuatannya, bersamaan dengan minat audiens.

Pelatihan Vestibule

Agar pembelajaran tidak mengganggu operasional rutin beberapa organisasi menggunakan pelatihan vestibule. Wilayah atau vestibule terpisah dibuat dengan peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan. Cara ini memungkinkan adanya transfer, repetisi, dan partisipasi serta material organisasi bermakna dan umpan balik.

Permainan Peran dan Model Perilaku

Permainan peran adalah alat yang mendorong peserta untuk membayangkan identitas lain. Misalnya, pekerja pria dapat membayangkan peran supervisor wanita dan sebaliknya. Kemudian keduanya ditempatkan dalam situasi kerja tertentu dan diminta memberikan respon sebagaimana harapan mereka terhadap lainnya. Idealnya meraka harus dapat melihat diri mereka sebagaimana orang lain melihat mereka. Tehnik ini juga digunakan untuk mengubah sikap, misalnya untuk meningkatkan pemahaman rasial, juga membantu mengembangkan keterampilan interpersonal.

Case Study

Metode kasus adalah metode pelatihan yang menggunakan deskripsi tertulis dari suatu permasalahan riil yang dihadapi oleh organisasi atau organisasi lain. Manajemen diminta mempelajari kasus untuk mengidentifikasi menganalisis masalah, mengajukan solusi, memilih solusi terbaik dan mengimplementasikan solusi tersebut. Peranan instruktur adalah sebagai katalis dan fasilitator. Seorang instruktur yang baik adalah instruktur yang dapat melibatkan setiap orang untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan.

Dengan mempelajari suatu kasus, para peserta pelatihan mempelajari suatu keadaan yang bersifat riil atau hipotesis dan tindakan lain yang diambil dalam keadaan seperti itu. Disamping mempelajari dari kasus tersebut, peserta dapat mengembangkan keahlian-keahlian dalam mengambil keputusan.

Simulasi

Permainan simulasi dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama simulasi yang melibatkan simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang mengandalkan aspek-aspek utama dalam suatu situasi kerja. Simulasi mengemudi yang digunakan dalam kursus mengemudi adalah suatu contoh. Kedua, simulasi komputer. Untuk tujuan pelatihan dan pengembangan, metode ini sering berupa games atau permainan. Para pemain membuat suatu keputusan, dan komputer menentukan hasil yang terjadi sesuai dengan kondisi yang telah diprogramkan dalam komputer. Teknik ini umumnya digunakan untuk melatih para manajer, yang mungkin tidak boleh menggunakan metode trial and error untuk mempelajari pembuatan keputusan.

Belajar Mandiri dan Proses Belajar Terprogram

Materi instruksional yang direncanakan secara tepat dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan para karyawan. Materi-materi ini sangat membantu apabila para karyawan itu tersebar secara geografis (berjauhan jaraknya) atau ketika proses belajar hanya memerlukan interaksi singkat saja. Teknik belajar mandiri berkisar pada cara manual sampai kaset rekaman atau video. Beberapa prinsip belajar tercakup dalam tipe pelatihan ini.

Praktik Laboratorium

Pelatihan di laboratorium dirancang untuk meningkatkan keterampilan interpersonal. Juga dapat digunakan untuk membangun perilaku yang diinginkan untuk tanggung jawab pekerjaan di masa depan. Peserta mencoba untuk meningkatkan keterampilan hubungan manusia dengan lebih memahami diri sendiri dan orang lain. Pengalaman berbagi perasaan dan memahami perasaan, perilaku, persepsi dan reaksi merupakan hasilnya. Biasanya profesional terlatih menjadi fasilitator.

Pelatihan Tindakan (Action Learning)

Pelatihan  ini terjadi dalam kelompok kecil yang berusaha mencari solusi masalah nyata yang dihadapi oleh organisasi, dibantu oleh fasilitator (dari luar atau dalam organisasi). Fokus kelompok dalam mengatasi masalah sebagai cara untuk belajar ketika para anggota mengeksploitasi solusi, menggarisbawahi pernyataan fasilitator sebagai pedoman dalam kelompok, pemecahan masalah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu masalah. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan ini muncul ketika kelompok tersebut secara teknik atau prosedur mengalami kebuntuan.

Role Playing

Role Playing adalah metode pelatihan yang merupakan perpaduan antara metode kasus dan program pengembangan sikap. Masing-masing peserta dihadapkan pada suatu situasi dan diminta untuk memainkan peranan, dan bereaksi terhadap taktik yang dijalankan oleh peserta yang lain. Kesuksesan metode ini tergantung dari kemampuan peserta untuk memainkan peranannya sebaik mungkin.

In-Basket Technique

Melalui metode in-basket technique, para peserta diberikan materi yang berisikan berbagai informasi, seperti email khusus dari para manajer, dan daftar telepon. Hal-hal penting dan mendesak, seperti posisi persediaan yang menipis, komplain dari pelanggan, permintaan laporan dari atasan, digabung dengan kegiatan bisnis rutin. Peserta pelatihan kemudian mengambil keputusan dan tindakan. Selanjutnya keputusan dan tindakan tersebut dianalisis dengan derajat pentingnya tindakan, pengalokasian waktu, kualitas keputusan dan prioritas pengambilan keputusan.

Management Games

Management games menekankan pada pengembangan kemampuan problem-solving. Keuntungan dari simulasi ini adalah timbulnya integrasi atas berbagai interaksi keputusan, kemampuan bereksperimen melalui keputusan yang diambil, umpan balik dari keputusan, dan persyaratan-persyaratan bahwa keputusan dibuat dengan data-data yang tidak cukup.

Behavior Modeling

Modeling sebagai salah satu proses yang bersifat psikologis mendasar di mana pola-pola baru dari suatu perilaku dapat diperoleh sedangkan pola-pola yang sudah ada dapat diubah. Sifat mendasar dari modeling adalah bahwa suatu proses belajar itu terjadi, bukan melalui pengalaman aktual, melainkan melalui observasi atau berimajinasi dari pengalaman orang lain. Behavior modeling adalah suatu metode pelatihan dalam rangka meningkatkan keahlian interpersonal.

Outdoor Oriented Programs

Program ini biasanya dilakukan di suatu wilayah yang terpencil dengan melakukan kombinasi kemampuan di luar kantor dengan kemampuan di ruang kelas. Program ini dikenal dengan istilah outing, seperti arung jeram, mendaki gunung, kompetisi tim, panjat tebing, dan lain-lain.

Disarikan dari buku: Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Penulis: prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A, dkk, Halaman: 226-233.

Sumber daya manusia atau SDM sangat diperlukan oleh setiap perusahaan ataupun organisasi.

Sebuah kunci utama bisnis atau perusahaan bisa maju dan berkembang, tentunya memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan berkompeten.

Ada banyak sekali cara dan metode yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan SDM yang berkompeten dan cekatan. Salah satunya yaitu dengan metode pelatihan dan pengembangan karyawan.

Berikut adalah pembahasan mengenai 8 metode pelatihan dan pengembangan karyawan dalam suatu perusahaan yang sudah terbukti efektif dan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan bisnis atau usaha.

Mari, simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Tujuan Pengembangan Karyawan yang Utama?

Tujuan pengembangan karyawan tentunya untuk mendapatkan sumber daya manusia atau SDM yang optimal bagi perusahaan. Namun ada tujuan lain dari dilakukannya pengembangan karyawan dalam suatu perusahaan.

Salah satu dari sekian banyak cara yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan produktivitasnya yaitu dengan melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan.

Karyawan dengan produktivitas yang tinggi mampu menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dari biasanya, hal ini otomatis akan memberikan keuntungan juga bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan dorongan produktivitas terhadap karyawan, salah satunya dengan memberikan pelatihan dan pengembangan SDM ini.

Tujuan lain dari pengembangan karyawan yaitu meningkatkan kualitas dari setiap individu yang ada di dalam perusahaan.

Kualitas SDM yang baik dan cekatan merupakan cerminan dari perusahaan yang maju dan sukses. Meningkatkan kualitas SDM akan mampu memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya dan tetap mampu bersaing dengan kompetitornya.

Tidak banyak karyawan yang mampu memahami segala sesuatu yang baru dengan waktu yang singkat. Hal ini berlaku terutama bagi karyawan yang baru saja masuk di dalam dunia kerja.

Seringkali karyawan baru merasa kesulitan dalam mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Melalui pelatihan ini, tentu saja kemampuan dan juga pemikirannya akan semakin terasah dan terus berkembang. Sehingga, seiring berjalannya waktu, mempraktekkan dan mempelajari hal yang baru tidak lagi memakan waktu yang lama.

Turnover rate adalah angka yang menunjukkan tingkat pergantian karyawan atau sumber daya di dalam suatu perusahaan atau divisi.

Lalu apa hubungannya antara pelatihan dengan tingkat turnover di perusahaan? Tentu saja berhubungan karena dengan diberikannya pelatihan dan pengembangan, karyawan merasa diperhatikan dan dipenuhi salah satu kebutuhan pribadinya.

Selain itu, pelatihan dan pengembangan akan membuat rasa percaya diri karyawan meningkat, seiring berkembangnya kemampuan yang mereka punya. Sehingga karyawan merasa betah untuk tetap bekerja dan setia kepada perusahaan.

Tujuan yang terakhir yaitu mentransfer ilmu kepada para generasi muda di perusahaan. Regenerasi merupakan hal yang wajar dan harus terjadi di dalam kehidupan, begitu juga di dalam dunia kerja.

Melalui pelatihan dan pengembangan karyawan, para generasi senior bisa memberikan dan menurunkan ilmu-ilmu yang mereka miliki kepada generasi baru, agar kualitas dan juga perkembangan SDM bisa selalu terjaga dengan baik.

Baca juga: Menyusun Materi Training Karyawan

8 Metode Pelatihan dan Pengembangan Karyawan yang Bisa Diterapkan Dalam Perusahaan

Metode pelatihan dan pengembangan karyawan dalam suatu perusahaan memiliki banyak macam bentuk dan juga metode. Namun, kami di sini merangkum 8 metode yang paling banyak ditemukan dan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan perusahaan.

Self study atau self learning adalah sebuah metode pelatihan dan pengembangan yang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti mengikuti kursus, membaca buku/artikel, mengikuti kelas khusus, dan lain sebagainya.

Pelatihan yang diambil tidak selalu harus berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan saat ini, namun sesuatu yang bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan individu tersebut, baik dalam bekerja maupun hal lainnya.

Self study merupakan salah satu cara yang terbilang efektif dalam mengembangkan kemampuan seseorang, karena motivasi tersebut muncul dari dalam diri orang tersebut, bukan dari lingkungan sekitar atau paksaan dari orang lain.

Metode pelatihan selanjutnya yaitu mentoring atau pendampingan. Metode satu ini melibatkan pemimpin atau manajemen senior untuk mendampingi atau membimbing staff yang ada di bawah mereka untuk mengasah kemampuan yang kurang atau bahkan belum dimiliki oleh staff tersebut.

Metode mentoring ini bisa dilakukan melalui program tertentu, baik itu secara formal maupun informal.

Salah satu metode pelatihan dan pengembangan yang sering ditemui di dalam perusahaan. Secara sederhana on the job training adalah sebuah pelatihan yang dilakukan dengan cara “learning by doing”.

Nantinya orang-orang tersebut akan menyelesaikan pekerjaan tersebut sambil belajar dan juga mengasah kemampuannya dengan cara mengerjakan dan terjun secara langsung ke dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.

Metode pelatihan dan pengembangan yang sudah sangat familiar di masyarakat. Training merupakan metode pelatihan yang menggabungkan berbagai macam cara seperti, perkuliahan, hands-on exercise, podcast, video, simulasi dan juga penugasan.

Pendekatan dari metode pelatihan ini bisa dilakukan secara formal maupun informal. Pendekatan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan juga tergantung subjek yang ada.

Metode yang kelima ini membuka kesempatan selebar mungkin kepada karyawan untuk melakukan komunikasi ataupun interaksi dengan orang atau pihak di dalam organisasi maupun di luar organisasi.

Manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan metode ini yaitu kesempatan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak luar yang berguna untuk mendapatkan insight, pandangan, maupun pola pikir baru.

Studi banding merupakan metode pengembangan karyawan dengan cara melakukan perbandingan dan evaluasi sistem kerja yang ada di perusahaan saat ini dengan sistem kerja standar atau yang ada di dalam perusahaan lain.

Metode ini dinilai efektif untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan saat ini sudah optimal atau belum. Melalui perbandingan tersebut, perusahaan bisa menerapkan metode-metode yang belum pernah diterapkan di dalam perusahaan sebelumnya.

Secara sederhana metode pelatihan rotasi kerja adalah melakukan rotasi atau pergantian kerja dengan teman kerja atau kolega di perusahaan. Tujuannya yaitu untuk mempelajari kemampuan baru di luar dari pekerjaannya saat ini, yang berguna sebagai skill atau kemampuan tambahan.

Metode pelatihan dan pengembangan yang terakhir yaitu melalui metode coaching. Metode ini melibatkan staff yang memiliki pengalaman untuk bekerja sama dengan staff yang baru memiliki pengalaman sedikit.

Metode coaching ini umumnya membutuhkan banyak waktu selama proses tersebut berlangsung. Serta, biasanya staff yang dilatih dengan metode ini, memiliki kemampuan dan keterampilan yang hampir sama dengan staff yang melatihnya.

Baca juga: Membangun Program Competency Development

Tips Sukses Menerapkan Program Pengembangan Karyawan

Ingin sukses dalam menerapkan program pengembangan karyawan di perusahaan?

Simak beberapa tips di bawah ini!

Pastikan bahwa program pengembangan yang dilakukan perusahaan kepada karyawan dapat memberikan feedback atau timbal balik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui dan mengidentifikasi terlebih dulu, apa yang menjadi perhatian utama perusahaan, dan apa dampak yang akan didapatkan dari melakukan program pengembangan tersebut terhadap perusahaan.

Apa jadinya jika program pelatihan dan pengembangan yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan potensi serta minat karyawan? Pastinya itu akan sangat merugikan perusahaan, baik dari segi waktu, tenaga, dan juga biaya yang dikeluarkan.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka perusahaan perlu untuk mengidentifikasi dan mengenali apa saja potensi yang dimiliki oleh karyawan dan apa minat utama yang menjadi perhatiannya.

Pelatihan yang diberikan hanya sekali atau dua kali tidak mampu memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam jangka waktu yang panjang. Maka, diperlukan program pelatihan dan pengembangan yang konsisten dan terjadwal, agar kemampuan yang dimiliki oleh karyawan bisa terus berkembang dan tidak lekang oleh waktu.

Baca Juga: Manfaat dari Pelatihan Kerja

Program pelatihan atau materi yang menarik dipercaya mampu memberikan dampak yang ampuh dan positif terhadap orang-orang yang mengikutinya.

Umumnya program pelatihan dan pengembangan yang ada tidak begitu menarik, sehingga membuat peserta merasa bosan. Materi yang tidak menarik dapat membuat peserta tidak mampu menyerap informasi yang diberikan secara optimal.

Sehingga penting sekali untuk membuat materi semenarik mungkin, agar membuat karyawan yang mengikuti program tersebut bisa menikmati pelatihan yang diberikan.

Tips yang terakhir yaitu melakukan evaluasi terhadap program pengembangan dan pelatihan yang telah dilakukan. Proses evaluasi sendiri memiliki fungsi untuk melihat seberapa efektif dan besar dampak yang diberikan dari program pelatihan tersebut.

Setelah mengetahui dampaknya, langkah selanjutnya yaitu melakukan feedback untuk melihat aspek apa saja yang bisa diperbaiki dan ditingkatkan pada program pengembangan selanjutnya.

Manajemen Pengembangan Karyawan Kini Lebih Mudah Bersama LinovHR

Melakukan manajemen pelatihan karyawan dapat secara mudah dilakukan dengan Software Learning and Development LinovHR. Modul Learning & Development ini memiliki fungsi untuk mengelola segala hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran serta pengembangan di dalam perusahaan yang bertujuan meningkatkan kapabilitas, skill, hingga kompetensi karyawan.

Maka sekarang Anda tidak perlu lagi pusing dan khawatir dalam melakukan manajemen pelatihan karyawan.

Ayo coba demonya secara gratis, sekarang!

Itulah pembahasan lengkap dan mendalam mengenai metode pelatihan dan pengembangan karyawan dalam suatu perusahaan. Metode pelatihan dan pengembangan karyawan sangat diperlukan untuk untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan juga loyalitas dari karyawan terhadap perusahaan.

Semoga bermanfaat!